Bagaimana cara mengatasi siswa atau anak didik yang malas untuk belajar??? Mungkin pertanyaan ibarat ini pernah hinggap di pikiran para guru khususnya di Indonesia. Oke, Pak Guru dan Bu Guru, mungkin ada beberapa penerima didik kurang berminat untuk berguru terlebih dikala dihadapkan dengan mata pelajaran yang mereka anggap sulit atau sukar.
Untuk mengatasi hal tersebut tentunya guru sanggup mengajak penerima didiknya untuk menganggap berguru yakni aktivitas yang menarik, menyenangkan atau menciptakan mereka mengerti betapa pentingnya belajar, bahkan berguru merupakan suatu kebutuhan. Sebelum kita mengetahui bagaimana cara mengatasinya, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa faktor penyebab siswa atau anak didik kurang berminat untuk belajar.
Pertama, faktor penyebab yang pertama ini berasal dari dalam diri (intern) siswa:
Kedua, faktor yang kedua berasal dari luar diri (ekstern) siswa:
Nah, data di atas hanyalah beberapa saja yang mengakibatkan siswa malas untuk belajar. Jika kita berangkat dari beberapa alasannya yakni di atas, maka penyelesaian yang sanggup dilakukan oleh guru, antara lain:
1. Menanamkan Kesadaran
Guru sebaiknya menanamkan bahwa berguru merupakan kesadaran, kebutuhan dan tanggungjawab bukan lantaran paksaan dari orangtua atau guru. Kesadaran ini muncul dari dalam diri setiap anak didik, tetapi kesadaran untuk berguru mungkin tidak akan terealisasikan jikalau tidak ada dorongan dari guru. Belajar merupakan cara paling ampuh untuk membuatkan potensi diri, bahkan berguru merupakan suatu kebutuhan setiap manusia. Maka dari itu, supaya anak didik tetap konsisten dalam belajarnya adakalanya guru perlu menanamkan kesadaran untuk berguru kepada anak didiknya.
Salah satu caranya yaitu dengan memperlihatkan motivasi kepada anak didik, misal: "Banyak sekali bawah umur di luar sana yang ingin belajar, ingin mengenal dunia luar, ingin mencicipi duduk dan berguru di kursi sekolah tetapi lantaran situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan maka mereka hanya sanggup bekerja membantu orangtuanya. Maka beruntunglah kalian, sanggup bersekolah, sanggup berguru bersama dengan teman-teman....." *dan lainnya masih banyak cara menanamkan rasa kesadaran kepada anak didik untuk berguru supaya luas wawasannya cemerlang masa depannya.
2. Terbuka
Terbuka dengan siswa, walaupun sekedar menanyakan apakah kau sedang tidak yummy tubuh atau belum sarapan? Dengan begitu siswa akan mencicipi proteksi dan perhatian dari seorag guru. Jika ia cenderung gusar, gelisah dan tidak semangat guru sanggup menanyakan permasalahan apa yang sedang dihadapi, sehingga ia malas untuk belajar. Guru juga sanggup memberi masukkan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
3. Memberikan Contoh
Memberikan pola membudayakan membaca buku. Guru-guru juga harus membudayakan membaca buku lantaran hal ini akan lebih gampang diikuti oleh siswa. Misal dengan dukungan kiprah membaca buku-buku ringan yang berkaitan dengan bahan pelajaran di sekolah. Disamping dengan guru memperlihatkan contoh, siswa pun bertambah ilmu dan wawasannya.
Baca juga: Sikap yang Harus Dimiliki Guru
Eits! hampir lupa, guru juga harus memperlihatkan pola dengan tindakan. Pak Guru dan Bu Guru sanggup membaca artikelnya dengan mengklik link di atas.
4. Memberikan Pujian
Pemberian kebanggaan dan hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktu-waktu eksekusi juga diperlukan. Memberikan kebanggaan ini sanggup dilakukan guru dikala siswa sanggup menjawab pertanyaan atau sewaktu diberikan kiprah sanggup bangkit diatas kaki sendiri dan ia menerima nilai bagus.
5. Hindari Cara Kasar
Seorang guru hendaknya menghindari memerintah siswa berguru dengan memaksa apalagi dengan cara kasar.
6. Berkomunikasi dengan Orangtua Siswa
Yups! Berkomunikasi dengan orangtua/wali siswa juga sangat penting, terlebih dikala siswa tersebut tidak semangat belajar. Dengan berkomunikasi dengan orangtua siswa, maka guru akan mengetahui apa yang menjadi duduk masalah siswa. Sehingga bersama dengan orangtua siswa sanggup bekerja sama untuk mengatasi duduk masalah yang tengah di hadapi siswa.
Sekian artikel ihwal cara mengatasi siswa yang malas belajar, semoga bermanfaat. Salam sukses untuk pendidikan Indonesia!
Pertama, faktor penyebab yang pertama ini berasal dari dalam diri (intern) siswa:
- Peserta didik yang lapar dan sakit atau kondisi fisiknya tidak baik tentu tidak akan mendapatkan pelajaran dengan baik pula.
