Bismillah...
Pada Sekolah Mengah Kejuruan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), didalamnya terdapat mata diklat produktif yaitu Sistem Komputer. Pada mata diklat ini dipelajari bahan wacana Sistem Bilangan. Materi ini memang butuh proses mencar ilmu yang ekstra untuk sanggup memahaminya. Berikut ini aku coba sampaikan klarifikasi terkait bahan Sistem Bilangan, yang mudah-mudahan sanggup membantu dalam proses mencar ilmu matadiklat sistem komputer.
Sistem bilangan ialah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan memakai basis ( base/ radix ) tertentu yang tergantung dari jumlah bilangan yang di gunakan. Konsep dasar sistem bilangan, senantiasa memiliki Base (radix), absolute digit dan positional (place) value.
Sistem bilangan dipakai dalam pengoperasian suatu mesin digital. Sistem bilangan tersebut ialah sistem Biner, Oktal, Desimal, dan Heksadesimal. Masing-masing bilangan memiliki sejumlah lambang bilangan tertentu yang disebut Radix.
Radix adalah banyaknya suku angka atau digit yang dipergunakan dalam suatu sistem bilangan.
Sistem bilangan BINER memiliki radix 2
Sistem bilangan OKTAL memiliki radix 8
Sistem bilangan DESIMAL memiliki radix 10
Sistem bilangan HEKSADESIMAL memiliki radix 16
Sistem Bilangan Biner
Bilangan biner adalah bilangan yang berbasis 2 yang hanya memiliki 2 digit yaitu 0 dan 1.
Nilai daerah sistem bilangan biner merupakan perpangkatan dan nilai 2, sanggup dilihat pada uraian berikut ini:
Urutan posisi digit di awali di sebelah kanan:
Urutan 1, nilai daerah 20 = 1
Urutan 2, nilai daerah 21 = 2
Urutan 3, nilai daerah 22 = 4
Urutan 4, nilai daerah 23 = 8
Urutan 5, nilai daerah 24 = 16, ..... dst.
Atau sanggup juga di tuliskan dengan rumus berikut:
an-1 2n-1 + an-2 2n-2 + …… + a0
Ket:
n = nomor urut ke
a = angka biner
Contoh:
Bilangan decimal dari 10012 = ....... 10
Penyelesaian:
Cara 1 :
10012 =
Kaprikornus : 8 + 1 = 910 ⟹ (4 dan 2 tidak dipilih sebab angka binernya 0 / nol)
Cara 2 :
10012 = 20 + 23
= 1 + 8 = 9
Jadi, 10012 = 910
Cara 3 :
10012 = a3 x 23 + a2 x 22 + a1 x 21 + a0 x 20
= 13 x 8 + 02 x 4 + 01 x 2 + 10 x 1
=1 x 8 + 0 x 4 + 0 x 2 + 1 x 1
= 8 + 0 + 0 + 1 = 9
Jadi, 10012 = 910
Sistem Bilangan Oktal
Sistem bilangan oktal (octal number system) memakai 8 macam simbol bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Sistem bilangan oktal memakai basis 8 . Nilai daerah sistem bilangan oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8.
Urutan posisi digit di awali di sebelah kanan:
Urutan 1, nilai daerah 80 = 1
Urutan 2, nilai daerah 81 = 8
Urutan 3, nilai daerah 82 = 64
Urutan 4, nilai daerah 83 = 512
Urutan 5, nilai daerah 84 = 4096, ..... dst.
Contoh:
Bilangan oktal 1213 di dalam sistem bilangan desimal = ........ 10
Penyelesaian:
Jadi, (512 x 1) + (64 x 2) + (8 x 1) + (1 x 3) = 512 + 128 + 8 + 3 = 651
12138 = 65110
Sistem Bilangan Heksadesimal
Sistem bilangan heksadesimal (hexadecimal number system) memakai 16 macam simbol, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C. D, E, dan F. Sistem bilangan heksadesimal memakai basis 16.
Urutan posisi digit di awali di sebelah kanan:
Urutan 1, nilai daerah 160 =1
Urutan 2, nilai daerah 161 = 16
Urutan 3, nilai daerah 162 = 256
Urutan 4, nilai daerah 163 = 4096
Urutan 5, nilai daerah 164 = 65536. ..... dst
Contoh:
Nilai hexadesimal C7 kalau dirubah dalam sistem bilangan desimal bemilai:
Penyelesaian:
C716 = ...... 10
C716 = C x 161 + 7 x 160
Huruf C pada bilangan heksadesimal berada pada urutan 12, jadi :
= 12 x 16 + 7 x 1
= 192 + 7
= 19910
Demikian postingan kali ini, yaitu wacana sistem bilangan, biar bermanfaat.
Sumber http://pabaiq.blogspot.com
EmoticonEmoticon