Hari Bhayangkara
Tanggal 1 Juli ialah perayaan hari Bhayangkara. Hari Bhayangkara ialah hari penting bagi kepolisian nasional. Yang ditandai dengan keluarnya Peraturan Presiden No 11 Tahun 1946 pada tanggal 1 Juli 1946.
Sejarah Hari Bhayangkara
Tanggal 1 Juli bangsa Indonesia khususnya Kepolisian Republik Indonesia memperingati Hari Bhayangkara yang merupakan hari lahirnya POLRI. Lahir, tumbuh dan berkembangnya Polisi Republik Indonesia tidak lepas dari sejarah usaha kemerdekaan Republik Indonesia semenjak Proklamasi. Kemerdekaan Indonesia, Polisi Republik Indonesia telah dihadapkan pada tugas-tugas yang unik dan kompleks. Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang, Polisi Republik Indonesia juga terlibat eksklusif dalam pertempuran melawan penjajah dan aneka macam opersai militer bantu-membantu satuan angkatan bersenjata yang lain.
Tidak usang sesudah Jepang mengalah tanpa syarat kepada Sekutu, pemerintah militer Jepang membubarkan Peta dan Gyu-Gun, sedangkan polisi tetap bertugas, termasuk waktu Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Secara resmi kepolisian menjadi kepolisian Indonesia yang merdeka.
Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin, Komandan Polisi di Surabaya, pada tanggal 21 Agustus 1945 memproklamasikan Pasukan Polisi Republik Indonesia sebagai langkah awal yang dilakukan selain mengadakan pencucian dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang yang kalah perang, juga membangkitkan semangat moral dan patriotik seluruh rakyat maupun satuan-satuan bersenjata yang sedang dilanda depresi dan kekalahan perang yang panjang. Sebelumnya pada tanggal 19 Agustus 1945 dibuat Badan Kepolisian Negara (BKN) oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 29 September 1945 Presiden Soekarno melantik R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian Negara (KKN).
Pada awalnya kepolisian berada dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara yang hanya bertanggung jawab persoalan administrasi, sedangkan persoalan operasional bertanggung jawab kepada Jaksa Agung.
Kemudian mulai tanggal 1 Juli 1946 dengan Penetapan Pemerintah tahun 1946 No. 11/S.D. Djawatan Kepolisian Negara yang bertanggung jawab eksklusif kepada Perdana Menteri. Tanggal 1 Juli inilah yang setiap tahun diperingati sebagai Hari Bhayangkara sampai ketika ini.

Hari Bhayangkara diperingati setiap tanggal 1 Juli. Ilustrasi dan sumber foto: Pixabay
Asal Muasal Bhayangkara
Bibit awal mula terbentuknya kepolisian sudah ada pada zaman Kerajaan Majapahit. Pada ketika itu patih Gajah Mada membentuk pasukan pengamanan yang disebut dengan saka bhayangkara yang bertugas melindungi raja dan kerajaan. Maka dari itu sampai saai ini sosok Gajah Mada merupakan simbol Kepolisian RI dan sebagai penghormatan, Polisi Republik Indonesia membangun patung Gajah Mada di depan Kantor Mabes Polisi Republik Indonesia dan nama Bhayangkara dijadikan sebagai nama pasukan Kepolisian.
Pada masa kolonial Belanda, pembentukan pasukan keamanan diawali oleh pembentukan pasukan-pasukan jaga yang diambil dari orang-orang pribumi untuk menjaga aset dan kekayaan orang-orang Eropa di Hindia Belanda pada waktu itu. Pada tahun 1867 sejumlah warga Eropa di Semarang, merekrut 78 orang pribumi untuk menjaga keamanan mereka.
Wewenang operasional kepolisian ada pada residen yang dibantu ajun residen. Rechts politie dipertanggungjawabkan pada procureur generaal (Jaksa agung). Pada masa Hindia Belanda terdapat majemuk bentuk kepolisian, menyerupai veld politie (polisi lapangan) , stands politie (polisi kota), cultur politie (polisi pertanian), bestuurs politie (polisi pamong praja), dan lain-lain.
Sejalan dengan manajemen negara pada ketika itu, pada kepolisian juga diterapkan pembedaan jabatan bagi bangsa Belanda dan pribumi. Pada dasarnya pribumi tidak diperkenankan menjabat hood agent (bintara), inspekteur van politie, dan commisaris van politie. Untuk pribumi selama menjadi biro polisi diciptakan jabatan menyerupai mantri polisi, ajun wedana, dan wedana polisi.
Pada masa ini Jepang membagi wiliyah kepolisian Indonesia menjadi Kepolisian Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta, Kepolisian Sumatera yang berpusat di Bukittinggi, Kepolisian wilayah Indonesia Timur berpusat di Makassar dan Kepolisian Kalimantan yang berpusat di Banjarmasin. Tiap-tiap kantor polisi di tempat meskipun dikepalai oleh seorang pejabat kepolisian bangsa Indonesia, tapi selalu didampingi oleh pejabat Jepang yang disebut sidookaan yang dalam praktik lebih berkuasa dari kepala polisi.
Bacaan Lainnya
- Urutan Kepangkatan Polisi Republik Indonesia
- 10 Hal Yang Anak Inginkan Dari Orang Tua – Pssttt bukan uang, mainan…
- HAN: Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli
- Cara Memesan Penerbangan Termurah Yang Memungkinkan Ke Mana Saja
- Daftar Hari Penting Di Indonesia – Hari Libur – Hari Besar / Hari Raya
- Raden Ajeng Kartini, Pahlawan Nasional Indonesia & Dampak Perjuanganya Hingga Kini Masih Terasa
- Simpan Kalender 2017 Anda Karena Bisa Dipakai Lagi Di Tahun 2023, 2034, 2045
- Apakah Fungsi Kumis Pada Kucing? Kenapa Sangat Penting?
- TOP 10 Virus Paling Mematikan Manusia
- Apakah Produk Pembalut Wanita Aman?
- Sistem Reproduksi Manusia, Hewan dan Tumbuhan
- Pertanyaan Yang Paling Sering Dicari Di Google – Dimulai Dengan Cara Untuk…
- Kepalan Tangan Menandakan Karakter Anda – Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?
- 7 Cara Untuk Menguji Apakah Dia, Adalah Teman Sejati Anda Atau Bukan BFF (Best Friend Forever)
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jikalau Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pandai harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan isu yang menciptakan Anda menjadi lebih smart!
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
EmoticonEmoticon