Sunday, April 22, 2018

√ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Sastra Indonesia


Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara. Istilah “Indonesia” sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah politik di wilayah tersebut. Dibawah ini Anda sanggup temukan 10 penulis sastra terbaik Indonesia.


 


Apakah Sastra itu?


Merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa dipakai untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis goresan pena yang mempunyai arti atau keindahan tertentu.


 


10 Penulis Sastra Terbaik Indonesia


1. Pramoedya Ananta Toer


Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia


Lahir: 6 Februari 1925, Blora, Indonesia

Meninggal: 30 April 2006, Jakarta, Indonesia


Dianggap sebagai salah satu pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia dan salah satu penulis sastra terbaik Indonesia. Pramoedya telah menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing.


Karya terkenal Pramoedya Ananta Toer



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Bumi Manusia – 1980



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Anak Semua Bangsa – 1980



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Rumah Kaca – 1988



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Gadis Pantai – 1987



Karya Pramoedya Ananta Toer




  • Sepoeloeh Kepala Nica (1946), hilang di tangan penerbit Balingka, Pasar Baru, Jakarta, 1947



  • Kranji–Bekasi Jatuh (1947), fragmen dari Di Tepi Kali Bekasi



  • Perburuan (1950), pemenang sayembara Balai Pustaka, Jakarta, 1949 (dicekal oleh pemerintah lantaran muatan komunisme)



  • Keluarga Gerilya (1950)



  • Subuh (1951), kumpulan 3 cerpen



  • Percikan Revolusi (1951), kumpulan cerpen



  • Mereka yang Dilumpuhkan (I & II) (1951)



  • Bukan Pasar Malam (1951)



  • Di Tepi Kali Bekasi (1951), dari sisa naskah yang dirampas Marinir Belanda pada 22 Juli 1947



  • Dia yang Menyerah (1951), lalu dicetak ulang dalam kumpulan cerpen



  • Cerita dari Blora (1952), pemenang karya sastra terbaik dari Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional, Jakarta, 1953



  • Gulat di Jakarta (1953)



  • Midah Si Manis Bergigi Emas (1954)



  • Korupsi (1954)



  • Mari Mengarang (1954), tak terang nasibnya di tangan penerbit



  • Cerita Dari Jakarta (1957)



  • Cerita Calon Arang (1957)



  • Sekali Peristiwa di Banten Selatan (1958)



  • Panggil Aku Kartini Saja (I & II, 1963; pecahan III dan IV dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965



  • Kumpulan Karya Kartini, yang pernah diumumkan di aneka macam media; dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965



  • Wanita Sebelum Kartini; dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965



  • Gadis Pantai (1962-65) dalam bentuk dongeng bersambung, pecahan pertama triologi perihal keluarga Pramoedya; terbit sebagai buku, 1987; dihentikan Jaksa



  • Agung; jilid kedua dan ketiga dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965



  • Sejarah Bahasa Indonesia. Satu Percobaan (1964); dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965



  • Realisme Sosialis dan Sastra Indonesia (1963)



  • Lentera (1965), tak terang nasibnya di tangan penerbit



  • Bumi Manusia (1980); dihentikan Jaksa Agung, 1981



  • Anak Semua Bangsa (1981); dihentikan Jaksa Agung, 1981



  • Sikap dan Peran Intelektual di Dunia Ketiga (1981)



  • Tempo Doeloe (1982), antologi sastra pra-Indonesia



  • Jejak Langkah (1985); dihentikan Jaksa Agung, 1985



  • Sang Pemula (1985); dihentikan Jaksa Agung, 1985



  • Hikayat Siti Mariah, (ed.) Hadji Moekti, (1987); dihentikan Jaksa Agung, 1987



  • Rumah Kaca (1988); dihentikan Jaksa Agung, 1988



  • Memoar Oei Tjoe Tat, (ed.) Oei Tjoe Tat, (1995); dihentikan Jaksa Agung, 1995



  • Nyanyi Sunyi Seorang Bisu I (1995); dihentikan Jaksa Agung, 1995



  • Arus Balik (1995)



