Tuesday, November 28, 2017

√ Kegiatan Insan Sanggup Menurunkan Keanekaragaman Hayati

Manusia yaitu mahluk dominan
di permukaan bum atau man ecologial dominant dalam ekologi. Kegiatan insan ini banyak sekali yang merusak permukaan bumi termasuk merusak kelestarian tumbuhan dan fauna. Di Indonesia saja semenjak 1970 an shingga tahun 2000 an, laju kerusakan hutan mencapai 2,8 juta ha/per tahun. Jika terus dibiarkan maka akan berdampak pada kepunahan aneka macam spesies tumbuhan dan fauna. Di isu kita sering lihat aneka macam binatang buas masuk ke pemukiman warga alasannya yaitu kehilangan sumber masakan dan habitatnya hancur oleh manusia. Lalu faktor-faktor apakah yang menimbulkan kepunahan keanekaragaman hayati?. 

Baca juga:
Inilah tipe-tipe erupsi gunung api di dunia
Perbedaan konservasi DAS hulu dan hilir

a. Perusakan habitat
Habitat diartikan sebagai tempat tempat tinggal suatu organisme. Kerusakan habitat ini merupakan pangkal mula dari kepunahan suatu organisme. Jika habitat rusak maka organisme tidak akan mempunyai tempat yang cocok untuk hidup. Kerusakan habitat sanggup diakibatkan alasannya yaitu ekosistem diubah fungsinya oleh insan contohnya ilegal logging untuk industri. Perubahan hutan menjadi lahan pertanian, pemukiman dan kesudahannya tumbuh perkotaan. Kegiatan insan tersebut menimbulkan menurunnya keanekaragaman ekosistem, jenis dan gen.

Selain akitbat aktifitas manusia, kerusakan habitat juga sanggup diakibatkan oleh musibah ibarat kebakaran lahan, erupsi atau banjir bandang. Kerusakan terumbu karang di maritim juga banyak terjadi oleh kegiatan nelayan bandel atau turis. Ikan-ikan serta biota maritim yang hidup di dalam terumbu karang sekarang banyak terusik oleh kegiatan manusia. Beberapa waktu lalu, sebuah kapal pesiar di Raja Ampat juga merusak terumbu karang di perairan eksotis Indonesia tersebut.

b. Penggunaan pestisida
Pestisida contohnya yaitu insektisida, herbisida dan fungisida. Semuanya yaitu materi kimia pembasmi hama tanaman. Pestisida yang bahwasanya hanya untuk membunuh hama, namun kenyataannya menyebar ke lingkungan dan mercauni mikroba, jamur, binatang dan tumbuhan lainnya.
 Kegiatan insan ini banyak sekali yang merusak permukaan bumi termasuk merusak kelestari √ Aktivitas Manusia Dapat Menurunkan Keanekaragaman Hayati
Harimau bonita yang masuk ke tempat pemukiman warga
c. Pencemaran
Bahan pencemar alias polutan dapa membunuh mikroba, jamur, binatang dan tumbuhan penting lain. Bahan pencemaran ini banyak berasal dari limabah domestik, industri maupun pertanian. Contoh nyata yaitu Pencemaran Masal Sungai Citarum yang sekarang tengah dilakukan pencucian oleh Pemprov Jawa Barat.

d. Perubahan tipe tumbuhan
Tumbuhan merupakan produser di dalam ekosistem. Perubahan tipe tumbuhan ibarat perubahan dari hutan hujan menjadi hutan produksi sanggup menimbulkan punahnya tumbuhan-tumbuhan liar yang penting bagi kestabilan ekosistem. 

e. Masuknya jenis tumbuhan dan binatang liar
Tumbuhan dan binatang liar yang masuk ke dalam ekosistem sanggup berkompetisi dan kesudahannya membunuh tumbuhan dan binatang orisinil di tempat tersebut.

f. Penebangan
Penebangan hutan tidka hanya menghilangkan pohon yang sengaja ditebang namun juga merusak pohon-pohon lain yang ada di sekelilingnya. Kerusakan aneka macam tumbuh-tumbuhan alasannya yaitu penebangan akan menimbulkan lenyapnya fauna sehingga menurunkan plasma nutfah.

g. Seleksi
Secara stidak sengaja sikap kita mempercepat kepunahan organisme, sebagai teladan kita sering hanya menanam vegetasi yang dianggap unggul dan menepikan vegetasi lain yang kurang unggul. 

Menurunnya keanekaragaman hayati menimbulkan persoalan lingkungan yang kesudahannya merugikan insan ibarat penebangan hutan yang memicu banjir bandang. Menurunya populasi serangga pemangsa alasannya yaitu penggunaan insektisida juga berdampak pada ledakan populasi binatang tertentu ibarat ulat. Kalian tentu pernah melihat isu ihwal serangan ulat bulu di satu desa bukan?. Itu yaitu efek dari ketiadaan pemangsa, artinya ada rantai masakan yang hilang sehingga ekosistem terganggu. Baca juga: Contoh soal studi perkara geografi di UN

Gambar: detiknews

Sumber http://www.gurugeografi.id


EmoticonEmoticon