Wednesday, January 31, 2018

√ Hakikat Dan Ruang Lingkup Ilmu Alamiah Dasar (Iad)

Hakikat dan Ruang Lingkup Ilmu Alamiah Dasar (IAD)

A. PENGERTIAN ILMU ALAMIAH DASAR (AID)
Manusia dikaruniai oleh Allah berupa panca indera yang sanggup mendapatkan stimulus dari alam sekitar, dan dengan akalnya insan sanggup memperlihatkan respon terhadap tanda-tanda – tanda-tanda alam yang menjadi suatu pengalaman. Karena insan mempunyai rasa ingin tahu atau kuriositas terhadap segala yang ada di alam ini, maka dengan pengalaman itu ia membuatkan metode – metode berfikir dari masa – kemasa berikutnya sehingga pengalaman itu berakumulasi dari zaman ke zaman berikutnya.

Pengalaman merupakan salah satu terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan fakta – fakta. Pengalaman itu akan bertambah terus selama insan ada di muka bumi ini dan mewariskan pengetahuan itu kepada generasi berikutnya. Pada hakikatnya ilmu alamiah dasar ialah bukan suatu ilmu yang bangun sendiri, melainkan merupakan kumpulan pengetahuan perihal konsep-konsep dasar dalam bidang iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Kaprikornus amiah dasar tidak sanggup bangun sendiri tanpa adanya ilmu-ilmu lainnya.

Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji perihal gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu alamiah dasar (IAD) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.Sebenarnya kita sudah tidak absurd lagi dengan disiplin ilmu ini, lantaran dimana saja, dan kapan saja, serta dalam bentuk apa saja.

 Dari klarifikasi diatas sanggup disimpulkan bahwa Ilmu Alamiah Dasar (IAD) merupakan sebuah ilmu yang mengkaji perihal tanda-tanda alam semesta, termasuk yang terjadi di muka bumi ini. Ilmu Alamiah Dasar sanggup juga di katakan sebagai konsep awal terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan semua turunannya, ibarat Biologi, Fisika, dan Kimia.

IAD bersifat relatif dan sanggup berubah sesuai dengan kemajuan peradaban manusia. Menurut Abdulah Aly dan Eny Rahmah (2006:V) “Ilmu Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan perihal konsep-konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan teknologi”. Sehingga terbentuklah sebuah konsep dan prinsip serta metode ilmiah yang di dasarkan pada :

1. Penemuan Masalah, dimana adanya suatu kasus yang kita temukan secara empiris membuaita mulai memikirkan secara radikal. Untuk menemukan bagaimana memecahkan kasus tersebut dengan menetapkan ruang lingkup serta batasan yang  jelas dengan begitu  akan sanggup memudahkan kita mencari pemecahan atas permasalahan-permasalahan dalam merumuskan kerangka permasalahanya
2. Perumusan kerangka permasalahan Dalam hal ini bertujuan untuk memperlihatkan (mendeskripsikan) kasus menjadi hal yang lebih terperinci dari sebelumnya. Adapun pementingan penting pada langkah kedua ini kita akan mengidentifikasikan faktor-faktor yang terlibat dalam kasus tersebut sehingga akan terwujud (Nampak) gejala-gelaja yang sedang kita tela’ah.
3.Hipotesis, Hipotesis Usaha ini memperlihatkan klarifikasi (jawaban) sementara yang mengenai relasi lantaran akhir mengikat faktor-faktor pembentuk kerangka kasus diatas. Dan pada hakikatnya hipotesis ini merupakan hasil sebuah budi sehat induktif – deduktif dengan memakai pengetahuan lampau yang kita akui kebenarannya.
4. Eksperimen (Pengujian Hipotesis) , Pada pecahan ini perjuangan untuk mengumpulkan fakta-fakta telah didapat. Jika Fakta-fakta dalam dunia empiris maka telah teruji kebenaran dari hipotesis tersebut, lantaran hal tersebut didasarkan pada fakta-fakta nyata. Dan bila tidak terbukti, maka ipotesis akan ditolak sehingga akan dikemukakan hipotesis lain hingga kita menemukan hipotesis tertentu yang didukung oleh fakta-fakta. Karena dalam proses pembuktian hipotesis itu tidaklah sangat gampang dan cepat.
5. Teori   Berbagai langkah  metode ilmiah telah dilakukan guna menemukan sebuah teori. Secara luas teori ini sanggup diartikan sebagai suatu klarifikasi teoritas mengenai suatu tanda-tanda tertentu.