  • Nyanyi Sunyi Seorang Bisu II (1997)



  • Arok Dedes (1999)



  • Mangir (2000)



  • Larasati (2000)



  • Jalan Raya Pos, Jalan Daendels (2005)



Penghargaan Pramoedya Ananta Toer:




  • Freedom to Write Award dari PEN American Center, AS, 1988



  • Penghargaan dari The Fund for Free Expression, New York, AS, 1989



  • Wertheim Award, “for his meritorious services to the struggle for emancipation of Indonesian people“, dari The Wertheim Fondation, Leiden, Belanda, 1995



  • Ramon Magsaysay Award, “for Journalism, Literature, and Creative Arts, in recognation of his illuminating with briliant stories the historical awakening, and modern experience of Indonesian people“, dari Ramon Magsaysay Award Foundation, Manila, Filipina, 1995



  • UNESCO Madanjeet Singh Prize, “in recognition of his outstanding contribution to the promotion of tolerance and non-violence” dari UNESCO, Perancis, 1996



  • Doctor of Humane Letters, “in recognition of his remarkable imagination and distinguished literary contributions, his example to all who oppose tyranny, and his highly principled struggle for intellectual freedom” dari Universitas Michigan, Madison, AS, 1999



  • Chancellor’s distinguished Honor Award, “for his outstanding literary archievements and for his contributions to ethnic tolerance and global understanding“, dari Universitas California, Berkeley, AS, 1999



  • Chevalier de l’Ordre des Arts et des Letters, dari Le Ministre de la Culture et de la Communication République, Paris, Perancis, 1999



  • New York Foundation for the Arts Award, New York, AS, 2000



  • Fukuoka Cultural Grand Prize (Hadiah Budaya Asia Fukuoka), Jepang, 2000



  • The Norwegian Authors Union, 2004



  • Centenario Pablo Neruda, Chili, 2004



 


2. Andrea Hirata


Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia


Lahir: 24 Oktober 1967, Gantung, Indonesia.


terlahir dengan nama Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun yaitu novelis yang telah merevolusi sastra Indonesia. Ia berasal dari Pulau Belitung, provinsi Bangka Belitung.


Karya terkenal Andrea Hirata



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Sang Pemimpi – 2006



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Edensor – 2007



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Maryamah Karpov



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Padang bulan – 2011


Novel karya Andrea Hirata




  • Laskar Pelangi (2005)



  • Sang Pemimpi (2006)



  • Edensor (2007)



  • Maryamah Karpov



  • Padang Bulan & Cinta di Dalam Gelas (2010)



  • Sebelas Patriot (2011)



  • Laskar Pelangi Song Book (2012)



  • Ayah (2015)



Penghargaan Andrea Hirata




  • Pemenang BuchAwards Jerman 2013



  • Pemenang Festival Buku New York 2013 (general fiction category)



  • Honorary Doctor of Letters (Hon DLitt) dari Universitas Warwick 2015



 


3. Ayu Utami


Lahir: 21 November 1968, Bogor, Indonesia.


Justina Ayu Utami yaitu seorang pelopor jurnalis dan sastrawan berkebangsaan Indonesia. Ia besar di Jakarta dan menamatkan kuliah di Fakultas Sastra Universitas Indonesia.


Karya populer Ayu Utami



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Saman – 1998



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Larung – 2000



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Bilangan Fu – 2008



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Cerita cinta Enrico – 2012



3. Ahmad Tohari


Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia


Lahir: 13 Juni 1948, Kabupaten Banyumas, Indonesia.


Seorang sastrawan dan budayawan berkebangsaan Indonesia. Ia menamatkan Sekolah Menengan Atas di Purwokerto. Karya monumentalnya, Ronggeng Dukuh Paruk, sudah diterbitkan dalam aneka macam bahasa dan diangkat dalam film layar lebar berjudul Sang Penari.


