4 Ciri Gereja
Empat Ciri Gereja adalah istilah yang terdiri dari empat kata sifat yang menggambarkan Gereja Katolik (Timur maupun Barat) menyerupai yang didirikan oleh Yesus Kristus. Keempat ciri ini diterima oleh beberapa denominasi Kristen dengan dimasukkannya mereka ke dalam kredo-kredo. Ciri-ciri ini seringkali diurutkan sebagai 4 ciri gereja:
Satu
Kudus
Katolik
Apostolik
Keempatnya merujuk pada empat aspek yang sangat hakiki dari Gereja sejati: persatuan, kesucian, keuniversalan dan kerasulan.

Sebuah Injil yang ditulis tangan dalam bahasa Latin, dipajang di Biara Malmesbury, Wiltshire, Inggris. Injil ditulis di Belgia pada tahun 1407 M, sebab membacakan dengan lantang di sebuah biara. Sumber foto: Wikimedia Commons
Ciri ke-1 (dari 4 Ciri Gereja)
Asas iman Gereja Katolik dirumuskan dalam Kredo (credere = percaya). Ada dua rumusan kredo yaitu rumusan pendek dan rumusan panjang. Syahadat ata asas rumusan pendek disebut Syahadat Para Rasul sebab berdasarkan tradisi syahadat ini disusun oleh para rasul. Yang panjang disebut Syahadat Nikea yang disahkan dalam Konsili Nikea (325) yang menekankan keilahian Yesus. Dikemudian hari lazim disebut sebagai Syadat Nikea-Konstantinopel sebab berafiliasi dengan Konsili Konstantinopel I (381). Pada Konsili ini ditekankan keilahian Roh Kudus yang harus disembah dan dimuliakan bersama Bapa dan Putera.Syahadat inilah yang lebih banyak digunakan dalam liturgi-liturgi Gereja Katolik.
Di dalam rumusan syahadat panjang itu pada pecahan final dinyatakan ke empat sifat atau ciri Gereja Katolik : satu, kudus, Kristen dan apostolik. Gereja percaya akan kehendak Allah, sebagaimana tertulis dalam Kitabsuci, bahwa orang-orang beriman kepada Kristus hendaknya berhimpun menjadi Umat Allah (1Ptr 2:5-10) dan menjadi satu Tubuh (1Kor 12:12).
Gereja Kristen percaya bahwa kesatuan itu menjadi begitu kokoh dan berpengaruh sebab secara historis bertolak dari penetapan Petrus sebagai akseptor kunci Kerajaan Surga. Setelah Petrus menyatakan pengakuannya bahwa Yesus yakni Mesias, Anak Allah yang hidup, maka Yesuspun menyatakan akan mendirikan jemaat-Nya di atas kerikil karang yang alam janjkematian tidak akan menguasainya (Mt 16:16-19).
Demikianlah Petrus ditugaskan untuk menggembalakan domba-domba dengan cinta sehingga St. Ignatius dari Antiokia menyebut Gereja Roma sebagai “pemimpin cinta kasih”. Memang secara historis juga menjadi pecahan dari kepercayaan bahwa para Paus merupakan pengganti Petrus (Paus yang pertama), yang memimpin Gereja bersama semua Uskup seluruh dunia secara kolegial disebut sebagai successio apostolica. Konsili Vatikan II menegaskan corak kolegial kiprah penggembalaan ini yang bertanggungjawab bagi pelakasanaan tugas-tugas Gereja: memimpin/melayani, mengajar, dan menguduskan.
Akhir-akhir ini obrolan ekumenis dengan Gereja-Gereja Angklikan, Ortodoks, dan Protestan menunjukkan semakin dirasakannya kebutuhan membangun kesatuan dalam penghayatan keyakinan dan kerjasama sebagai murid-murid Kristus.
Ciri ke-2 (dari 4 Ciri Gereja)
Ciri yang kedua dari Gereja yakni kekudusannya, Gereja itu kudus. Gereja Katolik meyakini diri kudus bukan sebab tiap anggotanya sudah kudus tetapi lebih-lebih sebab dipanggil kepada kekudusan oleh Tuhan, “Hendaklah kau sempuran sebagaimana Bapamu di nirwana tepat adanya.” (Mat 5:48) Perlu diperhatikan juga bahwa kategori kudus yang dimaksud terutama bukan dalam arti moral tetapi teologi; bukan soal baik atau buruknya tingkah laris melainkan hubungannya dengan Allah. Ini tidak berarti hidup yang sesuai dengan kaidah moral tidak penting.
Namun kedekatan dengan yang Ilahi itu lebih penting, sebagaimana dinyatakan, “kamu telah memperoleh urapan dari Yang Kudus, (1Yoh 2:20) yakni dari Roh Allah sendiri. (bdk. Kis 10:38) Diharapkan dari diri seorang yang telah terpanggil kepada kekudusan menyerupai itu juga menanggapinya dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan kaidah-kaidah moral.
Ciri ke-3 (dari 4 Ciri Gereja)
Ciri yang ketiga dari Gereja adalah Katolik (dari kata Latin: catholicus yang berarti universal atau umum). Nama yang sudah digunakan semenjak awal kurun ke II M. pada masa St. Ignatius dari Antiokia menjadi Uskup. Ciri ini juga sering berlaku untuk Gereja Angklikan dan Ortodoks.
Ciri Kristen ini mengandung arti Gereja yang utuh, lengkap, tidak hanya setengah atau sebagian dalam mengetrapkan sistem yang berlaku dalam Gereja. Bersifat universal artinya Gereja Kristen itu meliputi semua orang yang telah dibaptis secara Kristen di seluruh dunia dimana setiap orang mendapatkan pengajaran keyakinan dan moral serta banyak sekali tata liturgi yang sama di manpun berada.
