Pengertian Badan Intelijen Negara (BIN)
Badan Intelijen Negara, disingkat BIN, adalah lembaga pemerintah nonkementerian Indonesia yang bertugas melakukan kiprah pemerintahan di bidang intelijen.
Intelijen adalah informasi yang dihargai atas ketepatan waktu dan relevansinya, bukan detail dan keakuratannya, berbeda dengan “data“, yang berupa isu yang akurat, atau “fakta” yang merupakan isu yang telah diverifikasi.
Kata intelijen juga sering dipakai untuk menyebut pelaku pengumpul isu ini, baik sebuah dinas intelijen maupun seorang agen. menyerupai biro 007 James Bond seorang biro intelegen bergerak secara perorangan.
Sejarah Badan Intelijen Negara (BIN)
1943-1965
Badan Intelijen Negara cikal-bakalnya ada di masa pendudukan Jepang, tahun 1943. Pada masa itu, Jepang mendirikan versi lokal forum intelijen yang populer dengan sebutan Sekolah Intelijen Militer Nakano. Mantan tentara Pembela Tanah Air (PETA), Zulkifli Lubis, merupakan lulusan sekaligus Komandan Intelijen pertama kaum republikan.
Paska kemerdekaan, Agustus 1945, Pemerintah Indonesia mendirikan badan intelijen republik yang pertama, yang dinamakan Badan Istimewa. Kolonel Zulkifli Lubis kembali memimpin forum itu bersama sekitar 40 mantan tentara Peta yang menjadi penyelidik militer khusus. Setelah memasuki masa training khusus intelijen di daerah Ambarawa, awal Mei 1946 sekitar 30 cowok lulusannya menjadi anggota Badan Rahasia Negara Indonesia (Brani). Lembaga ini menjadi payung gerakan intelijen dengan beberapa unit ad hoc, bahkan operasi luar negeri.
Pada bulan Juli 1946, Menteri Pertahanan (Menhan) Amir Sjarifuddin membentuk Badan Pertahanan B yang dikepalai seorang mantan komisioner polisi. Alhasil, 30 April 1947 seluruh tubuh intelijen digabung di bawah Menhan, termasuk Brani menjadi Bagian V dari Badan Pertahanan B.
Pada tahun 1949 Menteri Pertahanan Sri Sultan HB IX tidak puas dengan Kinerja dan performa Intelijen ketika itu berjalan sendiri-sendiri tidak terkordinasi dengan baik, maka Sri Sultan HB IX membentuk Dinas Chusus (DC), yang diperlukan bisa menghadapi tantangan bahaya negara dan bangsa kedepan, serta bisa menjaga NKRI. Program rekruitmen DC merupakan aktivitas Intellijen dari kader-kader Sipil Non Militer pertama di Indonesia yang dilatih oleh Central Intelligence Agency Amerika Serikat (CIA), Para calon-calon Itellijen dikirim ke Pulau Saipan Filipina untuk mengikuti aktivitas training hingga beberapa angkatan yang kemudian pelatihannya diteruskan di Indonesia, para alumni ditempatkan di aneka macam operasi Klandestein yang sangat tertutup dan bisa menembus jantung musuh menyerupai operasi (Trikora, Dwikora, G30. S PKI, dll). DC dikenal dengan nama samaran Ksatria Graha yang merupakan kader-kader Intelijen profesional terlatih, yang merupakan bab penting yang tak sanggup dilepaskan dari sejarah intellijen Indonesia.
Pada awal tahun 1952, Kepala Staf Angkatan Perang, T.B. Simatupang, menurunkan forum intelijen menjadi Badan Informasi Staf Angkatan Perang (BISAP). Akibat persaingan di tubuh militer, sepanjang tahun 1952-1958, seluruh angkatan dan Kepolisian mempunyai tubuh intelijen sendiri-sendiri tanpa koordinasi nasional. Maka pada 5 Desember 1958, Presiden Soekarno membentuk Badan Koordinasi Intelijen (BKI) dengan Kolonel Laut Pirngadi sebagai kepala.
Selanjutnya, 10 November 1959, BKI menjadi Badan Pusat Intelijen (BPI) yang bermarkas di Jalan Madiun, yang dikepalai oleh DR Soebandrio. Di periode tahun 1960-an hingga simpulan masa Orde Lama, efek Soebandrio pada BPI sangat berpengaruh diikuti perang ideologi Komunis dan non-Komunis di tubuh militer, termasuk intelijen.
1965-sekarang
Setelah gonjang-ganjing tahun 1965, Soeharto mengepalai Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib). Berikutnya, di seluruh tempat (Komando Daerah Militer/Kodam) dibuat Satuan Tugas Intelijen (STI). Kemudian pada 22 Agustus 1966, Soeharto mendirikan Komando Intelijen Negara (KIN) dengan Brigjen Yoga Sugomo sebagai kepala yang pribadi bertanggung jawab kepadanya.
