Wednesday, April 4, 2018

√ Agama Katolik – Pengertian, Sejarah, Tradisi, Hari Raya Dan Besar

Pegertian Agama Katolik


Kata Katolik berasal dari kata sifat bahasa Yunani, καθολικός (katholikos), artinya “universal”. Dalam konteks eklesiologi (firman) Kristen, kata Kristen (dalam agama Katolik) mempunyai sejarah yang kaya sekaligus beberapa makna. Bagi sebagian pihak, istilah “Gereja Katolik” bermakna Gereja yang berada dalam persekutuan penuh dengan Uskup Roma, terdiri atas Gereja Latin dan 23 Gereja Kristen Timur; makna inilah yang umum dipahami di banyak negara.


Gereja Kristen yaitu institusi tertua di dunia barat. Ia sanggup melacak sejarahnya hampir 2000 tahun (menurut BBC).


Bagi umat Protestan, “Gereja Katolik” atau yang sering diterjemahkan menjadi “Gereja Am” bermakna segenap orang yang percaya kepada Yesus Kristus di seluruh dunia dan sepanjang masa, tanpa memandang “denominasi”.


Umat Gereja Ortodoks Timur, Gereja Anglikan, Gereja Lutheran dan beberapa Gereja Metodis percaya bahwa Gereja-Gereja mereka yaitu katolik, dalam arti merupakan kesinambungan dari Gereja universal mula-mula yang didirikan oleh para rasul.


Baik Gereja Kristen Roma maupun Gereja Ortodoks percaya bahwa Gerejanya masing-masing yaitu satu-satunya Gereja yang orisinil dan universal. Dalam “Kekristenan Katolik” (Termasuk Komuni Anglikan), para uskup dipandang sebagai pejabat tertinggi dalam agama Kristen, sebagai gembala-gembala keesaan dalam komplotan dengan segenap Gereja dan dalam komplotan satu sama lain.


Katolik dianggap sebagai salah satu dari Empat Ciri Gereja. Ketiga ciri lainnya yaitu Satu, Kudus, dan Apostolik, sesuai Kredo Nicea tahun 381: “Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik.”


Gereja Kristen Roma menelusuri sejarahnya hingga kepada Yesus Kristus dan para Rasul. Selama berabad-abad ia menyebarkan teologi yang sangat canggih dan struktur organisasi yang rumit yang dipimpin oleh kepausan, monarki diktatorial tertua yang berkelanjutan di dunia.


 


Riwayat Penggunaan Kata “Katolik” dalam Gereja Agama Katolik


Ignatius dari Antiokhia


Sepucuk surat yang ditulis oleh Ignatius kepada umat Kristiani di Smyrna (kota kuno yang terletak di cuilan tengah dan strategis di pantai Laut Aegea dari wilayah Anatolia) sekitar tahun 106 yaitu bukti tertua yang masih ada mengenai penggunaan istilah Gereja Katolik (Surat kepada jemaat di Smyrna, 8).


Gereja Katolik digunakan Ignatius untuk menyebut Gereja universal dalam komplotan dengan Uskup Roma (Sri Paus). Kaum bidaah tertentu pada masa itu, yang menyangkal bahwa Yesus yaitu insan jasmaniah yang benar-benar menderita sengsara dan wafat, dan justru berkata bahwa “dia hanya tampak seakan-akan menderita sengsara” (Surat kepada jemaat di Smyrna, 2), bukanlah umat Kristiani sejati dalam pandangan Ignatius. Istilah Gereja Katolik juga dipakai dalam Kemartiran Polikarpus pada 155, dan dalam Fragmen Muratori, sekitar 177.


St. Sirilus dari Yerusalem


St. Sirilus dari Yerusalem (sekitar 315-386) mengimbau orang-orang yang sedang mendapatkan bimbingan iktikad Kristiani darinya demikian: “Jika kalian berada di dalam kota-kota, jangan hanya bertanya di manakah Rumah Tuhan (karena sekte-sekte profan lainnya juga berusaha menyebut tempat-tempat mereka sendiri Rumah-Rumah Tuhan), jangan juga hanya bertanya di manakah Gereja, tetapi bertanyalah di manakah Gereja Katolik. Karena inilah nama khusus dari Gereja yang Kudus ini, bunda kita semua, yang yaitu mempelai dari Tuhan kita Yesus Kristus, Putera Tunggal Allah” (Materi-materi Katekisasi, XVIII, 26).


