Karena itu, keberadaan broker selalu menempel dalam kegiatan jual-beli efek. Tapi, harus diingat, broker di sini bukanlah individu-individu, melainkan perusahaan yang memang bergerak di bidang jasa jual-beli imbas atau mediator pedagang imbas yang mempekerjakan orang-orang yang punya lisensi khusus sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE).
Memang tidak semua perusahaan broker memanjakan investornya dengan kemudahan menawan. Bagi investor yang orientasinya pada biaya transaksi (transaction fee) yang murah, mereka cenderung berinvestasi di perusahaan sekuritas yang fasilitasnya standar. Ini biasanya dilakukan oleh investor kecil yang suka bertransaksi cepat menurut insting.
Investor ibarat ini sangat aktif melaksanakan jual-beli meski tidak didukung modal berlimpah. Sedangkan investor yang besar, institusi atau bahkan investor asing, mereka biasanya lebih menentukan perusahaan broker yang memperlihatkan kemudahan lengkap. Investor besar ini biasanya bertransaksi rasional dan atas dasar fundamental.
Mereka sangat mengacu pada hasil riset. Investor besar selalu mencari broker yang andal, broker yang memiliki divisi riset yang bagus. Tidak sedikit investor yang loyal hanya gara-gara produk riset yang dihasilkan perusahaan sekuritas. Jika hasil riset dan rekomendasi yang diberikan sering akurat, jarang yang meleset, maka ia akan didekati investor.
Semakin rendah tingkat kesalahan dari rekomendasi, semakin ahli perusahaan tersebut. Rekomendasi ibarat itu niscaya diperoleh dari hasil riset yang memadai. Melalui hasil riset, investor sanggup mengetahui tren dari sektor perjuangan yang diminatinya. Dengan demikian, investor sanggup memprediksi hasil investasinya.
Untuk mendapat rekomendasi dari hasil riset yang memadai, investor harus bersedia mengeluarkan biaya ekstra. Biaya ekstra itu tercermin dari tingginya biaya transaksi yang dipungut oleh perusahaan broker. Broker yang menyediakan kemudahan lengkap, sanggup memungut fee sekitar 0,3% hingga 0,4% untuk transaksi beli dan 0,4% hingga 0,5% untuk transaksi jual, termasuk pajak.
Sedangkan biaya transaksi yang ditetapkan perusahaan broker yang memperlihatkan layanan dengan kemudahan biasa berkisar antara 0,2 hingga 0,3% untuk transaksi beli dan 0,3% hingga 0,4% untuk transaksi jual. Meski perusahaan broker yang memiliki kemudahan lengkap tadi memungut biaya transaksi lebih tinggi, tidak semua investor sanggup dilayani.
Mereka biasanya juga pilih-pilih investor. Kalau di perusahaan broker umumnya investor sanggup bertransaksi dengan deposit antara Rp20 hingga Rp30 juta, tidak begitu di broker besar. Agar yang masuk bukan investor sembarangan, syarat depositnya juga tidak sembarangan, nilainya ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Lepas dari semua perbedaan pelayanan tersebut, kesamaan pada perusahaan-perusahaan imbas ialah kedekatan hubungannya dengan nasabah. Malah barangkali di lingkungan pasar modal sanggup dikatakan bahwa perusahaan imbas ialah yang paling bersahabat hubungannya dengan pemodal.
Boleh dibilang, perusahaan imbas ialah wakil pemodal dalam transaksi saham. Perusahaan broker juga yang menjadi sumber gosip pertama bagi para pemodal. Jika ada agresi korporasi yang dilakukan emiten, maka sumber gosip pertama yang jadi andalan investor ialah perusahaan broker, bukan pihak emiten.
Karena kedekatan itu, sebaiknya sebelum investor menentukan perusahaan imbas perlu memperhatikan beberapa hal, ibarat seberapa besar perusahaan sekuritas itu mengutamakan kepentingan investor, independen, menjaga kerahasiaan nasabah, dan tidak berorientasi pada fee (tidak menganjurkan nasabahnya untuk membeli saham yang mereka sendiri tak yakin bakal menguntungkan).
Pialang yang baik, dalam memberi saran investasi biasanya dilandasi pula dengan alasan-alasan yang berpengaruh dan rasional,penuh perhitungan. Andai saja semua perusahaan imbas memiliki misi menyebarkan investor lokal, sanggup jadi pertumbuhan jumlah investor akan lebih cepat dan nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia sanggup lebih melesat lagi. (*/BEI)(http://www.ciputraentrepreneurship.com)
Sumber http://www.ekonomi-holic.com
EmoticonEmoticon