Monday, April 3, 2017

√ Jenis-Jenis Awan – Pembentukan Dan Keluarga-Keluarga Awan


Apa Yang Dimaksud Dengan Awan?


Awan ialah kumpulan titik titik air atau kristal es di dalam udara yang terjadi lantaran adanya kondensasi dari uap air yang terdapat dalam udara.


Awan juga massa terlihat yang tertarik oleh gravitasi, mirip massa bahan dalam ruang yang disebut awan antar bintang dan nebula. Jenis awan dipelajari dalam ilmu awan atau fisika awan, suatu cabang meteorologi.

 


Di Bumi substansi awan biasanya presipitasi uap air


Dengan sumbangan partikel higroskopis udara mirip debu dan garam dari laut, tetesan air kecil terbentuk pada ketinggian rendah dan kristal es pada ketinggian tinggi bila udara didinginkan jadi jenuh oleh konvektif lokal atau lebih besar mengangkat non-konvektif skala.


Pada beberapa soal, awan tinggi mungkin sebagian terdiri dari tetesan air super-dingin. Tetesan dan kristal biasanya diameternya sekitar 0,01 mm (0,00039 in). Paling umum dari pemanasan matahari di siang hari dari udara pada tingkat permukaan, angkat frontal yang memaksa massa udara lebih hangat akan naik lebih ke atas dan mengangkat orografik udara di atas gunung. Ketika udara naik, mengembang sehingga tekanan berkurang.

 


 ialah kumpulan titik titik air atau kristal es di dalam udara yang terjadi lantaran adanya √ Jenis-Jenis Awan – Pembentukan dan Keluarga-Keluarga Awan

Awan kumulus


 


Mengapa warna awan berbeda-beda?


Proses ini mengeluarkan energi yang mengakibatkan udara dingin. Ketika dikelilingi oleh milyaran tetesan lain atau kristal mereka menjadi terlihat sebagai awan. Dengan tidak adanya inti kondensasi, udara menjadi jenuh dan pembentukan awan terhambat. dalam awan padat memperlihatkan pantulan tinggi (70% hingga 95%) di seluruh awan terlihat banyak sekali panjang gelombang, sehingga tampak putih, di atas.


Tetesan embun (titik-titik air) cenderung efisien membuatkan cahaya, sehingga intensitas radiasi matahari berkurang dengan kedalaman arah ke gas, maka warna abu-abu atau bahkan gelap adakala tampak di dasar awan. Awan tipis mungkin tampak telah memperoleh warna dari lingkungan mereka atau latar belakang dan awan diterangi oleh cahaya non-putih, mirip dikala matahari terbit atau terbenam, mungkin tampak berwarna sesuai. Awan terlihat lebih gelap di dekat-inframerah lantaran air menyerap radiasi matahari pada saat- panjang gelombang.


Proses pembentukan awan


Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini sanggup terjadi dengan dua cara:




  1. Jika udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara lantaran air lebih cepat menyengat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga datang di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.




  2. Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfer lembap. Udara makin usang akan menjadi semakin tepu dengan uap air.




Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga hingga satu titik dimana titik-titik air itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.


Jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan awan menghilang. Inilah yang mengakibatkan itu awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang mengakibatkan adakala ada awan yang tidak membawa hujan.

 


Jenis Awan (Keluarga-Keluarga Awan Berdasarkan Grup Ketinggian)


1. Tinggi (Keluarga A)


Bentuk awan tinggi antara 3.000 dan 8.000 m di daerah kutub, 5.000 dan 12.000 m di daerah beriklim sedang dan 6.000 dan 18.000 m di daerah tropis.


Awan di Keluarga A meliputi:



  • Genus Sirrus (Ci): gumpalan awan putih berserat kristal es halus yang terlihat terang di angkasa biru. Secara umum non-konvektif kecuali castellanus dan spesies floccus.

    • Spesies fibratus Cirrus (Ci fi): cirrus berserat tanpa jumbai atau kait.

    • Spesies uncinus Cirrus (Ci UNC): Hooked cirrus filamen.

    • Spesies spissatus Cirrus (Ci spi): cirrus Patchy padat.

    • Spesies castellanus Cirrus (Ci cas): Sebagian cirrus menara.

    • Spesies floccus Cirrus (Ci flo): Sebagian cirrus berumbai.