Karya terkenal Ahmad Tohari




Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Ronggeng Dukuh Paruk -1982



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Bekisar Merah – 1993



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Senyum Karyamin – 1989



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Kubah – 1980


4. Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin (NH Dini)




Lahir: 29 Februari 1936 (81 tahun), Semarang, Indonesia.


Lebih dikenal dengan nama NH Dini yaitu sastrawan, novelis dan feminis Indonesia dan salah satu penulis sastra terbaik indonesia. Peraih penghargaan SEA Write Award di bidang sastra dari Pemerintah Thailand ini sudah telanjur dicap sebagai sastrawan di Indonesia, padahal ia sendiri mengaku hanyalah seorang pengarang yang menuangkan realita kehidupan, pengalaman pribadi dan kepekaan terhadap lingkungan ke dalam setiap tulisannya. Ia digelari pengarang sastra feminis. Pendiri Pondok Baca NH Dini di Sekayu, Semarang ini sudah melahirkan puluhan karya.




Karya populer NH Dini





Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Pada sebuah kapal – 2000



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Namaku Hiroko – 1977



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Pertemuan dua hati – 2000


Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

La Barka: roman – 1975


5. Taufiq Ismail


Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia


Dengan gelar Datuk Panji Alam Khalifatullah, ialah seorang penyair dan sastrawan Indonesia.

Tahun 2016 Taufik Ismail menjadi sorotan nasional, utamanya kalangan sastrawan dan tokoh agama, menyusul pernyataannya bahwa lagu Bagimu Negeri ciptaan Kusbini dinilai sesat.


Salah satu seniman yang bereaksi cukup keras yaitu Anang Hermansyah, politikus dan pencipta lagu yang melihat, lagu ciptaan Kusbini itu bertemakan semangat kemerdekaan dan nasionalisme. Apalagi bila melihat rekam jejak Kusbini, tidak sedikit lagu ciptaannya yang mempunyai makna usaha yang luar biasa. Reaksi lain juga ditunjukkan oleh beberapa sastrawan antara lain Saut Situmorang, Halim HD, dan Eko Tunas.


Penghargaan Taufiq Ismail



  • Mendapat Anugerah Seni dari Pemerintah (1970)

  • Cultural Visit Award dari Pemerintah Australia (1977)

  • South East Asia Write Award dari Kerajaan Thailand (1994)

  • Penulisan Karya Sastra dari Pusat Bahasa (1994)

  • Dua kali ia menjadi penyair tamu di Universitas Iowa, Amerika Serikat (1971-1972 dan 1991-1992)

  • Pengarang tamu di Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur (1993)





6. Goenawan Mohamad


Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia




Lahir: 29 Juli 1941, Kabupaten Batang – Jawa Tengah, Indonesia.

Goenawan Soesatyo Mohamad yaitu seorang sastrawan Indonesia terkemuka. Ia juga salah seorang pendiri Majalah Tempo. Ia merupakan adik Kartono Mohamad, seorang dokter yang menjabat sebagai ketua IDI.



Setelah pembredelan Tempo pada 1994, ia mendirikan ISAI (Institut Studi Arus Informasi), sebuah organisasi yang dibuat bersama rekan-rekan dari Tempo dan Aliansi Jurnalis Independen, serta sejumlah cendekiawan yang memperjuangkan kebebasan ekspresi. Secara sembunyi-sembunyi, antara lain di Jalan Utan Kayu 68H, ISAI menerbitkan serangkaian media dan buku perlawanan terhadap Orde Baru. Sebab itu di Utan Kayu 68H bertemu banyak elemen: pelopor pro-demokrasi, seniman, dan cendekiawan, yang bekerja pundak membahu dalam perlawanan itu.



Goenawan Mohamad yaitu seorang intelektual yang mempunyai pandangan yang liberal dan terbuka. Seperti kata Romo Magniz-Suseno, salah seorang koleganya, lawan utama Goenawan Mohamad yaitu pemikiran monodimensional.



