Sunday, April 16, 2017

√ Apapun Latar Belakang Kamu, Siapa Saja Dapat Menjadi Developer Android

Apapun Latar Belakang Kamu Siapa Saja Bisa Menjadi Developer Android – Tidak peduli apa latar berlakang kamu, apakah sarjana sistem informasi, teknologi informasi, fisika, SMK, atau bahkan SMA. Siapa saja bisa berguru Android. Dibuktikan 6 orang berikut yang diundang menjadi pembicara di Talkshow Awarding Indonesia Kejar di gedung Perpustakaan Pusat UGM pada hari Sabtu 17 Desember yang lalu. Mereka mempunyai latar belakang yang berbeda-beda.


Pada talkshow pertama yang dimoderatori oleh Anna Erdiawan, CEO Chromplex. Para 3 fasilitator yang mempunyai latar belakang berbeda ini bercerita bagaimana mereka menentukan menjadi developer Android dan kenapa mereka bersedia meluangkan waktunya menjadi fasilitator Indonesia Android Kejar.


Anna Erdiawan, Nur Rohman, Ahmad Rosid, Atiatul Maula (Kiri ke kanan, credit: GDG)

Yang pertama ialah Nur Rohman, ia merupakan product engineer di Gojek yang sebelumnya sempat di dirakit.com. Ia juga aktif di dicoding.com sebagai academy reviewer. Yang tidak biasa, Nur Rohman ini masih berstatus mahasiswa di UIN Sunan Kalijaga. Bahkan ia fulltime bekerja di Go-Jek. Ia beropini bahwa mencari ilmu tidak hanya di kampus saja namun juga diluar. Di Go-Jek ia sanggup berguru lebih banyak terutama pengembangan aplikasi Android.


Yang kedua ada Ahmad Rosid yang merupakan alumni dari Pondok Programmer. Saat ini ia aktif menunjukkan training dan membantu teman-temannya berguru pemrograman Android. Ia bercita-cita untuk mendirikan sebuah Startup. Sebelumnya Ahmad Rosid sempat bekerja di Startup yang berjulukan Taxies. Yang perlu kau ketahui, bahwa Ahmad Rosid tetapkan untuk tidak kuliah. Mungkin, lebih tepatnya ia menunda kuliah. Ia masih mempunyai keinginan untuk melanjutkan pendidikan. Ia beropini untuk menjadi developer yang handal tidak mesti ia harus sarjana informatika. 


Ahmad Rosid mulai berguru Bahasa Pemrograman semenjak di Pondok Programer. Selain itu Ahmad Rosid juga aktif membagikan ilmu nya di Medium. Ia kerap menciptakan tutorial pemrograman Android dalam bahasa Indonesia. Satu hal hambatan bagi developer di Indonesia yang gres memulai berguru ialah kurangnya rujukan dalam Bahasa Indonesia.


Pembicara yang ketiga dari fasilitator ialah Atiatul Maula. Ia bekerja di PT Inovidea Magna Global yang merupakan developer dari aplikasi foto editing dan colation yaitu PicMix. PicMix beberapa waktu kemudian sempat di fitur oleh Google sebab aplikasi mereka bisa meraih pasar global. Baru gres ini juga PicMix lolos menjadi penerima Google Launchpad Accelerator Batch 3.


Sejak kuliah di STMIK Amikom Atiatul memang telah berguru bahasa pemrograman Java. Karena Android memakai bahasa pemrograman yang sama, Atiatul tertarik untuk berguru pemrograman di Android. Di PicMix, Atiatul merupakan developer wanita dan satu-satunya disana.


Apapun Latar Belakang Kamu Siapa Saja Bisa Menjadi Developer Android √ Apapun Latar Belakang Kamu, Siapa Saja Bisa Menjadi Developer Android
Nur Hildayanti Utami, Abdurrachman Mappuji, Fahmi Irsyad, Sabika Amalina (Kiri ke kanan, Credit: GDG)

Pada sesi Talkshow kedua yang dimoderatori oleh Nur Hildayanti Utami yang juga merupakan fasilitator di Women Techmaker Indonesia Android Kejar dan Android Developer di Pasienia. Para pembicara pada sesi kedua ini juga mempunyai latar belakang berbeda.


Yang pertama ialah Abdurrachman Mappuji, ia merupakan mahasiswa jurusan Fisika UGM. Walaupun dikampus ia diajarkan bahasa pemrograman. Ia tertarik untuk berguru bahasa pemrograman di Android.


Pembicara yang kedua ialah Fahmi Irsyad, ia merupakan siswa di Sekolah Menengah kejuruan Negeri 1 Banyuwangi. Bisa dibilang ia merupakan participant termuda di Indonesia Android Kejar batch 2. Ia berharap dengan berguru pemrograman Android ia nantinya bisa menciptakan project untuk membantu sekolahnya.


Pembicara yang ketiga ialah Sabika Amalina, ia merupakan mahasiwa di jurusan ilmu komputer di Universitas Islam Indonesia. Tidak banyak teman-teman Sabika yang ikut Indonesia Android Kejar. Ia memberanikan sendiri untuk ikut IAK. Di IAK ia malah menerima sahabat baru-baru, bahkan ia menerima pengalaman ikut study group di kantor Go-Jek Jogja.


“Saya bisa tahu bagaimana suasana kerja di Go-Jek, suatu ketika saya juga akan kerja di perusahaan”, ujar Sabika.


Well, dari kisah diatas bisa ditarik kesimpulan apapun latar belakang kamu, kau bisa berguru bahasa pemrograman Android. Potensi untuk menjadi developer Android masih terbuka lebar, apalagi 85 persen lebih smartphone di dunia memakai sistem operasi Android. Itu mengambarkan potensi pasar yang sangat luas. Selain itu di Asia Tenggara penetrasi pengguna internet yaitu yang paling besar pertumbuhannya, tidak terkecuali Indonesia. Bahkan ada pengguna yang pertama kali mengakses internet melalui perangkat smartphone.


Indonesia Android Kejar Batch 3 mungkin akan diadakan tahun depan. Kurikulum yang didasarkan pada Indonesia Android Kejar bersumber dari Udacity. So, kau bisa mulai terlebih dahulu. Ketika Indonesia Android Kejar Batch 3 sudah dibuka kau bisa mendaftar sebagai penerima atau menjadi fasilitator untuk membantu teman-teman kau yang lain. Tetap stay tuned di Chromplex untuk warta Indonesia Android Batch 3.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)