Wednesday, March 1, 2017

√ Kiprah Simpulan Modul 3 Pedagogik Ppg


PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Ingatan atau memori yakni sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Ingatan banyak dipelajari dalam psikologi kognitif dan ilmu saraf. Setiap aktivitas sehari-hari kita termasuk berguru melibatkan ingatan. Jika kita tidak sanggup mengingat apa pun mengenai pengalaman kita maka tak ada satu hal pun yang sanggup kita pelajari. Tanpa ingatan, kita tidak bisa berkomunikasi lantaran dalam aktivitas melibatkan aktivitas menangkap warta dan mengungkapkan ide, sesederhana apapun percakapan yang sedang berlangsung. Tanpa ingatan, sulit bagi kita untuk merefleksikan diri lantaran pemahaman diri tergantung dari kesadaran dan hanya sanggup terealisasi dengan adanya ingatan.
Pengolahan warta yang terjadi di dalam sistem koordinasi disimpan dalam memori berupa sebuah pengalaman belajar. Informasi terus memasuki pikiran melalui indera kita, sebagian ada yang di simpan dalam ingatan kita dalam waktu yang singkat dan kemudian di lupakan. Fungsi pengolahan warta dalam ingatan insan ialah untuk aktivitas berguru dan bertindak. Pentingnya pengorganisasian warta dalam ingatan insan semoga mempermudah aktivitas berguru dan tetap konsisten dalam sistem penyelesaian dilema tiap individu. Pengalaman juga merupakan dasar pengetahuan yang dimiliki tiap individu. Tanpa adanya pengolahan warta dari pengalaman yang ada maka sulit bagi setiap orang untuk melakukan aktivitas berguru lantaran tak semua warta yang kita peroleh sanggup tersimpan dalam waktu usang di dalam ingatan kita.
Informasi yang diorganisasikan dengan baik dalam ingatan secara tak pribadi mengurutkan (menyusun) pengalaman dari umum ke khusus atau sebaliknya sanggup mempermudah dalam aktivitas menarik kesimpulan atas permasalahan berguru yang ada. Tentu saja warta yang tersimpan dalam ingatan harus disampaikan secara runtut semoga lebih gampang dipahami. Oleh lantaran itu, ingatan menjadi hal yang sangat penting dalam banyak sekali proses yang dialami manusia.
Dalam makalah ini penulis bermaksud menjabarkan wacana pentingnya pengorganisasian warta atau pengetahuan dalam ingatan manusia.

B.   Rumusan Masalah
Adapun rumusan dilema dalam makalah ini adalah:
1.    Bagaimana pengorganisasian informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia?
2.    Bagaimana hubungan antara berguru dan pentingnya pengorganisasian informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia?

C.   Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yakni untuk mengetahui dan memahami tentang:
1.    Pengorganisasian informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia
2.    Hubungan antara berguru dan pentingnya pengorganisasian informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia

PEMBAHASAN
 A.   Pengorganisasian Informasi/ Pengetahuan dalam Ingatan Manusia
Pengolahan warta mengandung pengertian wacana bagaimana seorang individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar warta yang diterima individu dari lingkungan. Hal yang demikian juga sanggup dikatakan bahwa penggolahan warta sanggup dikatakan sebagai bagaimana respon individu terhadap warta yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya.
Dikatakan bahwa pengetahuan diorganisasi dalam ingatan seseorang dalam struktur hirarkhis. Ini berarti bahwa pengetahuan yang lebih umum, inklusif, dan aneh membawahi pengetahuan yang lebih spesifik dan konkrit. Demikian juga pengetahuan yang lebih umum dan aneh yang diperoleh lebih dulu oleh seseorang, akan sanggup memudahkan perolehan pengetahuan gres yang lebih rinci. Gagasannya mengenai cara mengurutkan materi pelajaran dari umum ke khusus, dari keseluruhan ke rinci yang sering disebut sebagai subsumptive sequence menjadikan berguru lebih bermakna bagi siswa.
Kita sanggup mencatat bahwa karakteristik penting dari proses berguru insan dan pengorganisasian memori. Pendekatan kognitif untuk berguru memperlihatkan tugas penting untuk proses organisasi dan menekankan tugas aktif dari peserta didik. Pelajar aktif dipandang sebagai pengolahan warta yang akan dipelajari, bukan hanya pasif mendaftarkan informasi. Pendekatan organisasi untuk berguru dan memori mengasumsikan bahwa kita mencoba untuk mengorganisir warta ke dalam beberapa contoh yang bermakna, dan merancang strategi, rencana dan merumuskan hipotesis wacana warta yang dikodekan dan strored dalam memori. Informasi yang disimpan dalam memori jangka panjang diasumsikan sangat terorganisir untuk memanfaatkan kapasitas penyimpanan yang tersedia dan membantu dalam pencarian dan pengambilan informasi. Akibatnya, warta yang masuk biasanya hati-hati mengatur kembali sehingga warta gres yang terintegrasi dan dibentuk kompatibel dengan organisasi yang ada di memori jangka panjang.
Belajar merupakan tindakan dan sikap siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka berguru hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa yakni penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses berguru terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadan alam, benda-benda atau hal-hal yang dijadikan materi belajar. Diasumsikan,  ketika  individu  belajar,  di  dalam  dirinya  berlangsung  proses kendali atau pemantau bekerjanya  sistem  yang berupa prosedur  taktik mengingat, untuk  menyimpan  informasi  ke  dalam  long-term  memory  (materi  memory  atau ingatan) dan taktik umum pemecahan dilema (materi kreativitas).
Pengetahuan yang diproses dan dimaknai dalam memori kerja disimpan dalam memori jangka panjang dalam bentuk skema-skema teratur secara hirarkis. Tahap pemahaman dalam pemrosesan warta dalam memori kerja  berfokus pada bagaimana pengetahuan gres dimodifikasi. Pemahaman berkenaan dan dipengaruhi oleh interpretasi terhadap stimulus. Faktor stimulus yakni karakteristik dari elemen-elemen desain pesan menyerupai ukuran, ilustrasi, teks, animasi, narasi, warna, musik, serta video.  Studi  tentang  bagaimana  informasi  diidentifikasi, diproses, dimaknai, dan ditransfer dalam dan dari memori kerja untuk disimpan dalam memori jangka panjang mengisyaratkan bahwa pendesainan pesan merupakan salah satu topik utama dalam pendesainan multimedia  instruksional. Dalam konteks ini, desain pesan multimedia berkenaan dengan penyeleksian, pengorganisasian, pengintegrasian elemen-elemen pesan untuk memberikan sesuatu informasi.
Antara berguru dan pengolahan warta yakni dua aspek yang saling melengkapi.
Asumsi yang mendasari teori ini yakni bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan.
Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan warta terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diharapkan untuk mencapai hasil berguru dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal yakni rangsangan dari lingkungan yang mensugesti individu dalam proses berguru yang dijalankan oleh individu tersebut (peserta didik).
Penerapan teori pengolahan warta dalam berguru berasumsi bahwa memori insan itu suatu sistem yang aktif, yang bisa menyeleksi, mengorganisasi dan mengubah menjadi suatu sandi-sandi warta dan keterampilanbagi penyimpananya untuk di pelajari. Dalam hal ini individu diartikan sebagai suatu objek yang mempunyai kemampuan untuk menghasilkan suatu penyleksian, pengorganisasian danpengubahan terhadap warta yang di sanggup menjadi suatu sandi-sandi yang berkhasiat untuk memudahkan individu dalam proses belajar yang akan dijalani dirinya.
Mengenai hal di atas, para hebat kognitif juga berasumsi bahwa berguru yang berhasil sangat bergantung pada tindakan berguru daripada hal-hal yang ada di lingkungannya. Ini menandakan bahwa dalam proses berguru ini tindakan dari peserta didik yakni hal utama yang mensugesti terhadap hasil berguru yang akan di capai dari peserta didik, dalam hal ini menyangkut aspek perubahan sikap seperti: aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Komponen berguru berdasarkan teori pengolahan warta menyerupai yang telah dijelaskan pada pembahasan di atas, bahwa komponen berguru yakni perhatian yang ditujukan pada stimulus, pengkodean stimulus, dan penyimpanan dan mendapatkan kembali (retrival). Atas dasar komponen dasar tersebut, selanjutnya hal yang esensial dari pembelajaran adalah
a.    Membimbing untuk mendapatkan stimulus
b.    Memperlancar pengkodean
c.     Memperlancar penyimpanan dan retrival

Simpulan
 A.   Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dijabarkan maka sanggup disimpulkan:
1.    Penggolahan warta sanggup dikatakan sebagai bagaimana respon individu terhadap warta yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya. Kita sanggup mencatat bahwa karakteristik penting dari proses berguru insan yakni pengorganisasian memori.
2.    Pendekatan kognitif untuk berguru memperlihatkan tugas penting untuk proses organisasi dan menekankan tugas aktif dari peserta didik.
3.    Tahap pemahaman dalam pemrosesan warta dalam memori kerja  berfokus pada bagaimana pengetahuan gres dimodifikasi. Diasumsikan,  ketika  individu  belajar,  di  dalam  dirinya  berlangsung  proses kendali atau pemantau bekerjanya  sistem  yang berupa prosedur  taktik mengingat, untuk  menyimpan  informasi  ke  dalam  long-term  memory  (materi  memory  atau ingatan) dan taktik umum pemecahan dilema (materi kreativitas)
4.    Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar.
5.    Dengan adanya pengorganisasian warta atau pengetahuan akan memudahkan individu untuk menjalani proses pembelajaran secara maksimal.


Sumber http://kompilasidata.blogspot.com


EmoticonEmoticon