Saturday, May 20, 2017

√ Jenis Musibah – Iklim, Alam, Wabah, Ruang Angkasa – Dampak, Penanggulangan Dan Contoh


Jenis Bencana Alam


Jenis petaka sanggup dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu petaka yang bersifat meteorologis, petaka yang bersifat geologiswabah dan bencana ruang angkasa.


 


1. Bencana alam meteorologi (iklim)




  • Banjir




  • Kekeringan




  • Gelombang hawa panas (heatwave)




  • Badai tropis (siklon, hurikan, taifun)




Bencana alam meteorologi atau hidrometeorologi bekerjasama dengan iklim. Bencana ini umumnya tidak terjadi pada suatu tempat yang khusus, walaupun ada daerah-daerah yang menderita banjir musiman, kekeringan atau badai tropis (siklon, hurikan, taifun) dikenal terjadi pada daerah-daerah tertentu.


Bencana alam bersifat meteorologis menyerupai banjir dan kekeringan merupakan petaka yang paling banyak terjadi di seluruh dunia.Beberapa di antaranya hanya terjadi suatu wilayah dengan iklim tertentu.


Misalnya hurikan terjadi hanya di Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara. Kekhawatiran terbesar pada masa modern ialah peristiwa yang disebabkan oleh pemanasan global.


 


2. Bencana alam geologi (alam)



Bencana alam geologi adalah petaka yang terjadi di permukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan gunung meletus. Jenis petaka menyerupai gempa bumi dan gunung meletus terjadi di hanya sepanjang jalur-jalur pertemuan lempeng tektonik di darat atau lantai samudera.


Contoh petaka geologi yang paling umum adalah gempa bumi, tsunami dan gunung meletus.


Gempa bumi terjadi lantaran gerakan lempeng tektonik. Gempa bumi pada lantai samudera sanggup memicu gelombang tsunami ke pesisir-pesisir yang jauh. Gelombang yang disebabkan oleh kejadian seismik memuncak pada ketinggian kurang dari 1 meter di maritim lepas namun bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer per jam. Jadi ketika mencapai perairan dangkal, tinggi gelombang sanggup melampaui 10 meter.


Jenis petaka menyerupai gunung meletus diawali oleh suatu periode acara vulkanis seperti hujan abu, semburan gas beracun, banjir lahar dan muntahan batu-batuan. Aliran lahar sanggup berupa banjir lumpur atau kombinasi lumpur dan debu yang disebabkan mencairnya salju di puncak gunung, atau sanggup disebabkan hujan lebat dan akumulasi material yang tidak stabil.


 


3. Wabah (penyakit)


Jenis petaka menyerupai wabah atau epidemi adalah penyakit menular yang menyebar melalui populasi insan di dalam ruang lingkup yang besar, contohnya antar negara atau seluruh dunia. Contoh wabah terburuk yang memakan korban jiwa jumlah besar ialah pandemi flucacar dan tuberkulosis.


 


4. Bencana alam dari ruang angkasa


Bencana dari ruang angkasa ialah datangnya aneka macam benda langit seperti asteroid atau gangguan badai matahari. Meskipun efek eksklusif asteroid yang berukuran kecil tidak kuat besar, asteroid kecil tersebut berjumlah sangat banyak sehingga berkemungkinan besar untuk menabrak bumi.


Bencana ruang angkasa menyerupai asteroid sanggup menjadi ancaman bagi negara-negara dengan penduduk yang banyak seperti Cina, India, Amerika Serikat, Jepang, dan Asia Tenggara.


 


Jenis petaka sanggup dibagi menjadi beberapa kategori √ Jenis Bencana Alam – Iklim, Alam, Wabah, Ruang Angkasa – Dampak, Penanggulangan dan Contoh

Ilustrasi peristiwa alam. Sumber foto: Pixabay


 


Dampak Bencana Alam


Manusia dianggap tidak berdaya pada peristiwa alam, bahkan semenjak awal peradabannya. Ketidakberdayaan manusia, akhir kurang baiknya manajemen darurat menimbulkan kerugian dalam bidang keuangan, struktural dan korban jiwa. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan insan untuk mencegah dan menghindari peristiwa serta daya tahannya. Menurut Bankoff (2003): “bencana muncul bila bertemu dengan ketidakberdayaan”. Artinya ialah acara alam yang berbahaya sanggup berkembang menjadi petaka apabila insan tidak mempunyai daya tahan yang kuat.


 


1. Merusak ekonomi


Masyarakat yang mengalami petaka juga harus menyerap efek dari kejadian yang merusak ini. Banyak komunitas lokal kehilangan begitu banyak sumber daya ekonomi sehingga pemulihan menjadi sulit, bahkan hampir mustahil.


Beberapa komunitas menemukan peluang sesudah peristiwa untuk membangun kembali komunitas yang lebih baik dan lebih kuat daripada sebelumnya. Masyarakat harus sering mengenali perubahan populasi, demografi, dan budaya sebagai akhir dari efek petaka pada warga negara mereka masing-masing.


 


2. Kematian


Salah satu petaka yang paling menjadikan efek paling besar, contohnya gempa bumi, selama 5 masa terakhir, telah menimbulkan lebih dari 5 juta orang tewas, 20 kali lebih banyak daripada korban gunung meletus.