Kata universal juga sering digunakan untuk menegaskan tidak adanya sekte-sekte dalam Gereja Katolik. Konstitusi Lumen Gentium Konsili Vatikan ke II menegaskan arti keKatolikan itu : “Satu umat Allah itu hidup di tengah segala bangsa di dunia, sebab memperoleh warganya dari segala bangsa. Gereja nemajukan dan menampung segala kemampuan, kekayaan dan moral istiadat bangsa-bangsa sejauh itu baik. Gereja yang Kristen secara tepat guna dan tiada hentinya berusaha merangkum seganap umat insan beserta segala harta kekayaannya di bawah Kristus Kepala, dalam kesatuan Roh-Nya” (LG. 13).
Ciri ke-4 (dari 4 Ciri Gereja)
Ciri yang terakhir dari Gereja Kristen yakni apostolik. Dengan ciri ini mau ditegaskan adanya kesadaran bahwa Gereja “dibangun atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai kerikil penjuru” (Ef. 2:20). Gereja Kristen mementingkan kekerabatan historis, turun temurun, antara para rasul dan pengganti mereka, yaitu para uskup. Dengan demikian juga menjadi terang mengapa Gereja Kristen tidak hanya mendasarkan diri dalam hal ajaran-ajaran dan eksistensinya pada Kitabsuci melainkan juga kepada Tradisi Suci dan Magisterium Gereja sepanjang masa.
Yang disebut Tradisi Suci yakni pengajaran yang bersumber pada pedoman verbal semenjak zaman Yesus dan para Rasul. Antara keduanya, Tradisi Suci dan Kitabsuci, tidak ada perbedaannya bahkan saling melengkapi sebab berasal dari sumber yang sama. Ini juga sesuai dengan yang tertulis pada Injil Yohanes, “Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak sanggup memuat semua kitab yang harus ditulis itu” (Yoh 21:25). Sedangkan Magisterium Gereja artinya yakni wewenang yang dimiliki sebagai warisan oleh Gereja untuk mengajar dan menafsirkan Kitabsuci.
Sebagaimana diketahui bahwa tak semua ayat pada Kitabsuci gampang untuk dimengerti maka Gereja yakni pihak yang berwewenang untuk menafsirkannya semoga umatnya tidak tersesat (bdk. Kis 8:30-31). Wewenang Gereja mengajar juga yakni warisan sebagaimana Kristus telah menyerahkan-Nya kepada Petrus dan para Rasul untuk mengajar atas nama-Nya (bdk. Mt. 16:13-20; Luk 10:16). Dalam praktiknya Gereja selalu dengan saksama menyelenggarakan pengajaran keyakinan atau penafsiran Kitabsuci itu dengan tenaga pengajar yang qualified dan memakai buku-buku resmi yang dicetak seizin Uskup (imprimatur) dan sudah dinyatakan isinya tanpa sesat (nihil obstat).
Demikianlah Gereja Kristen dalam meneruskan amanat yang diterima oleh Petrus, sebab ia menyayangi Kristus maka Kristus berkata, “Gembalakanlah domba-domba-Ku” (Yoh 21:15-17).
Bacaan Lainnya
- Agama Kristen – Pengertian, Sejarah, Tradisi, Hari Raya dan Besar
- Pohon Natal – Tradisi, Sejarah dan Fakta
- Daftar Hari Penting Di Indonesia – Hari Libur – Hari Besar / Hari Raya Keagamaan
- Populasi Penduduk Dunia Berdasarkan Agama, Benua, Presentase Populasi dan Populasi Terbanyak
- Minuman Buah Jus Mangga, Resep, Manfaat Kesehatan, Vitamin dan Mineral
- Sel darah merah, terbentuk baik oleh bantuan vitamin B, C, dan E
- Destinasi Wisata Bali Yang Harus Dikunjungi
- Jakarta – Top 10 Obyek Wisata Yang Harus Anda Kunjungi
- Tempat Wisata Yang Harus Dikunjungi Di Tokyo – Top 10 Obyek Wisata Yang Harus Anda Kunjungi
- 10 Obyek Wisata Paris Yang Harus Anda Kunjungi
- Cara Membeli Tiket Pesawat Murah Secara Online Untuk Liburan Atau Bisnis
- Tibet Adalah Provinsi Cina – Sejarah Dan Budaya
- Puncak Gunung Tertinggi Di Dunia dimana?
- TOP 10 Gempa Bumi Terdahsyat Di Dunia
- Apakah Matahari Berputar Mengelilingi Pada Dirinya Sendiri?
- Test IPA: Planet Apa Yang Terdekat Dengan Matahari?
- 10 Cara Belajar Pintar, Efektif, Cepat Dan Praktis Di Ingat – Untuk Ulangan & Ujian Pasti Sukses!
- TOP 10 Virus Paling Mematikan Manusia

Apakah Anda mempunyai sesuatu untuk dijual, disewakan, layanan apa saja yang ditawarkan atau lowongan pekerjaan? Pasang iklan & promosikan jualan atau jasa Anda kini juga! 100% GRATIS di: www.TokoPinter.com

3 Langkah super mudah: tulis iklan Anda, beri foto & terbitkan! semuanya di Toko Pinter
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jikalau Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pandai harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang menciptakan Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: Wikipedia, Aleteia
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
EmoticonEmoticon