Theodosius I


Istilah Kristen Katolik termuat dalam undang-undang kekaisaran Romawi tatkala Theodosius I, Kaisar Romawi dari 379 hingga 395, mengkhususkan nama tersebut bagi para penganut “agama yang diajarkan kepada orang-orang Romawi oleh Rasul Petrus yang suci, alasannya agama itu telah terpelihara berkat tradisi yang berpengaruh dan yang kini dianut oleh Pontif (Paus) Damasus dan oleh Petrus, Uskup Aleksandria …sedangkan bagi orang-orang lain, alasannya berdasarkan evaluasi kami mereka yaitu orang-orang gila yang bodoh, kami nyatakan bahwa mereka harus ditandai dengan sebutan nista sebagai kaum bidaah, dan dihentikan menyebut tempat-tempat pertemuan mereka sebagai gereja-gereja.” Undang-undang 27 Februari 380 ini termaktub dalam kitab 16 dari Kodeks Theodosianus. Undang-undang ini mengukuhkan Kristianitas Kristen sebagai agama resmi Kekaisaran Romawi.


Agustinus dari Hippo


Penggunaan istilah Katolik untuk membedakan Gereja “sejati” dari kelompok-kelompok bidaah juga dilakukan oleh Augustinus yang menulis demikian:



“Dalam Gereja Katolik, ada banyak hal lain yang layak menciptakan saya tetap berada dalam rahimnya. Kesepahaman orang-orang dan bangsa-bangsa menciptakan saya bertahan dalam Gereja; begitu pula otoritasnya, dikukuhkan oleh mukjizat-mukjizat, disuburkan oleh pengharapan, diperbesar oleh kasih, dan diperkokoh oleh usia. Suksesi para imam menciptakan saya bertahan, mulai dari tahta Rasul Petrus sendiri, yang kepadanya Tuhan, setelah kebangkitanNya, memberi kiprah untuk menggembalakan domba-dombaNya (Jn 21:15-19), turun hingga para uskup yang ada sekarang.

“Dan begitulah, akhirnya, dengan nama Katolik, yang, bukan tanpa alasan, di tengah-tengah begitu banyak bidaah, telah dipertahankan Gereja; sehingga, sekalipun semua kaum bidaah ingin disebut umat Katolik, namun bilamana ada orang absurd yang bertanya di manakah Gereja katolik berhimpun, tidak satupun bidaah yang sanggup menunjuk kapel atau rumahnya sendiri.

“Sebanyak itulah jumlah dan makna ikatan-ikatan mulia yang dimiliki nama Kristiani itu yang menahan seorang beriman biar tetap dalam Gereja Katolik, sebagaimana yang seharusnya … Dengan kamu, di mana tak ada satu pun hal-hal ini untuk memikat atau menahan saya… Tak seorangpun sanggup melepaskan saya dari iktikad yang mengikat pikiran saya dengan ikatan-ikatan yang begitu banyak dan begitu berpengaruh pada agama Kristiani… Di pihak saya, saya tidak percaya akan injil kecuali digerakkan oleh otoritas Gereja Katolik.”

— St. Augustinus (354–430): Melawan Epistola kaum Manikeus yang disebut Fundamental, cuilan 4: Bukti-bukti iktikad Katolik.


 


 mempunyai sejarah yang kaya sekaligus beberapa makna √ Agama Kristen – Pengertian, Sejarah, Tradisi, Hari Raya dan Besar

Christus Pantocrator – Representasi artistik dari Yesus Kristus, Tuhan, Pribadi kedua dari Tritunggal Mahakudus (Katedral Cefalù, c. 1130). Sumber foto: Wikimedia Commons


 





Sejarah Singkat Gereja Agama Katolik


Awalnya, umat Kristen berada di bawah kepemimpinan besar lima patriarkat, yaitu Yerusalem, Antiokia, Aleksandria, Konstantinopel, dan Roma. Uskup Roma dikenal oleh 5 patriarkat sebagai “yang pertama” (protos), permasalahan dengan keyakinan dan mekanisme banyak mengambil Roma sebagai masukan pendapat. Kursi Roma merupakan dingklik dari suksesor Santo Petrus yang menerima julukan “Pangeran Para Rasul” sebagai tanda persatuan Gereja.


Perpecahan-perpecahan besar dalam struktur Gereja sebagai forum tercatat sebagai berikut:




  • Perpecahan pertama pada gereja terjadi pada saat Konsili Efesus (431), yang menyatakan status Perawan Maria sebagai Theotokos (Bunda Allah). Kebanyakan yang menolak hasil keputusan ini yaitu Kristen Persia, gereja yang kini dikenal sebagai Gereja Timur Asiria.




  • Perpecahan berikut terjadi setelah Konsili Khalsedon (451). Konsili ini menolak Monofisit. Umat Kristen yang menolak ini dikenal sebagai Komuni Oriental Ortodoks.




  • Perpecahan besar pertama dalam Gereja Kristen terjadi pada abad 11. Masalah perbedaan keyakinan wacana rumusan Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel (lihat filioque). Gereja Kristen pun terbagi menjadi dua, yaitu “Barat” dan “Timur”. Inggris, Perancis, Roma dan negara-negara Skandinavia termasuk Gereja “Barat” (Gereja Kristen Roma). Sedangkan Yunani, Rusia, Suriah, Mesir termasuk dalam Gereja “Timur” (Gereja Ortodoks Timur). Perpecahan ini dikenal sebagai Skisma Timur-Barat.




