Kali ini kita akan bahas ihwal bagaimana cara menulis artikel seo friendly terbaru yang berlaku di kurun sehabis lahirnya Google Panda dan Google Penguin.
Bagi orang yang bahagia menulis, menyimpan tulisannya di dalam blog tentu akan memperlihatkan banyak manfaat. Salah satunya tulisannya tidak akan hilang, alasannya menulis di dalam kertas potensi untuk rusak dan hilang sangat tinggi. Yang kedua bisa memperlihatkan manfaat kepada orang lain, jikalau tulisannya cantik dan diharapkan orang banyak.
Namun tidak ada salahnya bahkan mungkin lebih cantik jikalau goresan pena kita juga dianggap sebagai artikel penting dan berkualitas baik oleh pembaca maupun oleh mesin pencari.
Untuk itu artikel yang kita buat yang akan disimpan di blog lebih baik kita sajikan dengan mengikuti kaidah-kaidah yang ditentukan oleh mesin pencari (dalam hal ini anggap saja google). Nah goresan pena atau artikel yang disajikan dengan mengikuti aturan-aturan atau kaidah-kaidah itu dikenal dengan artikel SEO friendly.
Google selalu mengeluarkan algoritma terbarunya berkanaan dengan konten sebuah artikel. Artikel blog atau website dianggap berkualitas tidak hanya cantik di mata mesin pencari (search engine), tapi juga cantik untuk pembaca (human).
Algoritma google yang berkaitan dengan artikel seo friendly yakni :
1. Algoritma Google Panda.
Google Panda dirilis pada tahun 2011 dengan tujuan utamanya menghukum semua website/blog dengan konten berkualitas rendah. Sejak ketika itulah konten yang berkualitas dianggap sebagai raja (content is king). Bahkan konten berkualitas merupakan sangat berperan dalam proses analisis dan penilaian website yang dilakukan google.
Google meningkatkan kemampuan dan kinerja Google Panda. Pada ketika perilisan pertama, Google Panda melaksanakan penilaian teradap indeks milik Google dan mencari website/blog yang mengandung konten duplikat, pemasangan iklan yang memberatkan, dan bermacam-macam teknik-teknik berbahaya menyerupai spam ala black-hat SEO.
2. Algoritma Google Penguin
Setelah google mengeluarkan Panda dari sarangnya untuk menendang website/blog dengan konten berkualitas rendah. Google mengluarkan algoritma gres dengan kiprah melaksanakan identifikasi dan menghukum website/blog yang melaksanakan kesalahan dalam penerapan SEO (search engine optimization) menyerupai meningkatkan secara optimal yang berlebihan. Algoritma ini dirilis setahun sehabis Panda, lebih tepatnya pada tahun 2012 dengan nama Google Penguin.
Google Penguin juga mengincar situs-situs yang melaksanakan keyword stuffing (tindakan memanipulasi ranking website di hasil pencarian Google dengan cara memakai keyword yang ditargetkan secara berlebihan dan tidak masuk akal di dalam halaman website) dan segala tindakan yang bekerjasama eksklusif dengan teknik black-hat SEO. Namun di sisi lain, Penguin justru memperlihatkan hadiah bagi website/blog yang menerapkan teknik-teknik white-hat SEO dan diperkaya dengan konten yang berkualitas tinggi yang disukai dan memperlihatkan manfaat bagi pembaca.
Pada perilisan pertama, Penguin membidik situs-situs yang memanipulasi tautan/link yang bertujuan memperoleh kunjungan/trafik yang banyak. Penguin juga menghukum website yang mengandung tautan/link yang tidak relevan.
Kita kembali ke pembahasan bagaimana cara menciptakan artikel yang seo friendly di jaman Now.
Ada 15 teknik SEO yang bekerjasama dengan konten website/blog semoga kuat kepada hasil pencarian di mesin pencari (search engine) kususnya google.
1.Artikel harus mengutamakan User Experience
User experience artinya bekerjasama dengan pengalaman pengguna atau pembaca artikel dari sebuah halaman website/blog.Bagi google, user experience ini menjadi salah satu faktor paling penting dalam memilih ranking halaman website/blog, alasannya hal ini bersifat alami dilakukan oleh pembaca dan tidak bisa dimanipulasi oleh pemilik website.