  • Genus Cirrocumulus (Cc): lapisan awan yang tampak mirip ombak di pasir pantai, berbentuk lingkaran kecil atau serpih dan bewarna putih yang berkelompok atau berbaris.

    • Spesies Cirrocumulus stratiformis (Cc str): Sheets atau patch yang relatif datar cirrocumulus.

    • Spesies Cirrocumulus lenticularis (Cc len): Lens cirrocumulus berbentuk.

    • Spesies Cirrocumulus castellanus (Cc cas): cirrocumulus menara.

    • Spesies Cirrocumulus floccus (Cc flo): cirrocumulus berumbai.



  • Genus Cirrostratus (Cs): A non-konvektif cadar tipis yang biasanya menjadikan halos. Matahari dan bulan terlihat di garis yang jelas. Biasanya mengental menjadi menjelang altostratus depan hangat atau daerah tekanan rendah.

    • Spesies Cirrostratus fibratus (Cs fib): cirrostratus berserat kurang terlepas dari cirrus.

    • Spesies Cirrostratus nebulosus (Cs neb): rata selubung cirrostratus.




2. Tengah (Keluarga B)


Jenis awan “tengah” cenderung terbentuk pada 2.000 m, tetapi sanggup terbentuk pada ketinggian hingga 4.000 m, 7.000 m atau 8.000 m, tergantung pada daerah. Umumnya lebih hangat iklim, semakin tinggi dasar awan.


Nimbostratus merupakan awan pada ketinggian menengah yang sanggup bergerak turun hingga ketinggian rendah pada dikala hujan. The World Meterological Organisasi mengklasifikasikan Nimbostratus sebagai awan menengah yang sanggup mengentalkan ke dalam rentang ketinggian rendah selama hujan.


3. Rendah (Keluarga C1)


Ini ditemukan dari bersahabat permukaan hingga 2.000 m dan termasuk Stratus genus. Ketika awan Stratus kontak dengan tanah, mereka disebut kabut, meskipun tidak semua bentuk kabut dari Stratus.


Awan di Keluarga C1 meliputi:



  • Genus stratocumulus (Sc): konveksi yang sedikit biasanya dalam bentuk pola-pola tidak teratur atau bulat, mirip dengan altocumulus tetapi ukurannya lebih besar dan bewarna lebih gelap.

    • Spesies stratocumulus stratiformis (Sc str): Sheets atau patch yang relatif datar stratocumulus.

    • Spesies stratocumulus lenticularis (Sc len): Lens stratocumulus berbentuk.

    • Spesies stratocumulus castellanus (Sc cas): stratocumulus menara.



  • Genus Stratus (St): berlapisan seragam yang mirip kabut tetapi tidak menyentuh ke permukaan tanah (relatif tinggi).

    • Spesies nebulosus Stratus (St cotok): rata selubung Stratus.

    • Spesies Stratus fractus (St fra): bergairah putus selembar Stratus.




4. Rendah Tengah (Keluarga C2)


Jenis awan “rendah tengah” dapat didasarkan manapun dari permukaan bersahabat sekitar 3.000 m. Cumulus biasanya bentuk pada rentang ketinggian rendah tetapi dasar akan naik ke penggalan bawah kisaran menengah dikala kondisi kelembaban relatif sangat rendah.


Nimbostratus biasanya bentuk dari altostratus di tengah rentang ketinggian tetapi dasar mungkin mereda ke kisaran rendah selama precipitaion. Kedua jenis awan sanggup mencapai ketebalan yang signifikan dan adakala diklasifikasikan sebagai awan vertikal (Keluarga D), terutama di Eropa.


Namun, cumulus biasa, berdasarkan definisi, tidak sesuai dengan tingkat vertikal yang menjulang cumulus (kumulus congestus) atau paling cumulonimbus. Nimbostratus Sangat tebal sanggup asumsi cumulus menjulang, tetapi jatuh juga pendek tingkat vertikal awan cumulonimbus berkembang dengan baik.


5. Vertikal (Keluarga D)



  • Genus cumulonimbus (Cb): dengan massa besar dan menjulang dari ketinggian rendah hingga sangat tinggi, rawan angin puting-beliung dan petir. Mereka membentuk dalam massa udara yang sangat stabil, khususnya sepanjang front yang bergerak cepat dingin.

    • Spesies calvus cumulonimbus (Cb cal): awan cumulonimbus dengan sangat tinggi memotong puncak kubah-jelas mirip dengan gumpalan awan yang menjulang tinggi.

