Saturday, July 8, 2017

√ Hasil Kebudayaan Periode Perundagian Dan Fungsinya

Zaman  logam  merupakan  masa  mulai  dikenalnya  alat-alat  yang  berasal  dari  logam. Meskipun demikian, alat-alat yang terbuat dari batuan masih dipakai oleh masyarakat pada ketika itu. Jenis logam yang banyak dipakai oleh masyarakat pada ketika itu yaitu perunggu dan besi. Alat-alat yang berasal dari besi sanggup ditemukan di tempat Besuki (Jawa Timur) dan di kubur-kubur Wanasari (Jawa Tengah). 

Namun, alat-alat yang berasal dari besi ditemukan dengan jumlah lebih sedikit dibandingkan alat-alat yang terbuat dari perunggu. Dengan demikian,  beberapa  ahli  ada  yang  menyebut  zaman  logam  di  Indonesia  sebagai  zaman perunggu.  Zaman  perunggu  di  Indonesia  meninggalkan  kebudayaan  berupa  kapak corong, nekara, perhiasan, ember perunggu (ditemukan hanya dua buah di Sumatra dan Madura), dan arca-arca perunggu. 

1. Kapak Corong
Kapak  corong  banyak  ditemukan  di  Indonesia  di  daerah  Sumatra  Selatan,  Pulau Selayar,  Sulawesi  Selatan,  Sulawesi  Tengah,  Jawa,  Bali,  dan  Papua.  Kapak  Corong memiliki  bentuk  seperti  corong  yang  pada  bagian  atasnya  memiliki  lubang,  yang memiliki  fungsi  untuk  memasukkan  tangkai  kayu.  Kapak  corong  yang  dipakai untuk  tanda  kebesaran  atau  alat  upacara  dinamakan candrasa. Candrasa  banyak ditemukan di tempat Yogyakarta dan Pulau Roti, Nusa Tenggara.  

2. Nekara 
Nekara  adalah  alat  yang  digunakan  dalam  kegiatan  upacara-upacara  ritual  yang berbentuk  genderang  besar  yang  terbuat  dari  perunggu.  Pada  beberapa  bab Nekara  terdapat  hiasan  yang  memiliki  fungsi  sebagai  petunjuk  adanya  kegiatan upacara  dalam  sistem  kepercayaan  pada  saat  itu.  Selain  itu,  pada  nekara  terdapat lukisan  yang  memberikan  petunjuk  daerah  persebaran  kebudayaan  perunggu.

Sebagai contoh, nekara yang ditemukan di Pulau Selayar dan Kepulauan Kei terdapat lukisan berupa hewan-hewan yang berasal dari wilayah barat Indonesia menyerupai gajah, harimau,  dan  burung  merak.  Hal  tersebut  menandakan  nekara  yang  ditemukan di  daerah  tersebut  merupakan  hasil  kebudayaan  yang  berasal  dari  wilayah  barat Menurut  beberapa  ahli  bahwa  kebudayaan  perunggu  di  Indonesia  mendapat pengaruh  dari  wilayah  daratan  Asia.  

Hal  tersebut  dibuktikan  dengan  inovasi nekara  yang  terdapat  lukisan  orang  menunggang  kuda  beserta  pengiringnya  yang memakai pakaian Tartar. Pakaian Tartar memperlihatkan bahwa pada ketika itu sudah ada interaksi antara Indonesia dan Cina.
alat yang terbuat dari batuan masih dipakai oleh masyarakat pada ketika itu √ Hasil Kebudayaan Masa Perundagian Dan Fungsinya
Kapak corong dan candrasa (kiri ke kanan)

3. Patung Perunggu 
Patung  perunggu  di  Indonesia  banyak  ditemukan  di  daerah  Bangkinang  (Riau) dan  Limbangan (Bogor). Bentuk patung perunggu  pada  umumnya  dalam  bentuk perwujudan  manusia  (berupa penari  yang  bergaya  dinamis)  dan  binatang  menyerupai kerbau. 

4. Gelang dan Cincin Perunggu
Gelang  dan  cincin  perunggu  memiliki  fungsi  sebagai  alat  tukar  dan  juga  sebagai benda  pusaka.  Gelang  yang  memiliki  hiasan  biasanya  memiliki  ukuran  lebih  besar dan  tebal.  Pada  masa  logam  dikenal  teknik  pembuatan  benda-benda  dari  logam dengan cara a circle perdue dan bivalve. Berikut yaitu cara pembuatan alat-alat dari logam dengan memakai dua teknik tersebut

Teknik a circle perdue
Teknik a  circle  perdue  adalah  teknik  pembuatan  benda-benda  dari  logam dengan cara teknik cetak ulang. Adapun teknik ini mempunyai kekurangan alasannya yaitu hanya  dapat  digunakan  satu  kali  dalam  satu  cetakan.  Namun,  kelebihannya yaitu bentuk yang diinginkan sanggup terlihat mempunyai detail yang sempurna. Berikut  langkah-langkah  pembuatan  benda-benda  dari  logam  dengan  cara teknik a circle perdue.
1.) Hal  yang  pertama  yang  harus  dilakukan  adalah  membuat  model  benda logam yang diinginkan memakai materi dasar lilin.
2.) Kemudian lapisi model lilin memakai tanah liat sampai keras.
3.) Setelah  mengeras,  panasi  model  lilin  dengan  api  sehingga  lilin  mencair melalui  lubang  yang  sebelumnya  sudah  disiapkan  pada  bagian  bawah model. 
4.) Masukkan  logam  cair  pada  lubang  bagian  atas  model,  diamkan  sampai cairan logam mendingin. 
5.) Kemudian pecahkan model dari tanah liat tersebut sehingga akan terlihat hasil bentuk yang diinginkan.

Teknik bivalve
Teknik bivalve yaitu teknik pembuatan benda-benda dari logam dengan cara teknik  dua  setangkup.  Teknik  ini  memiliki  kekurangan,  yaitu  adanya  rongga pada benda logam yang sudah jadi yang menjadikan kurang kuatnya benda tersebut. Namun, kelebihannya yaitu cetakan sanggup dipakai berulang kali. Berikut  langkah-langkah  pembuatan  benda-benda  dari  logam  dengan  cara teknik bivalve.
1.) Buatlah cetakan model dengan bentuk yang saling ditangkupkan.
2.) Tuangkan logam cair pada cetakan.
3.) Kemudian kedua cetakan saling ditangkupkan.
4.) Cetakan  dapat  dibuka  setelah  logam  dingin  dan  benda  logam  sanggup digunakan.

Sumber http://www.gurugeografi.id


EmoticonEmoticon