User experience merupakan kegiatan dan respon user/pembaca ketika sedang menjelajahi sebuah website/blog. Seberapa usang mereka membaca, bagaimana respon terhadap artikel yang dibaca, berapa halaman yang dibuka, kepingan web mana saja yang diklik, dan lain-lain.
Google menganggap semakin usang user berada di suatu halaman website, maka semakin tinggi nilai kwalitasnya. Hal ini dibahas oleh seorang pakar SEO yang berjulukan John Limbocker yang diulas disini di salam website Blackhatword.
Semahir apapun teknik penulisan artikel SEO sesorang, jikalau tidak memperhatikan faktor user experience, jangan harap balasannya akan optimal.
User experince ini dipengaruhi juga oleh beberapa faktor lain, diantaranya :
- Desain Website / Blog yang professional
- Desain yang respondif
- Kecepatan loading
- Navigasi yang mudah
- Ukuran dan jenis font yang simpel dibaca
- Mengurangi kesalahan ejaan / salah ketik (typo)
- Adanya interaksi yang baik, baik berupa komentar, diskusi, mapun share
- Dan lain-lain.
2. Gunakan Keyword di Judul Artikel
Judul merupakan wajah dari suatu artikel dan menjadi komponen yang sangat penting. Google pada ketika melaksanakan crawl, elemen yang pertama ditemukan google yakni judul atau title.Dengan demikian title/judul ini harus mengandung kata kunci utama dari artikel tersebut, semoga mempermudah google untuk memilih tema dari artikel tersebut. Jangan hingga google salah memilih tema alasannya judul yang kurang jelas.
Penempatan keyword atau kata kunci pada sebuah title paling baik ditempatkan di awal, semakin ke kiri semakin bagus. Namun hal ini harus diubahsuaikan sebaik mungkin, jangan hingga memaksakan menempatkan kata kunci di depan, sehingga judul menjadi tidak lezat dibaca atau kaku, atau bahkan sulit dimengerti.
3. Gunakan Judul yang Membuat Penasaran dan Mengundang Klik
Membuat sebuah judul yang mengandung kata kunci, bukan perkara yang mudah. Terkadang judul yang kita buat menjadi canggung dan kaku serta tidak lezat dibaca. Tetapi jikalau judul tersebut kita buat seluwes mungkin sehingga menciptakan ingin tau dan mengundang klik, justru keywordnya tidak masuk.Dalam hal ini kita dituntut untuk lebih berusaha menciptakan judul yang mengandung kata kunci yang kita targetkan, tetapi tetap lezat dibaca, dan menciptakan ingin tau pembaca serta mengundang pembaca untuk melaksanakan klik pada judul tersebut.
Usahakan untk menciptakan judul panjangnya tidak lebih dari 60 karakter (termasuk spasi), semoga tidak terpotong pada ketika muncul di halaman pencarian google. Kita harus mengupayakan semoga dengan 60 huruf, judul artikel kita tetap lezat dibaca dan menciptakan ingin tau pengunjung.
4. Buatlah Artikel yang Panjang dan Mendalam
Semakin panjang sebuah artikel maka akan semakin cantik peringkatnya di mesin pencari google. Bahkan analisa yang dilakukan oleh Backlinko.com terhadap 1 juta pencarian di google, untuk website yang muncul di halaman pertama rata-rata memuat artikel dengan jumlah 1.890 kata. Ini mengambarkan bahwa panjang artikel sangat menghipnotis SERP (search engine result page) di google.Namun tidaklah cukup hanya dengan memuat artikel yang panjang. Artikel tersebut harus membahas topik secara mendalam atau komprehensif (lengkap dan menyeluruh). Dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah In Depth Content.
5. Gunakan Internal Linking
Internal linking merupakan link antar halaman dalam satu blog/website. Dengan adanya internal linking ini, pembaca disuguhkan informasi yang lengkap, sehingga pengunjung akan berlama-lama berada di website kita, dan ini merupakan elemen yang mendukung bagusnya faktor user expreince.Adakah batasan banyaknya internal link dalam satu halaman?