Karya terkenal Goenawan Mohamad



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Conversations with Difference: Essays from Tempo Magazine – 2002



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

In Other Words – 2017



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Sidelines – 1994



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Catatan Pinggir – 1982


Penghargaan Goenawan Mohamad



  • Bintang Budaya Parama Dharma

    Presiden Joko Widodo atas nama negara menyematkan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma kepada Budayawan Goenawan Susatyo Mohamad. Acara penyematan berlangsung di Istana Negara. Jakarta, 13 Agustus 2015.

  • Wertheim Award

    Tahun 2005 ia bersama wartawan Joesoef Ishak mendapatkan penghargaan tersebut.

  • Anugerah sastra Dan David Prize

    Bersama esais dan p0juang kemerdekaan Polandia, Adam Michnik, dan musikus Amerika, Yo-yo-Ma (2006).



7. Habiburrahman El Shirazy


Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia



Lahir: 30 September 1976, Semarang, Indonesia.


Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil. H. Habiburrahman El Shirazy, Lc. Pg.D., lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 September 1976; umur 41 tahun, yaitu novelis Indonesia. Selain novelis, sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini juga dikenal sebagai sutradara, dai, penyair, sastrawan, pimpinan pesantren, dan penceramah.


Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tetapi juga di mancanegara menyerupai Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, Taiwan, Australia, dan Komunitas Muslim di Amerika Serikat.


Karya populer Habiburrahman El Shirazy (Kang Abib)




Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Ayat‑Ayat Cinta – 2004



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Bumi cinta – 2010



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Pudarnya Pesona Cleopatra – 2004



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Ketika cinta berbuah nirwana – 2008




Karya Habiburrahman El Shirazy (Kang Abib)




  • Ayat-Ayat Cinta (2004)



  • Di Atas Sajadah Cinta (2004)



  • Ketika Cinta Berbuah Surga (2005)



  • Pudarnya Pesona Cleopatra (2005)



  • Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007)



  • Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007)



  • Dalam Mihrab Cinta (2007)



  • Bumi Cinta, (2010) dan The Romance



  • Kini sedang menyelesaikan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, Bulan Madu di Yerussalem, Bumi Cinta, Api Tauhid, dan Ayat-Ayat Cinta 2 yang sedang dimuat bersambung di Harian Republika.




8. Sitor Situmorang


Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia


Lahir: 2 Oktober 1923, Kabupaten Tapanuli Utara, Indonesia

Meninggal: 21 Desember 2014, Apeldoorn, Belanda



Seorang sastrawan dan wartawan Indonesia. Sitor menulis sajak, dongeng pendek, esai, naskah drama, naskah film, telaah sejarah forum pemerintahan Batak Toba, dan menerjemahkan karya sastra mancanegara.



Karya Sitor Situmorang


Kumpulan cerpennya Pertempuran dan Salju di Paris (1956) menerima Hadiah Sastra Nasional (1955) dan kumpulan sajak Peta Perjalanan memperoleh Hadiah Puisi Dewan Kesenian Jakarta 1976. Ia dianugerahi SEA Write Award (Penghargaan Penulis Asia Tenggara) tahun 2006.


Selain tema dengan latar belakang Batak, beberapa sajak dan dongeng pendek Sitor Situmorang mempunyai perhatian khusus terhadap Bali. Ia khusus menulis kumpulan sajak dalam bahasa Inggris, The Rites of the Bali Aga, ditulis September 1976, sesudah perjalanannya ke Bali, selepas bebas dari tahanan penjara Orde Baru. Dalam perhelatan program Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2010, Sitor Situmorang menerima Lifetime Achievement Award. Ia membaca salah satu sajaknya, “Bukan Pura Besakih” yang beliau bacakan sesudah mendapatkan penghargaan di Puri Agung Ubud, Gianyar.[6]


Karya-karyanya yang lain:




  • Surat Kertas Hijau, kumpulan puisi (1954)



  • Jalan Mutiara, drama (1954)



  • Dalam Sajak, kumpulan puisi (1955)