- Kelelahan, juga menghipnotis minat berguru siswa di dalam kelas. Ini sanggup saja terjadi lantaran disebabkan oleh siswa yang terlalu banyak menghabiskan energinya untuk bermain, sehingga sebagian tenaganya terkuras dan malas untuk berlajar.
- Ada masalah, anak yang tengah mengalami duduk masalah ibarat murung dan bertengkar tentu sulit untuk konsentrasi belajar, lantaran fokusnya telah hilang akhir memikirkan apa yang menjadi masalahnya.
Kedua, faktor yang kedua berasal dari luar diri (ekstern) siswa:
- Model pembelajaran yang membosankan dan monoton menjadikan anak tidak tertarik untuk belajar.
- Sikap guru yang tidak memperhatikan siswa dalam berguru atau sebaliknya terlalu berlebihan memperhatikan.
- Guru kurang memperlihatkan kesadaran kepada siswa bahwa berguru merupakan sebuah tanggung jawab dan kesadaran bukan lantaran mengejar nilai dan paksaan guru atau orangtua.
Nah, data di atas hanyalah beberapa saja yang mengakibatkan siswa malas untuk belajar. Jika kita berangkat dari beberapa alasannya yakni di atas, maka penyelesaian yang sanggup dilakukan oleh guru, antara lain:
1. Menanamkan Kesadaran
Guru sebaiknya menanamkan bahwa berguru merupakan kesadaran, kebutuhan dan tanggungjawab bukan lantaran paksaan dari orangtua atau guru. Kesadaran ini muncul dari dalam diri setiap anak didik, tetapi kesadaran untuk berguru mungkin tidak akan terealisasikan jikalau tidak ada dorongan dari guru. Belajar merupakan cara paling ampuh untuk membuatkan potensi diri, bahkan berguru merupakan suatu kebutuhan setiap manusia. Maka dari itu, supaya anak didik tetap konsisten dalam belajarnya adakalanya guru perlu menanamkan kesadaran untuk berguru kepada anak didiknya.
Salah satu caranya yaitu dengan memperlihatkan motivasi kepada anak didik, misal: "Banyak sekali bawah umur di luar sana yang ingin belajar, ingin mengenal dunia luar, ingin mencicipi duduk dan berguru di kursi sekolah tetapi lantaran situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan maka mereka hanya sanggup bekerja membantu orangtuanya. Maka beruntunglah kalian, sanggup bersekolah, sanggup berguru bersama dengan teman-teman....." *dan lainnya masih banyak cara menanamkan rasa kesadaran kepada anak didik untuk berguru supaya luas wawasannya cemerlang masa depannya.
2. Terbuka
Terbuka dengan siswa, walaupun sekedar menanyakan apakah kau sedang tidak yummy tubuh atau belum sarapan? Dengan begitu siswa akan mencicipi proteksi dan perhatian dari seorag guru. Jika ia cenderung gusar, gelisah dan tidak semangat guru sanggup menanyakan permasalahan apa yang sedang dihadapi, sehingga ia malas untuk belajar. Guru juga sanggup memberi masukkan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
3. Memberikan Contoh
Memberikan pola membudayakan membaca buku. Guru-guru juga harus membudayakan membaca buku lantaran hal ini akan lebih gampang diikuti oleh siswa. Misal dengan dukungan kiprah membaca buku-buku ringan yang berkaitan dengan bahan pelajaran di sekolah. Disamping dengan guru memperlihatkan contoh, siswa pun bertambah ilmu dan wawasannya.
Baca juga: Sikap yang Harus Dimiliki Guru
Eits! hampir lupa, guru juga harus memperlihatkan pola dengan tindakan. Pak Guru dan Bu Guru sanggup membaca artikelnya dengan mengklik link di atas.
4. Memberikan Pujian
Pemberian kebanggaan dan hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktu-waktu eksekusi juga diperlukan. Memberikan kebanggaan ini sanggup dilakukan guru dikala siswa sanggup menjawab pertanyaan atau sewaktu diberikan kiprah sanggup bangkit diatas kaki sendiri dan ia menerima nilai bagus.
5. Hindari Cara Kasar
Seorang guru hendaknya menghindari memerintah siswa berguru dengan memaksa apalagi dengan cara kasar.
6. Berkomunikasi dengan Orangtua Siswa
Yups! Berkomunikasi dengan orangtua/wali siswa juga sangat penting, terlebih dikala siswa tersebut tidak semangat belajar. Dengan berkomunikasi dengan orangtua siswa, maka guru akan mengetahui apa yang menjadi duduk masalah siswa. Sehingga bersama dengan orangtua siswa sanggup bekerja sama untuk mengatasi duduk masalah yang tengah di hadapi siswa.
Sekian artikel ihwal cara mengatasi siswa yang malas belajar, semoga bermanfaat. Salam sukses untuk pendidikan Indonesia!
Sumber http://zulfiaditrumon.blogspot.com
EmoticonEmoticon