Sunday, March 5, 2017

√ Ph Derajat Keasaman, P[H], Poh – Rumus, Soal Dan Jawaban

Definisi pH Derajat Keasaman


pH derajat keasaman didefinisikan sebagai minus logaritma dari kegiatan ion hidrogen dalam larutan berpelarut air.


Rumus pH derajat keasaman merupakan kuantitas tak berdimensi





dengan aH adalah aktivitas ion hidrogen. Alasan penggunaan definisi ini yaitu bahwa aH dapat diukur secara eksperimental memakai elektrode ion selektif yang merespon terhadap kegiatan ion hidrogen ion.


pH umumnya diukur menggunakan elektrode gelas yang mengukur perbedaan potensial E antara elektrode yang sensitif dengan kegiatan ion hidrogen dengan elektrode referensi.


Perbedaan potensial pada elektrode gelas ini idealnya mengikuti persamaan Nernst:





dengan E adalah potensial terukur, E0 potensial elektrode standar, R tetapan gasT temperatur dalam kelvin, F tetapan Faraday, dan n adalah jumlah elektron yang ditransfer. Potensial elektrode E berbanding lurus dengan logartima kegiatan ion hidrogen.


Definisi ini intinya tidak simpel lantaran kegiatan ion hidrogen merupakan hasil kali dari konsentrasi dengan koefisien aktivitas. Koefisien kegiatan ion hidrogen tunggal tidak sanggup dihitung secara eksperimen. Untuk mengatasinya, elektrode dikalibrasi dengan larutan yang aktivitasnya diketahui.


Definisi operasional pH secara resmi didefinisikan oleh Standar Internasional ISO 31-8 sebagai berikut:


Untuk suatu larutan X, pertama-tama ukur gaya elektromotif EX sel galvani



elektrode tumpuan | konsentrasi larutan KCl || larutan X | H2 | Pt


dan kemudian ukur gaya elektromotif ES sel galvani yang berbeda hanya pada penggantian larutan X yang pHnya tidak diketahui dengan larutan S yang pH-nya (standar) diketahui pH(S). pH larutan X oleh karenanya





Perbedaan antara pH derajat keasaman larutan X dengan pH larutan standar


Perbedaan antara pH larutan X dengan pH larutan standar bergantung hanya pada perbedaan dua potensial yang terukur. Sehingga, pH didapatkan dari pengukuran potensial dengan elektrode yang dikalibrasikan terhadap satu atau lebih pH standar.


Alat pengukur pH


Suatu pH meter diatur sedemikiannya pembacaan meteran untuk suatu larutan standar yaitu sama dengan nilai pH(S). Nilai pH(S) untuk aneka macam larutan standar S diberikan oleh rekomendasi IUPAC {Persatuan Internasional Kimia Murni dan Terapan (bahasa Inggris: International Union of Pure and Applied ChemistryIUPAC)}.


pH derajat keasaman didefinisikan sebagai minus logaritma dari kegiatan ion hidrogen dala √ pH Derajat Keasaman, p[H], pOH – Rumus, Soal dan Jawaban

Alat pengukur pH derajat keasaman digital. Sumber foto: Wikimedia Commons


Larutan standar yang dipakai sering kali merupakan larutan penyangga standar.


Dalam praktiknya, yaitu lebih baik untuk memakai dua atau lebih larutan penyangga standar untuk mengizinkan adanya penyimpangan kecil dari aturan Nerst ideal pada elektrode sebenarnya. Oleh lantaran variabel temperatur muncul pada persamaan di atas, pH suatu larutan bergantung juga pada temperaturnya.


Pengukuran nilai pH derajat keasaman yang sangat rendah


Misalnya pada air tambang yang sangat asam, memerlukan prosedure khusus. Kalibrasi elektrode pada kasus ini sanggup dipakai memakai larutan standar asam sulfat pekat yang nilai pH-nya dihitung memakai parameter Pitzer untuk menghitung koefisien aktivitas.


pH derajat keasaman merupakan salah satu teladan fungsi keasaman. Konsentrasi ion hidrogen sanggup diukur dalam larutan non-akuatik, namun perhitungannya akan memakai fungsi keasaman yang berbeda. pH superasam biasanya dihitung memakai fungsi keasaman Hammett, H0.