B.AWAL KEMUNCULAN ILMU ALAMIAH DASAR
Kata insan dalam Alqur’an banyak ditemukan yang kesemuanya mempunyai penafsiran yang berbeda-beda. Di antaranya ialah khalifah, al-insan, al-ins, annas, abdullah, al-abdu, an-nafs, dan al-basyar. Sedangkan misi insan diciptakan oleh Tuhannya ialah sebagai khalifah, ibadah, dan imarah. Dalam dunia materialis insan sanggup disebut sebagai homo educandum, homo educabel, homo faber,) homo sapiens, makhluk monodualis atau dwitunggal, monopluralis, dan homo religius. Itulah kata yang memperlihatkan bahwa persepsi perihal insan selalu ber tergantung dari afiliasi keilmuwan yang dimiliki oleh seseorang.

” kelihatannya kata itu merupakan suatu pepesan kosong, tetapi bisa jadi itu merupakan suatu hal yang biasa). Seperti dijelaskan di muka bahwa rasa ingin tahu insan terus berkembang melalui pengamatan dan pengalaman indrawi sehingga bisa menemukan apa yang diinginkannya, tetapi lantaran memang insan ialah mahluk yang tidak gampang puas dengan apa yang telah mereka ketahui bahkan sering menemukan jawaban-jawaban yang tidak sanggup menjadi problem solving dan tidak memuaskan dirinya. Pada zaman dulu sering mereka mencoba mencari-cari tanggapan dengan me-reka-reka bahasa untuk memuaskan dirinya terhadap fenomena alam yang ditangkap pancaindra mereka. Misalnya apa petir itu? Sebenarnya mereka tidak bisa menjawab atas pertanyaan itu, tetapi untuk kepuasan maka mereka mencoba mencari-cari tanggapan yang sekiranya sanggup memuaskan baik bagi dirinya maupun orang lain, sehingga mereka menjawab bahwa petir itu ialah cemeti malaikat maut yang mau mencabut nyawa salah seorang di antara mereka. Dari tanggapan tersebut muncul pengetahuan gres yaitu malaikat.

Selanjutnya perihal pertanyaan mengapa bumi bergoyang-goyang? sekali lagi mereka tidak bisa menjawab tapi dengan alasan kepuasan mereka menjawab bumi bergoyang lantaran yang punya bumi sedang marah, dari tanggapan itu munculah pengetahuan gres yang punya bumi, sehingga mereka memperluas pengetahuannya dengan anggapan segala sesuatu itu ada yang punya, mereka percaya kalau bulan itu ada yang punya, matahari ada yang punya, bintang ada yang punya. Oleh hasilnya untuk menghilangkan rasa kecemasan dari yang punya gunung, laut, jalan, dan pohon besar tidak murka maka mereka melaksanakan upacara ritual baik dengan cara membaca mantera-mantera, tari-tarian, sesajen, pesta atau kirab. Pengetahuan-pengetahuan itu merupakan penggabungan dari pengalaman-pengalaman indrawi dan kepercayaan dan disebut dengan mitos. Cerita-cerita mitos itu disebut legenda. Mengapa mitos sanggup diterima pada ketika itu sebagai suatu kebenaran hal ini lantaran dilatarbelakangi oleh keterbatasan indrawi keterbatasan budi sehat dan hasrat ingin tahunya yang segera ingin dipenuhi.

Beberapa keterbatasan alat indra insan sebagai penyebab munculnya mitos ialah adalah sebagai berikut.

1. Alat Penglihatan
Banyak benda yang bergerak sangat cepat sehingga tak tampak terperinci oleh mata, mata tak sanggup membedakan benda-benda. Demikian juga jikalau benda berada pada daerah yang jauh mata tak sanggup melihat dengan jelas. Misalnya menyampaikan bahwa langit bewarna biru, air bahari yang dalam berwarna kebiruan atau kehijauan, gurun pasir yang kelihatan ibarat sumber air padahal hanyalah insiden fatamorgana saja.

2. Alat Pendengaran
Pendengaran insan terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi dari 20 hingga 20.000 Hertz (audiosonik). Gelombang infrasonik dan ultrasonik tak terdengar oleh indera pendengaran manusia. Sehingga kadang insan bertakhayul sanggup mendengar bunyi rintihan alam kubur, sanggup berdialog dengan binatang piaraan ibarat bercakap-cakap dengan insan yang lain, dan sebagainya.

