Selesai sudah hajatan Google I/O Extended 2018 Recap Bali. Acara yang diselenggarakan oleh GDG Bali di Kembali Space mendatangkan pembicara dari kalangan mahasiswa hingga profesional dan dihadiri kurang lebih dari 100 orang peserta. Simak rangkumannya di bawah. TLDR.
Keynote
Di sesi keynote, Leonard selaku GDG Bali Manager memaparkan beberapa topik yang akan dibahas dalam acara ini mulai dari Kotlin, Flutter, machine learning dan build the future web. Di sesi ini juga om Leo memperlihatkan estafet kepemimpinan GDG Bali kepada Prabu Rangki dengan impian GDG Bali meningkatkan semangat pelajar dan profesional dalam berkomunitas.
Journey at Google I/O 2018
Di sesi ini Dennis (GDE for Firebase) menceritakan pengalaman pertamanya mengikuti Google I/O pribadi di Shoreline Amphitheatre dan kilas balik awal mula Google I/O live streaming di Bali pada tahun 2015 hingga 2018.
Building App with Kotlin
Dharmana menceritakan pengalamannya memakai Kotlin untuk menciptakan aplikasi mobile Android. Dengan adanya Kotlin memudahkan Dharmana mempersingkat baris isyarat ibarat class POJO dan FindViewById. Ia juga menceritakan banyak perusahaan dan start-up yang memakai Kotlin sebagai pondasi membangun aplikasi mobile.
Journey with Flutter and Dart
Asep sebagai pendiri Tanibox menceritakan pengalamannya bersama timnya membangun aplikasi Tanibox memakai Flutter dan Dart. Dengan kehadiran Flutter menciptakan Tanibox fokus terhadap produk daripada segi teknis. Kehadiran Dart menciptakan programmer di Tanibox nyaman dan produktif dalam bekerja sebab dengan proteksi Dart sanggup menciptakan satu aplikasi dengan dua platform (iOS dan Android).
Tensor Flow dan ML Kit
Sesi berikutnya dilanjutkan oleh Sidiq Permana (GDE for Android) yang menceritakan pengalamannya memakai Tensor Flow dan ML (Machine Learning) Kit. Sidiq mendemokan aplikasi yang mendeteksi gambar ibarat hotdog, deteksi wajah yang diisi filter ibarat di Instagram dan Snapchat. Selain itu, ia juga memaparkan fasilitas integrasi teknologi ML di mobile apps dengan Firebase ML Kit.
Build The Future of Web
Sesi talk terakhir diisi oleh Prabu Rangki yang menceritakan wacana hal gres yang ada di web yang diumumkan ketika Google I/O 2018. Salah satu yang menarik yaitu keberhasilan Starbucks menciptakan PWA yang berjalan di mobile dan desktop. Dengan menambahkan PWA sebagai senjata gres mereka, jumlah aktif pengguna per hari dan setiap bulannya naik 2 kali lipat dan jumlah pemesanan naik sebesar 12%. Selain itu persenjataan untuk membangun web yang tidak kalah dengan mobile dilengkapi dengan kehadiran Service Worker yang mendukung hampir semua platform browser vendor, kebijakan Add To Homescreen (A2HS), Web Assembly, PWA Starter Kit memakai Web Components dan Polymer dan Guess JS (library dan machine learning untuk mengukur UX di web)
Sesi penutup
Seperti biasa setiap acara diakhiri dengan foto-foto pembicara dengan penerima dan ditambah dengan sesi codelab ML Kit oleh Sidiq Permana dan Workbox di web oleh Prabu Rangki. Bagi teman-teman di Bali yang tidak sanggup tiba agar sanggup tiba di acara berikutnya dengan cara pantau terus acara GDG Bali di website: https://gdgbali.com, Facebook Group: https://web.facebook.com/groups/gdgbali dan Facebook Fan Page: https://web.facebook.com/gdgbali
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
EmoticonEmoticon