Dalam hitungan detik dan menit, jumlah besar luka-luka yang sebagian besar tidak menimbulkan kematian, membutuhkan pertolongan medis segera dari akomodasi kesehatan yang seringkali tidak siap, rusak, runtuh lantaran gempa. Bencana seperti tanah longsor pun sanggup memakan korban yang signifikan pada komunitas insan lantaran meliputi suatu wilayah tanpa ada peringatan terlebih dahulu dan sanggup dipicu oleh petaka lain terutama gempa bumiletusan gunung berapi, hujan lebat atau topan.


 


3. Merusak sosial


Seperti halnya jenis petaka sanggup mengubah lanskap kehidupan pribadi kita dan juga aspek komunitas kita. Pada tingkat individu, dampaknya seringkali sanggup dirasakan secara fisik, mental dan emosional. Bencana alam berupa kerusakan, kehilangan harta benda, dan cedera atau penyakit pribadi. Hilangnya sumber daya, keamanan, dan terusan ke migrasi penduduk besar-besaran di negara-negara berkembang.


 


4. Merusak infrastruktur


Kerusakan infrastruktur sanggup mengganggu acara sosial, efek dalam bidang sosial mencakup kematian, luka-luka, sakit, hilangnya tempat tinggal dan kekacauan komunitas, sementara kerusakan lingkungan sanggup meliputi hancurnya hutan yang melindungi daratan. Sama halnya dengan rusaknya infrastruktur menyerupai jalan, rel kereta api, rumah sakit, akomodasi umum, dll.


 


5. Merusak lingkungan


Seperti halnya jenis petaka sanggup mengubah lanskap lingkungan alam secara drastis. Angin topan yang terjadi di Myanmar pada 2008, atau kebakaran hutan yang menyebar ke seluruh California pada 2009 ialah referensi bagaimana area lahan yang merinci seluruh ekosistem sanggup secara dramatis dirusak atau diubah dari satu kejadian bencana.


Pada skala yang lebih besar, perdebatan perihal bagaimana mengatasi perubahan iklim global dan efek alam yang dihasilkan lebih lanjut diselingi oleh asumsi kenaikan permukaan maritim yang akan sepenuhnya membanjiri beberapa negara pulau.


Lebih jauh lagi, desalinasi lautan air garam yang cepat yang disebabkan oleh pencairan gletser sanggup mengurangi 30% atau lebih pasokan ikan dunia yang sanggup dimakan, dan hilangnya terumbu karang dari penyebab yang sama akan menimbulkan banyak wilayah pesisir dalam ancaman gelombang pasang dan lonjakan.


 


Jenis petaka sanggup dibagi menjadi beberapa kategori √ Jenis Bencana Alam – Iklim, Alam, Wabah, Ruang Angkasa – Dampak, Penanggulangan dan Contoh

Ilustrasi peristiwa alam. Sumber foto: Pixabay


 


Penanggulangan Bencana Alam




  • Penanggulangan petaka atau mitigasi adalah upaya berkelanjutan untuk mengurangi efek peristiwa terhadap insan dan harta benda. Lebih sedikit orang dan komunitas yang akan terkena efek petaka dengan menggerakan acara ini. Perbedaan tingkat peristiwa yang sanggup merusak sanggup diatasi dengan menggerakan acara mitigasi yang berbeda-beda sesuai dengan sifat masing-masing peristiwa alam.




  • Persiapan menghadapi petaka termasuk semua aktivitas yang dilakukan sebelum terdeteksinya gejala peristiwa semoga bisa memfasilitasi pemakaian sumber daya alam yang tersedia, meminta dukungan dan serta rencana rehabilitasi dalam cara dan kemungkinan yang paling baik.




  • Kesiapan menghadapi petaka dimulai dari level komunitas lokal. Jika sumber daya lokal kurang mencukupi, maka tempat tersebut sanggup meminta dukungan ke tingkat nasional dan internasional. Baca juga: Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional Diperingati Setiap Tanggal 26 April – Cara-Cara Untuk Melindungi Diri dari Bencana




  • Pada wilayah-wilayah yang mempunyai tingkat bahaya tinggi (“hazard”), memiliki kerentanan/kerawanan (“vulnerability'”), petaka tidak memberi efek yang luas jika masyarakat setempat memiliki ketahanan terhadap bencana (“disaster resilience”).




  • Konsep ketahanan peristiwa merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah dan menangani tantangan-tantangan serius dari peristiwa alam. Sistem ini memperkuat tempat rawan peristiwa yang mempunyai jumlah penduduk yang besar. Baca juga: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) – Lembaga Pemerintah Nonkementerian (LPNK) di Indonesia




 


Bacaan Lainnya



 


Jenis petaka sanggup dibagi menjadi beberapa kategori √ Jenis Bencana Alam – Iklim, Alam, Wabah, Ruang Angkasa – Dampak, Penanggulangan dan Contoh

Apakah Anda mempunyai sesuatu untuk dijual, disewakan, layanan apa saja yang ditawarkan atau lowongan pekerjaan? Pasang iklan & promosikan jualan atau jasa Anda kini juga! 100% GRATIS di: www.TokoPinter.com


 


Jenis petaka sanggup dibagi menjadi beberapa kategori √ Jenis Bencana Alam – Iklim, Alam, Wabah, Ruang Angkasa – Dampak, Penanggulangan dan Contoh

3 Langkah super mudah: tulis iklan Anda, beri foto & terbitkan! semuanya di Toko Pinter


 


Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai


Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar kalau Anda mengunduh aplikasi kita!


Siapa bilang mau pandai harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan isu yang menciptakan Anda menjadi lebih smart!



Sumber bacaan: SciencingThe Balance



                       


Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”

Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya









Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)