Pertumbuhan ekonomi yaitu suatu kondisi dimana terjadi peningkatan domestik bruto dari suatu negara atau daerah. Pertumbuhan ekonomi disebut meningkat kalau persentase kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) pada suatu periode lebih besar dari periode sebelumnya. Kenaikan PDB tersebut tidak disertai perhitungan persentasenya terhadap tingkat pertumbuhan penduduk. Makara pertumbuhan ekonomi yaitu suatu keadaan dimana terjadi kenaikan PDB suatu negara tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk.
Ada beberapa teori wacana pertumbuhan ekonomi yaitu:
a. Teori pertumbuhan ekonomi klasik
Menurut para mahir ekonomi klasik menyerupai Adam Smith dan David Ricardo, ada empat faktor yang menghipnotis pertumbuhan ekonomi yaitu sebagai berikut:
1. Jumlah penduduk
2. Persediaan barang-barang modal
3. Luas tanah dan kekayaan alam
4. Penerapan teknologi
Dari keempat faktor tersebut, para mahir ekonomi klasik menitikberatkan teorinya pada pertambahan penduduk dalam memengaruhi pertumbuhan ekonomi dengan perkiraan faktor luas tanah dan penerapan teknologi yaitu tetap. Berikut akan dijelaskan citra pertumbuhan ekonomi klasik:
1. Pertumbuhan ekonomi dikatakan tinggi ketika jumlah penduduk masih sedikit, persediaan modal cukup banyak dan tersedia lahan luas.
2. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi tergologn tidak berkembang alias statis ketika produktifitas penduduk menurun sebab berkurangnya kapasitas produksi sehingga kemakmuran masyarakat dan frekuensi acara ekonomi pun ikut menurun.
b. Teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter
Peranan pengusaha sangat penting dalam menghipnotis pertumbuhan ekonomi. Inilah penitikberatan dari Schumpeter dalam teorinya. Wiraswasta akan terus menerus melaksanakan penemuan untuk menghasilkan hal-hal gres yang mempunyai kegunaan bagi usahanya dan sanggup meningkatkan laba yang diperoleh.
Adapun bentuk inovasi-inovasi yang dilakukan oleh pengusaha antara lain mencari lokasi pasar yang barum, meningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi dan mencari sumber materi mentah. Untuk menjalankan penemuan yang telah ditemukan tentu membutuhkan modal. Pengusaha akan meminjam modal tersebut untuk keperluan investasi usahanya. Akibat dari investasi tersebut yaitu kenaikan pendapatan nasional yang mendorong peningkatan konsumsi masyarakat. Karena konsumsi meningkat berarti kapasitas produksi pengusaha pun ikut meningkat dan menjadikan investasi gres oleh pengusaha. Ada dua jenis investasi yang timbul yaitu:
1. Investasi otonom yaitu investasi yang timbul jawaban adanya kebutuhan modal untuk keperluan inovasi
2. Investasi terpengaruh yaitu investasi yang timbul jawaban kenaikan pendapatan nasional yang mendorong munculnya investasi baru.
Schumpeter beropini ketika tingkat kemajuan ekonomi makin tinggi maka kemungkinan untuk melaksanakan penemuan semakin terbatas. Sulitnya melaksanakan penemuan menciptakan pertumbuhan ekonomi berjalan lambat dan akan berhenti pada titik tertentu yang dinamakan stationary state. Berbeda dengan pedoman klasik yang beropini bahwa keadaan stationary state muncul ketika tingkat pertumbuhan ekonomi rendah.
![]() |
Pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin pesat dan siap mengguncang dunia |
c. Teori pertumbuhan ekonomi neoklasik
Beberapa teori pertumbuhan ekonomi pedoman neoklasik adalah:
1. Teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar
Ada empat perkiraan dalam teori ini dalam menganalisa faktor-faktor pendukung pertumbuhan ekonomi yaitu:
a. Barang modal telah dipakai secara penuh
b. Besarnya tabungan proporsional dengan fluktuasi pendapatan nasional
c. Perbandingan antara modal dan hasil produksi yaitu tetap
d. Perekonomian hanya terdiri dari dua sektor
Investasi yang terjadi pada tahun tertentu akan mengakibatkan peningkatan barang modal pada tahun berikutnya. Agar seluruh penambahan barang modal tersebut dipakai seluruhnya maka total pengeluaran harus meningkat sebesar penambahan barang modal tersebut. Kenaikan total pengeluaran mengakibatkan kenaikan pendapatan nasional.
Seperti yang kita ketahui, pertumbuhan ekonomi terjadi sebab adanya peningkatan PDB dari suatu negara atau masyarakat. Oleh sebab itu investasi harus tetap meningkat semoga pertumbuhan ekonomi meningkat.
2. Teori pertumbuhan ekonomi Solow
Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi tergantung pada perkembangan faktor-faktor produksi. Bisa juga dikatakan bahwa teori ini lebih melihat dari sisi penawaran atau sisi produksi. Ada tiga faktor yang menghipnotis pertumbuhan ekonomi yaitu:
a. Pertumbuhan modal
b. Pertumbuhan penduduk
c. Pertumbuhan teknologi
Dari ketiga faktor tersebut, faktor teknologi menjadi faktor paling memilih pertumbuhan ekonomi. Data sejarah mencatat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada periode 19 dan 20 dipengaruhi oleh teknologi sekitar 80-90%. Sementara itu peranan pertumbuhan modal terhadap pertumbuhan ekonomi di beberapa negara maju hanya sebesar 18-25% dari tahun 1952-1962.
Gambar: disini
Sumber http://www.gurugeografi.id
EmoticonEmoticon