Peribahasa Indonesia
Peribahasa atau pepatah adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung aturan dasar dalam berperilaku. Jika peribahasa berupa ungkapan yang sangat baik, maka disebut dengan istilah aforisme. Perumpamaan adalah peribahasa yang biasanya didahului oleh perkataan mirip “seolah-olah”, “ibarat”, “bak”, “seperti”, “laksana”, “macam”, “bagai”, dan “umpama”, untuk menyamakan suatu hal dengan hal lain. Berikut yaitu peribahasa Indonesia:

Peribahasa Indonesia dan artinya

Peribahasa Indonesia aksara A
Peribahasa Indonesia mulai aksara A
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara A:
(seperti) abu di atas tanggul
- tidak tetap kedudukannya (sewaktu-waktu sanggup dipecat dsb)
adakah buaya menolak bangkai
- orang jahat akan berbuat jahat kalau ada kesempatan
adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah
- pekerjaan (perbuatan) hendaklah selalu mengingat aturan budpekerti dan agama (jangan bertentangan satu dengan yang lain)
adat dagang tahan tawar
- sudah biasa bahwa barang dagangan boleh ditawar
adat diisi, kesepakatan dilabuh
- adat harus dijalankan, persetujuan harus ditepati
adat diisi, forum dituang
- hendaklah segala sesuatu dilakukan berdasarkan budpekerti kebiasaan / aturan yang lazim
adat hidup tolong-menolong, syariat palu-memalu
- dalam kehidupan sehari-hari harus saling menolong, dalam agama saling membantu
adat pasang berturun naik
- keadaan yang selalu berubah-ubah, terutama wacana kekayaan atau kedudukan seseorang
adat periuk berkerak, adat lesung berdekak
- jika seseorang ingin beroleh keuntungan dalam satu pekerjaan, hendaklah ia sanggup menanggung kesusahan
adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung
- segala sesuatu ada tata caranya
adat teluk timbunan kapal
- biasanya orang yang besar lengan berkuasa (berkuasa dsb) menjadi tempat orang meminta pertolongan (untuk menuntaskan masalah dsb)
agih-agih kungkang
- terlampau murah hati sehingga menderita kesusahan
(seperti lebah) mulut membawa madu, pantat membawa sengat (mulut bau madu, pantat bawa sengat; mulut disuapi pisang, pantat dikait dengan onak; mulut manis, hati berkait))
- orang yang manis mulut/tutur katanya, tetapi hati busuk/berbahaya (jahat) maksudnya
(seperti) air cuci tangan
- sesuatu yang gampang didapat
air beriak tanda tak dalam (beriak tanda tak dalam, berguncang tanda tak penuh; berkocak tanda tak penuh)
- orang yang banyak bicara/cakap (sombong dsb), biasanya tidak berisi (kurang ilmunya); orang yang suka menyombong menunjukan kurang dalam pengetahuannya
(umpama) air digenggam tiada tiris
- hal orang yang sangat kikir, tidak sedikit pun terbuka tangannya untuk menolong orang yang sengsara
air tenang menghanyutkan
- orang yang pendiam, tetapi banyak pengetahuannya
air besar kerikil bersibak
- persaudaraan (keluarga) menjadi cerai-berai apabila terjadi perselisihan
air cucuran atap jatuh ke pelimbahan juga (ke mana tumpah hujan dari bubungan, kalau tidak ke cucuran atap)
- anak akan berdasarkan sifat atau teladan orang tuanya; biasanya sifat anak berdasarkan teladan orang tuanya
air di daun keladi (daun keladi dimandikan)
- sukar diajar atau dinasihati
(bagai) air di daun talas
- selalu berubah-ubah (tidak tetap pendirian)
air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam
- tidak yummy makan dan minum (karena terlalu sedih dsb)
(bagai) air ditarik sungsang
- melakukan sesuatu yang menjadi sukar karena salah jalan
air jernih ikannya jinak
- negeri yang serba teratur dengan penduduknya yang serba baik, baik pula budi bahasanya
air kemudian terkubak tohor
- uang yang diterimanya lekas habis untuk membayar utang dsb
air susu dibalas dengan air tuba
- perbuatan baik dibalas dengan perbuatan jahat
tak air talang dipancung
- tidak segan melaksanakan apa saja untuk mencapai maksudnya
akal akar berpulas tak patah
- orang yang sudah pandai tidak gampang kalah dalam perbantahan
akal tak sekali tiba
- tidak ada suatu perjuangan yang sekali terus jadi dan sempurna
akan dijadikan tabuh singkat, akan dijadikan genderang berlebih
- serba tanggung
akidah disangka batu
- merasa terhina karena salah sangka
alah bisa karena biasa, alah bisa oleh biasa, alah bisa tegal biasa
- segala kesukaran dsb tidak akan terasa lagi setelah biasa (sesuatu yang sukar, kalau sudah biasa dikerjakan, tidak terasa sukar lagi)
- teori dikalahkan praktik; pengalaman praktik lebih baik daripada teori
- kalah kepandaian oleh latihan
alah di rumpun betung
- kekalahan yang tidak memuaskan pihak yang kalah
alah limau oleh benalu
- orang yang merugikan atau menguasai orang atau tempatnya menumpang; orang yang lama terdesak oleh orang yang baru
alah main, menang sarak, alah sabung, menang sorak
- biarpun kalah main asal kehormatan diri terpelihara; biarpun kalah, masih tinggi juga cakapnya
alah membeli, menang memakai, kalah membeli, menang memakai
- barang yang baik memang mahal harganya, tetapi sanggup lama digunakan (biarpun harganya mahal, tetapi sanggup digunakan lama karena mutunya baik)
alah menang tak tahu, bersorak boleh
- perihal seseorang yang tidak ikut campur dalam dua pihak yang sedang berbantah, tetapi hanya ikut mengejek pihak yang telah tentu kalah
alang berjawab, tepuk berbalas
- kebaikan dibalas dengan kebaikan, kejahatan dibalas dengan kejahatan
alang-alang berdawat biarlah hitam
- jika mengerjakan sesuatu janganlah tanggung-tanggung
(bagai) alu pencungkil duri
- melakukan sesuatu yang tidak mungkin berhasil
alur bertempuh, jalan berturut
- dilakukan berdasarkan budpekerti (kebiasaan) yang lazim
ampang hingga ke seberang, dinding hingga ke langit
- sudah tidak sanggup didamaikan lagi (tentang perselisihan); tidak mau berbalik; tidak sanggup ditawar lagi (tentang aturan)
amra disangka kedondong
- sesuatu yang baik disangka buruk
anak ayam kehilangan induk
- ribut dan bercerai-berai karena kehilangan tumpuan
anak rino dihambat-hambat
- dengan sengaja mencari bahaya
anak baik, menantu molek
- mendapat keuntungan yang berlipat ganda
anak di pangku dilepaskan, beruk dalam rimba disusukan (disusui)
- selalu membereskan (memikirkan) urusan orang lain, sedangkan urusan sendiri diabaikan
anak orang, anak orang juga
- seseorang yang ajaib bagi kita akan tetap ajaib juga
anak sendiri disayangi, anak tiri dibengkengi
- bagaimanapun adilnya seseorang, kepentingan sendiri juga yang diutamakan
(bagai) anak sepat ketohoran
- berbaring bermalas saja
angan lalu, paham tertumbuk
- suatu hal yang banyak halangannya meskipun sepertinya sanggup dilakukan dengan mudah; berdasarkan pikiran (dugaan dsb) mungkin untuk dikerjakan, tetapi sukar pelaksanaannya (misal kekurangan alat atau syarat)
angan-angan menerawang langit
- mencita-citakan segala sesuatu yang tinggi-tinggi
angan-angan mengikat tubuh
- bersusah hati karena memikirkan yang bukan-bukan
angguk bukan, geleng ia
- lain di verbal lain di hati
antah berkumpul sama antah, beras berkumpul sama beras (beras bersama beras; yang enggang sama enggang juga, yang pipit sama pipit juga; yang pipit sama pipit, yang enggang sama enggang; rasam minyak ke minyak, rasam air ke air)
- setiap orang selalu mencari orang yang setingkat atau sederajat
- lebih baik berkumpul (berjodoh dsb) dengan orang yang sama derajatnya (tingkatannya); bergolong-golong berdasarkan derajat atau pangkat masing-masing; persahabatan (perjodohan) gres tepat kalau sama tingkat derajatnya
- orang mencari (kembali kepada) golongannya masing-masing
ada angin, ada pohonnya (hujan berpohon, panas berasal)
- segala hal ada asal mulanya (sebab-sebabnya)
angin berputar, ombak bersabung
- sangat sulit (tentang perkara)
angin tak sanggup ditangkap, asap tak sanggup digenggam
- rahasia tidak selamanya sanggup disembunyikan, akhirnya akan terbuka juga
angkuh terbawa, ganteng tinggal
- baik rupanya, tetapi tidak baik sikapnya (olok-olok kepada orang yang pesolek)
(bagai) anjing beranak enam
- kurus sekali
(seperti) anjing bercawat ekor
- pergi atau menghindar karena malu dsb
- anjing ditepuk menjungkit ekor
- orang hina (bodoh, miskin, dsb) kalau mendapat kebesaran menjadi sombong
anjing kembali lagi ke muntahnya, babi kembali lagi ke kubangannya
anjing menyalak di ekor gajah (anjing menyalak di pantat gajah)- orang hina (lemah, kecil) hendak melawan orang berkuasa
(seperti) anjing terpanggang ekor
- mendapat kesusahan yang amat sangat sehingga tidak keruan tingkah lakunya
antan patah, lesung hilang
- kemalangan yang bertimbun-timbun; tertimpa aneka macam peristiwa alam (kecelakaan; kesusahan)
(seperti) antan pencungkil duri
- pekerjaan atau perjuangan yang sia-sia
apa gunanya kemenyan sebesar tungku kalau tidak dibakar
- tidak ada gunanya ilmu pengetahuan yang disimpan saja kalau tidak diajarkan kepada orang lain atau tidak dipraktikkan (tidak dimanfaatkan)
apa yang kurang pada belida, sisik ada tulang pun ada
- orang yang berkecukupan, tidak ada yang kurang padanya
(seperti) api dalam sekam
- hal-hal tidak baik yang tidak tampak
(seperti) api makan sekam
- perasaan cinta kasih (dendam dsb) yang tersembunyi
api padam, puntung berasap
- perkara yang sudah putus, tetapi timbul lagi
api padam, puntung hanyut
- sudah habis (tamat) benar-benar
(laksana) apung-apung di tengah laut, dipukul ombak jatuh ke tepi
- orang yang belum mantap kedudukannya atau belum bernasib baik dalam mengadu untung
arang habis, besi binasa
- pekerjaan yang telah banyak menghabiskan tenaga dan biaya, tetapi hasilnya tidak ada
arang dibasuh air mawar, tiada akan putih (arang dibasuh air mawar takkan putih)
- tabiat orang yang dasarnya sudah buruk, tidak akan sanggup diperbaiki lagi
sudah arang-arang, hendak minyak pula
- sesudah dicemarkan nama seseorang, hendak bermanis-manis pula kepada orang itu
asal ada kecil pun pada
- kalau tidak mendapat banyak, sedikit pun cukup
asal ada sama di hati, gajah terantai boleh dilepaskan
- kalau sudah ada persetujuan, apa pun halangannya sanggup diatasi
asal ayam pulang ke lumbung, asal itik pulang ke pelimbahan
- tabiat orang tidak akan berubah
asal berinsang, ikanlah
- tidak pilih-pilih (pekerjaan, makanan, perempuan, dsb)
asal menugal yaitu benih
- setiap perbuatan tentu akan ada hasilnya (ada yang memperhatikan)
asam di darat, ikan di maritim bertemu dalam belanga (garam di laut, asam di gunung bertemu dalam belanga; ikan di laut, asam di gunung bertemu dalam belanga)
- laki-laki dan perempuan kalau jodoh bertemu juga akhirnya; biarpun tinggal berjauhan, kalau sudah jodoh akan menjadi suami istri juga
asing lubuk, ajaib ikannya
- lain daerah, lain adatnya
asing maksud, ajaib sampai
- tidak sesuai dengan yang diharapkan
atap rumbia, perabung upih ((rumbia/ijuk)
- barang yang baik bercampur dengan barang yang buruk
aur ditanam, betung tumbuh
- mendapat untung (laba) banyak
aur ditarik sungsang
- banyak sangkut-pautnya sehingga susah dilaksanakan
awak yang payah membelah ruyung, orang lain yang beroleh sagunya
- kita yang berusaha dan bersusah payah, tetapi orang lain yang mendapat faedahnya
(umpama) ayakan dawai
- pekerjaan yang dilakukan dengan tidak cermat
ayam bertelur di padi
- hidup senang dan mewah
(sebagai) ayam diasak malam
- tidak berdaya lagi
(bagai) ayam dibawa ke lampok
- keheranan melihat sesuatu
ayam ditambat disambar elang
- malang sekali; bernasib buruk
ayam hitam terbang malam
- sukar tertangkap berair (tentang masalah dsb)
ayam putih terbang siang
- mudah tertangkap berair (tentang masalah dsb)
ayam laga sekandang
- berkelahi atau bertengkar dengan keluarga sendiri atau sahabat seperguruan
(seperti) ayam pulang ke pautan; belut pulang ke lumpur; burung gagak pulang ke benua; ikan pulang ke lubuk; janggut pulang ke dagu; misai pulang ke bibir; pinang pulang ke tampuknya; sirih pulang ke gagang)burung gagak pulang ke benua; ikan pulang ke lubuk; janggut pulang ke dagu; misai pulang ke bibir; pinang pulang ke tampuknya; sirih pulang ke gagang)
- kena/sudah pada tempatnya; sudah cocok benar
- telah kembali/pulang ke tempat (asalnya) yang diinginkan (disenangi, dicintainya)
- keadaan dan sifatnya tetap saja meskipun telah jauh merantau
- sudah pada tempatnya; kembali mirip semula

Peribahasa Indonesia huruf
Peribahasa Indonesia mulai aksara B
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara B:
babi merasa gulai
- menyama-nyamai orang besar (kaya)
badak makan anak
- ayah membuang anaknya karena takut akan musnah kebesarannya (pada raja-raja zaman dahulu)
bagaimana bunyi gendang, begitulah tarinya
- menurut segala perintah untuk mengikuti keadaan dengan keadaan
bagaimana ditanam, begitulah dituai
- seseorang akan mendapat jawaban mirip yang diperbuatnya; tiap-tiap orang berbuat jahat, jahat pula balasannya, demikian pula kebalikannya
bahasa memperlihatkan bangsa
- budi bahasa atau perangai serta tutur kata memperlihatkan sifat dan watak seseorang (baik buruk kelakuan memperlihatkan tinggi rendah asal atau keturunan)
baik berjagung-jagung sementara padi belum masak
- lebih baik digunakan dulu yang ada sementara yang gres belum didapatkan
baik rupa sepemandangan, baik bunyi sependengaran
- cocok; seia sekata
bajak patah, banting terambau
- menderita kecelakaan bertimpa-timpa
bajak selalu di tanah yang lembut
- orang yang selalu menderita yaitu orang yang lemah
bajak sudah terdorong ke bancah
- sudah terlanjur (tidak sanggup kembali)
baji dahan membelah dahan
- memboroskan harta tuannya
baju indah dari balai, tiba di rumah menyarungkan
- hukuman sudah diputuskan dan tidak boleh dibanding lagi
bakar tidak berbau
- maksud jahat yang tersembunyi
bala kemudian dibawa singgah
- sengaja mencari kesusahan (kecelakaan)
(bagai) balam dengan ketitir
- perihal dua orang yang selalu bertengkar, masing-masing membanggakan dirinya
ada bangkai, ada hering (burung pemakan bangkai)
jika ada perempuan lacur, banyak laki-laki yang datang
(kalau) bangkai galikan kuburnya, kalau hidup sediakan buaiannya
- lebih baik menunggu dengan tenang apa yang akan terjadi, kemudian mempertimbangkan langkah apa yang akan diambil
banyak orang, banyak ragamnya
- tiap-tiap orang mempunyai pendapat (kemauan) sendiri-sendiri
barang siapa menggali lubang, ia akan terperosok ke dalamnya
- siapa yang berniat (berbuat) jahat terhadap orang lain akan mendapat kecelakaan sendiri
barang siapa yang berketuk ialah yang bertelur
- siapa yang merasa tersindir, dialah yang berbuat mirip yang disindirkan itu
barang tergenggam jatuh terlepas
- sesuatu yang sudah dikuasai (dimiliki), terlepas lagi (menderita kemalangan)
sudah berair kehujanan
- mendapat kemalangan ganda
batang betung beruas-ruas
- sangat jujur; lurus hati
(seperti) batang mengkudu, dahulu dengan bunga
- perihal orang yang mau lekas murka sebelum diketahui benar kesalahan orang yang hendak dimarahinya itu
batu hitam tak bersanding
- tampaknya lemah lembut, tetapi keras hatinya (sukar mengalahkannya, melawannya, dsb)
(bagai) batu jatuh ke lubuk
- hilang lenyap (orang yang meninggalkan tempat)
bau busuk tidak berbangkai
- celaan (fitnah dsb) yang tidak benar
(seperti) baung dipukul
- menjerit-jerit
baunya setahun pelayaran
- berbau busuk sekali
bayang-bayang disangka tubuh
- mengharapkan sesuatu yang belum pasti
bayang-bayang sepanjang badan
- tepat benar berdasarkan keadaannya (harapannya, kemampuannya, dsb)
bayang-bayang tidak sepanjang badan
- berbuat sesuatu yang melebihi dari (tidak sesuai dengan) kemampuannya
tak beban kerikil digalas (tiada beban kerikil digalas; tiada beban mencari beban)
- sudah senang mencari kesusahan (kesukaran);
beban berat senggulung batu
- tanggungan yang sangat berat; melaksanakan pekerjaan yang berat dan sukar, sedangkan alat untuk melaksanakannya atau membantunya kurang baik
becermin di air keruh
- mencontoh perbuatan yang kurang baik
belakang bendo lagi jikalau diasah pasti tajam
- sebodoh-bodohnya orang, jikalau berusaha dan berguru akan menjadi pandai
(jika) belalang ada seekor, jikalau emas ada miang
- segalanya ada aturannya sendiri
belalang sanggup menuai
- dapat keuntungan tanpa disengaja
belalang hendak menjadi elang (buntat hendak jadi kemala; katak hendak jadi lembu; keledai hendak dijadikan kuda; cacing hendak menjadi naga; cacing menjadi ular naga; pacet hendak menjadi ular; pijat-pijat menjadi kura-kura)
- orang hina (miskin, bodoh, rendah, dsb.) hendak menjadi/menyamai/berlaku mirip orang besar (kaya, pandai, terhormat, dsb.); tidak tahu diri (congkak, sombong); berharapkan yang bukan-bukan
belanak bermain di atas karang
- ombak besar (sehingga ikan belanak yang biasanya senang membisu dalam pasir laut, naik ke permukaan laut)
(seperti Belanda minta tanah) diberi kuku, hendak menggarut (diberi berkuku, hendak mencekam; diberi berkuku, hendak mencengkam; diberi kuku, hendak mencengkam)
- apabila seseorang diberi sedikit, ia mengajukan lebih banyak lagi; gres diberi kekuasaan sedikit, kemudian hendak berbuat sewenang-wenang/sudah hendak menindas orang lain
(bagai) belut digetil ekor
- lancar (cepat sekali)
(bagai) belut diregang
- seseorang yang tinggi kurus
(bagai) belut kena ranjau (belut kena getah)
- seseorang yang licik dan cerdik sanggup juga tertangkap atau tertipu
benci akan mencit rengkiang disunu
- sebab takut akan ancaman yang kecil, dibuanglah keuntungan yang banyak
(jika) benih yang baik jatuh ke laut, menjadi pulau
- orang yang berketurunan baik, ke mana pun perginya akan bersifat baik juga
berair rongkong
- mendapat rezeki (keuntungan)
beraja di hati, bersultan di mata (bersutan di mata; beraja di mata, bersultan di hati; raja di mata, sultan di hati)
- menurutkan kemauan sendiri; orang yang suka berbuat sesuka/sekehendak hati sendiri dan sewenang-wenang
berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian
- bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian
(seperti) beranak besar hidung
- perihal seseorang yang sebentar-sebentar menengok atau memperlihatkan barang yang gres diperolehnya
belum beranak sudah ditimang (belum duduk belunjur dulu; belum duduk sudah belunjur; belum duduk sudah mengunjur)
- sudah bergirang hati lebih dahulu sebelum tercapai apa yang dikehendaki/diinginkannya; terlampau cepat gembira sebelum maksud tercapai
beranak tiada berbidan
- mendapat kesusahan (kecelakaan dsb) karena salahnya sendiri
berani hilang tak hilang, berani mati tak mati
- melakukan pekerjaan hendaklah jangan tanggung-tanggung atau takut-takut
berani malu, takut mati
- berani melaksanakan pekerjaan terlarang, setelah tertangkap berair gres menyesal
berani menjual, berani membeli (berani pegang, berani tanggung)
- jika berani menyampaikan (memerintahkan), hendaknya berani melaksanakan juga
berani sendok pengedang, air hangat direnanginya
- perihal orang berani, tetapi bodoh
belum beranjur sudah tertarung (baru beranjur sudah tertarung)
- belum (baru) akan dimulai sudah mendapat rintangan
berapa berat mata memandang, berat juga pundak memikul
- betapapun menderita orang melihat, lebih menderita orang yang mengalami (kesusahan dsb)
berarak ke tebing
- melakukan pekerjaan yang mendapatkan kecelakaan atau kerugian
berarak tidak berlari
- melakukan sesuatu sebagaimana mestinya
tak beras antah dikisik
- melakukan segala sesuatu asal maksud tercapai
tak ada beras yang akan ditanak
- tidak ada kelebihan yang pantas dikemukakan
(ada) beras, taruh dalam padi
- rahasia hendaklah disimpan baik-baik
telah berasap hidungnya
- telah memperoleh keuntungan setelah lama menderita kekurangan
berat sama dipikul, ringan sama dijinjing (berat sepikul, ringan sejinjing)
- bersama-sama dalam suka dan duka; baik buruk sama-sama ditanggung; persahabatan yang karib, baik dalam kesenangan maupun dalam kesusahan
telah berbau bagai embacang
- telah mulai terang (tentang suatu perkara)
tidak berbau telunjukmu (belum)
- tak boleh jadi; tidak mungkin begitu
berbilang dari esa, mengaji dari alif
- jika mengerjakan/melakukan sesuatu hendaknya dimulai dari permulaan/menurut aturan
berbuat jahat jangan sekali, terbawa cemar segala ahli
- jangan sekali-kali berbuat jahat karena nama baik keluarga akan terbawa-bawa menjadi buruk
berbukit di balik pendakian
- lepas dari kesukaran yang satu mendapat kesukaran lain
bercekak henti, silat terkenang
- buah pikiran yang sudah terlambat tidak ada gunanya
bercerai sudah, talak tidak
- sudah berpisah, tetapi belum sah diceraikan
bercerai tidak bertalak (kalau bercerai tidak usah menjatuhkan talak)
- pertalian suami-istri yang tidak sah
berdiang di bubuk dingin
- tidak mendapat apa-apa (dari saudara, tuan rumah, dsb)
berebut lontong tanpa isi
- berlomba-lomba memperoleh sesuatu yang tidak berguna
berebut temiang belah
- berkelahi memperebutkan sesuatu yang tidak berharga
berebut temiang hanyut, tangan luka temiang tak dapat
- dua orang yang memperebutkan sesuatu hingga luka-luka, tetapi tidak ada hasilnya
berendam sesayak air, berpaut sejengkal tali
- hidup serba kekurangan; penghidupan yang sangat susah (serba kekurangan)
bergaduk diri, saku-saku diterbangkan angin
- banyak membual, tetapi kantongnya kosong
bergantung di ujung kuku (bergantung pada rambut sehelai)
- dalam keadaan yang sangat berbahaya; berada dalam keadaan yang sangat sulit (bahaya)
bergantung pada tali rapuh
- menyandarkan hidupnya pada orang (jabatan, pekerjaan, dsb) yang lemah atau tidak tetap
bergantung tidak bertali (sehasta tali)
- perempuan yang ditinggalkan suaminya, tetapi tidak pula diceraikan;
- keadaan seorang gundik yang tidak sah
belum bergigi hendak mengunyah (belum bergigi hendak menggigit; belum berkuku hendak mencubit; belum punya kuku hendak mencubit; belum bertaji hendak berkokok; belum tegak hendak berlari)
- hendak melaksanakan sesuatu (menyombongkan diri, mencari-cari kesalahan orang, dsb.), tetapi belum ada sarananya (belum mempunyai kekuasaan, berilmu, kaya, dsb.)
- lekas-lekas hendak marah, sebelum mengetahui benar kesalahan orang yang hendak dimarahi; belum duduk sudah belunjur
berguru dahulu sebelum bergurau
- belajar dahulu sebelum bersenang-senang
berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi
- ilmu yang dituntut secara tidak sempurna, tidak akan berfaedah
berhakim kepada beruk
- meminta keadilan (pertimbangan) kepada orang yang tamak/rakus pasti akan rugi
berhati baja, berurat kawat
- tabah dan keras hati
berhitung nasib peruntungan
- membicarakan nasib
berjalan peliharakan kaki, berkata peliharakan lidah
- ingat-ingat selalu dalam berbuat sesuatu
berjalan hingga ke batas, berlayar hingga ke pulau
- segala perjuangan hendaknya diselesaikan hingga tercapai/kepada maksudnya
berjalan selangkah, menghadap surut, berkata sepatah dipikirkan (berjalan selangkah, melihat surut)
- dalam berbuat sesuatu hendaklah kita mempertimbangkannya masak-masak; selalu ingat-ingat (hati-hati) dalam melaksanakan pekerjaan apa pun
- selalu ingat akan hari kemudian (tidak hanya memikirkan waktu kini saja)
berjanjang naik, bertangga turun
- menurut derajat dan kedudukan masing-masing; berdasarkan aturan yang lazim berlaku
berkain tiga hasta; berkain tak cukup sebelit pinggang; tak berkain sehelai benang; kain berair kering di pinggang; tinggal kelopak salak)
- serba kekurangan (miskin sekali); sangat papa; sangat miskin
berkata peliharakan lidah
- … tidak akan menghiraukan cemoohan orang
berkata siang melihat-lihat, berkata malam mendengar-dengar
- jika hendak membicarakan sesuatu, harus selalu berhati-hati
berkata-kata dengan lutut
- berkata-kata dengan orang bodoh
berkelahi dalam kepuk
- hal yang sukar diselesaikan
berkelahi dalam mimpi
- berlelah-lelah dengan sia-sia
berkelahi di ekor alahan
- mempertengkarkan sesuatu yang sudah beres (selesai) atau yang kurang penting
berkemudi di haluan, bergilir ke buritan
- orang yang berdasarkan perintah istrinya atau orang sebawahnya
berkepanjangan bagai agam
- perbuatan (perkataan) yang berlarut-larut
berkeras tidak berkeris
- bertindak keras, tetapi tidak mempunyai kekuatan untuk mempertahankan diri
berkering air liur
- perkataan (nasihat dsb) yang sia-sia
berketuk di luar sangkar, bertanam di luar pagar
- mengemukakan keterangan (keberatan dsb) setelah diputuskan
berkotakan betis (bernegerikan betis, berkubukan betis)
- mengembara ke mana-mana (tidak tetap tempat tinggalnya)
berlaki anak semang
- perempuan yang buruk kelakuannya
berlayar atas angin
- mendapat dukungan atau sokongan orang lain
berlayar bernakhoda, berjalan dengan yang tua
- setiap mengerjakan sesuatu hendaklah menuruti pesan yang tersirat (petunjuk) orang yang jago atau yang berpengalaman
berlayar menentang pulau (berlayar mengadang pulau, berlayar menuju pulau)
- setiap perjuangan harus ada tujuannya
berleleran bagai getah di lalang
- tidak keruan (tentang percakapan atau pembicaraan)
berlidah di pengecap orang (bermulut di verbal orang)
- hanya berdasarkan perkataan orang saja; selalu menjiplak perkataan orang
tidak berluluk mengambil cekarau
- mendapat untung tidak dengan bersusah payah
berlurah di balik pendakian
- maksud lain yang tersembunyi
bermain air basah, bermain api lecur (bermain api letup, bermain pisau luka)
- tiap pekerjaan (perbuatan) atau perjuangan ada susahnya atau balasannya (risikonya)
bermalam di bawah nyiur pinang orang, kata orang diturut
- hendaklah kita mengikuti adat-istiadat negeri yang kita tempati
berminyak biar licin (lecak)
- tanggung-tanggung; setengah-setengah
berminyak mukanya
- senang; gembira
bernapas ke luar badan
- lebih percaya pada pendapat orang lain daripada percaya pada pendapat sendiri
berniaga di ujung lidah
- orang pandai yang tidak jujur
beroleh badar tertimbakan
- mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka
beroleh lumpur di tempat yang kering
- mendapat kesusahan yang tidak disangka-sangka
berpaut sehasta tali
- tidak sanggup berbuat sekehendak hatinya
berpilin-pilin bagai kelindan
- sudah menjadi satu benar, tidak sanggup diceraikan lagi
bersaksi ke lutut
- menjadikan sahabat atau sanak saudara sendiri sebagai saksi
- minta pesan yang tersirat kepada orang bodoh
bersalai tidak berapi
- mengandung (hamil), tetapi tidak bersuami
bersandar di lemang hangat
- berlindung kepada orang yang jahat (zalim dsb)
bersarak serasa hilang, bercerai serasa mati
- seseorang yang sangat rindu karena perceraian dengan kekasihnya
bersawah seperempat piring, ke sawah sama dengan orang
- orang miskin yang bertingkah laris sebagai orang kaya
berserah berkabilan
- sudah memercayakan sesuatu kepada orang, tetapi masih mengawasinya juga (jadi, tidak percaya sungguh-sungguh)
bersesak-sesak bagai ular tidur
- seseorang yang disesakkan, mirip ditagih utang berulang-ulang
bersesapan belukar
- pekerjaan yang tidak sempurna
bersua alurnya
- sesuai benar; cocok
bersua baji dengan matan (tahan baji oleh kelidai)
- keras (berani, kuat) lawan keras (berani, kuat)
bersua beliung dengan sangkal
- sesuai benar (karena sepaham dan setujuan)
bersukat darah, bertimbang daging (dengan)
- berperang mati-matian (dengan)
bersuluh menjemput api
- bertanya wacana sesuatu yang sudah diketahui
bersuluh tengah hari (lagi terang lagi bersuluh)
- perkara yang sudah positif (terang)
- menyia-nyiakan uang (tenaga dsb)
bersurih kolam sepasin, berjejak kolam berkik, berbau kolam embacang
- ada gejala (bukti) yang positif dan sah dalam suatu kejahatan; kejahatan yang telah ada buktinya yang sah
bertabur bijan ke tasik
- membuang-buang uang (waktu dan tenaga)
bertali boleh dieret, bertampuk boleh dijinjing
- ada tanda (bukti) yang terang atau yang boleh dipegang teguh; perjanjian sudah erat dengan syarat-syaratnya
(bagai) bertanak di kuali
- bermurah hati kepada orang lain sehingga mendatangkan kesusahan kepada diri sendiri
bertanam biji hampa
- sia-sia; tidak dipedulikan
bertanam tebu di bibir
- mengeluarkan kata-kata manis (untuk membujuk dsb); mengeluarkan perkataan yang manis-manis (memuji-muji dsb), tetapi mempunyai maksud yang kurang baik
bertandang ke surau
- bertamu ke rumah orang dengan tidak mendapat jamuan apa-apa
bertandang membawa lapik
- tamu yang berkunjung membawa bekal atau kuliner sendiri ke tempat ia tiba atau menumpang
bertanjak gres bertinjau
- melakukan sesuatu sebagaimana mestinya
sudah bertarah, berdongkol pula
- sesudah masalah yang satu dibereskan, timbul lagi masalah yang lain
berteduh di bawah betung
- beroleh pertolongan yang tidak memadai/tidak mencukupi
bertemu beliung dengan ruyung (bertemu teras dengan beliung)
- sama-sama kuat (tentang permusuhan); dua orang bertengkar yang sifatnya sama-sama keras
bertemu muka dengan tedung
- bertemu (berharap-harap) antara dua orang yang sama-sama kuat (pandai)
bertemu ruas dengan buku
- cocok (sesuai benar; serasi) karena memang sudah jodohnya (seorang laki-laki dengan perempuan)
bertenun hingga ke bunjainya
- mengerjakan sesuatu harus hingga selesai
bertepuk sebelah tangan (bertepuk sebelah tangan tidak akan berbunyi; bertepuk sebelah tangan takkan berbunyi)
- kasih sayang yang tiba dari sebelah pihak; tidak bersambut dengan baik, hanya dari sebelah pihak (tentang kebaikan atau cinta kasih)
- kasih sayang tidak mungkin tiba dari satu pihak
(seperti) bertih direndang
- berdetusan tidak henti-hentinya (bunyi senapan dsb)
bertiraikan banir
- tidak mempunyai rumah
bertitah lalu, sembah berlaku
- jika kehendak orang lain kita turut, kehendak kita pun akan diturut juga
bertohor air liur
- sudah banyak memberi nasihat, tetapi tidak diindahkan
bertopang pangkal seia
- berbantah sanggup menjadi dasar mencapai persetujuan
bertunggul ditarah, kesat diampelas
- sudah beres (tentang perselisihan)
sudah beruban, gres berguam
- dikatakan kepada orang renta yang tingkah lakunya mirip orang muda
(bagai) beruk kena ipuh
- menggeliat-geliat karena kesakitan dsb
(bagai) berumah di tepi tebing
- selalu tidak kondusif hatinya
besar berudu di kubangan, besar buaya di lautan
- tiap-tiap orang besar berkuasa di tempat atau di lingkungan masing-masing
besar bungkus tak berisi (tong kosong nyaring bunyinya)
- orang yang besar cakap, tetapi kepandaiannya tidak ada
besar kapal, besar gelombang
- makin tinggi pangkatnya atau makin besar perniagaannya, makin banyak pula risikonya
besar kayu, besar bahannya; besar kayu, besar dahannya (besar periuk, besar keraknya; besar periuk besar kerak)
- banyak penghasilan/pendapatan (uang) banyak pula pengeluarannya/belanjanya; semakin banyak pendapatan, semakin banyak pula pengeluaran
besar pasak dari tiang
- belanja lebih besar daripada pendapatan
besar senggulung daripada beban, besar pasak daripada tiang
- besar belanja daripada pendapatan
besi baik dibajai (diringgiti)
- barang yang sudah baik ditambah baik lagi
besi baik tiada berkarat (budi baik tak dilupakan)
- perbuatan yang baik selamanya terpuji
(seperti) besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya
betung ditanam, aur tumbuh- mengharapkan sesuatu yang baik (menguntungkan), tetapi memperoleh yang sebaliknya
biang menanti tembuk
- perkara yang hampir mendapat keputusan
biar dahi berluluk asal tanduk mengena
- apa pun akan dilakukan asal maksud tercapai
biar kalah sabung asalkan menang sorak
- biar harta habis asal hati senang (puas)
biar lambat laga, asal menang
- biar lambat asal selamat
biar miskin asal cerdik, terlawan jua orang kaya
- kebijakan itu lebih utama daripada kekayaan
biar putih tulang, jangan putih mata (lebih baik putih tulang, daripada berputih mata)
- lebih baik mati daripada mendapat malu
biar singit, jangan tertiarap (biar tersengat, jangan tiarap)
- hendaklah diusahakan supaya jangan terlanjur merugi dsb; jikalau mendapat kerugian (kesusahan dsb), hendaklah diikhtiarkan biar tidak terlalu rugi dsb; tidak apa-apa rugi sedikit, asal jangan habis sama sekali (hartanya)
biar sipi, jangan sesat (biar asal, jangan sesat)
- jika telah menderita kerugian (kekalahan, kesusahan, dsb) hendaknya diusahakan supaya jangan terlampau menderita; biar rugi sedikit, asal jangan rugi banyak
biar indera pendengaran rabit, asal sanggup bersubang
- biar tubuh terasa sakit asal menjadi cantik
biar titik, jangan tumpah
- biar rugi sedikit asal jangan rugi banyak
takut titik, kemudian tumpah
- karena segan merugi sedikit, jadi menderita kerugian besar
sudah biasa makan emping (biasa makan kerak; kenyang makan kerak)
- sudah banyak berpengalaman
- sudah biasa mengalami kesukaran
bibirnya bukan diretak panas
- perkataannya (nasihatnya) tidak sia-sia
biduk lalu, kiambang bertaut
- seperti dua orang bersaudara jikalau bertengkar akan lekas berbaik atau berkumpul kembali (seperti perselisihan antara sanak keluarga); orang yang berkelahi atau bertengkar yang akhirnya berbaik dan berkumpul kembali (tentang orang ramai berkumpul)
(ada) biduk serempu pula
- tidak pernah merasa puas dengan apa yang ada, selalu menginginkan yang lain
biduk tiris menanti karam
- sudah tidak tertolong lagi
(seperti) biji saga rambat di atas talam
- tidak berpendirian tetap; selalu berubah
bingung tak sanggup diajar, cerdik tak sanggup diikuti
- berlagak pandai (tidak mau mendengarkan pesan yang tersirat orang)
bintang di langit boleh dibilang, tetapi arang di muka tak sadar
- cela (kesalahan, keburukan, dsb) orang lain diketahui, tetapi cela sendiri tidak tahu
(seperti) birah tidak berurat
- sangat malas (sebentar-sebentar berbaring dsb)
(seperti) birah tumbuh di tepi lesung
- lekas subur (besar)
(seperti) bisai makan sepinggan
- berpatutan (sesuai) benar
(sebagai) bisul hampir memecah
- menghadapi suatu kesulitan yang hampir terhindar (hampir teratasi)
bodoh-bodoh sepat, tak makan pancing emas
- meskipun bodoh, sanggup juga menentukan mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya
tak boleh bertemu roma
- selalu berselisih (bertengkar dsb)
bondong air, bondong ikan
- gerakan suatu perkumpulan selalu bergantung kepada aktivitas dan kecakapan pemimpinnya; orang banyak biasanya mengikuti jejak atau anjuran orang terkemuka (pemimpin)
(seperti) buah bemban masak
- air mata yang jatuh berderai-derai
buah hati, cahaya mata
- dikatakan wacana anak yang sangat disayang
(seperti) buah kedempung, di luar berisi di dalam kosong
- orang yang sombong (banyak cakap), padahal tidak ada kelebihannya
buah manis berulat di dalamnya
- perkataan yang manis-manis biasanya mengandung maksud yang kurang baik
buah tangisan beruk
- gadis manis yang menjadi idaman anak bujang
buaian diguncang, anak dicubit
- perbuatan dan tutur kata yang baik untuk menutupi perbuatan atau maksud yang jahat
(seperti) bujuk lepas dari bubu
- menghilang cepat setelah lepas dari bahaya
buka lampu, ambil isi (buka lampu, tampak isi)
- jujur dan terus terang (dalam negosiasi dsb)
bukan budak makan pisang
- bukan orang yang sanggup dipermainkan (ditipu)
bukan tanahnya menjadi padi
- bukan tampannya yang akan menjadi orang baik-baik
bukit jadi paya
- orang kaya (mulia) menjadi miskin (hina)
(seperti) buku gaharu
- baru memperlihatkan keunggulannya apabila perlu
(bagai) bulan dengan matahari
- sebanding; sesuai
(seperti) bulan kesiangan
- muka yang sangat pucat; pucat dan lesu
bulan naik, matahari naik
- mendapat untung di sana-sini
bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mupakat
- kata sepakat sanggup diperoleh melalui perundingan
bulat boleh digulingkan, pipih boleh dilayangkan
- sudah sepakat benar; sudah putus mufakat
bulu mata bagai seraut jatuh
- alis yang melengkung, runcing bentuknya dan bagus
bumi berputar, zaman beredar
- keadaan zaman selalu berubah
bumi mana yang tak kena hujan
- setiap orang berbuat salah
bumi tidak selebar daun kelor
- dunia tidak sempit
(laksana) bunga dedap, sungguh merah berbau tidak
- orang yang rupanya elok, tetapi tidak berbudi bahasa
bunga dipetik, perdu ditendang (bunganya dipersunting, pangkalnya diberaki)
- hanya mau mengambil keuntungan saja (misal istri dikasihi, mertua dibenci)
bungkuk gres betul (buta gres celik)
- orang hina (miskin) yang menjadi mulia (kaya) sehingga berbuat yang bukan-bukan
bungkuk kail hendak mengena
- tipu budi bulus untuk mencari keuntungan
bungkuk sejengkal tidak terkedang
- tidak mau mendengar kata orang; keras kepala
(bagai) buntal kembung
- bodoh dan sombong
(bagai) bunyi cempedak jatuh
- bunyi mirip barang berat jatuh
bunyi perempuan di air
- ramai (gaduh sekali)
(bagai) bunyi siamang kenyang
- banyak bicara karena mendapat kesenangan
buruk muka cermin dibelah
- karena aibnya (kebodohan/kesalahannya) sendiri, orang lain dipersalahkan; menyalahkan orang atau hal lain meskipun bahwasanya ia sendiri yang salah, bodoh, dsb
buruk perahu, buruk pangkalan
- tidak sudi lagi menginjak rumah bekas istrinya atau tempat bekerja yang telah ditinggalkan
buruk-buruk embacang (embacang buruk kulit)
- kelihatannya tidak baik (bodoh dsb), tetapi bahwasanya baik sekali (pandai)
burung terbang dipipis lada
- sesuatu yang belum tentu diperoleh sudah dirancang pemakaiannya (sudah bersiap untuk bersenang-senang dengan sesuatu yang belum lagi diperoleh)
busuk kerbau, jatuh berdebuk
- perbuatan yang kurang baik lambat laun akan tertangkap berair orang lain juga
telah busuk maka dipeda
- berbuat sesuatu yang telah terlambat
buta gres celik (buta gres melihat)
- menjadi sombong karena beroleh kekayaan (pangkat dsb)
buta kehilangan
- dalam keadaan yang sangat sulit

Peribahasa Indonesia aksara C
Peribahasa Indonesia mulai aksara C
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara C
(seperti) cacing kepanasan
- tidak tenang, selalu gelisah (karena susah, malu)
cakap berdegar-degar, tumit diketing
- banyak mulut, tetapi penakut
cakap berlauk, makan dengan sambal lada (cakap berlauk-lauk, makan dengan sambal lada)
- cakapnya mirip orang berada, padahal sesungguhnya hidupnya serba kekurangan
campak bunga dibalas dengan campak tahi
- memberi kebaikan dibalas dengan kejahatan
cangkat sama didaki lurah sama dituruni
- sama-sama mencicipi kesusahan atau kesenangan
cari umbut kena buku
- mencari yang baik, mendapat yang buruk
carik-carik bulu ayam lama-lama bercantum juga
- perkelahian sesama saudara itu akhirnya berbaik juga
cekel berhabis, lapuk berteduh
- terlampau kikir itu tidak berfaedah alasannya yaitu akhirnya harta kekayaan itu akan habis juga
cekur jerangau, ada lagi di ubun-ubun
- masih sangat muda (belum berpengalaman)
(seperti) cembul dengan tutupnya (cembul sanggup tutupnya; tumbu ketemu tutupnya; cincin dengan permata; dawat dengan kertas; (hidup sandar-menyandar umpama) aur dengan tebing; aur dengan rebung; beliung dengan asahan; birah dengan keladi; dulang dengan tudung saji; garam dengan asam; gerup dengan sisir; inai dengan kuku; keroncor dengan belangkas; kuku dengan daging (kuku dengan isi); kunyit dengan kapur; lepat dengan daun; santan dengan tengguli; tangguk lerek dengan bingkainya)
- cocok sekali; kena benar
- sangat karib (tentang persahabatan); perihal orang bersahabat yang setia dan saling menolong
- sangat serasi; pasangan yang sesuai benar; tidak pernah bercerai/sukar terceraikan; suami istri yang hidup rukun hingga tua; perihal orang berlaki istri yang berkasih-kasihan
- sudah sesuai benar (tentang laki-laki dan wanita) dan tentu menjadi jodoh
- tidak sanggup berpisah/dipisahkan antara satu dan yang lain
- mudah dan lekas mesra (bercampur, berpadu, bersetuju)
- menunjukkan kekerabatan yang rapat sekali, seperti tidak sanggup bercerai
cencang dua segerai
- sekali jalan dua pekerjaan selesai
cencang putus, tiang tumbuk
- putusan yang mengikat
cencaru makan pedang
- pekerjaan yang lambat, tetapi hasilnya baik
(bak) cendawan di demam isu hujan
cepat kaki, ringan tangan- suka menolong
coba-coba menanam mumbang, kalau tumbuh sunting negeri (sunting = suri/turus) (dicoba-coba bertanam mumbang, moga-moga tumbuh kelapa)
- dicoba-coba mengusahakan sesuatu yang hasil, moga-moga menjadi besar dan mendatangkan hasil
- kerjakan terus, barangkali ada hasilnya kelak
condong ditumpil, lemah diaduk
- orang yang dalam kesulitan uang dsb diberi pertolongan
condong yang akan menimpa
- perbuatan yang mendatangkan celaka
condong yang akan menongkat, rebah yang akan menegakkan
- pemimpin yang akan membantu anak buahnya kalau mereka dalam kesusahan

Peribahasa Indonesia aksara D
Peribahasa Indonesia mulai aksara D
daging gajah sama dilapah, daging tuma sama dicecah
- banyak sama banyak, sedikit sama sedikit; adil
dagunya lebah bergantung
- dagu yang bagus
dahan pembaji batang
- (orang kepercayaan yang) menyalahgunakan harta benda tuannya
dahi kiliran taji
- dahi yang licin
dahi sehari bulan
- dahi yang elok bentuknya
dahulu bajak daripada jawi
- sesuatu yang patut didahulukan dikemudiankan dan sebaliknya; tidak berdasarkan aturan yang biasa
dahulu sorak kemudian tohok
- menggembar-gemborkan sesuatu yang belum terjadi (belum terbukti)
dahulu timah, kini besi
- dikatakan wacana seseorang yang turun martabatnya (gengsinya atau kedudukannya); orang kaya yang telah habis harta bendanya
dalam maritim boleh diajuk, dalam hati siapa tahu
- apa yang tersembunyi di dalam hati seseorang tidak sanggup kita ketahui
dalam rumah menciptakan rumah
- mencari keuntungan untuk diri sendiri ketika bekerja pada orang lain
dangkal telah keseberangan, dalam telah keajukan
- telah diketahui benar bagaimana isi hatinya (perangainya)
(bagai) dapat durian runtuh (mendapat durian runtuh; mendapat tebu rebah; dapat tebu rebah)
- mendapat untung dengan tidak bersusah payah; mendapat untung yang tidak tersangka-sangka
darah gres setampuk pinang (darah setampuk pinang)
- masih muda sekali (belum banyak pengalaman, kurang akal)
dari jung turun ke sampan
- turun pangkat; turun martabat
dari lecah lari ke duri
- menghindarkan diri dari kesukaran, mendapat yang lebih besar
dari semak ke belukar
- sama saja halnya
- meninggalkan sesuatu yang buruk, mendapatkan yang buruk pula
daripada cempedak, lebih baik nangka, daripada tidak, lebih baik ada
- benda yang sedikit (kurang baik) pun jadilah daripada tidak sama sekali
datang tak berjemput, pulang tak berhantar (datang tidak berjemput, pulang tidak berantar)
- perihal orang yang tidak diindahkan; tidak diperlakukan sebagaimana mestinya (tentang tamu)
datang tampak muka, pulang tampak punggung
- datang dan pergi hendaklah memberi tahu; hendaklah selalu bersopan santun apabila tiba di rumah orang atau pergi dari rumah orang
degar-degar merpati
- perselisihan (antara suami istri) yang tidak menimbulkan renggang, melainkan justru merapatkan
(bagai) dekan di bawah pangkal buluh
- seseorang yang pandai menyimpan rahasia
dekat sanggup ditunjal, jauh sanggup ditunjuk
- perkataan atau ratifikasi yang sanggup dibuktikan kebenarannya
dekat mencari indu, jauh mencari suku (dekat mencari suku, jauh mencari hindu)
- jika merantau ke tempat yang dekat, kita mencari indu (orang yang seketurunan dengan kita), tetapi kalau kita merantau ke tempat yang jauh, kita mencari orang yang satu suku saja dengan kita sudah cukup; mencari pertalian keluarga; menyusur galur
dekat tak tercapai, jauh tak antara (jauh tak berantara)
- sesuatu yang dekat dengan kita, tetapi tidak sanggup kita ambil karena tiada upaya; menginginkan sesuatu, tetapi tidak bisa untuk mendapatkannya
delapan tapak bayang-bayang
- alamat waktu kira-kira pukul 08.00
(bagai) denai gajah lalu
- hal yang tidak mungkin sanggup disembunyikan
dengan sesendok madu sanggup lebih banyak ditangkap serangga daripada dengan cuka sesendok
- dengan verbal manis serta ramah-tamah lebih banyak diperoleh sahabat (kawan) daripada dengan perkataan yang tajam dan muka yang masam
(kalau) di bawah melompat, di atas menyusup
- menyesuaikan diri dengan budpekerti kebiasaan penduduk tempat tinggalnya
sudah di depan mata
- sudah dekat (hampir datang)
(jika) di hulu airnya keruh, tak sanggup tidak di hilirnya keruh juga
- jika seseorang jahat asalnya, jahat juga kelakuannya
di luar bagai madu, di dalam bagai empedu (dalam madu berisi empedu; manis mulutnya bercakap mirip sautan manisan, di dalam bagai empedu; masak di luar, mentah di dalam)
- kelihatan bagus, tetapi bahwasanya tidak demikian halnya; dalam verbal manis (perkataan yang manis-manis) biasanya berisi tipu daya/tipu semu yang tidak baik di dalamnya; orang yang kelihatan baik pada lahirnya, tetapi hatinya jahat; verbal manis tetapi hati busuk
di luar merah, di dalam pahit
- kelihatan bagus, tetapi bahwasanya tidak demikian halnya
di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung (di mana tanah dipijak, di sana langit dijunjung; di mana ranting dipatah, di sana air disauk)
- setiap orang harus menurutkan/menyesuaikan diri dengan budpekerti kebiasaan dan keadaan di negeri/tempat yang didiami/tempat tinggalnya
di mana kayu bengkok, di sana musang meniti
- di tempat yang tidak terjaga, di situlah pencuri datang
di mana pinggan pecah, di sana tembikar tinggal
- di mana orang meninggal di situ dikuburkan
di mana tembilang terentak, di sana cendawan tumbuh
- di mana masalah atau perselisihan tumbuh, di situlah diselesaikan
di manakah berteras kayu mahang
- jangan mengharapkan sesuatu yang mustahil
di muka hidung (di puncak hidung)
- dekat sekali di depan orang
di padang orang berlari, di padang sendiri berjingkat
- tabiat orang tamak, mau mendapatkan pemberian orang, tetapi tidak mau memberi
(sebagai) di rumah induk bako
- merasa senang dan aman
belum diajun, sudah tertarung
- baru hendak melaksanakan sesuatu sudah mendapat halangan
dialas bagai memengat(kalau) berkata hendaknya jangan asal berkata saja
diam di maritim masin tidak, diam di bandar tak meniru- tidak mengikuti budpekerti kebiasaan yang baik
diam penggali berkarat, diam ubi berisi
- pengetahuan dsb yang tidak digunakan lama-kelamaan akan hilang
diam seribu basa
- diam sama sekali (tidak berkata sepatah pun)
diam-diam ubi (berisi)
- pendiam atau diam, tetapi berpikir atau banyak pengetahuannya
dianjak layu, dianggur mati (dianjak layu, dibubut mati; diasak layu, dicabut mati)
- seseorang yang telah menetapkan katanya, tidak akan mengubah lagi ketetapan itu karena sudah menjadi budpekerti rasam; sesuatu yang tetap dan tidak diubah-ubah lagi
- suatu kebenaran yang tidak boleh diubah lagi, tetapi harus digunakan terus
dianjungkan mirip payung, ditambak mirip kasur (gedang sebagai dilambuk-lambuk, tinggi sebagai dijunjung)
- sangat dimuliakan
belum diasapi kemenyan (sudah diasapi kemenyan)
- belum (sudah) kawin
dibakar tak hangus, direndam tak basah
- sangat kikir
- sangat kuasa
tidak dibawa orang sehilir semudik
- tidak dibawa orang bergaul (tersisih) dalam masyarakat karena suatu alasannya yaitu atau karena tingkah lakunya tidak disetujui masyarakat
diberi bertali panjang
- diberi kebebasan yang seluas-luasnya; dibiarkan berbuat sesuka hatinya
diberi betis, hendak paha (diberi kepala, hendak bahu; diberi sejari, hendak setelempap; diberi sejengkal, hendak sehasta; diberi sehasta, hendak sedepa; beroleh sehasta, hendak sedepa)
- orang yang sudah diberi sedikit kemudian minta/menginginkan yang lebih banyak lagi atau semuanya
dibilang genap, dipagar ganjil
- kelihatannya beruntung, tetapi bahwasanya merugi
dibujuk ia menangis, ditendang ia tertawa
- orang gres bekerja dengan baik dan tepat setelah ia dimarahi
sudah dieban, dihela pula (sudah diheban, dihela pula; sudah mengilang, membajak pula; sudah panas, berbaju pula
- tidak henti-hentinya bekerja (menderita kesusahan, kemalangan, kecelakaan dsb) terus-menerus; orang yang sedang dalam keadaan susah bertambah susah karena kejadian yang menimpanya)
(bagai) dientak alu luncung
- dialahkan oleh orang lemah (bodoh)
digenggam takut mati, dilepaskan takut terbang
- rasa gelisah, khawatir kacau-balau
diindang ditampi beras, dipilih antah satu-satu
- jika hendak mencari istri atau menantu hendaklah diselidiki betul-betul sebelumnya
diiringkan menyepak, dikemudiankan menanduk
- serba menyusahkan orang (misal tidak diajak berunding marah, diajak berunding pendiriannya tidak tegas)
dijual sayak, dibeli tempurung
- sama saja halnya, pekerjaan baru, tetapi tidak berbeda dari pekerjaan lama
telah dijual, maka dibeli
- pikirkan masak-masak sebelum mengerjakan sesuatu
dikatakan berhuma lebar, sesapan di halaman
- memegahkan kekayaan (keberanian dsb), tetapi tidak ada gejala kekayaan (keberaniannya)
dikati sama berat, diuji sama merah
- seimbang derajatnya (kedudukannya, pangkatnya, dsb)
sudah dikecek, dikecong pula
- dua kali tertipu
dikerkah ia menampar pipi, dibakar ia melilit puntung
- selalu hendak membalas kepada orang yang berbuat jahat
dilengah beruk berayun (dimabuk beruk berayun)
- merasa senang (asyik) akan sesuatu yang tidak ada gunanya
dilihat pulut, ditanak berderai
- apa yang kelihatan di luar (pada lahirnya) berlainan dengan keadaan bahwasanya (seperti kelihatannya pandai, bahwasanya tidak tahu apa-apa)
diminta tebu, diberi teberau
- diberi sesuatu yang berlainan dengan yang dijanjikan
dinding teretas, tangga terpasang
- sudah positif (terbukti) bahwa seseorang kecurian
- sesuatu yang telah cukup buktinya
dipanggang tiada angus
- beberapa kali menempuh bahaya, tetapi selalu selamat
belum dipanjat asap kemenyan
- belum kawin
dipilih antah satu-satu
- dipilih atau diperiksa dengan saksama
diraih siku ngilu, direngkuh lutut sakit
- serba salah dalam suatu pekerjaan yang sangat sulit, dikerjakan berbahaya tidak dikerjakan berbahaya pula
dirintang siamang berbual
- asyik melihat sesuatu yang tidak berkhasiat dengan menghabiskan waktu
(seperti) disalak anjing bertuah
- tidak sanggup bertangguh lagi
disangka panas hingga petang, kiranya hujan tengah hari
- disangka akan senang atau mulia selamanya, tetapi tiba-tiba ditimpa peristiwa alam sehingga jatuh melarat
disangka tiada akan mengaram, ombak yang kecil diabaikan (disangka takkan mengaram, ombak yang kecil diabaikan)
- tiada mengindahkan ancaman yang kecil, akhirnya tertimpa peristiwa besar
diserakkan padi awak, diimbaukan orang lain
- orang lain dipelihara, keluarga sendiri disia-siakan
disigai hingga ke langit (tinggi disigai, besar ditebang)
- suatu masalah diselidiki secara tuntas; diselidiki (diusut) sebaik-baiknya
disisih bagai antah
- diasingkan dari yang lain; tidak disukai
ditampar pipi kanan, berilah pipi kiri
ditebuk tikus (dikerobok tikus)- sudah hilang kegadisannya (sudah tidak gadis lagi)
(seperti) ditempuh gajah lalu
- suatu hal yang tidak sanggup ditutup-tutupi (disembunyikan)
ditetak belah, dipalu belah, tembikar juga akan jadinya
- walau bagaimanapun disiksa dan disakiti akhirnya kalau mati tetap jadi mayat
ditindih yang berat, dililit yang panjang
- tidak sanggup melepaskan diri dari kekuasaan orang (kemalangan dsb)
(bagai pahat) tidak ditukul, tidak makan
- orang yang mau bekerja apabila diperintah
diuji sama merah, ditail sama berat (dalam hati sama berat)
- sudah cocok benar (tentang suami istri)
duduk berkisar, tegak berpaling
- tidak mau menepati janji; memungkiri kesepakatan (perkataan dsb yang pernah diucapkan atau dijanjikan)
duduk dengan sukatan
- kaya
duduk di ambung-ambung taji
- selalu merasa khawatir (gelisah)
duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarak (berdiri melihat musuh)
- selalu bekerja dengan waspada; tidak membuang-buang waktu
duduk sama rendah, berdiri sama tinggi (tegak sama tinggi)
- sejajar kedudukannya (tingkatnya atau martabatnya)
duduk seorang bersempit-sempit, duduk bersama berlapang-lapang (Minangkabau)
- dengan musyawarah atau secara gotong royong segala sesuatunya gampang dilaksanakan
(bagai) duri dalam daging
- sesuatu yang selalu terasa tidak menyenangkan hati, menyakitkan hati, atau mengganggu pikiran
(sebagai) duri landak
- kecil dan runcing (tentang jari)
(seperti) durian dengan mentimun (mentimun dengan durian)
- orang yang lemah (miskin, bodoh) melawan orang yang kuat (kaya, pandai); perlawanan yang tidak sebanding (antara orang lemah dan orang kuat, orang bodoh dan orang pandai)

Peribahasa Indonesia aksara E
Peribahasa Indonesia mulai aksara E
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara E
(seperti) elang menyongsong angin
- tidak gentar menghadapi musuh
elok kata dalam mufakat, buruk kata di luar mufakat
- apa yang hendak dikerjakan sebaiknya dibicarakan dulu dengan sahabat sejawat atau kaum keluarga, dsb
elok palut, pengebat kurang
- tampaknya sudah baik, tetapi bahwasanya belum
emas berpeti, kerbau berkandang
- harta benda harus disimpan baik-baik di tempatnya masing-masing
tak emas bungkal diasah
- tidak peduli apa pun diperbuat, asal tercapai maksudnya
(seperti) embun di atas daun
- selalu berubah (tentang niat, maksud)
(seperti) embun di ujung rumput
- sesuatu yang lekas hilang (tentang cinta kasih dsb); bersifat tidak tetap
empang hingga ke seberang, dinding hingga ke langit
- sudah tidak sanggup didamaikan lagi (tentang perselisihan); tidak sanggup dikurangi sedikit juga (tentang aturan)
(bagai) empedu lekat di hati
- sangat karib, tidak terceraikan (tentang persahabatan, orang berkasih-kasihan, dsb)
emping berantah
- orang yang kebal tidak mempan benda tajam (besi dsb)
emping terserak hari hujan
- hal seseorang yang malang dalam mengelola usahanya; sangat sial; bernasib buruk
enak lauk dikunyah-kunyah, enak kata diperkatakan
- merundingkan sesuatu hendaknya berkali-kali supaya hasilnya baik
enau mencari sigai (enau memanjat sigai)
- perempuan mencari laki-laki
enggan seribu daya, mau sepatah kata
- kalau tidak suka (tidak mau) terhadap sesuatu biasanya banyak jawab dan alasannya
esa hilang, dua terbilang
- berusaha terus dengan keras hati hingga maksud tercapai; mati atau hidup dengan kemuliaan, tidak ada pilihan lain; apabila seorang pemimpin mati, segera akan tampil beberapa orang penggantinya

Peribahasa Indonesia aksara G
Peribahasa Indonesia mulai aksara G
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara G:
gadai terdorong kepada Tionghoa (galas terdorong kepada Tionghoa)
- sesuatu yang sudah terlanjur sehingga tidak boleh dicabut kembali
(tak ada) gading yang tak retak
- tidak ada sesuatu yang tidak ada cacatnya
(seperti) gadis jolong bersubang, bujang jolong bekerja
- sangat berlagak (sombong); sombong atau sangat riang (karena gres saja menjadi kaya, berpangkat tinggi, dsb)
(seperti) gadis sudah berlaki
- anak perawan yang tingkah lakunya kurang baik (pemalas, pengotor, dsb)
gaharu dibakar, kemenyan berbau
- memperlihatkan kelebihannya supaya dipercayai orang
sudah gaharu, cendana pula (sudah tahu, bertanya pula)
- pura-pura tidak tahu
gajah berjuang sama gajah, pelanduk mati di tengah-tengah (gajah berjuang sama gajah, kancil mati di tengah-tengah)
- jika terjadi pertengkaran (peperangan) antara orang (negara) besar, orang kecil (negara kecil) yang celaka
(seperti) gajah dengan sengkelanya
- sesuatu yang menyusahkan
gajah kemudian dibeli, rusa tidak terbeli
- mengerjakan sesuatu yang penting dengan melupakan hal-hal yang kecil yang bahwasanya sangat perlu untuk menuntaskan sesuatu yang penting itu
(seperti) gajah masuk kampung
- orang yang berkuasa sanggup berbuat sekehendak hati di dalam lingkungan orang yang lemah
gajah mati karena gadingnya (harimau mati karena belangnya; kesturi mati karena baunya; mati kuang karena bunyinya; mati kuau karena bunyinya; mati rusa karena tanduknya)
- orang yang mendapat peristiwa (kecelakaan, binasa) karena (memperlihatkan) perbuatannya (keunggulan, kesombongan, kemegahan, kata-kata, tabiatnya) sendiri
gajah mati tulang setimbun
- orang kaya (besar dsb) mati, banyak peninggalannya
gajah seekor, gembala dua (jung satu, nakhoda dua; kapal satu, nakhoda dua)
- pekerjaan yang dikepalai (dipimpin) oleh dua orang; dua pemimpin dalam satu jabatan
(bagai) galah di tengah arus
- menggigil keras
- selalu berkeluh kesah (gelisah dsb)
(bagai) galah dijual
- sudah habis hartanya (untuk berjodi dsb)
gali lubang, tutup lubang
- berutang untuk membayar utang yang lain
gamak-gamak mirip menyambal
- hanya dengan coba-coba atau kira-kira saja
ganti tikar (menggantikan tikar; lepas bantal, berganti tikar)
- mengawini istri abang atau adik yang meninggal atau menikahi suami abang atau adik yang meninggal
garam dikulumnya tak hancur
- orang yang pandai menyimpan rahasia
(bagai) garam jatuh ke air
- nasihat dsb yang gampang diterima
garam kami tak masin padanya
- perkataan kami tidak diindahkannya
gayung bersambut, kata berjawab
- menangkis serangan orang; menjawab (melayani) perkataan orang
gayung tua, gayung memutus
- perkataan orang tua-tua biasanya benar
gelegar buluh
- besar cakap, tidak berisi
geleng mirip patung kenyang
- berjalan dengan sombong; congkak
(bagai) geluk tinggal di air
- orang yang hanya menunggu dukungan orang lain
gemuk membuang lemak, cerdik membuang kawan (Minangkabau)
- tidak mau menolong atau bergaul dengan keluarganya
sudah genap bilangannya
- sudah hingga ajalnya
genting menanti putus [atau genting putus], biang menanti tembuk
- perkara yang hampir [atau sudah] putus (selesai) dan tidak boleh diubah lagi
(seperti) gergaji dua mata
- memperoleh keuntungan dari dua belah pihak
geruh tak mencium bau
- kecelakaan tiba tidak dengan memberitahukan (kecelakaan tidak sanggup diketahui lebih dahulu)
(seperti) gerundang yang kekeringan
- orang yang mendapat kesukaran dan tidak ada yang menolongnya
(bagai) getah dibawa ke semak
- makin kusut (tentang perkara)
(kalau) getah meleleh, kalau daun melayang
- dalam keadaan sulit hanya sanak saudara kitalah yang selalu dekat pada kita, sedangkan orang lain akan menjauh
getah terbangkit kuaran tiba
- salah perhitungan atau rancangan
gigi dengan pengecap adakalanya bergigit juga
- suami istri (sanak saudara, sahabat karib, dsb) adakalanya sanggup bertengkar juga
gigi tanggal rawan murah
- keinginan timbul setelah tidak ada kesempatan lagi
gombang di lebuh
- congkak
- elok di luar di dalamnya tidak
ada gula ada semut
- di mana banyak kesenangan di situlah banyak orang datang; orang akan berdatangan ke tempat yang menyenangkan
(seperti) gula di mulut (gula dalam mulut, ikan dalam belanga)
- pekerjaan yang sangat mudah; sesuatu yang sudah dikuasai
(bagai) guna-guna alu, setelah menumbuk dicampakkan
- dihargai sewaktu diperlukan, setelah tidak berkhasiat lagi dibuang
(seperti) gunting makan di ujung
- perlahan-lahan (diam-diam tidak kentara), tetapi mengena atau tercapai apa yang dimaksudkan
gunung juga yang dilejang panas
- biasanya orang yang sudah kaya yang mendapat untung atau bertambah kaya
- orang yang telah berbuat kejahatan
guru kencing berdiri, murid kencing berlari (guru makan berdiri, murid makan berlari)
- kelakuan murid (orang bawahan) selalu mencontoh kelakuan guru (orang atasannya), biasanya dalam hal yang tidak baik
tak ada guruh bagi orang pekak, tak ada kilat bagi orang buta
- bagi orang yang sangat bodoh pidato yang bagus dan dalam isinya tidak ada faedahnya

Peribahasa Indonesia aksara H
Peribahasa Indonesia mulai aksara H
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara H:
habis beralur maka beralu-alu
- jika dengan jalan musyawarah tidak dicapai kata sepakat, maka barulah dengan jalan kekerasan
habis geli oleh gelitik (hilang geli karena gelitik; habis bisa oleh biasa)
- (barang) yang kurang menyenangkan (kecanggungan, dsb) akan hilang apabila telah biasa atau telah menjadi kebiasaan
habis kapak berganti beliung
- sangat rajin bekerja
telah habis maka dimakan (lagi ada jangan dimakan; sudah habis gres dimakan)
- sewaktu ada pencaharian, jangan diganggu harta simpanannya, tetapi apabila tiada pencaharian lagi, barulah dipergunakan harta simpanan itu
habis manis, sepah dibuang (habis pati, ampas dibuang; segar dipakai, layu dibuang; sudah dapat gading bertuah, tanduk tiada berkhasiat lagi; dapat gading bertuah, terbuang tanduk kerbau mati)
- mengabaikan (menyia-nyiakan) seseorang yang sudah tidak diharapkan apa-apa lagi dari dirinya; setelah tidak berkhasiat atau disukai lagi, kemudian dibuang atau dilupakan (tidak dipedulikan lagi dsb); sesuatu yang dihargai hanya pada waktu baik (bagus) saja; setelah mendapatkan yang lebih baik, yang kurang baik ditinggalkan/dibuang
habis miang karena bergeser
- segala kesukaran (ketakutan, malu, dsb) akan hilang setelah menjadi kebiasaan
(habis perkara), nasi sudah menjadi bubur (belukar sudah menjadi rimba; manikam sudah menjadi sekam)
- tidak ada gunanya dibicarakan lagi
- perbuatan (kesalahan) yang sudah terlanjur dan tidak sanggup diperbaiki atau diubah lagi
- tidak berkhasiat lagi; tidak berharga lagi
habis umpan kerong tak sanggup (kerong adalah nama ikan laut, Therapon)
- usaha yang mendatangkan kerugian
hancur tubuh dikandung tanah, budi baik terkenang jua
- budi bahasa yang baik tidak akan dilupakan orang
hangat-hangat kuku (suam-suam kuku)
- hangat (tentang air)
hangat-hangat tahi ayam
- kemauan yang tidak tetap atau tidak kuat
hangus tiada berapi, karam tiada berair
- menderita kesusahan yang amat sangat
hanyut dipintasi, lulus diselami, hilang dicari
- menolong orang pada waktu kesusahan
harapan tak putus hingga jerat tersentak rantus
- tidak mau berputus asa hingga dikala terakhir
harapkan guruh di langit, air di tempayan ditumpahkan (harapkan guntur di langit, air di tempayan ditumpahkan)
- mengharapkan sesuatu yang belum tentu, barang yang telah ada dilepaskan
harimau ditakuti karena giginya
- orang besar dan berpangkat hanya ditakuti orang karena kekuasaan dan pangkatnya
harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading (orang mati meninggalkan nama; manusia mati meninggalkan nama)
- orang yang berjasa akan selalu disebut-sebut orang walaupun telah mati; orang baik akan selalu meninggalkan nama baik, sedangkan orang jahat akan meninggalkan nama buruk; orang populer walaupun sudah meninggal, ia masih tetap dikenang
harimau mengaum, takkan menangkap
- orang yang mengancam dsb dengan perkataan keras, biasanya tidak hingga berbuat apa-apa
harimau memperlihatkan belangnya
- orang yang memperlihatkan kekuasaannya
(seperti) harimau menyembunyikan kuku
- (ungkapan untuk) orang yang menyembunyikan kepandaiannya dsb
harum menghilangkan bau
- keburukan tidak kelihatan karena tertutup oleh nama (perbuatan) yang baik
harum semerbak mengandung mala
- perbuatan (jasa dsb) yang dipuji-puji, tetapi jasa tersebut diperbuat dengan jalan yang tidak baik
hati bagai baling-baling (baling-baling di atas bukit)
- tidak tetap pendiriannya (hatinya)
hati kolam serangkak dibungkus
- orang yang sangat berharap akan mendapat sesuatu yang diingininya
hati gajah sama dilapah, hati bakteri sama dicecah (kuman/tungau/tuma, dicecah/dicecap)
- perolehan (laba) yang banyak dibagi sama banyak, perolehan (laba) yang sedikit dibagi juga sama sedikit; keuntungan atau rugi sama-sama dirasakan (dibagi secara adil)
hati gatal, mata digaruk
- sangat ingin, tetapi tidak kuasa memberikan keinginannya itu; menyalahkan orang yang tidak bersalah
hawa pantang kerendahan, nafsu pantang kekurangan
- tidak mau kalah dengan orang lain
hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai
- orang yang hidup ekonomis akan menjadi kaya, orang rajin berguru akan menjadi pandai
hendak berminyak-minyak air
- memuji-muji seseorang setelah orang itu difitnah dan dicemarkan namanya
hendak hinggap, tiada berkaki (hendak menggaruk, tidak berkuku; hendak terbang, tiada bersayap)
- ingin berbuat sesuatu, tetapi tidak mempunyai alat sebagai syaratnya (tidak berkemampuan/tidak ada sarana)
hendak megah, berlawan lebih
- makin banyak musuh makin besar kemasyhurannya
hendak menangguk ikan, tertangguk batang
- mengharapkan untung, tetapi yang diperoleh kerugian
hendak mulia, bertabur urai
- jika orang ingin mendapatkan kemuliaan atau ingin mulia di mata orang lain, hendaklah berani mengeluarkan uang, jangan kikir
hendak panjang, terlalu patah
- yang suka meninggikan diri akan cepat jatuh
hendak ulam, pucuk menjulai (pucuk dicinta, ulam tiba)
- mendapat sesuatu yang lebih daripada apa yang diharapkan/dikehendaki
hidung dicium, pipi digigit
- kasih sayang yang semu, akal-akalan saja
hidung laksana kuntum seroja, dada mirip mawar merekah
- perihal menyatakan keelokan bentuk hidung dan dada perempuan
hidung mirip dasun tunggal
- bentuk hidung yang bagus, lingkaran di muka dan lancip ke belakang; mancung
hidung tak mancung, pipi tersorong-sorong
- orang yang tidak turut campur dalam suatu pekerjaan menjadi susah dan yang patut susah berdiam diri
hidup bertimba uang
- hidup boros (serba mewah, banyak membelanjakan uang)
hidup di ujung gurung orang
- orang yang hidup melarat
hidup dua muara
- hidup dengan dua mata pencaharian
hidup kayu berbuah, hidup insan biar berjasa
- pada waktu kita hidup sebaiknya berbuat baik untuk diri sendiri dan untuk masyarakat
hidup segan, mati tak hendak (hidup segan, mati tak embuh; hidup segan, mati tak mau; (bagai kerakap tumbuh di batu), hidup enggan, mati tak mau)
- hidup yang merana (karena sakit terus-menerus, melarat, sengsara, dsb); hidup dalam kesukaran (kemelaratan)
hidup mirip musang
- tentang orang jahat (pencuri) yang pada siang hari tidak kelihatan tetapi pada malam hari merayap mencari mangsanya
hidup tidak karena doa, mati tidak karena sumpah
- orang harus berusaha dengan tenaga dan pikiran sendiri dan tidak mengharapkan pertolongan orang lain
hilang dicari, terapung direnangi, terbenam diselami
- hal atau masalah yang tersembunyi, kemudian diperiksa
hilang kabus, teduh hujan
- telah senang (aman dsb) kembali sehabis menderita kesusahan dsb
hilang kilat dalam kilau
- (kepandaian, kebesaran, dsb) tidak menonjol lagi setelah berada bersama orang-orang pandai, orang-orang terkenal, dsb
hilang rona karena penyakit, hilang bangsa tidak beruang
- orang yang tidak berharta (beruang) kurang dihargai orang
hilang satu, sepuluh gantinya
- sekali-kali janganlah putus asa
hilang sepuh, tampak senam
- tampak kejahatannya; terbuka kedoknya
hilang tak bercari, lulus tak berselami
- tidak dipedulikan lagi
hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya
- hilang lenyap tanpa bekas; pergi tidak pernah kembali, bahkan tidak ada kabar beritanya lagi
hilang tentu rimbanya, mati tentu kuburnya
- hal atau masalah yang sudah tentu kesudahannya
hilir malam, pulang kampung tak singgah, daun nipah dikatakan daun abu
- merasa malu, segan, dsb karena sudah berutang budi atau karena perkariban
hinggap kolam langau, titik kolam hujan
- suatu hal yang tiba-tiba saja terjadi, tanpa diketahui lebih dahulu
hitam bagai pantat belanga
- sangat buruk (tentang watak seseorang)
hitam di atas putih
- dengan tertulis, tidak hanya dengan perkataan saja (tentang perjanjian dsb)
hitam dikatakan putih, putih dikatakan hitam
- tidak menyampaikan yang bahwasanya (yang baik dikatakan buruk dan sebaliknya)
hitam mata itu mana boleh bercerai dengan putihnya
- orang yang sedang bercinta tidak gampang dipisahkan
hitam sebagai kuali
- sangat hitam
hitam mirip dawat
- hitam berkilat-kilat
hitam tahan tempa, putih tahan sesah
- tetap tidak berubah; tahan uji
hitam-hitam gagak, putih-putih udang kapai (hitam-hitam bendi, putih-putih sadah)
- yang hina tetap hina meskipun manis rupanya dan yang mulia tetap mulia meskipun buruk rupanya
hitam-hitam gula jawa
- hitam tetapi manis
hitam-hitam kereta api, putih-putih kapur sirih
- jangan disangka yang buruk rupanya itu selamanya kurang harganya, malah yang indah kelihatan itu adakalanya kurang harganya
hitam-hitam tahi minyak dimakan juga, putih-putih ampas kelapa dibuang
- barang yang buruk tetapi berkhasiat disimpan, barang yang bagus tetapi tidak berkhasiat dibuang
ada hujan ada panas, ada hari boleh balas
- selalu ada kesempatan untuk membalas dendam
hujan berbalik ke langit
- orang berkuasa (pandai, kaya, dsb) minta tolong kepada orang yang lemah (bodoh, miskin, dsb)
hujan berpohon, panas berasal
- segala hal tentu ada sebabnya
hujan emas di negeri orang, hujan kerikil di negeri sendiri, baik jua di negeri sendiri (hujan keris lembing di negeri kita, hujan emas perak di negeri orang, baik jua di negeri kita)
- sebaik-baik negeri orang tidak sebaik negeri sendiri
hujan jatuh ke pasir
- kebaikan yang tidak terbalas
tidak hujan lagi becek, ini pula hujan
- sedangkan kita tidak berbuat saja disangka orang, terlebih pula kalau kita benar-benar berbuat
hujan menimpa bumi
- kita tidak sanggup melepaskan diri dari perintah orang yang berkuasa
hujan panas permainan hari, senang susah permainan hidup
- telah biasa bahwa kehidupan insan ada kalanya susah, ada kalanya senang
hujan tak sekali jatuh, simpai tak sekali erat
- suatu pekerjaan tidak sanggup diselesaikan sekaligus; keberuntungan dan kebahagiaan itu tidak sekali datang
hujan tempat berteduh, panas tempat berlindung
- orang yang selalu memberi pertolongan kepada orang banyak
hulu malang, pangkal celaka
- asal suatu kecelakaan
hulu mujur pandai bertenggang, hulu baik pandai memakai (hulu mujur pandai bertengkar)
- pandai hidup dan pandai bergaul
hutan sudah terambah, teratak sudah tertegak
- pekerjaan sudah tepat dikerjakan
(sebagai durian) pangsa memperlihatkan bangsa (durian memperlihatkan pangsanya)
- kelakuan (perkataan dsb) seseorang memperlihatkan tinggi rendahnya budi pekerti (asal dsb)

Peribahasa Indonesia aksara I
Peribahasa Indonesia mulai aksara I
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara I:
iba akan kacang sebuah, tak jadi memengat
- karena sayang akan barang yang sedikit, tidak jadi mengerjakan hal yang diinginkan dan menyenangkan hati
ijuk tak bersagar, lunak tak berbatu
- seseorang yang tidak ada sanak saudaranya yang dimalui (ditakuti) orang; keluarga yang tidak mempunyai laki-laki yang disegani orang
(seperti) ikan baung dekat pemandian
- amat rakus (segala sesuatu yang ada dimakan)
ikan belum dapat, airnya sudah keruh
- pelaksanaan kerja yang tidak tepat (keadaan menjadi buruk sebelum pekerjaan itu selesai)
ikan biar dapat, serampang jangan pokah (pukah)
- maksud sampai, perkakas pun tidak rusak; biar tercapai maksudnya, tetapi jangan ada sesuatu yang merugikan
(seperti) ikan dalam air
- senang sekali
(seperti) ikan dalam belat
- tidak sanggup melepaskan diri lagi (dari tangan musuh)
(bagai) ikan dalam keroncong
- tidak tertolong lagi; tidak ada harapan lagi untuk meloloskan diri
(seperti) ikan dalam tebat
- rezeki yang sudah hampir dalam tangan
ikan di hulu, tuba di hilir
- perbuatan yang sia-sia
ikan gantung, kucing tunggu
- kesal melihat barang yang diingini, tetapi tidak mungkin didapat
(bagai) ikan kena tuba
- banyak orang sakit atau mati dalam sebuah kampung (negeri)
- bingung tidak keruan atau sudah tidak berdaya lagi
ikan lagi di laut, lada garam sudah dalam sengkalan
- bersiap-siap mengecap hasil pekerjaan yang belum pasti berhasil
ikan terkilat, jala tiba
- sangat pandai dan tajam dalam menangkap perkataan orang
- tindakan yang cepat dilakukan (untuk menghadapi sesuatu)
ikhtiar menjalani, untung menyudahi
- orang harus berusaha, jikalau ingin mencapai suatu maksud (tercapai atau tidaknya bergantung kepada nasib)
ikut hati mati, ikut mata buta (ikut rasa binasa)
- jika selalu menuruti hawa nafsu, akhirnya akan mendapat celaka
(bagai) ilak bercerai dengan benang
- bercerai untuk selama-lamanya (tidak akan bertemu lagi)
(bak) ilmu padi, kian berisi kian runduk (ilmu padi, makin berisi makin runduk)
- makin banyak pengetahuan makin rendah hati; selalu merendahkan diri (tidak sombong)
inai tertepung kuku tanggal
- sesuatu yang sudah selesai dikerjakan, tetapi akhirnya ada kesukaran (kesusahan dsb)
indah kabar dari rupa
- biasanya kabar/berita yang tersebar selalu melebihi/lebih baik/hebat daripada keadaan/kenyataan yang sebenarnya
ingat sebelum kena, berhemat sebelum habis
- ikhtiar harus dijalankan sebelum terlambat
ingin buah manggis hutan, masak ranum tergantung tinggi
- ingin akan barang sesuatu, tetapi amat susah diperoleh
intan disangka kerikil kelikir
- tidak pandai menghargai sesuatu; tidak mengetahui harga (nilai) sesuatu dengan sebenarnya
isi lemak sanggup ke orang, tulang bulu pulang ke kita
- orang lain mendapat senangnya, kita mendapat susahnya saja
itik berenang di air, mati kehausan (itik berenang di laut, mati kehausan; ayam mati di lumbung)
- menderita kesusahan karena tidak sanggup (atau tidak mendapat kesempatan) memanfaatkan kekayaan yang ada
itik bertaji
- sangat penakut, tetapi sombong
(seperti) itik mendengar guntur
- mengharapkan peruntungan dsb yang tidak tentu datangnya
(bagai) itik pulang petang
- sangat lambat (jalannya)

Peribahasa Indonesia aksara J
Peribahasa Indonesia mulai aksara J
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara J:
jadi bubuk arang
- sudah lama atau busuk (tentang pembicaraan dsb)
jadi bantalan cakap
- sebagai imbalan jasa yang telah dibuat
jadi bumi langit
- menjadi orang tempat menggantungkan nasib dan harapan
telah jadi indarus
- telah kalah; kalah main (jodi dsb)
jadi kain basahan
- sudah menjadi miskin (hina); hilang kekayaannya (kemuliaannya dsb)
jadi mata telinga (jadi kaki tangan)
- seseorang yang menjadi harapan atau kepercayaan, yang selalu memberi pertolongan
jahit sudah kelindan putus
- telah selesai sama sekali
(bagai) jampuk kesiangan hari
- kebingungan atau termenung karena kehilangan akal
janda belum berlaki
- gadis yang dipermainkan oleh laki-laki kemudian ditinggalkan
jangan dilepaskan tangan kanan, sebelum tangan kiri berpegang
- jangan melepaskan pekerjaan yang ada sebelum mendapat pekerjaan (pencaharian) yang baru
jangan diperlebar timba ke perigi, kalau tak putus genting (jangan diperlelarkan timba perigi, kalau tak putus genting)
- jangan diulang-ulang perbuatan yang jahat, lambat laun akan mendapat peristiwa jua; kejahatan itu jikalau diulang-ulang akhirnya mencelakakan juga
jangan ditentang matahari condong, takut terturut jalan tak berintis
- hendaklah kita selalu ingat dan cermat, jangan teperdaya atau tergoda akan sesuatu yang elok, tetapi mungkin mendatangkan bahaya
jangat liat kurang panggang
- tidak sanggup diajar
janji sampai, sukatan penuh
- sudah hingga ajalnya
jaras dikatakan raga jarang
- mencela orang lain, padahal diri sendiri ada celanya juga
jatuh di atas tilam
- mendapat kesenangan hidup
jatuh diimpit tangga (jatuh tertimpa tangga; sudah jatuh ditimpa tangga)
- mendapat kesusahan (kecelakaan) secara berturut-turut; ditimpa kesukaran berturut-turut
jauh bau bunga, dekat bau tahi
- sanak saudara yang bila jauh selalu terkenang, bila dekat selalu bertengkar
jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasa
- kalau bepergian ke mana-mana akan memperoleh banyak pengalaman; sudah berpengalaman banyak
jauh sanggup ditunjuk, dekat sanggup ditunjal
- apa yang dikatakan sanggup dibuktikan kebenarannya
jauh di mata, dekat di hati
- bertempat tinggal tidak berdekatan, tetapi jiwa (hati) selalu merasa dekat
jauh di mata, di hati jangan (hilang di mata, di hati jangan)
- biarpun telah pergi jauh, jangan melupakan orang yang ditinggalkan; biarpun tempat berjauhan, jangan lupa-melupakan
jauh panggang dari api
- tidak kena; tidak benar (tentang jawaban, sindiran); banyak bedanya; tindakan yang tidak sesuai dengan maksudnya;
- tawaran yang jauh di bawah harga
tak jauh rebung dari rumpunnya
- tabiat anak tidak akan berbeda jauh dengan orang tuanya
(bagai) jawi ditarik keluan
- menurut saja (karena tidak sanggup melawan)
(bagai) jawi terkurung
- sangat gelisah atau kurang senang karena terpingit atau terikat oleh adat
jelatang di hulu air
- sesuatu yang selalu menyusahkan
(laksana) jentayu menantikan hujan
- sangat merindukan sesuatu (kekasih dsb)
jerat halus kelindan sutra
- tipu budi bulus yang sangat halus
jerat semata bunda kandung
- anak tunggal yang menjadi buah hati
jerih menentang boleh, rugi menentang laba
- suka menolong
(seperti panji) ditiup angin berkibar-kibaran
- tidak tetap pendirian, ikut pihak yang kuat
jinak-jinak merpati
- kelihatannya ramah dan gampang didapat, tetapi bahwasanya tidak (tentang wanita)
jiwa bergantung di ujung rambut
- selalu gelisah karena tidak tentu nasibnya
jual sutra, beli mastuli
- kehilangan sesuatu yang berharga mendapat pengganti yang lebih baik
jung pecah yu yang kenyang
- jika negeri tidak berpemerintahan atau terjadi huru-hara, orang-orang jahatlah yang akan beruntung
(bagai) kacang direbus satu
- melonjak-lonjak kegirangan

Peribahasa Indonesia aksara K
Peribahasa Indonesia mulai aksara K
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara K:
kacang lupa akan kulitnya (lupa kacang akan kulitnya)
- tidak tahu diri; lupa akan asalnya
kadok naik junjung
- orang hina (miskin dsb) merasa mulia (kaya dsb)
kail sebentuk, umpan seekor, sekali putus, sehari berhanyut
- berbuat sesuatu dengan tidak memikirkan hal-hal yang mungkin menghambat usahanya (seperti pergi jauh tidak cukup bekal, berniaga tidak cukup modal)
kain dalam lipatan
- perempuan yang berbuat jahat (mesum) dengan sembunyi-sembunyi
kain lama dicampak buang, kain gres pula dicari
- menceraikan istri renta dan mencari istri muda
kain pendinding miang, uang pendinding malu
- segala sesuatu hendaknya digunakan sebagaimana mestinya, jangan kikir
kain sehelai berganti-ganti
- perihal sangat miskin suami istri
kaki naik, kepala turun
- selalu sibuk bekerja
kaki terdorong tubuh merasa, lidah terdorong emas padahannya
- segala kesepakatan harus ditepati
- apa yang telah dikatakan harus dilaksanakan
- jika berbuat sesuatu harus berani menanggung akibatnya
kaki tertarung, inai padahannya (mulut terdorong, emas padahannya)
- harus berani menanggung akhir perbuatan atau kesepakatan sendiri
kaki untut dipakaikan gelang
- memakai sesuatu untuk memperelok diri, tetapi malahan bertambah buruk
kalah jadi abu, menang jadi arang
- pertengkaran tidak akan menguntungkan kepada pihak mana pun
(bagai) kambing dibawa ke air
- enggan sekali mengerjakan suatu pekerjaan
(seperti) kambing dikupas hidup-hidup
- menderita takut (sakit dsb) yang amat sangat
(bagai) kambing harga dua kupang
- berkelakuan yang kurang senonoh
- kekanak-kanakan
(seperti) kambing putus tali
- lekas atau cepat pergi dsb
(seperti) kancah dibayar (Minangkabau)
- ternganga dan terdiam saja (dalam percakapan, soal jawab, dsb)
kapak menelan beliung
- yang baik ditukar dengan yang buruk
(seperti) kapak naik pemidangan (kapal naik peminangan)
- tidak pada tempatnya
- kurang cukup alat atau kepandaiannya dalam mengerjakan sesuatu
kapal besar ditunda jongkong
- orang berkuasa yang berdasarkan perintah orang kecil
(bagai) kapal tidak bertiang
- perihal negeri atau perkumpulan (perhimpunan) yang tidak mempunyai pemimpin
(bagai) kapas dibusur
- putih bersih
karam berdua, berair seorang
- dua orang berbuat salah, tetapi hanya seorang saja yang kena hukum
telah karam maka tertimpa
- baru ingat atau menyesal setelah menderita kemalangan
karam sambal oleh belacan
- mendapat kerugian karena perbuatan orang kepercayaan atau yang dikasihi
karam tidak berair
- mendapat peristiwa tanpa sebab
karena mata buta, karena hati mati
- orang yang menurutkan hawa nafsunya akhirnya binasa
karena verbal bisa binasa
- mendapat celaka karena perkataannya
karena nila setitik, rusak susu sebelanga (ikan seekor rusakkan ikan setajau; ikan sekambu rusak oleh ikan seekor)
- hanya karena keburukan (kejahatan, kesalahan) yang kecil/sedikit, hilang segala kebaikan yang telah diperbuat (semuanya ikut menjadi buruk)
karena pijat-pijat mati tuma
- mendapat (ke)celaka(an) karena berteman dengan orang jahat atau karena (ke)salah(an) orang lain
(jika) kasih akan padi, buanglah rumput
- jika kasih kepada anak istri, berhentilah menyayangi perempuan lain
kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan
- cinta kasih anak kepada ibu tidak sebanyak cinta kasih ibu kepada anak
kasihkan anak tangan-tangankan, kasihkan bini tinggal-tinggalkan (sayang di anak dibenci, sayang di negeri ditinggalkan)
- yang disayangi itu hendaknya jangan terlalu dimanjakan
kata berjawab, gayung bersambut
- balas kecaman dengan cepat dan tepat
kata dahulu bertepati, kata kemudian kata bercari
- janji harus ditepati dan hanya boleh diubah setelah diperoleh kebulatan kata pula; sesuatu yang telah dijanjikan (ditentukan) dahulu harus ditepati, sedangkan hal yang timbul kemudian (belakangan) harus dimufakatkan lagi
(seperti) katak di bawah tempurung
- berpengetahuan yang sangat picik; sangat picik pengetahuannya; kurang luas pandangannya
(seperti) katak ditimpa kemarau
- berkeluh kesah tidak keruan (hiruk-pikuk dsb); sangat gaduh
kawan gelak banyak, mitra menangis jarang bersua
- sahabat di waktu senang banyak, sahabat di waktu susah (melarat) sedikit
tiada kayu janjang dikeping
- suatu hal yang tidak sanggup ditangguhkan, kalau tidak, akan mendatangkan malu
ke bukit sama mendaki, ke lurah sama menurun
- seia sekata
ke gunung tak sanggup angin
- akan mendapat keuntungan tetapi gagal
ke hulu kena bubu, ke hilir kena tengkalak (ke hulu menongkah surut, ke hilir menongkah pasang)
- tidak sanggup terhindar dari bahaya; orang yang selalu sial
ke langit tak sampai, ke bumi tak nyata
- setengah-setengah, kepalang tanggung di dalam menuntaskan pekerjaan atau mempelajari ilmu
ke mana angin yang deras, ke situ condongnya (ke mana kelok lilin, ke sana kelok loyang)
- tidak teguh pendirian; tidak punya pendirian, selalu mengikut kata orang lain
ke mana condong, ke mana rebah
- pekerjaan yang sudah dilakukan berdasarkan budpekerti atau kebiasaan
ke mana dialih, lesung berdedak juga
- sesuatu yang memang merugikan (menyusahkan), di mana pun akan merugikan juga
ke pulang kampung tentu hulunya, ke hilir tentu muaranya
- suatu maksud atau niat hendaklah tentu wujud atau tujuannya
ke sawah berlumpur, ke ladang berarang
- tiap pekerjaan ada kesukarannya
ke sawah tidak berlubuk, ke ladang tidak berarang
mendapat untung dsb tidak dengan bersusah payah; tercapai maksudnya
tidak mau bekerja; pemalas
kecil dikandung ibu, besar dikandung adat (hidup dikandung adat), mati dikandung tanah
- manusia itu selalu terikat oleh tata tertib masyarakat, tidak pernah bebas sama sekali; selama hidup orang harus taat pada budpekerti kebiasaan dalam masyarakat
- mati (dipendam di dalam tanah)
kecil tapak tangan, nyiru ditadahkan
- ingin mendapat sebanyak-banyaknya
kecil teranja-anja, besar terbawa-bawa (sudah renta terubah tidak)
- segala sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dari kecil sukar untuk mengubahnya
kecil-kecil anak, kalau sudah besar onak
- anak itu selagi kecil menyenangkan hati, tetapi kalau sudah besar menyusahkan hati (karena kelakuannya dsb)
kecil-kecil cabe rawit (kecil-kecil lada api (padi, kutuk))
- tampaknya kecil, tetapi cerdik (pandai, pemberani, membahayakan, ampuh, dsb.)
(seperti) kedangkan dengan caping
- orang-orang yang dekat dan suka tolong-menolong
tidak kekal bunga karang
- hal kekayaan (kemuliaan, hasil, dsb) yang tidak berlangsung lama
kelam bagai malam dua puluh tujuh
- suatu hal atau masalah yang sangat gelap, tidak ada bayangan sedikit pun bagaimana akan mengusut dan menyelidikinya
kelam disigi, lekung ditinjau (Minangkabau)
- segala hal yang kurang terang harus diselidiki baik-baik
(seperti) kelekatu masuk api
- tidak memedulikan ancaman maut
keli dua selubang
- seorang perempuan mempunyai kekasih dua orang
tidak kelih mau tengok
- ingin mendapat sesuatu, tetapi segan berusaha
kelihatan asam kelatnya
- kelihatan sifatnya yang kurang baik
(bagai) keluang bebar petang
- ramai-ramai berkerumun
keluar tak mengganjilkan, masuk tak menggenapkan ([masuk tak genap]], keluar tak ganjil; masuk tidak genap, keluar tidak ganjil)
- hal (orang) yang tidak terpandang (tidak berharga) sedikit juga dalam masyarakat
kemiri jatuh ke pangkalnya
- beroleh tempat yang pantas; kembali ke tempat asalnya
(bagai) kena buah malaka
- sangat terperanjat seperti kena peluru karena penghinaan yang tidak disangka-sangka
kena kecipuk orang berbelut
- terlibat dalam masalah orang lain; turut menderita akhir kesalahan orang lain
kena kelikir
- berada di bawah kekuasaan seseorang
kena pedang bermata dua
- amat sakit hatinya
(bagai) kena santung pelalai
- gadis yang lupa (tidak ingat) akan bersuami (karena diguna-gunai orang)
kena sepak belakang
- tertipu oleh perbuatan orang yang tidak mau berterus terang atau yang tidak jujur
(kalau) kena tampar, biar dengan tangan yang pakai cincin ((kalau) kena tendang, biar dengan kaki yang pakai kasut)
- jika diberi malu oleh perempuan, lebih baik oleh perempuan baik-baik daripada oleh perempuan jalang
kendur menyusut, tegang memutus
- dikatakan wacana cara memerintah atau mengurus sesuatu yang kurang baik, yaitu kelemahan yang menimbulkan kekacauan dan kekerasan yang mengakibatkan kerusuhan
kenyang makan garam (banyak makan garam; banyak menelan garam hidup; tahu di asin garam)
- sudah banyak berpengalaman dalam hidup;
kepak singkat, terbang hendak tinggi (sayap singkat, terbang hendak jauh)
- kemampuan sedikit, keinginan tinggi; hendak berbuat sesuatu yang melebihi kemampuan
kepala sama berbulu, pendapat berlain-lainan (kepala sama hitam, pendapat berlain-lain)
- setiap orang berlain-lainan pendapatnya
(sebagai) kepiting batu
- sangat kikir
(seperti) kepiting tidak tahu bungkuknya (udang tak tahu bungkuknya; udang tak tahu di bungkuknya)
- orang yang tidak tahu akan kekurangan dirinya (cacat celanya, kebodohannya, dsb.) sendiri
(sebagai) kera sanggup canggung
- merapatkan dirinya kepada orang yang telah memberi pertolongan
(seperti) kera dengan monyet (kera menjadi monyet; bertukar beruk dengan cigak)
- setali tiga uang, jadi sama saja halnya
kera kena belacan
- sangat gelisah (kurang senang dsb)
(seperti) kera mendapat bunga, ((seperti) kera diberi kaca; monyet mendapat bunga; kodok sanggup bunga sekuntum)
- mendapat sesuatu yang tidak sanggup mempergunakannya; tiada sanggup menghargai keindahan (jasa, nilai, dsb); tidak tahu menghargai suatu barang yang bagus; sia-sia saja (tidak sanggup mempergunakan sesuatu yang baik)
kera menegurkan tahinya
- membukakan kehinaan sendiri
kerak nasi membusut jantan
- banyak sekali sisanya (sesudah perayaan dsb)
keras bagai batu, tinggi bagai bukit
- tidak mau berdasarkan perintah
keras ditakik, lunak disudu
- segala perintah hendaklah diberikan dengan penuh kebijaksanaan
kerat rotan, patah arang
- telah putus sama sekali; tidak sanggup didamaikan lagi
(seperti) kerbau dicocok hidung (kerbau dicocok hidungnya)
- selalu berdasarkan saja karena kebodohannya
kerbau menanduk anak
- hanya akal-akalan saja; tidak dengan sungguh-sungguh
kerbau punya susu, sapi punya nama
- seseorang yang menciptakan kebaikan atau bersusah payah, tetapi orang lain yang mendapat pujian
kerbau runcing tanduk
- orang yang telah populer kejahatannya
kerbau seratus sanggup digembalakan, insan seorang tiada terkawal
- menjaga seorang perempuan lebih sukar daripada menjaga hewan yang banyak
kerbau turun berendam
- |ki=y| waktu pukul lima petang
kerosok ular di rumpun bambu
- tidak perlu takut akan gertakan atau ancaman orang
kesat daun pimping
- dikatakan kepada orang yang tidak selamanya lemah saja (kalau perlu sanggup bertindak keras juga)
ketahuan hina mulianya
- mengetahui kedudukan yang sebenarnya
ketam menyuruhkan anaknya berjalan betul
- orang yang memberi nasihat, tetapi ia sendiri tidak melaksanakan mirip yang dinasihatkannya itu
(seperti) ketiak ular, panjang lanjut (tidak putus-putusnya)
- tidak berketentuan (baik buruknya)
kilat di dalam kilau
- ada maksud tertentu yang terselubung dalam perkataan (gerak-gerik dsb)
(bagai) kinantan hilang taji
- seseorang yang telah kehilangan penghargaan
kini gatal, besok digaruk
- pertolongan yang datangnya terlambat
kita di pangkal merawal ia di ujung merawal
- tanggungan kita lebih berat daripada tanggungannya
kita semua mati, tetapi kubur masing-masing
- lain orang lain pikirannya
(seperti) kodok ditimpa kemarau
- berkeluh kesah tidak keruan
koyak tak berbunyi
- melakukan sesuatu yang kurang baik, tetapi tidak diketahui orang
kuah tumpah ke nasi (kuah tertuang ke nasi)
- dikatakan kepada anak yang dikawinkan dengan kemenakan
- (kiasan) sudah sewajarnya
kuat ikan karena radai (kuat burung karena sayap; kuat ketam karena sepit)
- tiap-tiap orang ada sedikit banyak kekuatannya (kelebihannya, kemampuannya) sendiri
- merasa kuat (berkuasa) karena ada keunggulan atau kelebihan
- seseorang ditakuti hanya selama ia berkuasa
kuat sepit karena kempa
- orang kuat dalam suatu masalah karena ada yang menolong di belakangnya
(kalau) kubuka tempayan budu, baharu tahu
- kalau kubuka rahasiamu, tentu engkau akan malu
(bagai) kucing dibawakan lidi
- sangat ketakutan
(bagai) kucing lepas senja
- sukar dicari
kucing pergi, tikus menari
- jika kepala (kantor, perusahaan, dsb) pergi bawahannya bersuka ria
(seperti) kuda lepas dari pingitan
- sangat girang karena sanggup bebas (lepas) dari kungkungan; seseorang yang merasa gembira sekali karena bebas dari larangan, kungkungan, dsb
kuda pelejang bukit
- orang yang menjadi kaki tangan (alat, perkakas) orang lain
kudis menjadi tokak
- perkara yang kecil menjadi besar
kuman beri bertali
- melakukan sesuatu yang tidak mungkin
kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak (selumbar di mata saudaramu tampak, balok di dalam matamu tidak tampak)
- kesalahan (kekurangan) orang lain walaupun kecil sekali akan kelihatan, tetapi kesalahan (kekurangan) sendiri (meskipun besar) tidak kelihatan
kumbang tidak seekor (bunga tidak sekaki)
- masih banyak laki-laki (wanita) lain tempat menambatkan hati
kundur tidak melata pergi, labu tidak melata mari
- persetujuan (persahabatan dsb) harus dari kedua belah pihak datangnya
kuning oleh kunyit, hitam oleh arang
- mudah dihasut atau dipuji
kurang taksir, hilang laba
- kurang hati-hati mungkin akan mendatangkan kerugian (kesusahan dsb)
kurang-kurang bubur, lebih-lebih sudu (sudu yang lebih)
- perkara kecil yang dibesar-besarkan karena menjadi buah bibir orang; sedikit pengetahuan, tetapi cakap besar
kusut diselesaikan, keruh diperjernih
- perselisihan hendaklah diselesaikan secara baik-baik
tak ada kusut yang tak selesai
- tidak ada perselisihan yang tidak sanggup didamaikan

Peribahasa Indonesia aksara L
Peribahasa Indonesia mulai aksara L
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara L:
(kalau) laba bercikun-cikun, buruk diberi tahu orang
- apabila beroleh kesenangan membisu saja, tetapi apabila menderita kesusahan berkeluh kesah atau minta tolong kepada orang lain
laba sama dibagi, rugi sama diterjuni
- bersahabat sehidup semati
laba tertinggal, harta lingkap
- tidak beroleh keuntungan sama sekali, bahkan modalnya ikut habis
- (seperti) labu dibenam
- sangat congkak
- labu dikerobok tikus
- gadis yang bukan perawan lagi
- ladang yang berpunya
- perempuan yang sudah kawin
- lading tajam sebelah
- selalu mau mendapatkan pemberian, tetapi segan memberi
lagi lauk, lagi nasi
- semakin kaya, semakin banyak kenalan (sahabat)
lagi murah, lagi menawar (makin murah, makin menawar)
- makin diberi, makin banyak lagi yang diminta
lain bengkak, lain bernanah (lain bengkak, lain menanah)
- seseorang yang bersalah, orang lain yang menanggung atau menderita balasannya (menerima hukuman)
lain biduk, lain di galang
- jawaban yang bersalahan dengan pertanyaan (tidak menjawab barang apa yang ditanyakan)
lain di mulut, lain di hati
- yang dikatakan berbeda dengan isi hatinya
lain dulang, lain kaki, lain orang, lain hati
- tiap-tiap orang berlainan kesukaannya
lain gatal, lain digaruk
- lain yang ditanya lain yang dijawab
lain ladang, lain belalang, lain lubuk, lain ikannya
- tiap-tiap negeri atau bangsa berlainan aturan dan ada budpekerti istiadatnya sendiri
lain sakit, lain diobat, lain luka, lain dibebat
- jawab yang berlainan dengan apa yang dinyatakan; yang diberikan berlainan dengan yang diminta
lain yang diagak, lain yang kena
- yang dimaksudkan berlainan dengan yang didapat
laki pulang kelaparan, dagang kemudian ditanakkan
- lebih banyak mengindahkan urusan orang lain daripada urusan sendiri; orang lain ditolong, tetapi keluarga sendiri ditelantarkan
(jika)tak kemudian dandang di air, di gurun ditanjakkan (tak kemudian dandang di air, di gurun dirangkakkan)
- dengan berbagai-bagai ikhtiar untuk memberikan maksudnya
lalu penjahit, kemudian kelindan (lalu ujung, kemudian kelindan; lulus ujung, lulus kelindan)
- apabila maksud (usaha, daya upaya) yang pertama/utama telah berhasil/tercapai, maksud yang berikutnya atau yang lain pun akan lulus (tercapai, berhasil) pula
(seperti) lampu kekurangan minyak
- perihal seseorang yang hidupnya sangat melarat; perihal seseorang yang penyakitnya sudah sangat parah (sudah hampir mati)
lancar kaji karena diulang, pasar jalan karena diturut
- kepandaian atau kemahiran didapat karena rajin berlatih; orang sanggup mahir setelah kerap kali mengerjakan sesuatu
(bagai) langau di ekor gajah
- selalu tunduk kepada kemauan orang besar atau orang pandai
(jika) langkah sudah terlangkahkan, berpantang dihela surut
- suatu pekerjaan yang telah dimulai dengan saksama, sekali-kali jangan dilarang sebelum tujuan tercapai
langkas buah pepaya
- hal yang tidak mungkin; mustahil
lapuk oleh kain sehelai
- dalam hidupnya hanya beristri (bersuami) seorang
takkan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah dia
- jangan tergesa-gesa dalam mengerjakan (mencapai) sesuatu yang telah pasti; sesuatu yang sudah pasti (diperoleh) sehingga tidak perlu tergopoh-gopoh (diburu-buru) benar dalam mengerjakannya
laut budi, tepian akal (lubuk akal, lautan ilmu; lubuk akal, tepian budi)
- sangat luas dan banyak pengetahuannya; seseorang yang banyak ilmu dan bijaksana
laut ditembak, darat kena
- lain yang diperoleh dari yang diharapkan
laut ditimba akan kering
- betapa pun banyaknya harta, jikalau selalu dibelanjakan, akhirnya akan habis juga
laut madu berpantaikan sakar (gula)
- perkataan yang manis keluar dari verbal orang yang baik rupanya
laut mana yang tak berombak, bumi mana yang tak ditimpa hujan
- bagaimanapun insan tidak akan luput dari kekhilafan (kesalahan)
tak ada maritim yang tak berombak
- setiap pekerjaan (usaha) selalu ada risiko dan kesukarannya
layang-layang putus talinya
- seseorang yang sudah putus harapan, sudah tidak berdaya lagi, hanya terserah kepada nasib
layar menimpa tiang
- kawan menjadi lawan
lebih baik mati berkalang tanah, daripada hidup bercermin bangkai (daripada hidup berlumur tahi, lebih baik mati bertimbun bunga)
- daripada hidup menanggung malu, lebih baik mati
lebih berharga mutiara sebutir daripada pasir sepantai
- seseorang yang baik, meskipun ia tidak kaya, jauh lebih berharga dan mulia daripada orang kaya yang jahat dan jahil
tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan (tak lapuk di hujan, tak lekang di panas)
- tetap tidak berubah selamanya (tentang adat)
lemak manis jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan (manis jangan lekas ditelan, pahit jangan lekas dimuntahkan)
- suatu perundingan, jikalau baik sekalipun jangan terus diterima dan jikalau kurang baik jangan pula terus ditolak, hendaklah dipikirkan dalam-dalam dan ditimbang baik-baik dahulu baik jeleknya; segala sesuatu hendaknya ditimbang baik-baik dahulu sebelum diterima atau ditolak
lemak penyelar daging
- memboroskan harta benda tuannya
lembut mirip buah bemban
- tidak kaku
lempar batu, sembunyi tangan
- berbuat kurang baik kepada orang, kemudian berpura-pura tidak tahu; melaksanakan sesuatu (kegiatan dsb), tetapi kemudian berdiam diri seperti tidak tahu-menahu
lengan bagai lilin dituang
- lengan yang indah bentuknya
lengan mirip sulur bakung
- lengan yang halus di ujung, besar di tengah dan lingkaran di pangkalnya
lepas bantal berganti tikar
- seorang laki-laki kawin dengan saudara perempuan atau keluarga istrinya yang meninggal
lepas dari verbal harimau, jatuh ke verbal buaya
- lepas dari ancaman yang besar, kemudian jatuh ke dalam ancaman yang lebih besar lagi
lesung mencari alu
- perempuan mencari laki-laki
lewat dari manis, masam, lewat dari harum, busuk
- perihal orang yang mula-mula berkasih-kasihan sangat mesra, tetapi kemudian, selalu berselisih dan bertengkar
licin bagai belut
- cerdik dan licik sehingga susah menghadapinya (menangkapnya)
licin karena minyak berminta, elok karena kain berselang
- sindiran untuk merendahkan orang yang arogan karena harta atau barang yang dipinjam
lidah tak bertulang
- mudah saja menyampaikan (menjanjikan) sesuatu yang berat yaitu melaksanakannya
lihat anak, pandang menantu
- pekerjaan (hal dsb) hendaklah ditimbang, di samping baik bagi diri sendiri hendaknya baik juga bagi orang lain; segala urusan anak hendaklah ditimbang-timbang dahulu apakah hal itu akan mengakibatkan keadaan yang tidak baik pada menantu, sekalipun hal itu akan menguntungkan anak itu sendiri; setiap pekerjaan hendaklah ditimbang-timbang, jikalau baik bagi diri sendiri dan baik pula bagi orang lain, maka gres dilakukan
limau masak sebelah, perahu tenggelam sekerat
- aturan (hukum dsb) yang tidak adil, membeda-bedakan golongan, kedudukan, dsb, tidak sama rata
(seperti) limau masak seulas
- (orang) yang menonjol di antara saudara-saudaranya (lebih pandai, kaya, dsb)
(seperti) lipas kudung
- selalu bergerak (tentang tangan dsb)
- selalu dalam keadaan sibuk
(seperti) lonjak alu penumbuk padi
- berjalan dengan langkah yang gagah, tetapi sombong
lonjak bagai labu dibenam
- orang yang sombong
lopak jadi perigi (lupak jadi perigi)
- naik derajat (kedudukan), mirip orang miskin menjadi kaya dsb
lubuk dalam, si kitang yang empunya
- setiap orang berkuasa di lingkungan sendiri
lubuk menjadi pantai, pantai menjadi lubuk
- segala sesuatu tiada tetap
lulus jarum, lulus kelindan
- jika maksud yang satu sudah tercapai maksud yang lain sanggup diharapkan tercapai pula
sudah lulus maka hendak melantai
- sudah celaka gres ingat
lulus tidak berselam, hilang tidak bercari
- orang yang menderita sengsara, tetapi tidak ada yang mau menolong
lunak disudu, keras ditakik (lunak disudu, keras tekik)
- yang penurut diperlakukan dengan lemah lembut, sedangkan yang melawan harus ditindak dengan tegas; waktu memberi perintah (menguasai), orang yang halus diperlakukan dengan cara halus, orang yang membantah diperlakukan dengan keras
lunak gigi dari lidah
- sangat lemah lembut (merendahkan diri dsb)
lurus bagai piarit
- orang yang tampak baik, tetapi berhati jahat
lurus macam bendul
- sangat jujur

Peribahasa Indonesia aksara M
Peribahasa Indonesia mulai aksara M
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara M:
mabuk agak-agak (mabuk kira-kira)
- tidak berbuat apa-apa, hanya melamun, asyik berangan-angan
mabuk di enggang lalu
- sangat tertarik hatinya kepada orang yang belum dikenal
madu satu tong rembes, rembesnya pun madu jua
- jika baik asalnya, turunannya pun baik juga
mahal dibeli, sukar dijual (mahal membelikan, sukar dicari; mahal tak sanggup dibeli, murah tak sanggup diminta)
- sesuatu yang sukar akan diperoleh/didapat; jarang ada
main kong kalingkong
- menjalankan logika jahat untuk kepentingan diri sendiri; tidak jujur
tidak makan benang
- tidak masuk akal; tidak benar
makan bersabitkan
- orang yang senang, tiada bekerja dan sanggup makan minum yang cukup, misal dari istri yang kaya dan pemurah
makan bubur panas-panas
- terlalu berharap akan beroleh rezeki, kemudian bertindak tergesa-gesa sehingga kecewa jadinya
makan hati berulam jantung (makan upas berulam racun)
- bersusah hati karena perbuatan salah seorang sahabat karib; dikatakan kepada orang yang sangat bersedih hati
- orang yang dalam kesusahan dan sedih cita karena diliputi marabahaya yang besar
makan masak mentah
- tidak membedakan halal dan haram
tidak makan siku-siku
- cakap orang yang berleleran saja, tiada pribadi ke tujuannya
- tidak baik; tidak patut
makan sudah terhidang, jamu belum jua datang
- gadis yang telah besar, sudah patut bersuami, tetapi orang belum ada yang tiba meminangnya
sudah makan, bismillah
- suatu pekerjaan atau rundingan yang dilakukan terbalik, jadi tidak mengikuti aturan
makanan enggang akan dimakan pipit
- hendak melaksanakan sesuatu yang tidak sepadan dengan tarafnya (kesanggupan dsb)
maksud bagai, maksud manau
- menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai
malang celaka Raja Genggang, anak terbeli tunjang hilang
- hal orang yang malang, waktu diperoleh maksud yang kedua, yang sudah di tangan hilang pula
malang tak berbau
- kecelakaan tidak sanggup diketahui sebelumnya
malang tak boleh ditolak, mujur tak boleh diraih (mujur tidak boleh diraih, malang tidak boleh ditolak)
- nasib buruk tidak sanggup dicari-cari; tidak sanggup berbuat apa-apa lagi kalau takdir sudah demikian
maling teriak maling (maling berteriak maling)
- mendahului orang menyerahkan suatu kesalahan (kejahatan) supaya tidak dituduh orang
malu bertanya, sesat di jalan (malu berkayuh, bahtera hanyut; malu berdayung, bahtera hanyut; malu makan, perut lapar)
- kalau segan berusaha/tidak mau berikhtiar, tidak akan mendapat kemajuan
malu kalau anak harimau menjadi anak kucing (kambing)
- tidak sepatutnya kalau anak orang baik-baik atau pandai menjadi jahat atau bodoh
malu tercoreng di kening (malu tercoreng di dahi; malu tercoreng pada kening; terconteng arang di muka; tercoreng arang di dahi; tercoreng arang di kening; tercoreng arang di muka; menconteng arang di muka)
- memberi malu; mendapat malu besar; malu yang tidak sanggup dihilangkan lagi karena sudah diketahui orang banyak
mana busuk yang tidak berbau
- kejahatan (kesalahan) akhirnya akan tertangkap berair juga
mandi dalam cupak
- serba tanggung (tidak cukup)
(bak) mandi di air kiambang, pelak lepas gatal pun datang
- sesuatu yang diperoleh itu sekalipun berkhasiat juga, tetapi kemudian mendatangkan yang lebih menyiksa
mandi sedirus
- mendapat kebanggaan yang belum pada tempatnya
mandi tak basah (berendam tak basah)
- berbuat sesuatu tanpa mengacuhkan teguran atau peringatan
- tidak menaruh perasaan (belas kasihan)
(bagai) manik putus talinya (pengarang)
- perihal air mata yang bercucuran
manikam jatuh ke pelimbahan, tak hilang cahayanya
- orang yang asalnya baik jikalau ia miskin ataupun menjadi suruh-suruhan orang, tabiatnya, kelakuannya, dan budi bahasanya tetap baik
manis daging
- orang yang biasa dituduh melaksanakan salah satu kejahatan, padahal ia tidak bersalah
manis mirip gula derawa (manis bagai gula jawa)
- berpatutan, menyerupai dua orang suami-istri yang sama elok rupanya
manusia mengikhtiarkan, Allah menakdirkan
- ikhtiar atau logika budi ada di tangan manusia, jadi orang harus bekerja sekeras-kerasnya untuk mencapai tujuannya, tetapi berhasil tidaknya perjuangan itu bergantung pada takdir Tuhan
manusia tahan kias, hewan tahan palu
- mengajar insan dengan sindiran sudah cukup, tetapi mengajar hewan harus dengan pukulan
manusia tertarik oleh tanah airnya, anjing tertarik oleh piringnya
- orang yang berilmu itu jauh pemandangannya, tetapi orang yang bodoh hanya memikirkan keperluan perutnya, kalau ia telah kenyang sudah tidak menghendaki apa-apa lagi
mara hinggap mara terbang, enggang kemudian ranting patah
- seseorang yang tidak berbuat suatu kesalahan, tetapi pada waktu terjadi suatu kejahatan ia yang dituduh berbuat kesalahan itu
mara jangan dipukat, rezeki jangan ditolak
- jangan mencari-cari ancaman atau kecelakaan
marah akan tikus rengkiang dibakar
- karena takut (tidak suka dsb) pada sesuatu yang kecil, dibuangnya (dirusakkannya) sesuatu yang lebih besar dan berharga, yang melibatkan sesuatu yang kecil tersebut
masak buah rumbia
- perkara yang tidak mungkin terjadi, atau yang tidak mungkin diperoleh
masak malam, mentah pagi (siang)
- suatu hal yang telah putus (sudah jadi), tetapi tidak lama kemudian berubah
masih berbau pupuk jeringau
- masih muda sekali (belum berpengalaman)
masin lidahnya (masin mulutnya, masin perkataannya)
- apa yang dikatakannya terjadi; perkataannya selalu dituruti (dikabulkan) orang
- pandai berkata-kata
sudah masuk angin
- perihal suatu masalah yang sudah dicampuri orang lain sehingga tidak benar lagi
masuk dari kuping kiri keluar lewat kuping kanan
- tidak mendengarkan nasihat
masuk sangkar kambing mengembik, masuk sangkar kerbau menguak
- menyesuaikan diri dengan tempat dan keadaan
masuk lima, keluar sepuluh (masuk tiga, keluar empat)
- belanja yang dikeluarkan (pengeluaran) jauh lebih besar daripada penghasilan (pendapatan)
masuk meliang penjahit, keluar meliang tabuh
- membelanjakan uang lebih banyak daripada pendapatan
masuk sarang harimau
- terperangkap ke dalam suatu ancaman besar
masuk indera pendengaran kanan, keluar indera pendengaran kiri (masuk ke indera pendengaran kanan, keluar ke indera pendengaran kiri)
- tidak dimasukkan ke dalam ingatan (tentang nasihat, pelajaran)
mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki
mata memandang apa hendak sakit, pundak memikul timpa perasaan (seberapa berat mata menentang, berat jua pundak memikul)- berapa jua susah orang melihat suatu penderitaan yang ditanggung oleh orang lain, terlebih susah jua orang yang menanggungnya
mata tidur, bantal terjaga
- seorang istri yang berlaku serong ketika suaminya sangat percaya akan kelurusannya
matahari itu bolehkah ditutup dengan nyiru
- suatu kebenaran yang positif itu dapatkah dilindungkan atau disembunyikan
mati anak berkalang bapak, mati bapak berkalang anak
- anak dan bapak wajib tolong-menolong
mati ayam, mati tungau
- jika tuannya celaka, anak buahnya ikut mencicipi celaka juga
mati berkafan cindai
- mati dengan nama baik (terhormat)
mati dicatuk katak
- orang yang berkuasa dikalahkan oleh orang yang lemah
mati enau tinggal di rimba
- orang kecil jikalau sudah mati namanya tidak akan disebut-sebut lagi
mati gajah tidak sanggup belalainya, mati harimau tidak sanggup belangnya
- tahu melaksanakan perbuatan jahat dan tahu pula menyembunyikan dan menghilangkannya
mati ikan karena umpan, mati sahaya karena budi (mati semut karena gula; mati semut karena manisan)
- manusia sanggup dibujuk atau dikuasai dengan budi atau verbal manis; orang yang mendapat peristiwa (tertipu dsb) karena bujuk dan rayuan yang menyenangkan
sudah mati kutunya (mati kutu)
- sudah hilang kekuatannya; tidak berbuat apa-apa lagi; celah
mati puyuh hendakkan ekor
- menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai
mati seladang
- beristri seorang saja
mati tidak akan menyesal, luka tidak akan menyiuk (mati takkan menyesal, luka takkan menyiuk)
- sudah berketetapan hati untuk melaksanakan sesuatu dan tidak akan menyesal atau mengumpat kemudian jikalau timbul peris-tiwa yang tidak baik karena perbuatan itu
telah mati yang bergading
- telah meninggal orang yang berkuasa (disegani)
mati-mati berdawat biar hitam (mati-mati mandi biar basah)
- tiap-tiap pekerjaan janganlah dilakukan kepalang tanggung, janganlah diusahakan separuh jalan melainkan dikerjakan hingga pada kesudahannya
mati-mati berminyak biar licin
- setiap pekerjaan janganlah kepalang, jangan diusahakan separuh jalan, tetapi dikerjakan hingga selesai
mati-mati mandi biar basah
- jangan kepalang tanggung
mayang menolak seludang
- melupakan orang yang telah memelihara semenjak kecil
(seperti) mayat ditegakkan
- berbadan kurus dan bermuka pucat
melakak kucing di dapur
- berbuat aniaya dengan cara yang mudah
melanggar benang hitam
- melanggar pantangan; melanggar budpekerti resam
melangkahi ular
- melakukan sesuatu yang berbahaya
melanting menuju tampuk, berkata menuju benar
- dalam rapat (perundingan), kita harus menggunakan dasar kebenaran dan kejujuran
- setiap perjuangan ada maksudnya
melarat panjang
- selalu dalam kesengsaraan
melekatkan kersik ke buluh (menampalkan kersik ke buluh)
- melakukan pekerjaan dengan susah payah, tetapi sia-sia; menasihati orang dengan sia-sia saja (tidak dituruti)
melepaskan anjing terjepit
- menolong orang yang tidak tahu membalas budi
meletakkan api di bubungan
- sengaja mencari bahaya
(bagai) melihat asam
- ingin sekali
melonjak badar, melonjak gerundang
- meniru-niru lagak (cara hidup) orang besar atau orang kaya
meludah ke langit, muka juga yang basah
- melawan atau membantah orang yang berkuasa, akhirnya sendiri yang mendapat kesusahan atau kesulitan
(seperti) melukut di tepi gantang
- tidak sanggup berbuat apa-apa; masalah kecil yang tidak mendapat perhatian
melukut tinggal sekam melayang
- yang baik tetap, yang buruk akan hilang
melulur bersetungging
- mengerjakan sesuatu karena terpaksa (malu, takut, dsb)
(bagai) melulusi baju sempit (terbuang ke sisiran)
- seseorang yang merasa senang karena terlepas dari kesusahan
memagar diri bagai aur
- hanya memikirkan diri sendiri
memahat di dalam baris, berkata dalam pusaka
- mengerjakan sesuatu sebagaimana mestinya
memakan habis-habis, menyuruh hilang-hilang
- jika merahasiakan sesuatu, hendaklah dilakukan dengan sebaik-baiknya
memakuk dengan punggung lading
- sangat menyakiti hati orang
memalit rembes menampung titik
- biar sedikit diterima juga
memancing dalam belanga (memepas dalam belanga)
- mencari keuntungan dalam lingkungan (keluarga, teman, kawan) sendiri
memanjat bersengkelit
- belum berpengalaman
memanjat dedap
- menekat (karena terpaksa)
memanjat terkena seruda
- mendapat rintangan dalam usahanya
memasang pelita tengah hari
- menerangkan apa-apa yang sudah tidak perlu diterangkan lagi
memasukkan minyak tanah
- menghasut
(bagai) membakar tunam basah
- hal mengajar anak yang bodoh, sukar dimengerti (diterima) pelajaran itu olehnya
membalik-balik mayit di kubur
- menyebut-nyebut nama orang yang sudah meninggal
membangkit batang terendam
- mengadakan (memunculkan kembali) sesuatu (nama) yang telah lama hilang dari ingatan (seperti mengangkat penghulu yang telah lama tidak ada); mengulangi masalah yang sudah lama dilupakan
membasuh najis dengan malu
- membuang malu dengan jalan yang lebih hina
membawakan cupak ke negeri orang
- memakai adat-istiadat sendiri di negeri orang
membekali budak lari
- dua kali merugi
membeli kerbau bertuntun (membeli kerbau di padang; kucing dalam karung)
- membeli sesuatu tanpa dilihat dahulu barang yang akan dibelinya; kawin dengan gadis yang belum dikenal
memberi lauk kepada orang membantai
- memberi pertolongan kepada orang yang tidak perlu ditolong (orang kaya dsb)
membesarkan kerak nasi
- menambah-nambah belanja yang tidak perlu
membuat titian berakuk
- memakai/memasang tipu budi bulus untuk mencelakakan orang
membuka tambo lama
- membangkit-bangkit masalah yang sudah-sudah
membungkus tulang dengan daun talas
- menyembunyikan rahasia dengan tidak berhati-hati
memegang besi panas
- melakukan sesuatu dengan selalu diliputi khawatir dan takut
(seperti) memegang tali layang-layang
- orang berkuasa (kaya) yang sanggup berbuat sekehendak hatinya terhadap orang lemah
memerah santan di kuku (meremas santan di kuku)
- mencari keuntungan dengan jalan yang sukar sekali; meminta sesuatu kepada orang yang tidak punya (menghendaki sesuatu yang tidak mungkin diperoleh)
memikul di bahu, menjunjung di kepala
- mengerjakan sesuatu berdasarkan aturan
memilin kacang hendak mengebat, memilin jering hendak berisi
- melakukan perbuatan atau tindakan dengan maksud tertentu
memperlapang sangkar musang, mempersempit sangkar ayam
- memberi kesempatan baik kepada orang yang bermaksud jahat
mempertinggi semangat anjing
- memperbaiki nama orang jahat (tentu sia-sia)
mempertinggi tempat jatuh, memperdalam tempat kena
- sengaja membesar-besarkan kesalahan sendiri sehingga mendapat eksekusi (kerugian) yang berat
menabur bijan ke tasik (menabur biji atas batu; menanam biji atas batu)
- sia-sia saja (seperti berbuat kebaikan kepada orang yang tidak tahu membalas budi, memberi pesan yang tersirat kepada orang yang tidak mau mengindahkan, dsb.)
menahan jerat di tempat genting (menahan lukah di penggentingan; menangguk di air keruh; memancing di air keruh; mengail di air keruh; mengail dalam belanga, menggunting dalam lipatan)
- mengambil keuntungan dalam keadaan yang kacau (dari kesusahan atau penderitaan orang lain, pada waktu ada kerusuhan, perselisihan dsb.); mempergunakan kesempatan untuk keuntungan pribadi tanpa memikirkan nasib mitra akhir perbuatan itu
menaikkan air ke gurun (menaikkan bandar sondai; membandarkan air ke bukit)
- melakukan pekerjaan yang sukar sekali; mengerjakan sesuatu dengan sia-sia
(bagai) menakik darah mati dari alu (menakik darah mati dari batu)
- bekerja keras tetapi sedikit hasilnya
menambak gunung, menggarami laut (menambak gunung, menggarami air laut; menambak ke laut; membuang garam ke laut; membuang bunga ke jirat)
- memberi pertolongan/bantuan kepada orang yang sekali-kali tidak memerlukannya/tidak perlu dibantu (orang kaya, dsb.);
- berbuat baik kepada orang yang tidak tahu membalas budi
- melakukan suatu pekerjaan yang sia-sia/tidak ada gunanya; membuang-buang tenaga (uang, waktu, dsb) dengan sia-sia
menambat tidak bertali
- pria dan perempuan yang hidup sebagai suami istri, tetapi tidak menikah
(kalau) menampi jangan tumpah padinya
- mengerjakan sesuatu dengan sebaik-baiknya
menanak semua berasnya
- memperlihatkan semua hartanya (kepandaian dsb)
menangis daun bangun-bangun hendak sama dengan hilir air
- perbuatan yang sia-sia hendak menyamai orang lain yang melebihi dirinya
(seperti) menangkap ikan dalam belanga
- sesuatu yang sudah pasti akan didapat
(seperti) menanti orang dahulu, mengejar orang kemudian (melalah orang kudian; menanti putih gagak hitam; menanti ara tak bergetah; menanti kucing bertanduk; menanti kuar bertelur; menanam mumbang; menunggu angin lalu; menunggu maritim kering; mencari belalang atas akar; mencari jejak dalam air; mencari kutu dalam ijuk; mencari umbut dalam batu; mencungkil bakteri dengan alu; menegakkan benang basah; menegakkan sumpit tak berisi; menggantang anak ayam; menghasta kain sarung; mengisi gantang pesuk; mengisi perian bubus; mengukir langit; menyenduk kuah dalam pengat; menyukat belut; menyurat di atas air; menjaring angin; usaha menjaring angin; wau melawan angin)
- melakukan pekerjaan/perbuatan (menunggu, dsb.) yang sia-sia belaka; mengerjakan/mengharapkan sesuatu yang mustahil/tidak mungkin terpenuhi/diperoleh/didapat/dilaksanakan/berhasil
menari di ladang orang (merentak di ladang orang)
- bersenang-senang menggunakan harta orang atau di rumah orang lain
(seperti) menating minyak penuh
- memperlakukan dengan penuh kasih sayang (sangat hati-hati dsb)
mencabik baju di dada (mengembang ketiak amis)
- membuka rahasia kaum keluarga sendiri; menceritakan keburukan (aib keluarga) sendiri kepada orang lain
mencakus ganti asah (menanti tukang belum datang)
- sesuatu yang digunakan untuk sementara waktu saja sebelum ada yang lebih baik (jadi hanya sekadar mencukupi kebutuhan)
mencampakkan kerikil ke luar
- lebih suka berbuat baik kepada orang lain daripada kepada keluarga sendiri
mencari lantai terjungkat
- mencari-cari kesalahan orang
mencari yang sehasta sejengkal
- menyelidiki jauh dekatnya perhubungan kerabat
mencencang berlandasan, melompat bersetumpu (bertumpuan)
- jika hendak melaksanakan sesuatu, hendaknya menyediakan alat atau syaratnya dahulu
mencencang lauk tengah helat
- membukakan rahasia sendiri di hadapan orang banyak
mencencangkan lading patah
- membanggakan sesuatu yang tidak ada harganya sama sekali
mencit seekor, penggada seratus
- berhadapan dengan lawan yang banyak (lebih kuat dsb)
mendabih menampung darah
- sangat tamak
mendapat hidung panjang (beroleh hidung panjang; mendapat panjang hidung)
- mendapat malu atau kecewa
mendapat angin ribut tertimbakan (mendapat pisang berkubak)
- mendapat untung yang tidak disangka-sangka; mendapat keuntungan yang banyak dengan mudah
mendapat sama berlaba, kehilangan sama merugi
- suka sedih sama-sama dipikul
mendapati tanah terbalik
- mendapati mayit sudah terkubur
mendebik mata parang (menepik mata pedang)
- melawan/menentang orang yang berkuasa
mendengarkan cakap enggang
- mendengarkan bujukan musuh
mendukung biawak hidup
- melakukan sesuatu atau mempunyai anak (istri dsb) yang sangat menyusahkan
menebang menuju pangkal, melanting menuju tampuk
- setiap tindakan yang dilakukan harus ada maksud dan tujuannya
menebas buluh serumpun
- merusak seluruh nama keluarga
menegakkan juek-juek setelah menyabit
- sesudah masalah (pekerjaan) selesai, gres teringat akan cara yang terbaik untuk menyelesaikannya
menembak beralamat, berkata bertujuan
- suatu perbuatan (pekerjaan) harus ada maksudnya
menempong menuju jih
- langsung mengenai sasarannya (maksudnya)
menengadah ke langit hijau
- tidak ada harapan akan mendapat pertolongan
menengadah membilang layar, menangkup membilang lantai
- pikirkan baik-baik sebelum melaksanakan pekerjaan
(bagai) menentang matahari
- melawan atau menyanggah kekuatan atau kekuasaan yang jauh lebih tinggi daripada kuasa atau kekuatan penyanggah itu tentu akan binasa
menepak nyamuk menjadi daki
- melawan orang yang lemah tidak akan mendapat nama baik
(seperti) menepung tiada berberas
- banyak cakap, tidak berisi
mengadu buku jari (mengadu buku lima; mengadu buku lidah)
- bertinju; berkelahi; berbantah; bertengkar mulut
mengail berumpan, berkata bertipuan
- kalau menghendaki sesuatu dari orang lain, harus pandai mengambil hatinya
mengairi sawah orang
- menguntungkan orang lain
mengais dulu maka makan
- baru sanggup makan setelah bekerja berat (sukar hidupnya)
mengajar orang renta makan dadih (orang renta diajar makan pisang)
- mengajar orang yang lebih pandai; orang yang sudah tahu (ahli, pandai) tidak usah diajari
mengalangkan leher, minta disembelih
- mengharapkan kesusahan (kecelakaan)
mengambil bungkal kurang
- merasa tersinggung oleh perkataan orang lain
mengata dulang paku serpih, mengata orang awak yang lebih
- mencela orang, tetapi diri sendiri ternyata lebih buruk daripada yang dicela
mengaut keuntungan dengan siku (menggaut keuntungan dengan siku)
- selalu hendak mencari untung sebanyak-banyaknya, tidak peduli apakah orang lain akan menderita karena perbuatannya itu
mengebat erat-erat, membuhul mati-mati (menggenggam erat, membuhul mati)
- apabila menciptakan aturan/perjanjian harus dengan sempurna/diatur sebaik-baiknya
- memegang kesepakatan (putusan, nasihat, dsb) erat-erat
mengegungkan gung pesuk
- membanggakan kekayaan (kemuliaan) masa lampau
mengembalikan manikam ke dalam cembulnya
- memikirkan kembali apa-apa yang telah dikatakan
mengendap di balik lalang sehelai
- menyembunyikan sesuatu atau bersembunyi di tempat yang gampang diketahui orang
mengepit daun kunyit (Minangkabau)
- memuji-muji diri sendiri
mengepit kepala harimau
- menakut-nakuti orang lain
menggali lubang, menutup lubang (gali lubang, tutup lubang)
- meminjam uang untuk membayar utang
(bagai) menggenggam bara, terasa hangat dilepaskan
- melakukan suatu pekerjaan setelah mendapatkan kesukaran, pekerjaan itu ditinggalkan
menggenggam tiada tiris
- sangat menghemat
menggeriak bagai anak nangui
- orang yang beranak banyak, tetapi malas mencari nafkah
menggolek batang terguling
- melakukan pekerjaan yang mudah
telah mengguncang girik
- sudah renta sekali
menggunting dalam lipatan
- mencelakakan mitra (saudara dsb) sendiri
menghadapkan bedil pulang
- merugikan (mencelakakan) keluarga sendiri
menghambat kerbau berlabuh
- mencegah sesuatu yang akan mendatangkan keuntungan atau kesenangan kepada orang
menghapus arang di muka
- menghilangkan malu
(bagai) menghela rambut dalam tepung
- pekerjaan yang sulit atau pekerjaan yang harus dikerjakan dengan hati-hati sekali
(bagai) menghela tali jala
- sangat berhati-hati
menghendaki urat lesung
- menghendaki sesuatu yang tidak mungkin
(seperti) menghilang manau
- perbuatan yang sukar dilaksanakan; sukar sekali
- mengisap benak (mencarak, mencucup)
- terlalu banyak mengambil keuntungan dari orang lain (mengisap darah)
- mengorek lubang ulat
- sengaja mencari karena bertengkar
menguak-nguak bagai hidung gajah
- bernapas terengah-engah
mengukur baju di tubuh sendiri
- menentukan baik buruknya sesuatu berdasarkan perasaan diri sendiri
mengungkit kerikil di bencah
- melakukan pekerjaan yang sukar
mengunyah orang bergigi
- mengajar (memberitahu) orang yang sudah tahu
mengusir asap, meninggalkan api
- mencari sesuatu yang kurang penting dan meninggalkan yang lebih penting
menimbang sama berat
- menjatuhkan eksekusi dengan adil, tidak berat sebelah
menjalankan jarum halus
- mengenakan tipu budi bulus yang lain
menjangkau sehabis tangan
- berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai maksud
menjemur bangkai ke atas bukit
- memperlihatkan cela (air, cacat) sendiri
menjilat air liur
- berbalik memuji sesuatu yang sebelumnya telah dicela; menarik kembali ucapan (janji dsb) yang pernah dikatakan
menjilat keluan bagai kerbau
- sangat kecewa karena tak hingga maksudnya
menjilat ludah
- menarik kembali apa yang telah diucapkan
menjolok sarang tabuhan
- berbuat sesuatu yang mendatangkan bahaya; sengaja mencari ancaman atau kesusahan
menjual bedil kepada lawan
- mencelakakan diri sendiri
menjual petai hampa
- membual; beromong kosong
menjunjung bersenggulung, mencencang berlandasan
- jika ingin melaksanakan suatu pekerjaan, sediakanlah lebih dahulu alat-alatnya dengan lengkap
menjunjung sangkak ayam
- mendapat malu besar
menohok mitra seiring (menggunting dalam lipatan
- mencelakakan sahabat sendiri
mensiang yang gres dicari, kampil ‘lah sudah dahulu
- rundingan gres akan dimulai, tetapi keputusannya telah diambil terlebih dahulu
menumbuk di lesung, bertanak di periuk
- adat itu berdasar pada kebiasaan yang sudah semestinya
menumbuk di periuk, bertanak di lesung
- melakukan sesuatu yang menyalahi kebiasaan
menunjukkan ilmu kepada orang menetak
- nasihat yang baik itu tidak berkhasiat bagi orang yang tidak mau menggunakannya
(bagai) menyandang galas tiga (menyandang lukah tiga)
- pekerjaan yang ringan, tetapi sukar melakukannya; melaksanakan pekerjaan yang sulit meskipun tidak berat
menyandang lemang hangat orang
- menderita akhir perbuatan orang lain
menyanyikan lagu lama (menyanyikan lagu kuno)
- mengutarakan pendapat yang telah lama atau sudah sering dikatakan orang
menyauk kering-kering, membeli habis-habis
- jika mengusut (menuntut ilmu dsb), hendaknya sedalam-dalamnya
menyeladang bagai panas di padang
- suatu kejadian yang terjadi secara merata di mana-mana
menyelami air dalam tonggak
- amat sukar mengajuk hati orang
menyeluduk sama bungkuk, melompat sama patah
- (persahabatan yang) seia sekata, sehina semalu
(bagai) menyesah kain dapat
- memakai sesuatu barang (pinjaman) dengan sekehendak hati saja
menyimpan embacang busuk
- menyimpan rahasia yang sudah diketahui orang banyak (rahasia umum)
menyinggung mata bisul orang
- mengenai apa yang paling sakit (peka) bagi seseorang
menyisip padi dengan ilalang
- mencampurkan sesuatu yang buruk pada yang baik
menyukat penuh sudah
- sudah habis kesabaran
menyuruk di balik lalang sehelai (menyuruk di balik lumbung)
- menyembunyikan sesuatu yang gampang atau sudah diketahui orang
menyuruk hilang-hilang, memakan habis-habis
- menyembunyikan suatu kehendak sesempurna-sempurnanya
telah meraba-raba tepi kain
- sudah sakit payah; sudah hampir meninggal
meragang gawe
- memperkosa wanita
merah padam mukanya
- marah sekali
meraih pangkur ke dada
- insaf akan dirinya
- merasa tersinggung
meraih pekung ke dada
- sengaja mencari kesusahan (malu, bencana, dsb)
merajuk kepada yang kasih (sayang)
- sesuatu yang tidak mungkin terjadi
merantau di sudut dapur, merantau ke ujung bendul
- pergi mencari penghidupan ke tempat yang tidak berapa jauh
merawal memulang bukit, cerana menengah kota
- sudah positif sekali ingin mengajukan suatu permintaan
merayap-rayap mirip kangkung di ulak jamban
- cepat berkembang biak
- lekas bertambah besar dan tinggi
merebus tak empuk
- tidak berubah pendirian; tetap hati (walaupun digoda dsb); mantap hati
merdesa perut kenyang (merdesa di perut kenyang)
- adat yang halus hanya sanggup dilakukan apabila orang berkecukupan atau kaya
merentan hati
- lekas murka (sakit hati, patah hati)
(laksana) mestika gamat
- perihal kelakuan, atau tabiat, atau perkataan yang baik
miang tergeser kena miang, terlanggar kena rabasnya
- dikatakan kepada orang yang berkuasa, tidak sanggup orang (rakyat) bersalah sedikit pun kepadanya
minta dedak kepada orang mengubik (minta pucuk pada alu; menghendaki pucuk alu; minta sisik pada limbat; minta tulang pada lintah)
- minta pertolongan dsb kepada orang yang tidak punya; menghendaki sesuatu yang mustahil/tidak mungkin tercapai/dipenuhi
- minum darah orang
- banyak merugikan orang dengan mengambil keuntungan yang berlebih-lebih darinya
minum serasa duri, makan serasa lilin, tidur tak lena, mandi tak basah
- hal orang yang sangat bersusah hati sehingga segala sesuatunya tidak berasa enak
minyak dengan air adakah bercampur? (minyak dengan air bolehkah bercampur; minyak dan air masa sama; (sebagai) minyak dengan air)
- orang yang bermusuhan atau yang tidak sehaluan tidak mungkin sanggup dicampurkan jadi satu; tidak sanggup bersatu (karena bermusuhan dsb)
minyak duyung, perendang duyung (minyak kita jua yang digorengkannya)
- seseorang yang telah menghabiskan harta tuannya
minyak habis sambal tak enak
- dikatakan untuk menyatakan kekecewaan dalam perjodohan anak dengan menantu
misai bertaring bagai panglima, sebulan sekali tak membunuh orang
- rupa saja yang hebat dan garang, tetapi berhati penakut
mudah juga pada yang ada, sukar jua pada yang tidak
- pada orang kaya budpekerti apa pun juga gampang diisinya sedangkan pada yang miskin segalanya susah
mudik menyongsong arus, hilir menyongsong pasang
- tentang perjuangan yang mendapat rintangan dari kiri dan kanan namun diteruskan juga
mujur Pak Belang
- untung-untungan; jikalau hendak mujur, harus menunggu waktu lama
mujur sepanjang hari, malang sekejap mata
- jika malang akan menimpa dalam sesaat saja mungkin terjadi, tetapi tidak mendapat
muka bagai ditampar dengan kulit babi
- hal orang yang tidak tahu malu; seseorang yang kelihatannya senang dan kaya, tetapi yang bahwasanya hidup dengan utang
muka licin, ekor berkedal
- lahirnya tampak baik, tetapi batinnya jahat
mulut bagai ekor ayam diembus
- seseorang yang mulutnya tidak berhenti-henti berkata (tidak pernah diam, selalu saja bergerak-gerak)
mulut bajan boleh ditutup, verbal insan tidak (mulut kapuk sanggup ditutup, verbal orang tidak)
- rahasia jangan terlalu lekas dipercayakan kepada orang lain, karena verbal insan tidak sanggup ditutup
mulut kamu, harimau kamu (mulutmu harimaumu)
- keselamatan dan harga diri kita bergantung pada perkataan kita sendiri
mulut manis jangan percaya, lepas dari tangan jangan diharap
- jangan percaya kepada orang yang manis perkataannya, barang atau uang yang dipinjamkan kepada orang yang bersifat demikian, tidak sanggup diharapkan kembali lagi
mulut manis mematahkan tulang
- perkataan yang lemah lembut sanggup menimbulkan orang lain tunduk (menurut)
mulut satu pengecap bertopang
- perkataan berbeda dengan isi hati
mulut telanjur emas tantangannya (telanjur/terdorong, tantangannya/padahannya)
- perkataan (janji) yang sudah diucapkan harus ditepati
mumbang ditebuk tupai
- dikatakan kepada anak perempuan yang masih kecil, tetapi sudah rusak
mumbang jatuh, kelapa jatuh
- semua yang hidup akan mati (tidak memandang umur dsb)
murah di mulut, mahal di timbangan
- banyak janji, tetapi kesepakatan itu tidak ditepati; gampang mengatakan, tetapi sukar melakukannya
musang berbulu ayam
- orang jahat berlaku sebagai orang baik
musang terjun, lantai terjungkat
- terdapat gejala kejahatan yang telah diperbuat
musim kemarau menghilirkan baluk
- melakukan perjuangan yang tidak sesuai dengan musimnya (waktunya)
musuh dalam selimut
- musuh yang amat dekat (dari lingkungan keluarga sendiri dsb)
musuh jangan dicari-cari, bersua jangan dielakkan
- jangan dicari-cari permusuhan itu, tetapi jikalau ia tiba jangan pula berasa takut