Umumnya indikator asam-basa sederhana yang dipakai yaitu kertas lakmus yang bermetamorfosis merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah


Selain memakai kertas lakmus, indikator asam basa sanggup diukur dengan pH meter yang bekerja menurut prinsip elektrolit / konduktivitas suatu larutan.


p[H]


Menurut definisi orisinil Sørensen, p[H] didefinisikan sebagai minus logaritma konsentrasi ion hidrogen. Definisi ini telah usang ditinggalkan dan diganti dengan definisi pH. Adalah mungkin untuk mengukur konsentrasi ion hidrogen secara pribadi apabila elektrode yang dipakai dikalibrasi sesuai dengan konsentrasi ion hidrogen.


Salah satu caranya yaitu dengan mentitrasi larutan asam kuat yang konsentrasinya diketahui dengan larutan alkali kuat yang konsentrasinya juga diketahui pada keberadaan konsentrasi elektrolit latar yang relatif tinggi.


Oleh lantaran konsentrasi asam dan alkali diketahui, yaitu gampang untuk menghitung ion hidrogen sehingga potensial yang terukur sanggup dikorelasikan dengan kosentrasi ion. Kalibrasi ini biasanya dilakukan memakai plot Gran.


Kalibrasi ini akan menghasilkan nilai potensial elektrode standar, E0, dan faktor gradien, f, sehingga persamaan Nerstnya berbentuk





Persamaan ini sanggup dipakai untuk menurunkan konsentrasi ion hidrogen dari pengukuran eksperimental E. Faktor gradien biasanya lebih kecil sedikit dari satu. Untuk faktor gradien kurang dari 0,95, ini mengindikasikan bahwa elektrode tidak berfungsi dengan baik.


Keberadaan elektrolit latar menjamin bahwa koefisien kegiatan ion hidrogen secara efektif konstan selama titrasi. Oleh lantaran ia konstan, maka nilainya sanggup ditentukan sebagai satu dengan memilih keadaan standarnya sebagai larutan yang mengandung elektrolit latar.


Dengan memakai mekanisme ini, kegiatan ion akan sama dengan nilai konsentrasi.


Perbedaan antara p[H] dengan pH biasanya cukup kecil. Dinyatakan bahwa pH = p[H] + 0,04. Pada praktiknya terminologi p[H] dan pH sering dicampuradukkan dan menjadikan kerancuan.


pOH


pOH adakala dipakai sebagai satuan ukuran konsentrasi ion hidroksida OH. pOH tidaklah diukur secara independen, namun diturunkan dari pH derajat keasaman.


Konsentrasi ion hidroksida dalam air bekerjasama dengan konsentrasi ion hidrogen menurut persamaan


   [OH] = KW /[H+]

dengan KW adalah tetapan swaionisasi air. Dengan menerapkan kologaritma:


   pOH = pKW − pH.

Sehingga, pada suhu kamar pOH ≈ 14 − pH. Namun hubungan ini tidaklah selalu berlaku pada keadaan khusus lainnya.

pH derajat keasaman didefinisikan sebagai minus logaritma dari kegiatan ion hidrogen dala √ pH Derajat Keasaman, p[H], pOH – Rumus, Soal dan Jawaban Rentang pH derajat keasaman untuk perubahan warna.

Indikator asam / basa yaitu zat kimia yang berubah warna tergantung pada apakah larutan bersifat asam atau asam basa. Ada banyak indikator berbeda yang tersedia yang berubah dari satu warna ke warna lainnya – semakin tajam warnanya berubah semakin gampang untuk melihat apakah ada sesuatu yang asam atau basa.


Tabel di bawah ini memperlihatkan perubahan warna yang terjadi untuk sejumlah indikator berbeda. Sumber foto: Science


Cara Menentukan, Menghitung pH derajat keasaman dan POH Larutan, Sifat Asam dan Basa, Indikator, Contoh Soal, Pembahasan, Kimia


Cara Menentukan, Menghitung pH dan POH Larutan, Sifat Asam dan Basa, Indikator, Contoh Soal, Pembahasan, Kimia – Apakah suatu larutan bersifat asam atau basa sanggup kita ketahui kalau kita mempunyai alat untuk mendeteksinya. Dalam pendeteksian ini, ada beberapa alat yang sanggup digunakan. Agar kalian tahu lebih terang perihal alat itu, simak penjelasan.