Sebenarnya tidak ada referensi yang menyampaikan bahwa jumlah minimal dan maksimal internal link yang diperbolehkan yakni sekian.
Sebagai contoh website wikipedia, di halamannya seakan-akan beternak internal link, saking banyaknya, kita juga bahkan malas menghitung. Tetapi website tersebut kondusif aman saja, tidak terkena penalty google.
Dari sisi SEO, internal linking ini juga sangat cantik untuk memperkuat antar halaman di dalam website/blog kita, dalam istilah SEO disebut dengan Linkjuice. Artinya jikalau salah satu halaman yang mengandung internal linking mendapat sebuah backlink, 85% power backling tersebut akan terbagi dan mengalir halaman lain yang di link-nya.
6. External Linking ke Authority Site yang Relevan
Memberikan link ke webiste luar yang terkenal, bagus, dan terpercaya (authority site) yang relevan dengan artikel yang kita post, akan memperlihatkan imbas cantik di mata google, alasannya website kita mereferensikan website-website yang dipercaya.Selain itu juga dengan adanya eksternal link ini, membantu pembaca untuk menemukan referensi atau sumber informasi yang akurat.
Gunakan atribut dofollow pada ketika melaksanakan external linking ke authority site, dengan syarat temanya harus betul-betul relevan. Jika tidak relevan jangan sekali-kali gunakan atribut dofollow, alasannya google akan menganggap kita melaksanakan black hat.
Sebaliknya gunakan atribut nofollow pada ketika melaksanakan external link ke website yang biasa-biasa saja (bukan authority site), apalagi linknya ke website jualan.
7. Keyword Density seperlunya
Istilah keyword density diartikan banyaknya keyword atau kata kunci yang tampil dalam satu halaman artikel.Sebelum lahirnya Google Panda, banyak para pakar SEO menyarakankan keyword density di dalam suatu artikel antara 3% s.d 5%. Namun sehabis google melahirkan Google Panda keyword density dengan kapasitas tersebut tidak berlaku lagi, bahkan arikel yang masih mengandung kata kunci sebesar itu banyak yang terkena tendangan Panda dan terlempar jauh dari halaman 1 SERP (search engine result page).
Untuk jaman now, keyword density mungkin penting, tetapi jangan terlalu banyak. Algoritma terbaru google sudah sangat canggih untuk memilih kualitas sebuah artike. Kembali ke poin pertama, dalam pembuatan artikel fokuslah ke user exprence.
Terlalu banyak memasang keyword atau kata kunci dalam sebuah artikel, bisa dianggap sebagai keyword stuffing (tindakan memakai kata kunci yang berlebihan untuk mendapat ranking di halaman pencarian) oleh google.
Lebih fokus ke user experience dan keyword density, maka LSI serta sinonim biasanya akan menyesuaikan dengan sendirinya.
Logikanya, jikalau artikel kita cantik dan berkualitas, serta membahas topik secara mendalam maka keyword-keyword yang ingin kita meningkatkan secara optimal akan masuk dengan sendirinya melalui tulisan-tulisan Anda.
8. Masukkan Latent Semantic Indexing (LSI) Keywords
Pengertian LSI atau Latent Semantic Indexing bisa dikatakan menyerupai dengan sinonim yaitu kata-kata atau istilah yang ada hubungannya dengan kata kunci utama.Sebagai contoh, jikalau kata kunci yang kita sasaran (main keyword / kata kunci utama) “baju koko”, maka untuk mengganti kata kunci utama, kita bisa menyisipkan kata-katat yang bekerjasama dengan baju koko menyerupai busana muslim, baju gamis, jilbab, hijab, fashion dan kata kata lain yang masih relevan ke dalam artikel. Namun tentunya tetap harus menjadi artikel yang lezat dibaca, simpel dimengerti, dan berkualitas.
Kita bisa memakai beberapa tool garits untuk mendapat kata kunci atau keyword LSI dari kata kunci utama.
