Beberapa waktu kemudian Digitaraya mengadakan Google for Startup Office Hours. Bertempat di Menara by KIBAR, chapter kedua kali ini membawakan tema perihal web modern.
Acara sebelumnya dibuka oleh Wilson Nugraha perwakilan dari Menara, kemudian dilanjutkan oleh Nicole Yap yang menjelaskan perihal Digitaraya berikut dengan jadwal dan benefitnya. Digitaraya sendiri merupakan bab dari network Google for Startups. Makara startup didalamnya sanggup terhubung dengan startup di seluruh dunia yang ber-partner dengan Google for Startups.
Wilson Nugraha
Nicole Yap
Acara kemudian masuk kesesi utama yang dibawakan oleh Yohan Totting, Web Developer Advocate di Google. Yohan menjelaskan kalau dahulu orang menciptakan web sebagai profil perusahaan namun belum sebagai produk. Web developer yang cenderung menciptakan halaman web hanya untuk menyajikan informasi, ini disebut web 1.0 yang cenderung 1 arah.
Berbeda dengan web 2.0 dikala ini yang dicontohkan menyerupai friendster, facebook telah berevelousi menjadi dua arah. Orang kini bisa berinteraksi, menulis komentar, testimoni dan memperlihatkan like.
Web kini telah berevelousi menjadi full product untuk keperluan merk atau bisnis. Dengan website, product kau bisa menjangkau 4 miliar orang tanpa batas. Di Indonesia beberapa orang mengakses internet malalui mobile, bahkan diantara mereka pertama kali mencicipi pengalaman berinternet melalui mobile.
Masalah utama developer dikala ini, mereka belum bisa move one dari desktop. Padahal kebanyakan orang Indonesia mengakses internet melalui mobile, ditambah lagi orang yang tidak sabaran. Sekali orang buka dan nge-lag, orang bakal meninggalkan website.
Berbeda dengan aplikasi, mereka yang install aplikasi itu lebih dari loyal. Kalau dengan web, orang dengan gampang meninggalkan website bila dalam waktu 50 mili second web tidak terbuka.
Selain dilema kecepatan website yaitu pengalaman pengguna atau user experience. Yohan memperlihatkan rujukan Spotify yang bisa meningkatkan revenue sampai 80 persen dengan meningkatkan pengalaman pengguna pada web nya. Value yang ditawarkan oleh spotify yaitu fasilitas dalam mendengarkan lagu. Peningkatan revenue juga dialami oleh Pinterest dan Starbuck dengan meningkatkan pengalaman pengguna mereka.
Di Google juga ada teknologi untuk menciptakan website menjadi cepat yaitu AMP (Accelerated Mobile Pages). AMP didesain dengan hukum tertentu supaya web nya ringan dan cepat menyerupai file CSS yang tidak lebih dari 50kb.
Selain itu web modern kini sudah bisa melaksanakan banyak hal menyerupai login memakai sidik jari, melaksanakan pembayaran, mengontrol kamera, membaca usb, melihat memori handphone, dan masih banyak lagi. Sayangnya banyak developer yang tidak tahu ini.
Yohan memberi saran untuk startup supaya mendapat user potensial pastikan web bisa di load cepat. Mungkin rata-rata website dikala ini waktu muatnya 10 detik. Pelan-pelan Yohan menyarankan developer web sanggup meningkatkan kecepatan websitenya dengan menemukan formula yang pas dan diubahsuaikan dengan pengguna. Seperti pengguna memakai gadget apa, jaringan internetnya apa.
Tools yang bisa dipakai untuk menyelidiki kecepatan bisa memakai Lighthouse di DevTools browser Chrome. Kalau masih gundah kau bisa memakai AMP saja yang memang didesain untuk performance.
Ada banyak API yang bisa dipakai developer web menyerupai service worker supaya bisa dipakai offline, push notifikasi untuk meningkatkan engagement user, kemampuan add to home screen supaya pengguna tidak perlu install lagi.
Developer tidak perlu khawatir dengan compability di setiap browser karna API nya sudah menjadi standar.
Yohan mengingatkan jangan memaksa pengguna untuk mengaktifkan push notifikasi. Pastikan notifikasi bersifat persona, karna bila pengguna merasa terganggu maka notifikasi tersebut akan di-block.
Acarapun ditutup dengan QnA dari akseptor yang hadir.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
EmoticonEmoticon