1. Konsep pH (Derajat Keasaman)


Dari uraian tetapan kesetimbangan air sanggup disimpulkan bahwa besarnya [H+] dalam suatu larutan merupakan salah satu ukuran untuk memilih tingkat keasaman suatu larutan.


Untuk menyatakan tingkat atau derajat keasaman suatu larutan, pada tahun 1910, spesialis dari Denmark, Soren Lautiz Sorensen memperkenalkan suatu bilangan yang sederhana. Bilangan ini diperoleh dari hasil logaritma konsentrasi H+.


Bilangan ini kita kenal dengan skala pH. Harga pH berkisar antara 1 – 14 dan ditulis:


pH = – log [H+]


Analog dengan di atas, maka:


pOH = – log [OH]


Sedangkan hubungan antara pH dan pOH adalah:


Kw = [H+] [OH]

– log Kw = –log [H+] + (–log [OH])


pKw = pH + pOH


Pada suhu 25 ºC, pKw = pH + pOH = 14.


Dari uraian di atas sanggup kita simpulkan bahwa:


a. Larutan bersifat netral kalau [H+] = [OH] atau pH = pOH = 7.

b. Larutan bersifat asam kalau [H+] > [OH] atau pH < 7.

c. Larutan bersifat basa kalau [H+] < [OH] atau pH > 7.


Karena pH dan konsentrasi ion H+ dihubungkan dengan tanda negatif, maka makin besar konsentrasi ion H+ makin kecil pH, dan lantaran bilangan dasar logaritma yaitu 10, maka larutan yang nilai pH-nya berbeda sebesar n mempunyai perbedaan ion H+ sebesar 10n.


Perhatikan teladan di bawah ini.


Jika konsentrasi ion H+ = 0,01 M, maka pH = – log 0,01 = 2

Jika konsentrasi ion H+ = 0,001 M (10 kali lebih kecil)

maka pH = – log 0,001 = 3 (naik 1 satuan)


Jadi sanggup disimpulkan:


• Makin besar konsentrasi ion H+ makin kecil pH

• Larutan dengan pH = 1 yaitu 10 kali lebih asam daripada larutan dengan pH = 2.


2. Cara Menunjukan Sifat Asam dan Basa dengan Menggunakan Indikator


Sifat asam dan basa sanggup diketahui dengan mencicipinya, namun amat berbahaya untuk zat-zat kimia di laboratorium. Selain dengan mencicipi, kita juga sanggup mengetahui sifat asam atau basa dari pengaruhnya terhadap indikator.


Indikator yaitu suatu zat kimia yang warnanya tergantung pada keasaman atau kebasaan larutan. Indikator yang biasa dipakai yaitu kertas lakmus.


Apabila dicelupkan ke dalam larutan basa, kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru, sedangkan kertas lakmus biru akan berwana merah kalau dicelupkan ke dalam larutan asam.


Warna lakmus semakin merah renta dengan nilai pH derajat keasaman semakin kecil, sedangkan warna lakmus semakin biru renta dengan nilai pH semakin besar, meskipun konsentrasi larutannya sama. Hal ini memperlihatkan kekuatan asam dan basa tiap-tiap larutan berbeda.


pH Meter


PH meter adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk mengukur pH (derajat keasaman atau kebasaan) suatu cairan (ada elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat). Sebuah pH meter terdiri dari sebuah elektroda (probe pengukur) yang terhubung ke sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH. alat ini sangat berkhasiat untuk industri air minum, laboratorium, akuarium, industri pakaian terutama batik dan pewarna pakaian


2.1. Menggunakan Beberapa Indikator


Indikator yaitu asam organik lemah atau basa organik lemah yang sanggup berubah warna pada rentang harga pH tertentu (James E. Brady, 1990). Harga pH suatu larutan sanggup diperkirakan dengan memakai trayek pH indikator. Indikator mempunyai trayek perubahan warna yang berbeda-beda. Dengan demikian dari uji larutan dengan beberapa indikator akan diperoleh tempat irisan pH larutan.


Contoh, suatu larutan dengan brom timol biru (6,0 – 7,6) berwarna biru dan dengan fenolftalein (8,3 – 10,0) tidak berwarna, maka pH larutan itu yaitu 7,6–8,3. Hal ini disebabkan kalau brom timol biru berwarna biru, berarti pH larutan lebih besar dari 7,6 dan kalau dengan fenolftalein tidak berwarna, berarti pH larutan kurang dari 8,3.


pH derajat keasaman didefinisikan sebagai minus logaritma dari kegiatan ion hidrogen dala √ pH Derajat Keasaman, p[H], pOH – Rumus, Soal dan Jawaban

Trayek perubahan pH derajat keasaman beberapa indikator asam-basa. (Sumber: Chemistry, The Molecular Nature of Matter and Change, Martin S. Silberberg, 2000.)


