Halo gan, gimana nih udah tau kan kabar ada kapal maritim Vietnam yang menabrak kapal perang RI di maritim Natuna baru-baru ini. Aduh, gimana nih masa negara kita dikadalin gitu sih di perairan sendiri. Lalu kita harus gimana?. Apa kita tenggelamin aja jikalau kata Bu Susi?. Tentang gak usah jauh-jauh dulu alasannya yaitu kita akan berguru wacana banyak sekali macam permasalahan tata kelola maritim Indonesia yang kompleks.
Tata kelola sumber daya kelautan di Indonesia sampai ketika ini masih mempunyai banyak permasalahan. Sebagai Negara maritim tentunya pemerintah harus berupaya meningkatkan pengelolaan sumber daya kelautan yang ada di Indonesia semoga sanggup memperlihatkan bantuan positif bagi kesejahteraan rakyat. Isu strategis dan permasalahan umum yang menjadi hambatan utama dalam mewujudkan acara perikanan yang berkelanjutan di Indonesia antara lain: 1) pengelolaan perikanan (fisheries management); 2) penegakan aturan (law enforcement); dan 3) pelaku perjuangan perikanan.
a. Pengelolaan Perikanan (Fisheries Management)Lemahnya sistem pengelolaan perikanan merupakan warta strategis dan dilema umum yang ada pada tata kelola perikanan di Indonesia. Indikasinya terlihat dari tidak meratanya tingkat pemanfaatan sumber daya ikan di wilayah Indonesia. Contohnya untuk perikanan tangkap, banyak perairan maritim di daerah barat dan tengah Indonesia sudah memperlihatkan tanda-tanda padat tangkap (overfishing). Sementara itu di daerah timur Indonesia, tingkat pemanfaatan sumber daya ikan belum optimal atau masih underfishing.
Dampak dari fenomena tersebut yaitu adanya over exploitation di wilayah tangkapan tertentu. Nelayan umumnya menjadi miskin alasannya yaitu sulit mendapat ikan hasil tangkapan. Selain itu konflik antar nelayan juga sangat rawan terjadi. Di sisi lain daerah yang masih belum optimal tangkapan ikannya dibiarkan begitu saja dan banyak dimasuki oleh kapal nelayan illegal dari Negara lain.
![]() |
Peledakan kapal pencuri ikan di Indonesia |
b. Penegakan Hukum (Law Enforcement)
Kondisi penegakan aturan untuk sektor perikanan di Indonesia masih relatif belum terlalu berpengaruh baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Hal ini mengakibatkan kerugian Negara baik dari sisi ekonomi dan lingkungan, juga berdampak pada penegakan kedaulatan wilayah Negara sehingga rakyat Indonesia menjadi tidak berdaulat di negaranya sendiri. Contoh faktual yaitu masih maraknya nelayan gila yang mencuri di perairan Indonesia dengan bebas.
c. Pelaku Usaha Perikanan
Isu strategis lainnya yaitu pelaku perjuangan perikanan yang sebagian besar belum mempunyai pengetahuan yang cukup handal wacana perjuangan perikanan yang berkelanjutan dan juga belum mempunyai skala perjuangan yang layak. Akibatnya tidak sedikit pelaku perjuangan perikanan yang melaksanakan praktik perjuangan perikanan yang tidak berkelanjutan bahkan beberapa masih ada yang memakai alat tangkap atau materi yang berbahaya bagi kelangsungan sumber daya ikan, lingkungan dan manusianya.
Kondisi penegakan aturan untuk sektor perikanan di Indonesia masih relatif belum terlalu berpengaruh baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Hal ini mengakibatkan kerugian Negara baik dari sisi ekonomi dan lingkungan, juga berdampak pada penegakan kedaulatan wilayah Negara sehingga rakyat Indonesia menjadi tidak berdaulat di negaranya sendiri. Contoh faktual yaitu masih maraknya nelayan gila yang mencuri di perairan Indonesia dengan bebas.
c. Pelaku Usaha Perikanan
Isu strategis lainnya yaitu pelaku perjuangan perikanan yang sebagian besar belum mempunyai pengetahuan yang cukup handal wacana perjuangan perikanan yang berkelanjutan dan juga belum mempunyai skala perjuangan yang layak. Akibatnya tidak sedikit pelaku perjuangan perikanan yang melaksanakan praktik perjuangan perikanan yang tidak berkelanjutan bahkan beberapa masih ada yang memakai alat tangkap atau materi yang berbahaya bagi kelangsungan sumber daya ikan, lingkungan dan manusianya.
Terlebih lagi ditambah dengan skala perjuangan ekonomi mereka yang belum layak, sehingga para pelaku perjuangan perikanan tersebut lebih cenderung untuk mengejar kuantitas produksi semata tanpa memperhatikan daya dukung ekosistemnya.
Sumber http://www.gurugeografi.id
EmoticonEmoticon