Pernahkah Anda menunggang seekor kuda walau hanya sekedar untuk berkeliling? Mungkin sebagian dari Anda pernah melakukannya di tempat-tempat rekreasi tertentu.
Kalau dipikir-pikir, di era moderen menyerupai kini ini, jangan kan untuk menunggang kuda, untuk bisa melihatnya saja sudah cukup sulit.
Dulu, di beberapa tempat di Indonesia, binatang berpengaruh yang satu ini memang masih sangat gampang ditemukan, khususnya di tempat pedesaan. Pada masa itu, kuda kerap dijadikan sebagai alat transportasi dan alat untuk membantu para petani menggarap lahannya.
Kalau ditanya mengapa orang pada zaman dahulu lebih menentukan memakai kuda untuk membantu mereka dan bukan jenis binatang besar lainnya, jawabannya cukup jelas, yaitu: alasannya ialah kuda mempunyai tenaga yang jauh lebih berpengaruh dari binatang besar lainnya.
Kekuatan yang dimiliki seekor kuda sanggup dilihat dari penggunaannya pada ketika perang di beberapa negara pada dahulu kala.
Tidak hanya kuat, kuda juga merupakan pelari yang sangat cepat dan handal, sehingga sangat sempurna bila dijadikan sebagai tunggangan ketika perang.
Akan tetapi ketika ini, kuda tidak lagi digunakan dalam berperang, tapi dijadikan sebagai sebuah olahraga yang sering dilombakan. Perlombaan tersebut dinamakan perlombaan “pacu kuda”.
Biasanya kuda yang digunakan dalam sebuah perlombaan bukanlah jenis kuda yang sembarangan. Kuda-kuda tersebut haruslah kuda-kuda unggul dan mempunyai spesifikasi khusus.
Beberapa orang bahkan menganggap bahwa kuda merupakan binatang yang berperan besar dalam peradaban manusia. Mengapa begitu? Karena kuda digunakan sebagai transportasi semenjak zaman dahulu.
Kuda tersebut biasanya digunakan sebagai binatang penarik kereta yang disebut sebagai kereta kuda, serta digunakan sebagai satuan ukuran kecepatan pada benda-benda otomotif.
Ada banyak ragam kuda yang bisa Anda temukan di dunia ini. Keragaman itu tampak terang dari warna kulit atau bulu yang mereka miliki. Nah, ada berapa banyak kah warna bulu kuda yang Anda ketahui? Dan warna apa-apa sajakah itu?
Kebanyakan dari anda mungkin bukanlah seorang penggemar kuda dan hal-hal yang berkenaan dengannya. Akan tetapi, sedikit kemungkinan bila anda sama sekali tidak pernah melihat kuda atau sekedar mengetahui warnanya. Benar tidak?
Pada umumnya, kebanyakan kuda hanya berbulu hitam, putih, abu-abu dan coklat. Tapi, pernahkah anda mendengar atau melihat kuda yang berwarna emas? Ini bukanlah sekedar info bohong dan semacamnya. Kuda berwarna emas ini memang benar-benar faktual lho, guys.
Masih tidak percaya? Berikut ialah gambar dari kuda berwarna emas tersebut:
Gimana? Sudah percaya kan kini kalau kuda berwarna emas ini memang nyata?
Kuda berbulu emas ini berjulukan Akhal-Teke. Akhal-Teke merupakan jenis kuda keturunan (breeding), yang berasal dari Turkmenistan.
Kalau dilihat-lihat, bulu kuda ini menyerupai memancarkan kemilau bagaikan emas. Tidak hanya berwarna indah, kuda jenis ini juga dikenal karena kecepatan dan ketangguhan yang dimilikinya. Kuda ini juga memiliki daya tahan yang sangat hebat untuk medan berat.
Meskipun kuda Akhal-Teke ini terbilang sangat unik dan menarik, namun jumlah mereka ketika ini semakin berkurang. Diperkirakan jumlah kuda ini hanya tersisa sekitar 3500 ekor. Dan alasannya ialah keunikan dan keanehannya, kuda ini dijadikan sebagai lambang subuah negara, yaitu Negara Turkmenistan.
Asal-Usul Kuda Akhal-Teke
Berbicara mengenai asal undangan dari kuda Akhal-Teke, ada berbagai teori yang berkembang di masyarakat. Salah satu dari sekian banyak teori tersebut menyebutkan bahwa keberadaan kuda jenis ini memang sudah ada semenjak ribuan tahun yang lalu, namun disembunyikan oleh suku terpencil yang berada di gurun Kara Kum.
Teori lainnya juga ada yang menyebutkan bahwa kuda unik ini sudah dipakai semenjak bangsa Mongol menjadi penguasa dunia pada kala ke-13 dan kala ke-14.
Dan hingga ketika ini, kuda Akhal-Teke masih dianggap sebagai ras unggul yang perlu dilestarikan. Cara untuk melestarikan kuda ini dilakukan dengan menyilangkannya dengan jenis kuda yang lainnya.
Proses persilangan yang dilakukan tersebut bertujuan untuk menghasilkan keturunan gres dan mencegah supaya kuda unik ini tidak punah.
Kuda emas ini memang sudah terbukti sangat tangguh. Ketangguhan yang dimilikinya terlihat dari postur tubuhnya yang terlihat begitu atletis.
Ketangguhannya tersebut sering dimanfaatkan oleh masyarakat Turkmenistan untuk dijadikan sebagai kuda olahraga. Prestasi kuda ini tercatat pada ajang Grand Prix de Dressage, pada Olimpiade yang dilangsungkan di Roma sekitar tahun 1960.
Kuda ini juga kembali menorehkan kemenangannya dalam Olimpiade yang berlangsung pada tahun 1964, serta digunakan untuk membantu tim Soviet meraih medali emas pada Olimpiade tahun 1968 di Mexico City.
Melihat keunikan dan kemampuan yang dimilikinya, tidak heran bila kuda Akhal-Teke ini mendapat tempat khusus di hati masyarakat. Namun sayang sekali ya bila kuda yang unik ini hingga punah. Benar nggak guys?
Yah, mau gimana lagi. Karena populasi kuda ini hanya terdapat di Turkmenistan, kelestariannya kita serahkan saja pada pemerintah negara tersebut. Mudah-mudahan saja, 10 tahun mendatang, kita masih bisa melihat populasi mereka. Setuju kan guys? 🙂
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
EmoticonEmoticon