2.2. Menggunakan Indikator Universal


pH suatu larutan juga sanggup ditentukan dengan memakai indikator universal, yaitu adonan aneka macam indikator yang sanggup memperlihatkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Warna indikator universal larutan sanggup dilihat pada tabel 1.


Tabel 1. Warna indikator universal pada aneka macam pH





















































pHWarna Indikator UniversalpHWarna Indikator Universal
1merah8biru
2merah lebih muda9biru muda
3merah muda10ungu sangat muda
4merah jingga11ungu muda
5jingga12ungu tua
6kuning13ungu tua
7hijau14ungu tua

2.3. Menggunakan pH–meter


pH–meter yaitu alat pengukur pH dengan ketelitian yang sangat tinggi.


3. Cara Menghitung pH Larutan


Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sifat asam suatu larutan ditentukan oleh adanya ion H+ yang ada pada senyawa ketika dilarutkan dalam air. Dengan demikian, tingkat keasaman suatu larutan tergantung pada konsentrasi ion H+ tersebut. Sebagai contoh, larutan 0,01M HCI akan terionisasi menjadi:



















HCI(aq)H+(aq)+CI(aq)
0,01 M0,01 M0 ,01 M

Konsentrasi ion H+ di atas 0,01 M. Konsentrasi ini didapatkan dari perbandingan koefisien, di mana koefisien H+ = koefisien HCl, sehingga konsentrasi ion H+ = konsentrasi HCI = 0,01 M.


Larutan 0,01 M HCI sering ditulis dengan larutan pH 2 bukan larutan pH 0,01; padahal konsentrasi ion H+-nya 0,01 M. Mengapa demikian?


Konsentrasi ion H+ seringkali mempunyai nilai yang kecil sehingga seorang ilmuwan kimia dari Denmark yang berjulukan Sorensen mengusulkan untuk penulisan tingkat keasaman suatu larutan ditulis dengan pH biar menyatakan konsentrasi ion H+. Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+. Secara matematis, untuk mencari pH suatu larutan dirumuskan sebagai berikut.


pH = -log [H+]


Dan perumusan di atas, maka pH larutan sanggup dicari dengan perhitungan berikut.


pH 0,01 M HCI = -log 1 x 10-2 = 2


Dan uraian di atas sanggup disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi larutannya, maka nilai pH-nya semakin kecil dan tingkat keasamannya bertambah besar. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil konsentrasi larutan, semakin besar nilai pH nya.


4. Cara Menghitung pOH Larutan


Untuk mencari pOH suatu larutan basa, caranya sama dengan mencari pH larutan asam. Analog dengan pH, konsentrasi ion OH dapat ditulis dengan pOH sehingga diperoleh persamaan berikut.


pOH = – log [OH]


Contoh soal berikut akan menciptakan kalian lebih paham.


Contoh Soal Menentukan nilai POH:


Berapakah pOH larutan NaOH 0,01M ?


Jawab:


Jika dilarutkan dalam air, larutan NaOH akan mengalami ionisasi sebagai berikut.



















NaOH (aq)Na+(aq)+OH(aq)
0,01 M0,01 M0 ,01 M

Koefisien OH- sama dengan koefisien NaOH, sehingga konsentrasi ion OH juga sama, yaitu 0,01 M dan pOHnya = -log 1 x 10-2 =2.


Jadi, pOH larutan NaOH yaitu 2.


5. Kesetimbangan Air


Air sumur yang terasa tawar mempunyai nilai pH = 7 atau bersifat netral. Mengapa demikian? Setelah diteliti dan diukur, ternyata air murni mengandung ion dalam jumlah yang kecil sekali.


Hal ini disebabkan terjadinya reaksi asam basa sesama molekul air dan membentuk kesetimbangan berikut ini.