3. Alat Pencium dan Pengecap
Manusia hanya sanggup membedakan 4 jenis rasa, yakni manis, asam, asin, dan pahit. Bau parfum dan bau-bauan yang lain sanggup dikenal oleh hidung bila konsentrasinya di udara lebih dari sepersepuluh juta bagian. Alat indra penciuman tidak bisa membedakan masakan dan gas yang mengandung materi beracun.

4. Alat Perasa
Alat perasa pada kulit insan sanggup membedakan panas, dingin, tekanan, sakit yang terdapat saraf ruffini, passini, krause, meisner, dan saraf bebas, namun sangat relatif atau tergantung pada kondisi sehingga tidak sanggup digunakan sebagai alat observasi yang tepat.

Mengapa mitos sanggup diterima kebenarannya pada masa itu disebabkan beberapa faktor sebagai berikut:
-Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan keterbatasan pengindraan baik eksklusif maupun dengan alat.
-Keterbatasan budi sehat insan pada ketika itu.
-Hasrat ingin tahunya terpenuh
Sementara berdasarkan sejarah perkembangan jiwa insan baik secara individu maupun kelompok, menurtut Auguste Comte (1798–1857 M) berlangsung dalam tiga tahap sebagai berikut:

-Pada tahap teologi, insan berusaha untuk mencari dan menemukan lantaran pertama dan tujuan selesai dari segala sesuatu, dan selalu dihubungkan dengan supranatural. Fenomena alam yang menarik atensi selalu diletakkan dalam kaitannya dengan sumber yang mutlak. Manusia mempunyai perkiraan bahwa setiap fenomena dikuasai dan diatur oleh para ilahi atau kekuatan mistik lainnya. Tahap metafisika merupakan tahapan insan masih tetap mencari lantaran utama dan tujuan akhir, tetapi insan tidak lagi menyandarkan diri pada kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, melainkan kepada rasionya sendiri, yaitu budi yang telah bisa melaksanakan abstraksi guna menemukan hakikat sesuatu.

-Tahap positif atau riil merupakan tahap di mana insan telah bisa berpikir secara positif atau riil atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang dikembangkan secara positif melalui pengamatan, eksperimen, dan komparatif. Puncak perkembangan pemikiran mitos ialah pada zaman Babilonia yaitu kira-kira 700–500 BC. Pada zaman ini mereka sudah bisa menelaah bentuk bumi sehingga mereka beropini bahwa bumi ini berbentuk setengah bola, bumi sebagai hamparan dan langit beserta bintang-bintang sebagai atap, bahkan yang lebih menakjubkan mereka sudah mengenal orbit matahari sehingga mereka tahu bahwa dalam setiap 365  hari matahari beredar kembali pada titik semula dan ini yang disebut waktu tahun yang dipopulerkan oleh Kaisar Romawi berjulukan Julius Cesar.

-Pengamatan terhadap angkasa raya mempunyai daya tarik tersendiri pada masa itu, sehingga pengetahuan dalam bidang ini cukup pesat, maka munculah pengetahuan konstelasi bintang yang kini dikenal yakni; rasi scorpio, virgo, pisces, leo, cancer, sagitarius, gemini dan sebagainya. Rasi-rasi ini erat kaitannya dengan prediksi nasib insan dan dikenallah dengan istilah astrologi. Karena pengetahuan ini hanya bersifat prediktif, imajiner, dugaan, dan kepercayaan maka pengetahuan ini disebut pseudo science (sains palsu) yaitu pengetahuan mitos yang dikaitkan dengan fenomena alam yang sesungguhnya (mirip sesungguhnya tetapi bukan sebenarnya).

Sains palsu tersebut sangat besar lengan berkuasa pada para filosuf yunani ibarat Thales (624-549 M) yang beropini bahwa bumi ini ialah sebuah piring yang terapung di atas air, ia pula yang pertama kali menggagas asal mula benda dan menurutnya semua kehidupan berawal dari air. Hal ini merupakan awal pemikiran yang sangat besar lantaran bisa mengalihkan pemikiran mitos yang menganggap semua yang ada di bumi ini ialah ciptaan dewa. Pengaruh pemikiran Thales ini telah menggiring pemikiran bangsa yunani untuk meninggalkan mitos secara gradual. Generasi filosuf Yunani yang telah berhasil menyumbangkan buah pikirannya di antaranya ialah sebagai berikut.