  • Perpecahan terbesar dalam Gereja Kristen Roma terjadi pada abad ke-16 dengan adanya Reformasi Protestan yang dipicu oleh Martin Luther melalui 95 Dalilnya.




  • Perpecahan terakhir terjadi ketika Raja Henry VIII dari Inggris memisahkan seluruh gereja-gereja di kerajaannya dari komplotan dengan Paus karena permintaannya untuk menikah kedua kalinya sementara istri pertamanya masih hidup ditolak. Kelompok gereja inilah yang dikenal sebagai Gereja Anglikan Inggris.




Seluruh grup di atas kecuali Protestan masih menyebut komplotan mereka sebagai Katolik. Dewasa ini, semakin banyak Gereja-Gereja Timur dan Komuni Anglikan yang kembali ke dalam komplotan penuh dengan Gereja Kristen Roma, namun dengan tetap mempertahankan tata cara beribadah mereka. Kelompok ini dikenal dengan sebutan Gereja Katolik Ritus Timur atau Gereja Kristen Timur dari Gereja-gereja Timur. Selain itu ada beberapa Gereja Anglikan yang disebut Komuni Anglikan Tradisional, dipimpin oleh seorang primat yaitu uskup agung John Hepworth dari Australia, dan diawasi oleh Kongregasi Doktrin Iman Gereja Katolik yang dipimpin oleh Kardinal Levada


 


Gereja Katolik


Secara umum, sebutan Gereja Kristen merujuk pada Gereja Kristen Roma. Kata Roma diatributkan pada Gereja ini alasannya Gereja Kristen mengimani Paus yang berkedudukan di kota Roma, Italia sebagai kepala gereja yang kelihatan, wakil Yesus Kristus di bumi, dimana kristus yang merupakan kepala utama gereja yang tak kelihatan.


Paus yaitu penerus Petrus turun temurun yang tidak terputuskan, pengganti St.Petrus saat ini dijabat oleh Paus Fransiskus, yang menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri alasannya alasan kesehatan pada tahun 2003 lalu. Menurut tradisi gereja, Petrus menjadi uskup Roma dan menjadi martir di sana. Gereja Kristen dengan penambahan kata Roma sendiri sebetulnya tidak pernah menjadi nama resmi yang dipakai oleh Gereja Katolik.


 


Sakramen Agama Katolik


Gereja Kristen mengajarkan bahwa Yesus Kristus menginstitusikan tujuh sakramen, tidak lebih dan tidak kurang, baik berdasarkan Kitab Suci  maupun Tradisi Suci dan sejarah Gereja. Adapun sakramen yang diakui oleh Gereja Kristen Roma sebagai berikut:



Dalam pemikiran Katolik, sakramen yaitu berkat evakuasi khusus yang oleh Yesus Kristus diwariskan kepada gereja. Santo Agustinus menyebut sakramen sebagai “tanda kelihatan dari rahmat Allah yang tidak kelihatan”.


 


Agama Kristen di Indonesia


Penyebaran agama Kristen sudah dimulai semenjak kedatangan Portugis di Indonesia yang dilakukan oleh beberapa misionaris pada era ke-16 dan era ke-17 di cuilan timur ibarat di Maluku dan Flores, NTT.


Agama katolik gres memasuki tanah Jawa pada masa pemerintahan Herman Willem Daendels di Batavia awal abad-19 dengan didirikan gereja pertama di sana pada tahun 1807 dan disertai dengan diakuinya oleh Vatikan. Pada tahun 2010, 6.907.873 orang (2.9%) dari total penduduk Indonesia sebanyak 237.641.326 orang, beragama Katolik.


 


Bacaan Lainnya



 


 mempunyai sejarah yang kaya sekaligus beberapa makna √ Agama Kristen – Pengertian, Sejarah, Tradisi, Hari Raya dan Besar

Apakah Anda mempunyai sesuatu untuk dijual, disewakan, layanan apa saja yang ditawarkan atau lowongan pekerjaan? Pasang iklan & promosikan jualan atau jasa Anda kini juga! 100% GRATIS di: www.TokoPinter.com


 


 mempunyai sejarah yang kaya sekaligus beberapa makna √ Agama Kristen – Pengertian, Sejarah, Tradisi, Hari Raya dan Besar

3 Langkah super mudah: tulis iklan Anda, beri foto & terbitkan! semuanya di Toko Pinter


 


Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai


Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jikalau Anda mengunduh aplikasi kita!


Siapa bilang mau pandai harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang menciptakan Anda menjadi lebih smart!



Sumber bacaan: WikipediaBritannicaBBC (Inggris)


                      


Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”

Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya








Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)