  • Wajah Tak Bernama, kumpulan puisi (1956)



  • Rapar Anak Jalang (1955)



  • Zaman Baru, kumpulan puisi (1962)



  • Pangeran, kumpulan cerpen (1963)



  • Sastra Revolusioner, kumpulan esai (1965)



  • Dinding Waktu, kumpulan puisi (1976)



  • Sitor Situmorang Sastrawan 45, Penyair Danau Toba, otobiografi (1981)



  • Danau Toba, kumpulan cerpen (1981)



  • Angin Danau, kumpulan puisi (1982)



  • Bunga di Atas Batu, kumpulan puisi (1989)



  • Toba na Sae (1993) dan Guru Somalaing dan Modigliani Utusan Raja Rom, sejarah lokal (1993).



  • Rindu Kelana, kumpulan puisi (1994)



  • Sitor juga menerjemahkan karya absurd ke dalam bahasa Indonesia, yakni: Sel, terjemahan drama karya William Saroyan (1954) dan Hikayat Lebak karya Rob Nieuwenhuys (1977).



 


9. Hans Bague Jassin (H.B. Jassin)



Lahir: 13 Juli 1917, Gorontalo, Indonesia

Meninggal: 11 Maret 2000, Jakarta, Indonesia


Hans Bague Jassin, atau lebih sering disingkat menjadi H.B. Jassin yaitu seorang pengarang, penyunting, dan kritikus sastra berkebangsaan Indonesia.

Karya Sastra Hans Bague Jassin




  • Tifa Penyair dan Daerahnya (1952)



  • Kesusasteraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei I-IV (1954, 1967; edisi baru, 1985)



  • Kisah: Sorotan Cerita Pendek (1961)



  • Sastra Indonesia sebagai Warga Sastra Dunia (1983)



  • Pengarang Indonesia dan Dunianya (1983)



  • Sastra Indonesia dan Perjuangan Bangsa (1993)



  • Koran dan Sastra Indonesia (1994)



Sebagai Editor




  • Gema Tanah Air (1948)



  • Kesusastraan Indonesia di Masa Jepang (1948)



  • Amir Hamzah Raja Penyair Pujangga Baru (1962)



  • Pujangga Baru: Prosa dan Puisi (1963)



  • Angkatan 66: Prosa dan Puisi (1968)



  • Heboh Sastra 1968 (1970)



Polemik: Suatu Pembahasan Sastra dan Kebebasan Mencipta Berhadapan dengan Undang-Undang dan Agama (1972)


Terjemahan




  • Chusingura karya Sakae Shioya (terjemahan bersama Karim Halim) (1945)



  • Renungan Indonesia karya Sjahrazad (1947)



  • Terbang Malam karya A. de St. Exupery (1949)



  • Api Islam karya Syed Ameer Ali (1966)



  • Cerita Panji dalam Perbandingan karya Poerbatjaraka (terjemahan bersama Zuber Usman) (1968)



  • Max Havelaar karya Multatuli (1972)



  • Cis karya Vincent Mahieu (1976)



  • Cuk karya Vincent Mahieu (1976)



  • Pemberontakan Gudalajara karya J. Slauerhoff (1976)



  • Al Qur’anul’-karim – Bacaan Mulia (1978)



  • Teriakan Kakatua Putih: Pemberontakan Patimura di Maluku karya Joohan Fabricius (1980)



  • Berita Besar (1984)



  • Percakapan Erasmus karya Desiderius Erasmus (1985)



  • Multatuli yang Penuh Teka-Teki karya Willem Frederik Hermans (1988)



Karya Lainnya




  • Surat-Surat 1943-1983, kumpulan surat (1984)




  • Darah Laut: Kumpulan Cerpen dan Puisi (1997)




  • Omong-Omong H.B. Jassin (Perjalanan ke Amerika 1958-1959), otobiografi (1997)




Penghargaan H.B. Jassin




  • Atas jasa-jasanya di bidang kebudayaan dan salah satu penulis sastra terbaik Indonesia, Jassin mendapatkan Satyalencana Kebudayaan dari Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 20 Mei 1969.