    • Spesies capillatus cumulonimbus (Cb cap): awan cumulonimbus dengan puncak yang sangat tinggi yang telah menjadi berserat lantaran adanya kristal es.




Fitur Supplimentary inkus capillatus cumulonimbus (Cb ink cap): Sebuah cumulonimbus inkus atas awan ialah salah satu yang telah menyebar ke bentuk landasan yang terang sebagai jawaban dari memukul lapisan inversi di penggalan atas troposfer. Fitur Supplimentary dengan mammatus cumulonimbus (Cb Mam): Sebuah dasar awan mammatus ditandai oleh gelembung-tonjolan ke bawah mirip menghadap disebabkan oleh downdrafts lokal dalam awan. WMO Resmi jangka cumulonimbus Mama.



  • Genus Cumulus (Cu)

    • Spesies Cumulus congestus (WMO: Cu Con / ICAO: TCU): jenis awan dengan ukuran vertikal (lebar) yang besar dan bewarna gelap keabu-abuan.

    • Pyrocumulus (tidak ada kependekan resmi): jenis awan Cumulus yang terkait dengan letusan gunung berapi dan kebakaran skala besar. Tidak diakui oleh WMO sebagai genus yang berbeda atau spesies.




Awan gempa



Awan gempa adalah awan yang diduga sebagai tanda akan terjadinya gempa bumi. Awan asing ini bentuknya memanjang mirip asap yang ke luar dari pesawat.



Bagaimana Terbentuknya Awan Gempa?



  • Terbentuk lantaran ada ukiran di sumber gempa atau episentrum. Gesekan itu menciptakan retakan di dalam Bumi dan menjadikan panas yang mengakibatkan air tanah menguap.

  • Karena temperatur dan tekanan sangat tinggi, uap air keluar melalui celah-celah retakan ke angkasa.

  • Pada ketinggian tertentu uap air itu bertemu dengan udara hirau taacuh sehingga membentuk awan khusus. Ciri awan gempa ialah muncul secara tibatiba. Awan seakan-akan keluar dari suatu titik tertentu yang posisinya tetap.

  • Dari titik munculnya, awan ini membesar, memanjang ke samping, memanjang ke atas mirip asap roket, bergelombang, berlipat-lipat mirip lipatan lampion, atau tampak mirip cahaya.


Teori awan gempa





Seorang ilmuwan India, Varahamihira (505 – 587) dalam penggalan 32 dari karyanya Brihat Samhita membahas beberapa gejala peringatan akan adanya gempa bumi, misalnya: kelakuan binatang-binatang yang tidak mirip biasanya, pengaruh astrologi, pergerakan bawah air tanah dan formasi awan yang aneh, yang muncul seminggusebelum terjadinya gempa bumi.


Sejak tahun 1990, seorang pensiunan ahli kimia di Kalifornia, Zhonghao Shou, telah menciptakan lusinan prakiraan gempa bumi berdasarkan pola-pola awan hasil pencitraan oleh satelit. Tekanan dan ukiran dari tanah sanggup menguapkan air jauh sebelum gempa bumi terjadi, pendapat Shou, dan awan yang terbentuk jawaban prosedur ini mempunyai bentuk yang amat berbeda dengan awan-awan pada umumnya. Shou mengungkapkan, dari 36 awan yang diteliti, 29 terbukti menjadi awal mengambarkan gempa. Prediksinya yang paling populer ialah ketika ia mengamati awan berbentuk garis memanjang dengan ekor mengarah ke Barat Laut.


Sebagai teori alternatif, didukung oleh para penganut model Listrik Semesta (Electric Universe), menyatakan bahwa beberapa gempa bumi kemungkinan mempunyai karakteristik listrik, termasuk di dalamnya fenomena aural, radio dan gangguan VLF (Very Low Frequency).


Dewasa ini sebagai prakiraan gempa bumi, umumnya para hebat lebih mempercayai hasil dari alat-alat seismologi.


Peristiwa terkait awan gempa


Beberapa gempa yang terjadi antara tahun 1993 sampai 2006 dikaitkan dengan munculnya gugusan awan ini sebagai tanda-tanda.