H2O(l) D H+(aq) + OH(aq)


Menurut aturan kesetimbangan, maka Kc =


Karena derajat disosiasi (α) air sangat kecil, maka jumlah air yang terionisasi sanggup diabaikan sehingga konsentrasi air yang tidak terionisasi  dapat dianggap konstan. Persamaan kesetimbangan di atas menjadi :



  • Kc [H2O] = [H+] [OH]

  • Kc [H2O] = Kw

  • sehingga sanggup ditulis : Kw = [H+] . [OH]


Kw yaitu konstanta ionisasi air pada suhu kamar (25° C) dan mempunyai nilai 10-14, sehingga dalam air murni terdapat ion-ion dengan konsentrasi berikut.



  • 10-14 = [H+] [OH]

  • [H+] = [OH] = 10-7

  • pH = -log 10-7 = 7

  • Jadi, air mempunyai pH 7 atau netral.


Dalam persamaan kesetimbangan di atas, tertulis konsentrasi H+ dan OH. [H+] sanggup dinyatakan dengan pH dan [OH] sanggup dinyatakan dengan pOH. Adakah hubungan antara pH dengan pOH? Simak uraian berikut.


6. Hubungan pH derajat keasaman dengan pOH


Nilai Kw = 10-14 tidak hanya untuk air murni, tetapi juga berlaku untuk larutan asam atau basa lantaran adanya kesetimbangan ion. Perhatikan reaksi


H2O(l) → H+(aq) + OH(aq)


Jika larutan mengandung asam, berarti menambah jumlah H+ dan akan menggeser kesetimbangan ke kiri hingga tercapai kesetimbangan gres Pada kesetimbangan gres jumlah konsentrasi H+ lebih besar daripada konsentrasi OH, tetapi hasil perkalian [H+] dan [OH] tetap 10-14. Hal yang sama akan terjadi kalau air ditambah basa sehingga dicapai kesetimbangan gres dengan nilai [OH] > [H+] dan hasil perkaliannya pun tetap 10-14.


Berdasarkan perbedaan jumlah konsentrasi ion H+ dan OH, maka larutan sanggup dibagi menjadi tiga, yaitu:



  • Larutan asam : [H+] > [OH]

  • Larutan netral : [H+] = [OH] = 10-7

  • Larutan basa : [H+] < [OH]


Dari reaksi kesetimbangan air ini diperoleh:


Kw = [H+] x [OH]


Apabila diambil dalam bentuk harga negatif, logaritma persamaan di atas menjadi sebagai berikut.


– log Kw = -log ([H+] . [OH])


– log Kw = -log [H+] + (-log [OH]) dengan p = – log


Sesuai rumus matematika,


log ( a x b ) = log a + log b


Pada suhu kamar (25 °C), pKw = 14 sehingga pH + pOH = 14.


Untuk lebih sederhananya, penentuan larutan bersifat asam, basa, atau netral sanggup dituliskan menyerupai di bawah ini.





























No.Sifat LarutanpHpOH
1.Asam< 7>7
2.Basa> 7< 7
3.Netral77

Agar lebih paham dengan klarifikasi di atas, perhatikan teladan soal berikut.


Contoh Soal:


Berapa pH larutan berikut (diketahui log 2 = 0,301)?



  1. HCl 0,2 M

  2. NaOH 0,1 M


Penyelesaian:



  1. Diketahui :


[HCl] = 0,2 M


Log 2 = 0,301


Ditanyakan : pH = …. ?


Jawaban :



















HClH++Cl
0,02 M0,02 M0 ,02 M

Koefisien HCl = koefisien H+ sehingga


[H+] = [HCl] = 0,2 M


maka


pH = -log [H+] = -log 2 x 10-1 = 1 – log 2 = 1 – 0,301 = 0,691


Jadi, pH larutan HCl 0,2 M yaitu 0,691.



  1. Diketahui :


[NaOH] = 0,1 M


Ditanyakan : pH = …. ?


Jawaban :



















NaOH(aq)Na+(aq)+OH(aq)
0,01 M0,02 M0 ,01 M

Koefisien OH = koefisien NaOH sehingga :


[OH] = [NaOH] = 0,1


maka pOH = -log [OH] = -log 10-1 = 1


pH = 14 – pOH = 14 – 1 = 13


Jadi, pH larutan NaOH 0,1 M yaitu 13.