  • Tanggal 26 Januari 1973 Jassin mendapatkan Hadiah Martinus Nijhoff dari Prins Bernhard Fonds di Den Haag, Belanda. Hadiah ini diberikan untuk jasa Jassin menerjemahkan karya Multatuli, Max Havelaar (Jakarta: Djambatan 1972).



  • Untuk menghormati jasanya di bidang sastra Indonesia, tanggal 14 Juni 1975 Universitas Indonesia memperlihatkan gelar Doctor Honoris Causa kepada Jassin.



  • Atas jasa-jasanya di bidang kesenian dan kesusastraan, Jassin mendapatkan Hadiah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1983.



  • Pada tahun 1987 beliau mendapatkan hadiah Magsaysay dari Yayasan Magsaysay, Filipina.



  • Pada tahun 1994 beliau dianugerahi Bintang Mahaputera Nararaya oleh Pemerintah RI.




10. Willibrordus Surendra Broto Rendra (W.S. Rendra)


Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia


Lahir: 7 November 1935, Solo – Jawa Tengah, Indonesia.

Meninggal: 6 Agustus 2009, Kota Depok – Jawa Barat, Indonesia.


Sejak muda, beliau menulis puisi, skenario drama, cerpen dan esai sastra di aneka macam media massa.



Karya terkenal Willibrordus Surendra Broto Rendra (W.S. Rendra)





Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Kisah usaha suku Naga – 1979



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Potret pembangunan dalam puisi – 1980



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Empat kumpulan sajak – 1978



Adalah sebuah istilah yang melingkupi aneka macam macam karya sastra di Asia Tenggara √ Penulis Sastra Terbaik Indonesia

Ballads and blues: poems – 1974





Penghargaan Willibrordus Surendra Broto Rendra (W.S. Rendra)



  • Hadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta (1954)

  • Hadiah Sastra Nasional BMKN (1956)

  • Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1970)

  • Hadiah Akademi Jakarta (1975)

  • Hadiah Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976)

  • Penghargaan Adam Malik (1989)

  • The S.E.A. Write Award (1996)

  • Penghargaan Achmad Bakri (2006)


Drama



  • Orang-orang di Tikungan Jalan (1954)

  • Bib Bob Rambate Rate Rata (Teater Mini Kata) – 1967

  • SEKDA (1977)

  • Selamatan Anak Cucu Sulaiman (dimainkan 6 kali)

  • Mastodon dan Burung Kondor (1972)

  • Hamlet (terjemahan dari karya William Shakespeare, dengan judul yang sama)- dimainkan dua kali

  • Macbeth (terjemahan dari karya William Shakespeare, dengan judul yang sama)

  • Oedipus Sang Raja (terjemahan dari karya Sophokles, aslinya berjudul “Oedipus Rex”)

  • Lysistrata (terjemahan)

  • Odipus di Kolonus (Odipus Mangkat) (terjemahan dari karya Sophokles,

  • Antigone (terjemahan dari karya Sophokles,

  • Kasidah Barzanji (dimainkan 2 kali)

  • Lingkaran Kapur Putih

  • Panembahan Reso (1986)

  • Kisah Perjuangan Suku Naga (dimainkan 2 kali)

  • Shalawat Barzanji

  • Sobrat


Kumpulan Sajak/Puisi



  • Ballada Orang-orang Tercinta (Kumpulan sajak)

  • Blues untuk Bonnie

  • Empat Kumpulan Sajak

  • Sajak-sajak Sepatu Tua

  • Mencari Bapak

  • Perjalanan Bu Aminah

  • Nyanyian Orang Urakan

  • Pamphleten van een Dichter

  • Potret Pembangunan Dalam Puisi

  • Disebabkan Oleh Angin

  • Orang Orang Rangkasbitung

  • Rendra: Ballads and Blues Poem

  • State of Emergency

  • Do’a Untuk Anak-Cucu


 





Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon