Google Meluncurkan Android Studio 2.2 Versi Stabil – Google kemarin meluncurkan Android Studio 2.2 , versi terbaru dari Integrated Development Environment (IDE) Google, dengan lebih dari 20 fitur gres di setiap fase penting dari development process : design, develop, build, dan test. Kamu sanggup d0wnl0ad eksklusif versi terbaru dari IDE ini untuk Windows, Mac, dan Linux eksklusif di website developer.android.com/studio. Jika kau sudah menggunakan Android Studio, kau sanggup mendapat versi terbarunya pada sajian navigasi (Help -> Check for Update di Windows/Linux dan Android Studio -> Check For Update pada OS X).
Google merilis Android Studio 2.1 pada bulan April, namun versi 2.1 tersebut berfokus pada penambahan pemberian Android Nougat. Versi 2.2 yang preview-nya dirilis pada bulan Mei di Google I/O 2016 developer conference, menambahkan lebih banyak fitur baru.
Inilah daftar update yang dihadirkan pada Android Studio versi 2.2 :
Layout Editor
User Interface desainer gres ini memungkinkan kau untuk melaksanakan drag dan drop widget dari palette ke dalam desain atau komponen tree view dari aplikasimu dan memperlihatkan mode blueprint untuk menginspeksi jarak dan pengaturan layout, sebuah panel Properties untuk pengeditan widget secara cepat, sebuah UI builder untuk pengeditan sajian dan file system preference.
Constraint Layout
Layout manager fleksibel ini menyediakan fitur untuk menciptakan UI dinamis tanpa tumpukan layout yang banyak. Fitur ini didistribusikan sebagai sebuah support library yang digandeng dengan Android Studio dan kompatibel untuk API Level 9 (Android Gingerbread). Pengguna sanggup menggunakan Layout Constraint yang tersedia sebagai template build–in pada tampilan sajian New Project. Kamu juga sanggup klik pada layout lainnya di Layout Editor dan memiliih opsi Convert to ConstraintLayout.
Layout Inspector ( Eksperimen )
Menelusuri layout View Hierarchy aplikasi kau dan menganalisa atribut dari masing-masing komponen dari UI pada layar. Android Studio menciptakan sebuah citra dari view hierarchy ketika ini dari aplikasi kau untuk ditinjau kembali, yang gunanya ialah melacak bug.
Peningkatan Dukungan C++
Sekarang kau sanggup menggunakan CMake atau ndk-build untuk compile project C++ dari Gradle, atau migrasi project dari sistem CMake build.
Plugin Firebase
Kamu sanggup menambahkan Firebase untuk aplikasi Android yang gres atau yang sudah ada dengan Assistant Window baru, dan susukan fitur Firebase eksklusif di IDE (Tools -> Firebase). Banyak layanan Firebase yang sudah dijelaskan pada event I/O 2016 kemarin yang sanggup ditambahkan.
Samples Browser
Menu ini membantu kau utk menemukan sampel coding Android yang disediakan oleh Google menurut pada simbol yang disorot dalam project kamu. Seperti variable, tipe, atau method dalam codingan kau dan selanjutnya klik kiri, pilih “Find Sample Code”, dan kau akan melihat alhasil di output box bawah
Instant Run
Dengan Instant Run, kamu dapat melihat perubahan aplikasi dari arahan yang mereka buat eksklusif tercermin dari perangkat mereka atau melalui emulator. Instant Run kini lebih stabil dan handal
APK Analyzer
Fitur ini memahami isi dan ukuran dari bermacam-macam komponen dalam APK kamu. Fitur ini berkhasiat untuk mengurangi ukuran APK dari suatu project (kamu akan melihat ukuran dari kedua file, baik itu raw file maupun ukuran d0wnl0ad untuk bermacam-macam komponen).
Build Cache
Untuk meningkatan kecepatan ketika build project, build cache dalam versi eksperimen ini akan membantu meminimalisir build time. Tambahkan arahan android.enableBuildCache=true ke dalam file gradle.properties.
Virtual Sensor di Android Emulator
Dengan UI control yang baru, kini kau sanggup menguji Android Sensor menyerupai Accelerometer, Ambient Temperature, Magnetometer, dan lainnya.
Espresso Test Recorder (Beta)
Membuat UI test dengan cara merekam interaksi di aplikasi yang kau kembangkan. Jalankan aplikasimu dalam mode debug, rekam, dan fitur ini akan menangkap event User Interface yang kemudian dikonversi menjadi Espresso Tests yang sanggup kau jalankan di Firebase Test Lab.
GPU Debugger (Beta)
Sekarang kau sanggup merekam stream dari perintah OpenGL ES pada perangkat Android kamu, jalankan perintah tersebut di Android Studio untuk analysis dan pemahaman yang dalam untuk mengetahui proses debug output grafis.
Peningkatan Jack Tools
Incremental Build dan pemberian penuh untuk proses annotation sehingga kau sanggup bereksperimen menggunakan fitur Java 8 pada project yang sudah ada.
Gabungan Manifest Viewer
Arahkan kursormu ke halaman AndroidManifest.xml, dan klik pada Merged Manifest untuk melihat bagaimana setiap titik di file AndroidManifest berkaitan satu sama lain dengan bermacam-macam project dependencies.
Android Studio versi 2.2 ini sudah lebih stabil dengan perbaikan dari segi perfoma disamping fitur-fitur gres (full release notes https://developer.android.com/studio/releases/index.html). Untuk versi selanjutnya, Google berencana untuk tetap meningkatakan kualitas dan stabilitas pada fitur-fitur yang sudah ada.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
EmoticonEmoticon