Sebagai forum intelijen strategis, maka BPI dilebur ke dalam KIN yang juga mempunyai Operasi Khusus (Opsus) di bawah Letkol. Ali Moertopo dengan tangan kanan Leonardus Benyamin (Benny) Moerdani dan Aloysius Sugiyanto. Kurang dari setahun, 22 Mei 1967 Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) untuk mendesain KIN menjadi Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin). Mayjen. Soedirgo merupakan Kepala Bakin pertama.
Pada masa Mayjen. Sutopo Juwono, Bakin mempunyai Deputi II di bawah Kolonel Nicklany Soedardjo, perwira Polisi Militer (POM) lulusan Fort Gordon, AS. Pada awal 1965, Nicklany membuat unit jasus PM, yaitu Detasemen Pelaksana Intelijen (Den Pintel) POM. Secara resmi, Den Pintel POM menjadi Satuan Khusus Intelijen (Satsus Intel), kemudian pada tahun 1976 menjadi Satuan Pelaksana (Satlak) Bakin dan di periode 1980-an kelak menjadi Unit Pelaksana (UP) 01.
Mulai tahun 1970 terjadi reorganisasi Bakin dengan perhiasan Deputi III pos Opsus di bawah Brigjen. Ali Moertopo. Sebagai orang dalam Soeharto, Opsus dipandang paling prestisius di Bakin, mulai dari urusan domestik Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) Irian Barat dan kelahiran mesin politik Golongan Karya (Golkar) hingga duduk kasus Indocina. Pada tahun 1983, sebagai Wakil Kepala BAKIN, L.B. Moerdani memperluas kegiatan intelijen menjadi Badan Intelijen Strategis (Bais). Selanjutnya Bakin tinggal menjadi sebuah direktorat kontra-subversi dari Orde Baru.
Setelah mencopot L.B. Moerdani sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam), tahun 1993 Soeharto mengurangi mandat Bais dan mengganti nama menjadi Badan Intelijen ABRI (BIA). Tahun 2000, Presiden Abdurrahman Wahid mengubah Bakin menjadi Badan Intelijen Negara (BIN) hingga sekarang.

Logo BIN Badan Intelijen Negara. Sumber foto: Wikimedia Commons
Sejak 1945 s/d sekarang, organisasi intelijen negara telah berganti nama sebanyak 6 kali
BRANI (Badan Rahasia Negara Indonesia).
BKI (Badan Koordinasi Intelijen).
BPI (Badan Pusat Intelijen).
KIN (Komando Intelijen Negara).
BAKIN (Badan Koordinasi Intelijen Negara).
BIN (Badan Intelijen Negara).
Daftar Kepala BIN
Daftar Kepala Badan Intelijen Negara, yang ialah pejabat negara setingkat Menteri. semenjak tahun 2001:
- Jenderal (Purn). A.M. Hendropriyono
- masa jabatan 2001-2004, Kabinet Gotong Royong
- Mayor Jenderal (Purn). Syamsir Siregar
- masa jabatan 8 Desember 2004-22 Oktober 2009, Kabinet Indonesia Bersatu I
- Jenderal Polisi (Purn). Sutanto
- masa jabatan 22 Oktober 2009-19 Oktober 2011, Kabinet Indonesia Bersatu II
- Letnan Jenderal (Purn). Marciano Norman
- masa jabatan 19 Oktober 2011-6 Juli 2015, Kabinet Indonesia Bersatu II
- Letnan Jenderal (Purn). Sutiyoso
- masa jabatan 6 Juli 2015-9 September 2016 , Kabinet Kerja
- Jenderal Polisi. Budi Gunawan
- masa jabatan 9 September 2016-sekarang , Kabinet Kerja
Daftar Wakil Kepala BIN
As’ad Said Ali
Marsekal Muda TNI Maroef Sjamsoeddin (2011-2014)
Mayor Jenderal TNI Erfi Triassunu (2014-2015)
Letnan Jenderal TNI Torry Djohar Banguntoro, S.Sos., M.Si., (2015-2017)
Letnan Jenderal TNI Teddy Lhaksmana Widya Kusuma (2017-Sekarang)
Susunan Organisasi Badan Intelijen Negara (BIN)
Susunan organisasi BIN telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 2010, menggantikan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005. Berdasarkan perpres tersebut, susunan organisasi BIN terdiri dari:
Kepala
Kepala BIN yang kini menjabat ialah Jenderal Polisi Budi Gunawan
Kepala BIN mempunyai kiprah memimpin BIN dalam melakukan kiprah dan fungsi BIN. Kepala BIN diberikan hak keuangan, manajemen dan akomodasi lainnya setingkat dengan Menteri.
