Monday, June 11, 2018

√ Fenomena Aurora: Proses Terbentuknya Dan Lokasi Munculnya

Aurora merupakan salah satu delusi optik yang ada di atmosfer, tapi mengapa kita di Indonesia belum pernah melihatnya langsung?. Aurora merupakan iluminasi cahaya di atmosfer kepingan atas pada tempat lintang tinggi. Di belahan bumi utara disebut Aurora Borealis dan di belahan bumi selatan disebut Aurora Australis.

Fenomena aurora disebabkan oleh interaksi partikel elektromagnetik (electron dan proton) angina matahari dengan atom atmosfer kepingan atas. Interaksi semacam ini hanya terjadi di wilayah lintang tinggi pada zona berentuk oval yang mengelilingi kutub magnet bumi. Selama periode aktifitas matahari rendah, zona aurora bergeser ke arah kutub namun dikala aktifitas angin matahari tinggi aurora kadang meluas ke garis lintang tengah. Baca juga: Gejala-gejala optik atmosfer

Contohnya aurora borealis terlihat di lintang 40 derajat di wilayah Amerika Serikat. Emisi aurora biasanya terjadi pada ketinggian 100 km namun sanggup terjadi juga diantara 80 - 250 km di atas permukaan bumi.
Aurora merupakan salah satu delusi optik yang ada di atmosfer √ Fenomena Aurora: Proses Terbentuknya dan Lokasi Munculnya
Fenomena Aurora Borealis
Aurora sanggup mempunyai bentuk beraneka macam menyerupai tirai bercahaya, busur, garis dan kadang lengkungan. Busur seragam yaitu bentuk aurora yang paling stabil dan sanggup bertahan selama berjam-jam dengan variasi warna yang menakjubkan. Sinar kehijauan biasa menutupi sebagian puncak langit dengan gradAsi merah di atmosfer kepingan bawah dan berangsur berdifusi menjadi sinar putih. Baca juga: ini lho sebaran tempat peristiwa di Indonesia

Aurora mendapatkan energy dari partikel yang bergerak antara matahari dan bumi sepanjang bidang magnet bumi dan berputar. Partikel digerakan oleh angin matahari kemudian ditangkap oleh medan magnet bumi dan dibelokan ke kutub magnet bumi. Mereka kemudian bertabrakan dengan atom oksigen dan nitrogen, melepaskan electron dan meninggalkan ion dalam keadaan tereksitasi. Ion-ion ini memancarkan radiasi dalam aneka macam panjang gelombang membuat warna khas merah atau biru kehijauan. Baca juga: Klasifikasi iklim Junghuhn

Selain di bumi planet lain di tata surya yang punya atmosfir dan medan magnet substansial yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Mereka sanggup menghasilkan aurora dalam skaala besar. Aurora juga sanggup diamati  di bulan Jupiter Io, dihasilkan oleh interaksi atmosfer Io dengan medan magnet berpengaruh Jupiter. Makara di Indonesia kau tidak sanggup melihat aurora, dan harus pergi ke tempat erat lingkar kutub.

Gambar: 66.media.tumblr.com

Sumber http://www.gurugeografi.id


EmoticonEmoticon