Dari teladan soal yang telah dibahas, kita sanggup mengetahui bahwa harga kekuatan asam dan basa ditentukan oleh besar kecilnya konsentrasi ion H+ dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion H+ dalam larutan, semakin kecil harga pH-nya. Begitu pula sebaliknya, semakin besar konsentrasi ion OH dalam larutan, semakin kecil konsentrasi ion H+, sehingga semakin kecil harga pH-nya.


Larutan elektrolit akan terionkan dalam air menjadi ion-ionnya. Sewaktu pengionan, belum tentu semua zat terionkan. Ada sebagian zat yang terionkan sempurna, ada yang terionkan sebagian besar, dan ada pula yang terionkan sebagian kecilnya saja. Apakah besarnya pengionan ini mempengaruhi pH larutan? Simak materi berikut, dan kalian akan tahu jawabannya.


Contoh Soal Menghitung pH derajat keasaman larutan:


Hitunglah pH larutan berikut.


a. H2SO4 0,04 M

b. CH3COOH 0,1 M (Ka = 10–5)

c. Ca(OH)2 0,3 M

d. NH4OH 0,1 M (Kb = 10–5)


Jawaban :


a. H2SO4 0,04 M


Asam sulfat yaitu asam kuat, mengion sempurna.


H2SO4 → 2H+ + SO42–

[H+] = x . [HA] = 2 . 0,04 = 0,08 M

pH = – log 0,08

pH = 2 – log 8


b. CH3COOH 0,1 M (Ka = 10−5)


CH3COOH D Η+ + CH3COO


+] =

+] =

+] =

+] = 10−3 M

pH = 3


c. Ca(OH)2 0,3 M


Ca(OH)2 → Ca2+ + 2OH


[OH] = x . [M(OH)] = 2 . 0,3 = 0,6 M

pOH = 1 – log 6

pH = 14 – pOH = 14 – (1–log 6) = 13 + log 6


d. NH4OH 0,1 M (Kb = 10−5)


NH4OH D NH4+ + OH


[OH] =

[OH] =

[OH] = 10−3 M

pOH = 3

pH = 14 – pOH = 14 – 3 = 11


7. Percobaan / Praktikum Mengukur pH Larutan


Ingatlah, bahwa untuk mengetahui sifat asam atau basa suatu larutan sanggup dilakukan dengan memakai indikator. Salah satu teladan indikator yang sudah kalian ketahui yaitu kertas lakmus.


Suatu indikator bekerja pada trayek pH tertentu dan akan memperlihatkan suatu warna gradasi disekitat trayek pH tersebut. Sebagai teladan indikator bromtimol biru yang mempunyai trayek pH antara 6,0 – 7,6 dengan perubahan warna indikator dari kuning menjadi biru.


Bagaimanakah kalau larutan yang ditetesi dengan indikator itu tidak memperlihatkan warna? Berapakah pH larutan tersebut? Bagimanakah cara kita memilih pH-nya? Untuk itu diharapkan beberapa indikator sehingga pH larutan sanggup ditentukan. Agar kalian lebih paham lakukanlah kegiatan di rubrik Aktivitas berikut.


A. Dasar Teori


lndikator yaitu alat untuk mengetahui apakah larutan bersifat asam atau basa. lndikator merupakan zat warna larut yang perubahan warnanya tampak terang dalam rentang pH yang sempit. lndikator yang baik mempunyai intensitas warna sedemikian rupa sehingga untuk mengetahui perubahan pH pada larutan uji hanya memerlukan beberapa tetes indikator encer.


Konsentrasi indikator yang sangat rendah ini hampir tidak besar lengan berkuasa terhadap pH larutan.


Ada aneka macam macam indikator, mulai dari yang sintetis hingga zat pewarna alami yang ditemukan pada buah buahan, sayur-sayuran, dan bunga. Beberapa indikator sintetis dan jangkauan warnanya sanggup dilihat pada tabel berikut.


Tabel Jangkauan Warna Beberapa Indikator

































IndikatorPerubahan WarnaTrayek pH
metil merahmerah ke kuning4,2 – 6,2
metil jinggamerah ke kuning3,1 – 4,4
fenolftalintak berwarna ke merah ungu8,0 – 9,6
ekstrak kol merahmerah-ungu-kuning
Sumber : Oxtoby, 2001, hlm. 304 (dengan pengembangan).