-Anaximander beropini bahwa langit yang dilihat sesungguhnya hanya separuh saja. Langit dan segala isinya itu mengorbit pada bumi. Ia berhasil menciptakan jam matahari yang memakai tongkat yang tegak lurus di permukaan bumi. Bayangan tongkat dijadikan petunjuk waktu (jam tongkat) pada tahun 70-an dan sering temukan jenis ini di masjid untuk pedoman waktu sholat.

-Anaximenes beropini bahwa unsur dasar pembentuk benda ialah air, hal ini sependapat dengan Thales. Yang dikembangkan bahwa air merupakan wujud benda yang sanggup berubah merenggang menjadi api, dan memadat menjadi tanah. Konsep ini menjadi awal kansep transmutasi benda.

-Herakleitos menyangkal konsep anaximenes, menurutnya apilah yang menjadi dasar transmutasi benda, lantaran tanpa api benda akan tetap ibarat adanya.

-Phytagoras beropini bahwa sesungguhnya yang menjadi unsur dasar pembentuk benda ialah terdiri empat unsur dasar yaitu tanah, api, udara, dan air. Phytagoras sangat terkenal sebagai hebat matematika dan penemu Dalil Phytagoras.

-Leucippos dan Demokritos beropini ialah bahwa suatu benda dibelah secara terus menerus akan menghasilkan pecahan terkecil yang tidak sanggup dibagi-bagi lagi. Bagian terkecil itu disebutnya Atomos atau atom, istilah atom ini hingga ketika ini masih dipergunakan sekalipun konsepnya tidak ibarat ini lagi.

-Empedokles pendukung Phytagoras perihal empat unsur dasar pembentuk benda; tanah, air, api, dan udara. Dia membuatkan konsep tersebut dengan mengenalkan perihal tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan daya tolak-menolak, kedua gaya tersebut sanggup memisahkan atau menyatukan unsur dasar pembentuk benda tersebut.

-Plato, Ia sebagai seorang sastrawan, ia tidak berpikir yang bersifat materialistik sebagaimana para filosuf sebelumnya. Menurutnya bahwa keanekaragaman yang terlihat kini ini hanyalah sesuatu duplikat saja dari semua yang kekal dan immaterial. Gajah yang bertubuh besar yang lihat hanyalah copy atau duplikat belaka yang tidak sempurna, maka yang benar ialah idea gajah. Selanjutnya konsep ini dikenal dengan konsep alam idea plato.

-Aristoteles, Ia menjelaskan perihal Zat tunggal yang disebut Hule sebagai pembentuk dasar benda yang keberadaannya tergantung pada kondisi, sehingga ia sanggup menjelma tanah, air, udara, dan api yang mengalami transmutasi akhir kondisi dingin, lembab, panas, dan kering. Dalam kondisi lembab dan panas hule akan berwujud api, sedang dalam kondisi kering, dan hambar hule akan berwujud tanah. Ia pun beropini bahwa di dunia ini tidak ada ruang yang hampa menurutnya jikalau ada ruang yang hampa maka dengan sendirinya akan terisi ether yang bersifat immaterial. Ajaran yang penting dari Aristoteles ialah bahwa untuk mencari kebenaran harus didasarkan nalar sehingga ia dikenal sebagai rasionalisme. Konsep pentingnya ialah orang yang pertama kali melaksanakan pengklasifikasian binatang dan mengemukakan konsep abiogenenis (generatio of spontanea).

-Ptolemeus beropini bahwa bumi itu bundar dan seimbang tanpa tiang penyangga dan bumi sebagai pusat tatasurya atau geosentris (matahari dan benda lainnya berputar mengelilingi bumi) dikenal dengan teori Geosentris.
-Ibnu Shina terkenal di barat sebagai Avicena (abad 11) dikenal sebagai hebat kedokteran.
-Ibnu Khaldun hebat sosiologi
-Al Jebra hebat matematika
-Al Razi, seorang rasionalisme murni yang tidak percaya pada wahyu dan nabi lantaran menurutnya dengan budi sudah cukup untuk sanggup membedakan baik dan buruk, yang berkhasiat dengan yang tidak berkhasiat dengan budi pula  dapat mengenal Tuhan sehingga menurutnya tidak perlu ada wahyu dan Nabi. Ia dikenal sebagai hebat kimia (penemu air raksa) dan pengobatan atau kedokteran diakhir hayatnya matanya buta lantaran terlalu banyak baca dan dampak dari reaksi kimia