Kobe – Jepang


Di Jepang tepatnya di Kobe, delapan hari sebelum terjadi gempa dahsyat pada tahun 1995, ditandai dengan kemunculan awan mirip itu. Awan serupa juga muncul sehari sebelum terjadinya gempa di Kagoshimatahun 1993. Bahkan gempa di Niigata tahun 2004 terjadi cuma empat jam sehabis kemunculan awan asing mirip itu. Hal yang sama juga terjadi di Yogyakarta pada tahun 2006, awan mirip itu muncul pada tanggal 3 Mei 2006 sempurna beberapa ahad sebelum gempa dahsyat mengguncang Yogyakarta pada tangal 27 Mei 2006.


China


China bahkan sudah membicarakan tanda alam tersebut tahun 1622, tepatnya 25 Oktober, di mana terjadi gempa besar 7 skala Richter di Guyuan, Provinsi Ningxia, China barat. Masyarakat China barat dikala itu melihat ada awan asing sebelum gempa, Tahun 1978, sehari sebelum gempa Kanto di Jepang, Wali Kota Kyoto Kagida melihat awan aneh. Ia mengaitkan gempa dengan awan tersebut. Fenomena itu kemudian disebut Kagida Cloud atau Awan Kagida, yang memperkirakan sumber gempa di titik paling tengah awan gempa. Namun, tahun 1985 pendapatnya dibantah. Sumber gempa diduga di titik terus terjadinya pembentukan awan. Satelit IndoEx memperlihatkan rekaman-rekaman fenomena gempa diiringi awan.


Bam – Iran


Pada 20 Desember 2003, langit sekitar Bam, Iran, muncul awan memanjang. Empat hari kemudian terjadi gempa 6,8 SR. Pada 17 Januari 1994 muncul awan mirip asap roket di sekitar Northride, Amerika Serikat. Sehari kemudian terjadi gempa. Pada 13 Februari 1994 muncul awan berbentuk gelombang di Northride dan 20 Maret 1994 ada gempa besar.


Kalifornia – Amerika Serikat


Pada 31 Agustus 1994 ada awan bentuk bulu ayam di Northern California, Amerika Serikat. Pada 1 September 1994 terjadi gempa di daerah itu. Awan mirip sinar terjadi di daerah Joshua Tree, Amerika Serikat, 22 Juli 1996, dan 23 hari kemudian terjadi gempa.


Kontroversi awan gempa


Fenomena alam ini walaupun telah diamati oleh Shou akan tetapi belum sanggup diterima secara alamiah lantaran kurangnya aspek-aspek fisis yang mendukungnya. Beberapa pendapat menyatakan bahwa hal tersebut hanyalah merupakan kebetulan, sedangkan sumber lain menganjurkan biar hal ini ditelaah lebih lanjut.





 


Sebutkan jenis awan berdasarkan ketinggiannya!






    • Awan tinggi, yang terletak antara 6.000–12.000 meter diatas permukaan Bumi, mirip Cirrus, Cirrostratus, dan Cirrocumulus.










    • Awan pertengahan, yang terletak pada ketinggian antara 2.000 – 6.000 meter di atas permukaan Bumi, contohnya Altostratus dan Altocumulus.










    • Awan rendah, yang terletak pada ketinggian kurang dari 2.000 meter di atas permukaan Bumi, contohnya Cumulus, Cumulonimbus, dan Nimbostratus.








  • Fog atau kabut, yaitu awan yang letaknya sangat bersahabat dengan permukaan Bumi, baik di wilayah daratan maupun perairan.




 


Bacaan Lainnya



 


 ialah kumpulan titik titik air atau kristal es di dalam udara yang terjadi lantaran adanya √ Jenis-Jenis Awan – Pembentukan dan Keluarga-Keluarga Awan

Apakah Anda mempunyai sesuatu untuk dijual, disewakan, layanan apa saja yang ditawarkan atau lowongan pekerjaan? Pasang iklan & promosikan jualan atau jasa Anda kini juga! 100% GRATIS di: www.TokoPinter.com


 


 ialah kumpulan titik titik air atau kristal es di dalam udara yang terjadi lantaran adanya √ Jenis-Jenis Awan – Pembentukan dan Keluarga-Keluarga Awan

3 Langkah super mudah: tulis iklan Anda, beri foto & terbitkan! semuanya di Toko Pinter


 


Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai


Respons “Ohh begitu ya…” akan sering terdengar jikalau Anda memasang applikasi kita!


Siapa bilang mau pandai harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan info yang menciptakan Anda menjadi lebih smart!



Sumber bacaan: WikipediaThe Living Moon


                       

 

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”

Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya








Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)