Wakil Kepala
Wakil Kepala BIN yang kini menjabat ialah Letjen Tentara Nasional Indonesia (Purn) Teddy Lhaksmana yang dilantik pada tanggal 28 Februari 2017 menggantikan Letjen Tentara Nasional Indonesia Torry Djohar Banguntoro
Wakil Kepala mempunyai kiprah membantu kepala BIN.
Sekretariat Utama
Sekretariat Utama mempunyai kiprah melakukan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian santunan manajemen kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BIN.
Deputi Bidang Luar Negeri
Deputi Bidang Luar Negeri (Deputi I) mempunyai kiprah melakukan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi intelijen bidang luar negeri.
Deputi Bidang Dalam Negeri
Deputi Bidang Dalam Negeri (Deputi II) mempunyai kiprah melakukan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi intelijen bidang dalam negeri.
Deputi Bidang Kontra Intelijen
Deputi Bidang Kontra Intelijen (Deputi III) mempunyai kiprah melakukan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi kontra intelijen.
Deputi Bidang Ekonomi
Deputi Bidang Ekonomi (Deputi IV) mempunyai kiprah melakukan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi intelijen bidang ekonomi.
Deputi Bidang Teknologi
Deputi Bidang Teknologi (Deputi V) mempunyai kiprah melakukan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi intelijen bidang teknologi.
CIK. BIN di gunakan untuk operasi khusus
Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi
Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi (Deputi VI) mempunyai kiprah melakukan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi intelijen bidang Komunikasi dan Informasi.
Sistem ( CIK )  berlaku untuk personal intelijen dalam operasi khusus pada areal operasional tertentu
Deputi Bidang Pengolahan dan Produksi Intelijen
Deputi Bidang Analisis dan Produksi Intelijen (Deputi VII) mempunyai kiprah melakukan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pengolahan dan produksi intelijen.
Inspektorat Utama
Inspektorat Utama mempunyai kiprah melakukan pengawasan intern di lingkungan BIN. Meliputi keanggotaan struktural wilayah dan daerah.
Pengurusan Card Intelijen Khusus (CIK) guna keperluan SK dan perangkat operasi
Staf ahli
Staf Ahli mempunyai kiprah memperlihatkan telaahan kepada Kepala BIN mengenai duduk kasus tertentu sesuai bidang keahliannya. Staf jago terdiri dari:
Staf Ahli Bidang Ideologi
Staf Ahli Bidang Politik
Staf Ahli Bidang Hukum
Staf Ahli Bidang Sosial Budaya
Staf Ahli Bidang Pertahanan dan Keamanan
Alamat Kantor Pusat Badan Intelijen Negara (BIN)
Jl. Seno Raya, Pejaten Timur – Pasar Minggu Jakarta Selatan
Daftar Lembaga Pemerintah Nonkementerian Indonesia
Bacaan Lainnya
- Agen Intelijen Mata-Mata Terbaik di Dunia
- Sejarah Nusantara – Kronologi Dari Zaman Prasejarah Sampai Sekarang
- Partai Politik Pemilu 2019
- Bapak Soekarno Adalah Presiden Pertama di Indonesia
- Agen Intelijen Mata-Mata Terbaik di Dunia
- Hukum di Indonesia – Jenis, Pengertian dan Contoh
- Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia – Pengertian dan Contoh
- Daftar Anggota Negara Asean dan Ibukotanya
- Daftar Anggota Negara Uni Afrika – African Union
- Tingkat Gelar Kebangsawanan Eropa
- Mobil Tercepat Di Dunia 2018
- Puncak Gunung Tertinggi Di Dunia dimana?
- TOP 10 Gempa Bumi Terdahsyat Di Dunia
- Apakah Matahari Berputar Mengelilingi Pada Dirinya Sendiri?
- Laporan Keuangan Konsolidasi – Pengertian dan Contoh Soal Dalam Akuntansi
- Test IPA: Planet Apa Yang Terdekat Dengan Matahari?
- 10 Cara Belajar Pintar, Efektif, Cepat Dan Praktis Di Ingat – Untuk Ulangan & Ujian Pasti Sukses!
- TOP 10 Virus Paling Mematikan Manusia
- Meteorit Fukang – Di Gurun Gobi
- Kepalan Tangan Menandakan Karakter Anda & Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?

Apakah Anda mempunyai sesuatu untuk dijual, disewakan, layanan apa saja yang ditawarkan atau lowongan pekerjaan? Pasang iklan & promosikan jualan atau jasa Anda kini juga! 100% GRATIS di: www.TokoPinter.com

3 Langkah super mudah: tulis iklan Anda, beri foto & terbitkan! semuanya di Toko Pinter
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jikalau Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pandai harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan isu yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: Wikipedia
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
EmoticonEmoticon