-Ibnu Rusdy atau Averous hebat filsafat muslim yang menerjemahkan buku-buku yunani ke dalam bahasa Arab sehingga Arab menjadi pusat ilmu internasional yang kemudian alih bahasa ke dalam bahasa latin dan berkembang ke dunia barat sehingga terkenal dengan pusat perpustakaan masjid Al Hamra Cordoba (Spanyol).
-Abu Musa Jabir Bin Hayyan, dikenal sebagai Bapak Kimia
-Umar Khayyam, dikenal sebagai spesialis matematika dan astronomi.
Pola pikir insan terus mengalami perkembangan yang diawali oleh rasa ingin tahu (kuriositas) terhadap aneka macam tanda-tanda alam yang terus memperlihatkan aktivitasnya dan terkadang menciptakan insan menjadi cemas ibarat musibah gunung meletus, kebakaran, kekeringan, kebanjiran dan lain-lain. Hal ini merangsang insan untuk terus mencari tanggapan dan tejadilah berpikir mitos yang mengandalkan keyakinan untuk suatu kepuasaan. Sejalan dengan perkembangannya berpikir mitos mulai dihubungkan dengan fenomena alam yang sesungguhnya untuk mendapatkan ramalan nasib insan maka dikenal pseudo science atau juga dikenal Astrologi.

Pada masa Yunani berpikir mitos mulai ditinggalkan sehingga munculah pemikir-pemikir rasional (filsafat) yang kebenarannya hanya atas dasar rasio sehingga muncullah konsep-konsep alam yang sebagiannya ketika ini masih sanggup digunakan dan diakui kebenarannya. Dunia Islam tidak kalah ketinggalan ketika filsafat Yunani mulai padam, Islam bersinar di Persia melahirkan para filosuf muslim yang nama besarnya terkenal diseluruh dunia lantaran karya-karyanya yang ilmiah yang hingga dengan ketika ini masih dijadikan tumpuan bagi perkembangan sains.

C. RUANG LINGKUP ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)
Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) merupakan ilmu pengetahuan alam yang mengkaji prinsip esensial saja, sehingga ruang lingkup Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) secara garis besar meliputi:

1. Fisika (Physics)
Suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda tidak hidup atau mati dari aspek wujud dengan perubahan – perubahan yang bersifat sementara. Fisika secara klasik dibagi dalam mekanika, panas, bunyi, cahaya, gelombang, listrik, magnit dan teknik mekanik, teknik sipil, teknik listrik dan termasuk dalam lingkup besar ilmu bumi dan antariksa.

2. Kimia (Chemistry)
Suatu ilmu pngetahuan yang mempelajari benda hidup dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan perubahan – perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara gari besar dibagi menjadi kimia anorganik dan kimia organik. Kedua pecahan itu intinya membahas dasar keseluruhan, kemudian diikuti dengan analisis kualitatif dan kuantittif.

3. Biologi (Biological Science)
Ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan tanda-tanda – gejalanya. Biologi dibagi atas cabang – cabang antara lain :

-Botani ialah suatu cabang biologi yang mempelajari perihal seluk beluk perihal tumbuhan. Botani merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi yang mengkhususkan diri dalam mempelajari seluruh aspek biologi tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu biologi untuk mempelajari pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, perkembangan, interaksi dengan komponen biotik dan komponen abiotik, serta evolusi tumbuhan. Orang yang menekuni bidang botani disebut sebagai Botanis.


-Zoologi ialah cabang biologi yang mempelajari struktur, fungsi, perilaku, serta evolusi hewan. Ilmu ini antara lain meliputi anatomi perbandinga, psikologi hewan, biologimolekular, etologi, ekologiperilaku, biologievolusioner, taksonomi, dan paleontologi. Kajian ilmiah zoologi dimulai semenjak sekitar era ke-16.

-Morfologi ialah suatu studi perihal struktur luar atau bentuk luar makhluk hidup. Morfologi digunakan oleh aneka macam cabang ilmu. Secara harfiah, morfologi berarti 'pengetahuan perihal bentuk' (morphos).
Berikut beberapa ilmu yang memakai nama morfologi:
• Morfologi (linguistik), ilmu perihal morfem-morfem dalam bahasa.
• Morfologi (biologi), ilmu perihal bentuk organisme, terutama binatang dan tumbuhan dan mencakup.
• Geomorfologi, ilmu perihal batuan dan bentuk luar bumi.

