Terima Kasih Untuk Para Pahlawanku!
Pahlawan ialah orang yang menonjol alasannya ialah keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran. Bangsa yang besar ialah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Tanpa keberanian, usaha dan pengorbanan para pahlawan, kemerdekaan dan pembangunan belum tentu sanggup kita nikmati sekarang. Selamat Hari Pahlawan!
Pertempuran 10 November 1945
Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Britania Raya. Peristiwa peperangan besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November.
Pertempuran ini ialah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan gila setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Maksud Dan Tujuan Untuk Memperingati Hari Pahlawan
Maksud
Mengenang dan menghormati usaha para satria dan p0juang dalam mempertahankan kemerdekaan.
Tujuan
- Membangun ingatan kolektif untuk menggerakan kesadaran berbangsa dan bernegara yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
- Memperkokoh Nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial demi tegak dan utuhnya NKRI.
- Meningkatkan pujian sebagai bangsa dan negara Indonesia.
Pesan Dari Pahlawan-Pahlawan Indonesia
Pesan Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang
“ Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, alasannya ialah Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya ”.
( Disampaikan pada ketika Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut / rakyat, akhir perlakuan kaum penjajah).
Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman
“ Tempat saya yang terbaik ialah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah Tentara Nasional Indonesia akan berjuang terus”.
( Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan
Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya).
Pesan Pahlawan Nasional Prof. DR. R. Soeharso
“ Right or Wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru ketika itu pula kita wajib memperbaikinya ”.
( Pernyataannya sebagai seorang nasionalis dan patriot).
4. Pesan Pahlawan Nasional Prof. Moh. Yamin, SH
“ Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri ”.
(Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh banyak sekali perkumpulan perjaka dan pelajar, dimana ia
menjabat sebagai sekretaris).
Pesan Pahlawan Nasional Supriyadi
“ Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun honor yang tinggi ”.
(Disampaikan pada ketika Supriyadi memimpin pertemuan diam-diam yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melaksanakan pemberontakan melawan Pemerintah Jepang).
Pesan Pahlawan Nasional Teuku Nyak Arif
“ Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama ”
(Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua dewan perwakilan rakyat seluruh Sumatera).
Pesan Pahlawan Nasional Abdul Muis
“ Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, bila memang mau berjuang ”.
(Menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi, ketika Abdul Muis melaksanakan kunjungan ke Sulawesi sebagai
anggota Volksraad dan sebagai wakil SI).
Pesan Pahlawan Nasional Pangeran Sambernyowo / KGPAA Mankunegoro I
– Rumongso melu handarbeni ( merasa ikut mempunyai )
– Wajib melu hangrungkebi ( wajib ikut mempertahankan )
– Mulat sario hangroso wani ( mawas diri dan berani bertanggung jawab ).
( Merupakan prinsip Tri Dharma yang dikembangkan oleh Mangkunegoro I ).
Pesan Pahlawan Nasional Pattimura
“Pattimura-pattimura renta boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-Pattimura muda akan bangkit”
(Disampaikan pada ketika akan digantung di Kota Ambon tanggal 16 Desember 1817).
Pesan Pahlawan Nasional Silas Papare
“Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku”
(Disampaikan pada ketika memperjuangkan Irian Barat / Papua biar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI).
Bung Tomo

Sutomo (Bung Tomo, Mayor Jenderal Soetomo) Sang Pembakar Perlawanan Surabaya
“Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan”.
(Pidato Bung Tomo melalui Radio Pemberontakan)
“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang
dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak
akan kita mau mengalah kepada siapapun juga.”
(Pidato Bung Tomo di radio pada ketika pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945)
Gubenur Suryo
“Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa perilaku kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali”
(Pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya)
Soekarno
“Berikan saya 1000 orang tua, pasti akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan saya 10 pemuda, pasti akan kuguncangkan dunia.”
“Bangsa yang besar ialah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”
(Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961)
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak sanggup berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka”
(Pidato HUT Proklamasi 1963)
“Perjuanganku lebih gampang alasannya ialah mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit alasannya ialah melawan bangsamu sendiri”
“Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah”
Moh. Hatta
“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”
“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.”
R.A. Kartini
“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa saya melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” menciptakan kita gampang mendaki puncak gunung”.
Ki Hadjar Dewantara
Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberi contoh)
Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah memberi semangat)
Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)
(Semboyan yang diajarkan ketika Ki Hajar Dewantara merintis Taman Siswa yang didirikan pada tahun 1922 dan hingga kini masih dipakai
dalam dunia pendidikan).
Bacaan Lainnya
- WR Supratman Pengarang Lagu Indonesia Raya, Ibu Kita Kartini dan Pahlawan Indonesia
- Kartini, Pahlawan Nasional Indonesia – Dampak Perjuangan RA Kartini Hingga Kini Masih Terasa
- Cara Memesan Penerbangan Termurah Yang Memungkinkan Ke Mana Saja
- Daftar Hari Penting Di Indonesia: Dari Bulan Januari Sampai Desember
- Raden Ajeng Kartini, Pahlawan Nasional Indonesia – Dampak Perjuanganya Hingga Kini Masih Terasa
- 1 Juni Hari Lahir Pancasila
- 2 Mei Hari Pendidikan Nasional – Ki Hadjar Dewantara, Pahlawan Nasional Indonesia
- Saya Disebut Sebagai Kota Pahlawan? Apa Nama Kota Ini?
- 10 Sungai Terpanjang Di Dunia
- Wisata Tibet Dan Everest – Top Obyek Wisata Yang Harus Anda Kunjungi
- Foto-Foto Tokoh Dan Artis Kidal Terkenal
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar bila Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pandai harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan warta yang menciptakan Anda menjadi lebih smart!
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
EmoticonEmoticon