Bismillah....
Kali ini kita masih melanjutkan bahan Matematika Kelas 7 disemester 1 yaitu perihal Bilangan Bulat. Adapun Kompetensi Dasar pada bahan bilangan bulat ini yaitu:
3.1 Menjelaskan dan memilih urutan pada bilangan bundar (positif dan negatif)
dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)
3.2 Menjelaskan dan melaksanakan operasi hitung bilangan bundar dan pecahan dengan
memanfaatkan banyak sekali sifat operasi.
3.3 Menjelaskan dan memilih representasi bilangan dalam bentuk berpangkat
bundar positif dan negatif.
4.1 Menyelesaikan duduk kasus yang berkaitan dengan urutan beberapa bilangan bundar dan
pecahan (bisa, campuran, desimal, persen)
4.2 Menyelesaikan duduk kasus yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat
dan pecahan
4.3 menuntaskan duduk kasus yang berkaitan dengan bilangan dalam bentuk bilangan
berpangkat bundar nyata dan negatif.
dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)
3.2 Menjelaskan dan melaksanakan operasi hitung bilangan bundar dan pecahan dengan
memanfaatkan banyak sekali sifat operasi.
3.3 Menjelaskan dan memilih representasi bilangan dalam bentuk berpangkat
bundar positif dan negatif.
4.1 Menyelesaikan duduk kasus yang berkaitan dengan urutan beberapa bilangan bundar dan
pecahan (bisa, campuran, desimal, persen)
4.2 Menyelesaikan duduk kasus yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat
dan pecahan
4.3 menuntaskan duduk kasus yang berkaitan dengan bilangan dalam bentuk bilangan
berpangkat bundar nyata dan negatif.
Beberapa waktu yang kemudian kita sudah berguru perihal bahan Aljabar, dan Persamaan Lienar part 1, Persamaan Linear part 2, persamaan linear part 3.
Untuk yang belum mempelajari bahan tersebut sanggup dipelajari dan di unduh materinya di sini:
MATERI DIAGRAMVENN DAN HIMPUNAN
MATERI ALJABAR
MATERI PERSAMAAN LINEAR PART 1
MATERI PERSAMAAN LINEAR PART 2
MATERI PERSAMAAN LINEAR PART 3
A. Sifat-sifat dalam operasi bilangan bilangan bulat, yaitu:
1. Komutatif
Komutatif atau pertukaran, sifat ini berlaku hanya pada operasi penjumlahan dan perkalian, kalau posisi angka ditukar maka akan tetap mendapat hasil yang sama.
Contoh :
Pada penjumlahan à 2 + 5 = 5 + 2
Pada perkalian à 4 x 7 = 7 x 4
2. Asosiatif
Asosiatif atau pengelompokan, sifat ini berlaku pada operasi penjumlahan dan perkalian, kalau angka dikelompokkan dari depan atau dari belakang, maka balasannya akan tetap sama.
Contoh:
Pada penjumlahan à (3 + 4) + 5 = 3 + (4 + 5)
Pada perkalian à (4 x 5) x 6 = 4 x (5 x 6)
3. Distributif
Distributif atau penyebaran, biasanya dipakai untuk memudahkan proses perhitungan dengan bentuk bilangan yang dikalikan dengan dua bilangan yang ada di dalam kurung.
Contoh:
4 x (3 + 6) = (4 x 3) + (4 x 6) = 12 + 24 = 36
4. Identitas
Identitas yaitu berlaku pada operasi penjumlahan dan perkalian, kalau dilakukan proses perhitungan, maka akan menghasil bilangan itu juga.
Contoh:
Pada penjumlahan unsur identitas yaitu angka nol (0) = 5 + 0 = 5
Pada perkalian unsur identitas yaitu angka satu (1) = 7 x 1 = 7
B. Operasi hitung bilangan bulat
1. Penjumlahan
Operasi hitung penjumlahan pada bilangan bundar sanggup dilihat pada pola di bawah ini:
8 + 5 = 13
-8 + 5 = -3
2. Pengurangan
Operasi hitung pengurangan pada bilangan bundar sanggup dilihat pada pola di bawah ini:
10 – 4 = 6
- 10 – 4 = - 14
3. Perkalian
3. Perkalian
Pada operasi hitung perkalian berlaku sifat berikut:
+ x + = + à (Positif dikali nyata balasannya akan bernilai positif)
+ x - = - à (Positif dikali negatif balasannya akan bernilai negatif)
- x + = - à (negatif dikali nyata balasannya akan bernilai negatif)
- x - = + à (negatif dikali negatif balasannya akan bernilai positif)
Contoh:
4 x 5 = 20
4 x (-5) = -20
(-4) x 5 = -20
(-4) x (-5) = 20
4. Pembagian
Pembagian dalam bilangan bulat, untuk lebih memudahkan dalam proses perhitungannya, harus sudah memahami sifat-sifat pada perkalian bilangan bulat, biar hasil yang di dapatkan bernilai benar.
Contoh:
6 : 3 = 2
6 : (-3) = -2
(-6) : 3 = -2
(-6) : (-3) = 2
5. Perpangkatan
Pada operasi perkalian yang dipangkatkan, maka belaku sifat ibarat berikut ini:
a3 x a5 = a(3+5) = a8
Penjelasan:
Jika bilangan yang sama berpangkat kemudian dikalikan, maka pangkatnya dijumlahkan.
Contoh:
63 x 62 = 6(3+2) = 65
Sedangkan pada operasi pembagian yang dipangkatkan, maka berlaku sifat ibarat berikut ini:

Penjelasan:
Jika bilangan yang sama berpangkat kemudian dibagi, maka pangkatnya dikurangi.
Contoh:
63 : 62 = 6(3-2) = 6
6. Bentuk operasi bilangan bundar campuran
Adakalanya kita bertemu soal yang di dalamnya terdapat bermacam-macam operasi hitung, contohnya:
Hasil dari 4 + 3 x 5 : (1+2) – 3 yaitu ...
Untuk menjawab soal di atas, maka kita harus mengetahui tanda yang diprioritaskan untuk didahulukan dalam proses perhitungan antaralain, tanda dalam kurung, kali, bagi, tambah, kurang.
Penyelesaian:
4 + 3 x 5 : (1+2) – 3 = 4 + 3 x 5 : 3 – 1 à (yang di dalam kurung di dahulukan)
4 + 15 : 3 – 1 = 4 + 5 – 1 = 8
Jadi hasil perhitungannya yaitu 8. Demikianlah pembahasan perihal materi bilangan bulat, mudah-mudahan sanggup membatu dalam proses berguru dan sanggup dengan gampang dipahami.
Silahkan d0wnl0ad rangkuman bahan perihal bilangan bundar di bawah ini
Untuk pemahaman bahan lebih lanjut, sanggup pelajari latihan soal Bilangan Bulat dan Pecahan
Pada pertemuan berikutnya kita akan membahas tentang materi Pecahan, see you next posting....
Sumber http://pabaiq.blogspot.com
EmoticonEmoticon