Monday, November 27, 2017

√ Banjir Bandang Cicaheum Akhir Faktor Alam Dan Buruknya Tata Ruang

Kemarin, fenomena banjir bandang
menerjang kota kembang Bandung terutama di Cicaheum. Banjir bandang ini terjadi Selasa sore hari dan menimbulkan belasan kendaraan hanyut. Ada dua faktor yang menimbulkan terjadinya banjir bandang di Bandung yaitu faktor cuaca ekstrim dan tata ruang. Berdasarkan laporan analisa BMKG, didapat fakta bahwa pada Selasa kemarin terjadi pembentukkan awan Cb alias Cumulonimbus di atas Bandung pecahan timur pada pukul 15.00 sehingga muncullah hujan lebat.

Pembentukkan awan konvektif di atas Bandung terjadi alasannya yaitu adanya anomali suhu permukaan lautdi perairan Jawa Barat yang cenderung menghangat. Kondisi itu meningkatkan peluang pembentukkan awan-awan potensial hujan. Menurut data BMKG, Maret yaitu bulan dengan curah hujan tinggi untuk Bandung sampai Mei. 

Faktor diatas yaitu faktor alam, jadi memang pada bulan ini Bandung dsk sudah mulai jatuh animo hujan. Kenapa di tempat lain tidak sama?. Ya memang begitu, contoh animo di tiap tempat di Indonesia beda-beda lho!. Ada lebih dari 345 contoh animo hujan di Indonesia!. Kaprikornus masyarakat harus paham dengan hal ini. Apakah guru geografi mu sudah menjelaskan hal tersebut di sekolah?.
 menerjang kota kembang Bandung terutama di Cicaheum √ Banjir Bandang Cicaheum Akibat Faktor Alam dan Buruknya Tata Ruang
Banjir bandang menerjang Bandung
Oke lanjut lagi ke faktor kedua yaitu tata ruang. Bandung sudah menjadi kota yang padat penduduk dan dihuni bangunan-bangunan beton dan aspal. Minimnya terusan air di perkotaan akan menghambat laju limpasan air ketika hujan. Dan inilah yang menjadi persoalan di kota-kota besar di Indonesia. Rumah-rumah di bangkit di sisi sungai bahkan di atasnya, gorong-gorong sungai sempit, udah gitu banyak sampahnya (hayo siapa yang buang sampah sembarangan?). Ketika hujan lebat terjadi di hulu maka secara gravitasi akan turun ke bawah. Bandung kota merupakan tempat cekungan, jadi bila hujan di hulu maka anutan air akan terhempas dan menuju hilir. Nah selain itu kita lihat bahwa banjir membawa lumpur, berarti ada pengikisan yang intens di tempat hulu. Erosi ini niscaya alasannya yaitu tanah di hulu sudah banyak berkurang vegetasinya akhir pembangunan. Ini yaitu persoalan lain yang terkait tata ruang wilayah yang buruk.

Ketidaksiapan hilir menampung laju anutan air tersebutlah yang menciptakan banjir bandang terjadi menyerupai kemarin. Kaprikornus mari kita sama-sama melihat fenomena ini supaya sanggup lebih cerdas dalam mengelola lingkungan. Bukan hanya pemerintah namun masyarakat juga harus cerdas dan jangan menyalahkan pemerintah terus. Harus kombinasi antara masyarakat dan pemerintah. Kapan terakhir kali bantu-membantu membersihkan got?. Mulailah dari hal-hal kecil, stop menggerutu dan mulai beraksi.

Gambar: Detiknews

Sumber http://www.gurugeografi.id


EmoticonEmoticon