B. Tujuan Percobaan


Memperkirakan pH suatu larutan memakai beberapa indikator


C. Alat dan Bahan


Alat :



  1. Erlenmeyer 25 mL

  2. Gelas ukur 20 mL

  3. Pipet tetes


Bahan :



  1. Air sabun

  2. Air sumur

  3. Air jeruk

  4. Air kapur

  5. Larutan cuka

  6. lndikator metil merah

  7. lndikator metil jingga

  8. Indikator fenolftalein


D. Langkah Percobaan


1. Ambillah 20 mL larutan sabun, kemudian tuangkan ke dalam tiga erlenmeyer.

2. Tambahkan ke dalam masing-masing erlenmeyer tersebut 2 tetes indikator berturut-turut.


▪ erlenmeyer 1 dengan metil merah

▪ erlenmeyer 2 dengan metil jingga

▪ erlenmeyer 3 dengan fenolftalein


3. Amati perubahan warna yang terjadi dan catatlah.

4. Lakukan langkah percobaan menyerupai 1-3 terhadap larutan lainnya.


pH derajat keasaman didefinisikan sebagai minus logaritma dari kegiatan ion hidrogen dala √ pH Derajat Keasaman, p[H], pOH – Rumus, Soal dan Jawaban

Praktikum pH derajat keasaman dan pOH


E. Hasil Percobaan


Isilah tabel berikut ini sesuai dengan hasil pengamatan.


















































No.LarutanPerubahan Warna yang Terjadi
Metil MerahMetil JinggaFenolftalein
1.air sabun
2.air jeruk
3.air kapur
4.larutan cuka
5.air sumur

F. Pembahasan


Dari hasil pengamatan yang telah kalian lakukan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.



  1. Perkirakanlah pH dari masing-masing larutan. Kalian sanggup melihat tabel indikator dan jangkauan warnanya pada dasar teori untuk membantu memilih pH larutan.

  2. Klasifikasikan larutan-larutan tersebut ke dalam golongan asam, basa, atau netral.

  3. Bagaimana sifat-sifat asam dan basa menurut percobaan ini?


Kesimpulan


Diskusikan hasil percobaan dengan kelompok kalian dan tuliskan dalam laporan kegiatan.


Dari hasil kegiatan di atas, kita sanggup mengetahui bahwa untuk menentukan

pH suatu larutan tidak sanggup hanya memakai 1 indikator. Minimal

kita membutuhkan dua indikator. Sebagai penjelas, coba perhatikan

contoh penentuan pH berikut.


Contoh :


Suatu larutan sehabis ditetesi dengan metil merah (4,2 – 6,3/merahkuning) memperlihatkan warna kuning, sedangkan sehabis ditetesi fenolftalein (8,3-9,6/tak berwarna-merah) tak bewarna. Berapakah pH larutan tersebut? Terangkan.


Pembahasan:


Saat ditetesi metil jingga, larutan itu berwarna kuning sehingga pH > 6,3. Saat ditetesi fenolftalein tak berwarna, sehingga pH < 8,3. Dari perubahan yang terjadi sehabis ditetesi dua indikator, maka pH larutan tersebut yaitu 6,3 < pH < 8,3.


Dengan mengetahui konsentrasi larutan, kita akan tahu pH suatu larutan secara tepat. Pengukuran pH dilakukan pada larutan asam maupun basa. Apabila larutan asam ditambahkan pada larutan basa, maka akan terjadi suatu reaksi.



pH derajat keasaman didefinisikan sebagai minus logaritma dari kegiatan ion hidrogen dala √ pH Derajat Keasaman, p[H], pOH – Rumus, Soal dan Jawaban

Apakah Anda mempunyai sesuatu untuk dijual, disewakan, layanan apa saja yang ditawarkan atau lowongan pekerjaan? Pasang iklan & promosikan jualan atau jasa Anda kini juga! 100% GRATIS di: www.TokoPinter.com


pH derajat keasaman didefinisikan sebagai minus logaritma dari kegiatan ion hidrogen dala √ pH Derajat Keasaman, p[H], pOH – Rumus, Soal dan Jawaban

3 Langkah super mudah: tulis iklan Anda, beri foto & terbitkan! semuanya di Toko Pinter




Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai


Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar kalau Anda mengunduh aplikasi kita!


Siapa bilang mau pandai harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan info yang menciptakan Anda menjadi lebih smart!



Sumber bacaan: ThoughtCoBritannica,



                       


Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”

Quiz |Matematika|IPA | Geografi & Sejarah|Info Unik|Lainnya








Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)