Setelah diselenggarakan di beberapa kota, hari sabtu tanggal 28 Juli 2018 yang kemudian giliran Semarang menyelenggarakan Google I/O Extended 2018 Recap. Acara tersebut dihadiri kurang lebih 226 penerima dari banyak sekali kalang developer, mahasiswa dan umum.
Pada aktivitas tersebut turut diisi oleh pembicara-pembicara keren dengan keahlian dibidangnya masing-masing. Acara dibuka oleh Ibu Ayu Pertiwi perwakilan dari Universitas Dian Nuswantoro. Kemudian dari manager GDG Semarang Patrick Nugros. Patrick memperkenalkan beberapa program-program GDG kepada para penerima I/O Extended berikut benefit dan bagaimana caranya berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Salah satunya ialah DevFest.
Selain itu Patrick juga membagikan pengalamannya saat mengikuti Google I/O di California, AS pada bulai Mei lalu. Ia menyampaikan bahwa “Google I/O bukanlah sekedar konferensi namun juga sebuah pameran untuk para developer“.
Pembicara pertama diisi oleh Andrew Kurniadi yang merupakan Google Developer Expert untuk Android. Andrew membagikan beberapa update terbaru mengenai Android menyerupai Android Jetpack, Android P, Kotlin, Slice di Android Studio, Android KTX, Machine Learning untuk mobile.
Beliau menjelaskan Android Jetpack merupakan kumpulan library dengan tujuan untuk mempermudah dan mempersingkat developer Android dalam pengembangan Aplikasi Android. Kaprikornus developer sanggup fokus dengan logic. Menurutnya waktu developer menjadi lebih singkat alasannya yaitu pemanggilan sudah terdefect dalam satu pemanggilan pertama dan untuk pemanggilan selanjutnya.
Pembicara kedua diisi oleh Dennis Alund, Dennis merupakan Google Developer Expert untuk Firebase. Ia pun membawakan apa saja hal gres dengan teknologi Firebase. Jika kau belum tahu apa itu Firebase, firebase merupakan backend as a service yang dimiliki Google dengan tujuan untuk mempermudah developer membangun mobile apps. Beberapa fiturnya menyerupai Analysis, Authentication, Remote Config, Realtime Database, Crash Reporting dan masih banyak lagi.
Dennis menjelaskan dengan adanya fitur crash reporting kita sanggup me-review crash dan errornya. Firebase pun mempunyai keamanan dan kemudahan. Developer pun sanggup menciptakan fuction di Firebase.
Kemudian pada sesi ketiga diisi oleh Veronica dari Developer Student Club. Pada sesi ini Vero membawakan bahan perihal Flutter. Dengan Flutter kau sanggup membuatkan aplikasi mobile untuk iOS dan Android dengan single code. Vero menjelaskan penggunaan Flutter lebih ditekankan untuk performa yang bagus, kecepatan dalam development nya dan mempunyai tampilan yang bagus.
Pada sesi ke empat diisi oleh Ahmad Arif Faizin dari Ima Studio. Arif merupakan salah satu peraih beasiswa Nanodegreee dari Udacity dan telah mendapat sertifikasi Accosiate Android Developer. Berkat beasiswa tersebut Arif diundang Google untuk menghadiri Google I/O pada bulan Mei lalu. Menariknya semua fasilitas dan biaya selama disana ditanggung oleh Google. Ia pun membagikan tips bagi yang ingin sanggup ke Google I/O. Pertama niat dan doa, sering mengikuti seminar dan talkshow, sering berguru dan jangan lupa untuk bergabung dengan komunitas.
Pada sesi terakhir diisi oleh Zulwiyoza Putra dari GDG Jakarta. Pada sesi ini Putra tidak memberikan sesi talks melainkan demo. Ia mendemokan bagaimana menerapkan teknologi ML Kit kedalam aplikasi mobile.
Acara pun ditutup dengan foto bersama
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
EmoticonEmoticon