Contoh tool-tool tersebut yakni :
- Google Suggestion
- Google Related Search
9. Kurangi format Bold, Italic, dan Underline
Teknik jaman dulu memakai goresan pena dengan format bold (garis tebal), italic (garis miring) dan underline (garis bawah) terutama pada kata kunci utama, merupakan teknik tidak mengecewakan paforit. Fungsinya mengarahkan search engine untuk mengenali kata-kata kunci pada sebuah artikel.Mungkin teknik jaman now juga masih bisa membantu untuk memperkuat kata kunci / keyword.
Tetapi kembali lagi ke poin 1 yaitu user experience, artikel yang di dalamnya terlalu banyak kata yang ditebalkan, mungkin akan merusak mata pembaca, dan menciptakan pembaca tidak betah berada di halaman webiste tersebut, sehingga mereka kabur dan mencari artikel yang lain.
Gunakanlah format Bold, Italic dan Underline seperlunya, jangan bernapsu untuk mengenalkan kata kunci kepada search engine google. Kalupun diharapkan untuk tujuan memperkuat kata kunci,
gunakanlah format Bold cukup sekali saja.
10. Gunakan Elemen h1, h2 & h3
Heading merupakan elemen penting di dalam struktur penulisan HTML. Elemen ini berfungsi untuk memberi tanda bagian-bagian paling pentinf di dalam halaman sebuah website. Elemen-elemen heading yang paling penting yakni h1, h2, dan h3.Pada tema-tema bawaan wordpress atau template blogspot, elemen heading h1 pada umumnya diterapkan pada judul website. Sedangkan elemen h2 difunakan untuk judul postingan, dan elemen h3 dipakai untuk kepingan website yang lain menyerupai pada widget yang ada di sidebar dan related post.
Tema-tema (theme) atau template yang dinamis dengan menerapkan struktur SEO friendly biasanya mempunyai struktur heading yang sama dengan tema-tema bawaan baik wordpress maupun blogspot ketika dihomepage, tetapi akan ketika berada di halaman post, h1 diterapkan pada judul postingan.
Pada ketika menulis artikel denga tujuan SEO friendly, kita harus pastikan h1 h1 diterapkan pada judul postingan. Sedangkan elemen h2, gunakanlah untuk sub title di dalam postingan.
Sebagai acuan, gunakan elemen heading h1 hanya satu kali di dalam postingan (sebagai judul), sedangkan h2 dan h3 boleh lebih dari satu kali, sesuai dengan kebutuhan.
11. Gunakan URL Pendek dan Mengandung Keyword Utama
Untuk permalink atau url di postingan konsepnya berbeda dengan judul dari artikel. Juduk yang cantik yakni kaya dengan variasi keyword, Tetapi untuk permalink sebaliknya. Permalink yang cantik bukan yakni pendek dan mengandung kata kunci utama sehingga toipik utama dari artikel tersebut simpel dikenal oleh search engine.Contoh :
Judul : 15 Cara Menulis artikel SEO friendly yang jarang diketahui!
Permalink aslinya : /15-cara--menulis-artikel-seo-friendly-yang-jarang-diketahui.html
Permalink yang cantik untuk SEO : /cara-menulis-artikel-seo-friendly.html.
Jangan memakai url yang panjang, dengan masksud untuk menjaring semua keyword masuk. Karena keyword utamanya justru akan lebih berat bersaing. Bahkan andal senior engineer google Matt Cutts dalam interviewnya dengan Stephan Spencer meyatakan bahwa di permalink (url) sebaiknya tidak memakai lebih dari 5 kata.
12. Optimalkan Meta Deskripsi
Penempatan keyword utama yang paling cantik untuk kebutuhan seo yakni pada kalimat pertama. Namun hal ini biasanya artikel menjadi kaku dan tidak lezat dibaca.Untuk mengatasi persoalan di atas, kita bisa memanfaatkan meta description. Untuk pengguna engine wordpress banyak plugin yang menyediakan untuk menangani meta description (seperti All In One SEO Pack, Platinum SEO Pack, dll). Untuk pengguna blogger, meta description bisa diaktifkan dengan langkah-langkah menyerupai ini (baca Cara Mengaktifkan dan Memasang Tag Meta Description pada Blogger)
Meta description akan menjadi snippet (penjelasan di bawah link, pada halaman pencarian) di search engine.
Isi dari meta description ini hanya akan mumcul dan sanggup dilihat pada halaman SERP (search engine result page), pada ketika kita menuliskan kata kunci di search engine. Dan tidak akan muncul pada artikel di halaman asli. Makara pastikan kalimat pada meta description ini dibentuk semenarik mungkin sehingga menciptakan orang ingin tau untuk masuk ke halaman website/blog kita.
Namun meta description ini memilki keterbatasan, kalimat yang bisa dimasukan hanya maksimal 160 karakter, sehingga kita harus pandai-pandai mengolah kalimat dan kata kunci dalam batasan tersebut.
13. Masukkan Attribut Alt di Image (Gambar)
Penggunaan gambar atau image dalam sebuah artikel sangat penting, hal ini dipakai untuk mendukung klarifikasi dari artikel tersebut.Namun apakah file gambar atau image ini kuat terhadap SEO?
Ya, sangat berpengaruh.
Memang google tidak bisa membaca dan menerjemahkan fie gambar, bahkan nama fillenya pun tidak dihiraukan. Yang dibaca oleh google dari file gambar tersebut yakni atribut “alt”. Atribut ini bertugas menjelaskan arti dari file gambar tersebut kepada robot google yag melaksanakan crawling.
Biasanya attribut alt ini diisi dengan kata kunci atau keyword utama. Namun perlu diperhatikan jikalau kita memakai lebih dari 1 file gambar, jangan setiap atribut alt diisi keyword utama, tapi utuk file yang kedua dan seterusnya lebih baik memakai variasi keyword dan LSI, semoga tidak dianggap sebagai keyword stuffing.
Perlu diketahui bahwa ukuran gambar kuat terhadap performa halaman ebsite di mata search engine. Resolusi gambar yang paling kecil yakni 400 x 600 pixel, dengan ukuran besar file yang tidak terlalu besar, semoga tidak terlalu berat pada ketika loading web.
14. Gunakan Media ke dalam Artikel (Video, Images, Infographics, Map, Chart, dll)
Gambar, video, tabel, chart, infographics, map dan lain-lain yang bisa memperkaya dan menambah informatif sebuah goresan pena sebaiknya dimasukan ke dalam artikel.Hal ini akan kuat terhadap kepuasan pembaca, pada ketika kita menyajikan informasi yan dibutuhkannya.
Semakin lengkap informasi yang kita sajikan, maka google akan mendeteksi bahwa artikel tersebut merupakan artikel yang berkualitas.
15. Gunakan Variasi Keyword
Agar artikel yang kita buat tidak terdeteksi sebagai keyword stuffing, maka dalam teknik cara menciptakan srtikel seo friendly yakni penggunaan variasi keyword.Variasi keyword maksudnya yakni penggunaan kata kunci utama tidak secara utuh, tapi sepenggal-sepenggal dan disisipkan kata yang lain.
Contoh :
Keyword : cara memasak telur
Artikelnya sebagai berikut :
“Pada kesemptan ini saya akan mencoba membahas ihwal cara memasak telur. Untuk anda yang tidak begitu andal dalam memasak, maka memasak telur bisa menjadi alternatif yang bagus. Telur merupakan materi masakan yang simpel didapat, dan cara memasaknya pun cukup mudah”
Contoh di atas saya rasa masih kurang aman, alasannya bisa jadi dianggap keywrod stuffing.
Sebarlah variasi keyword tersebut pada beberapa paragraf, sehingga variasi keyword tersebut ada di dalam setiap paragraf.
16. Utamakan Do'a
Setelah ke 15 teknik menulis artikel seo friendly diterapkan dengan benar, jangan lupa untuk berdoa kepada Yang Maha Kuasa, semoga yang kita buat sesuai dengan apa yang kita harapkan. Ingat sebagus apapun teknik SEO, tanpa campur tangan Yang Maha Kuasa, tetap tidak ada artinya.
Sumber http://afm98.blogspot.com
EmoticonEmoticon