-Anatomi ialah suatu studi perihal struktur – dalam atau bentuk–dalam makhluk hidup. Anatomi (berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν anatemnein, yanmemotong) ialah cabang dari biologi yang berafiliasi dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga anatomi binatang atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Beberapa cabang ilmu anatomi ialah anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi manusia.

-Fisiologi ialah suatu studi perihal fungsi atau faal pecahan badan atau organ makhluk hidup
Sitologi ialah suatu studi perihal sel secara mendalam meliputi struktur molekuler dan dan lain – lain.
Menurut Abdullah Aly dan Eny Rahma dalam bukunya Ilmu Alamiah Dasar bahwa ruang lingkup
IAD ialah sbb:
o Alam semesta dan tata surya.
o Bumi
o Asal mula kehidupan bumi.

Sedangkan H. Abu Ahmadi dan A. Supatmo mengelompokkan ruang lingkup IAD ke dalam lima pokok bahasan yaitu:
-Kelahiran alam semesta.
-Masalah tata surya.
-Bumi
-Asal mula kehidupan di bumi.
-Perkembangan variabilitas makhluk hidup

D. TUJUAN DAN MANFAAT ILMU ALAMIAH DASA
1.TUJUAN ILMU ALAMIAH DASAR
Bagi seorang mahasiswa sebagai ”The Agent of Change” ia dituntut untuk mempunyai cakrawala pandang yang luas baik dalam bidang sosial terutama dalam bidang ilmu pengetahuan alam, lantaran di lingkungan sosialnya ia juga menempati lingkungan alam dan ia akan menemui problem pengetahuan alam yang memerlukan budi sehat sehingga ia dibutuhkan sanggup peka, cepat tanggap dan sanggup mengambil tindakan yang tepat terhadap permasalahan alam yang ada serta bertanggung-jawab terhadap aneka macam kasus perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi di samping kasus sosial dan budaya yang ada di masyarakat.
Tujuan pengajaran IAD ialah :
-Memperkenalkan konsep-konsep dasar dalam IPA.
-Memberikan wawasan pengetahuan pengertian dan apresiasi terhadap objek dan cara pemikiran serta cara-cara pendekatan dalam IPA dan teknologi.
-Memberikan bekal untuk memanfaatkan materi dan cara pemikiran, cara-cara pendekatan dan hasi dalam IPA dan teknologi.
- Mengembangkan interaksi yang selaras dan disiplin ilmu eksakta dan non-eksakta.

2. MANFAAT ILMU ALAMIAH DASAR
Dampak IPA dan teknologi terhadap kehidupan insan ibarat banyaknya inovasi ibarat inovasi energi cahaya, pengobatan dengan alat canggih sehingga sanggup mempermudah dan bermanfaat banyak bagi kehidupan manusia, dengan kemajuan tersebut di harapkan  mahasiswa untuk mencar ilmu supaya kemajuan IAD sanggup memperlihatkan manfaat sebagai berikut :
-Mengembangkan apresiasi IPA dan teknologi kepada mahasiswa Non-eksakta.
-Mendorong dan membuatkan kemanfaatan ilmu alamiah dasar pada pengembangan diri, ilmu dan  profesi para mahasiswa non-eksakta.

DAFTAR PUSTAKA
Purnama, Heri.. Ilmu Alamiah Dasar. 2003. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Ahmad, Abu dan A. Supatmo. Ilmu Alamiah Dasar. 1998. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Jasin, Maskoeri. Ilmu Alamiah Dasar; Untuk Perguruan Tinggi Non Eksata dan Umum. 1998. Jakarta : Raja Gafindo Persada
Ilmu Alamiah dasar
aciknadzirah.blogspot.com/search?q=tujuan-dan-ruang-lingkup-iadilmu
( diakses, 25 maret 2018, 11 : 17 )
Ilmu Alamiah Dasar
.aciknadzirah.blogspot.com/search?q=tujuan-dan-ruang-lingkup-iadilmu
( diakses,25 maret 2018, 11 : 23 )

Di susun :
AZRA MUDDIN
WD SITI MINIRNA T N
FERLIN
MUSRIANI MUHIDIN

PROGRAM STUDI PENDIDIKN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
2018

Sumber http://www.rijal09.com


EmoticonEmoticon