Peribahasa Indonesia aksara N
Peribahasa Indonesia mulai aksara N
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara N
napas tidak hingga ke hidung
- sibuk sekali
nasi habis budi bersua
- sahabat yang pada akhirnya kelihatan pekertinya yang buruk
- sesudah mendapat kesusahan, barulah ingat akan sahabatnya
nasi sama ditanak, kerak dimakan seorang
- pekerjaan dilakukan bersama-sama, tetapi manfaatnya diambil sendiri
nasi tersaji di lutut
- keuntungan yang diperoleh dengan mudah
nasi tersendok tidak termakan
- tidak sanggup mencicipi (mengenyam) apa yang didapatnya; belum menjadi rezekinya
neraca palingan bungkal, hati palingan Tuhan
- pikiran atau pendirian orang gampang berubah-ubah
neraca yang palingan, bungkal yang piawai
- sangat adil dalam memperlihatkan eksekusi atau putusan (hakim)
nibung bangsai bertaruk muda
- orang renta yang bertingkah laris mirip anak muda
nyamuk mati gatal tak lepas
- menaruh dendam kepada orang yang berbuat jahat meskipun orang itu sudah dihukum
ada nyawa, ada rezeki, ada umur, ada rezeki
- selama masih hidup kita tentu masih sanggup berusaha
nyawa bergantung di ujung kuku
- dalam keadaan yang sulit dan berbahaya

Peribahasa Indonesia aksara O
Peribahasa Indonesia mulai aksara O
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara O
obat jauh, penyakit hampir
- dalam kesusahan sukar mendapatkan pertolongan; berada dalam kesukaran
ombak yang kecil jangan diabaikan
- perkara kecil yang mungkin mendatangkan ancaman perlu diperhatikan juga
ombaknya kedengaran, pasirnya tidak kelihatan
- telah kedengaran beritanya, tetapi belum ada buktinya
orang berdendang di pentasnya, orang beraja di hatinya (ayam itik raja pada tempatnya)
- menurutkan rasa (sesuka) hati masing-masing; orang (laki-laki) berkuasa di rumah tangganya masing-masing; setiap orang berkuasa di tempatnya atau di lingkungannya
orang bini-binian beranak tak boleh disuruh
- pekerjaan yang tidak tetap selalu mendatangkan rugi
orang haus diberi air, orang lapar diberi nasi; (orang dahaga diberi air; orang mengantuk disorongkan bantal
- memperoleh/mendapat apa yang sangat diinginkannya; menolong orang yang kesusahan;
- memberi pelajaran kepada orang yang sungguh-sungguh ingin menambah pengetahuannya
(seperti) orang kecabaian
- sangat gelisah (tidak tenang duduknya dsb)
(bagai) orang kena miang
- gelisah sekali karena mendapat malu
(sebagai) orang mabuk gadung
- rupa seseorang yang lemah dan pucat karena mengidap penyakit
orang mandi bersiselam, awak mandi bertimba
- orang mendapat keuntungan besar berlimpah-limpah, awak mendapat keuntungan kecil saja
(seperti) orang mati jikalau tiada orang mengangkat bila akan bergerak
- seseorang yang daif yang tidak mempunyai daya upaya, jikalau tiada orang menolongnya pasti akan semakin susah
tidak ada orang menggaruk ke luar badan
- biasanya orang berpihak kepada kaum keluarganya (golongannya) apabila ada perselisihan
orang muda selendang dunia, orang kaya suka dimakan
- (untuk puji-pujian maksudnya) orang muda pemanis dunia, orang kaya yang pemurah
orang pembuat periuk, bertanak di tembikar
- yang membuatnya sendiri biasanya tidak menggunakan buatannya yang baik, melainkan menggunakan buatannya yang buruk-buruk
orang penggamang mati jatuh
- siapa yang tidak mempunyai keberanian tidak akan hingga maksudnya
orang terpegang pada hulunya, awak terpegang pada matanya
- dalam perjanjian atau masalah orang lebih kuat pendiriannya daripada kita
orang timpang jangan dicacat, ingat-ingat hari belakang
- kecelakaan yang menimpa seseorang jangan terlalu dibicarakan karena boleh jadi kita mengalami hal yang sama di kemudian hari

Peribahasa Indonesia aksara P
Peribahasa Indonesia mulai aksara P
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara P:
padang bahtera di lautan, padang hati dipikirkan
- demikian luas hati itu, berapa banyak pikiran masuk di dalamnya tidak akan penuh
padi dikebat dengan daunnya
- mengusahakan sesuatu dengan modal sendiri
padi masak, jagung mengupih
- keuntungan yang diperoleh dengan berlipat ganda
(ada) padi segala menjadi
- orang kaya sanggup mencapai apa yang diinginkannya
padi segenggam dengan senang hati lebih baik daripada padi selumbung dengan bersusah hati
- kesenangan hati lebih berharga daripada kekayaan
padi sekapuk hampa, emas mirip loyang, kerbau sekandang jalang
- seseorang yang tampak kaya, tetapi bahwasanya miskin
padi selumbung dimakan orang banyak
- penghibur bagi istri yang suaminya beristri lebih daripada satu
tak ada padi yang bernas setangkai
- tidak ada satu pun yang sempurna
pagar makan padi
- orang yang merusakkan barang yang diamanatkan kepadanya
pagar makan tanaman
- orang yang merusakkan barang yang diamanatkan (dititipkan) kepadanya
pahit dahulu, manis kemudian
- hendaklah ditentukan syarat-syarat yang positif dahulu supaya tidak timbul perselisihan di belakang (dalam menciptakan perjanjian)
pahit meninggal
- orang yang kelihatannya baik, tetapi bahwasanya curang
paksa tekukur, padi rebah, paksa tikus, lengkiang terbuka
- sesuatu yang baik atau yang dikehendaki (diingini)
panas setahun dihapuskan hujan sehari
- kebaikan yang banyak hilang karena kesalahan yang sedikit saja
panas tidak hingga petang
- bertambah susah
(sebagai) pancang diguncang arus
- orang yang tidak tetap pendiriannya
pandai berminyak air
- pandai memainkan kata (mengambil muka, menjilat) untuk mencapai suatu maksud
(kalau) pandai menggulai badar pun menjadi tenggiri (pandai menggulai, badar jadi tenggiri)
- orang yang pandai meskipun kurang alat syaratnya, sanggup juga mengerjakan sesuatu dengan baik; kalau pandai mengatur (menyusun dsb), barang yang kurang baik pun akan menjadi baik juga
(kalau) pandai meniti buih, selamat tubuh hingga ke seberang
- jika sanggup mengatasi kesukaran tentu maksud sanggup dicapai
tiang pandak hendak menyamai tiang panjang
- hendak meniru-niru perbuatan orang besar atau kaya, akhirnya diri binasa
pandang jauh dilayangkan, pandang dekat ditukikkan (sarap sehelai dituilkan, batu sebuah digulingkan)
- memeriksa/menyelidiki segala sesuatu dengan teliti; sangat teliti (dalam pemeriksaan)
diperhatikan dan diperiksa dengan saksama
panjang langkah, singkat permintaan (sudah panjang langkahnya; panjang langkah)
- sampai ajalnya; sudah meninggal
pantang kutu dicukur, pantang insan dihinakan
- tiada orang yang mau dihinakan
(seperti) parang bermata dua
- mendapat keuntungan dari kedua belah pihak
parang gabus menjadi besi
- orang yang lemah menjadi orang yang kuat
pasang masuk muara
- lalu lalang saja (tentang perkataan)
patah kerikil hatinya
- hilang sama sekali kemauannya
patah kemudi dengan bamnya (patah kemudi dengan ebamnya)
- putus harapan; sudah tidak ada harapan lagi sama sekali
patah pengecap alamat kalah, patah keris alamat mati
- tidak pandai membela perkaranya (tanda akan kalah dalam berperkara)
patah sayap bertongkat paruh (patah tongkat berjeremang; patah tongkat bertelekan)
- tidak putus-putusnya berusaha memberikan maksudnya; terus berusaha (bekerja) dengan tidak pernah putus asa; pada keadaan bagaimanapun harus terus berusaha dengan giat, jangan sekali-sekali putus asa
patah selera banyak makan
- pura-pura tidak mau, bahwasanya suka sekali
patah tumbuh hilang berganti
- seorang pemimpin apabila meninggal tentu akan ada penggantinya; yang hilang (mati) selalu ada penggantinya
payah-payah dilamun ombak, tercapai juga tanah tepi
- setelah beberapa lama menanggung susah, akhirnya tercapai juga cita-citanya
pecah anak buyung, tempayan ada (pecah buyung, tempayan ada)
- tidak akan kekurangan perempuan untuk dijadikan istri; tidak akan kekurangan perempuan (yang akan diambil untuk istri)
pecah kapi, putus suai
- tidak sanggup diperbaiki lagi; menderita malu yang bertubi-tubi
pecah menanti sebab, retak menanti belah
- sekadar menanti kesempatan untuk membalas dendam
pecak boleh dilayangkan, bulat boleh digulingkan, batu segiling pecak setepik
- sudah mendapat kata sepakat untuk melaksanakan suatu pekerjaan
pejatian awak, kepantangan orang
- berselisih pendapat dengan orang banyak
pekak pembakar meriam
- tiap-tiap orang ada gunanya
pelanduk di cerang rimba (pelanduk di dalam cerang)
- sangat gelisah ketakutan; kehilangan logika atau gelisah sekali (karena ketakutan, menghadapi bahaya, dsb)
pelanduk melupakan jerat, tetapi jerat tak melupakan pelanduk
- orang yang berutang biasanya gampang lupa akan yang berpiutang, sebaliknya yang berpiutang tidak lupa akan orang yang berutang kepadanya
- sudah lupa akan bahaya, tetapi bahwasanya ancaman masih tetap mengancam
pelepah bawah luruh, pelepah atas jangan gelak
- ingatlah bahwa sekalian yang hidup akan mati
pelesit dua sejinjang
- perempuan yang bersuami dua
(bagai) pelita kehabisan minyak
- tidak berseri-seri lagi
pencarak benak orang
- orang yang suka mengambil milik orang lain dengan cara yang lalim
pendekar elak jauh
- orang yang sangat hati-hati dan senantiasa bersiap mengelakkan ancaman yang mengancam
tak ada pahlawan yang tak bulus
- tidak ada orang yang tidak pernah menciptakan kesalahan
pengaduan berdengar, salah bertimbang
- keluh kesah mendapat perhatian dari orang yang berkuasa
pengayuh sama di tangan, perahu sama di air (perahu sudah di tangan, perahu sudah di air)
- tidak perlu takut-takut (rendah diri) karena sama kekuatannya
- sudah siap sedia segala keperluan untuk melaksanakan suatu pekerjaan
telah penuh sebagai bersukat
- habis kesabaran
pepat di luar, rancung di dalam (pancunya di dalam)
- baik (suci dsb) pada lahirnya, tetapi batinnya (hatinya) jahat
pepat kuku mirip bulan tiga hari
- amat elok bentuk atau tokohnya
perahu bertambatan, dagang bertepatan
- usaha dagang yang teratur dan sesuai tempatnya
perahu papan bermuat intan
- sesuatu yang tidak layak diperjodohkan
perang bermalaikat, sabung berjuara
- Tuhanlah yang menentukan kalah menang
pergi berempap, pulang eban
- pulang pokok (tidak beruntung dan tidak merugi)
pergi tempat bertanya, pulang tempat berberita (berkenaan dengan orang cerdik pandai)
- jika akan berangkat, hendaklah meminta nasihatnya dahulu, dan jikalau pulang, hendaklah memberi laporan kepadanya
(bagai) perian pecah
- suara yang sember (tidak merdu)
perkawinan tempat mati
- perkawinan yang sungguh-sungguh dilakukan sesuai dengan keinginan hidup berumah tangga yang bahagia
permata lekat di pangkur
- tidak pada tempatnya
perut panjang sejengkal
- merasa kecewa (tidak senang)
(sebagai) petai sisa pengait
- tidak berkhasiat sama sekali
(seperti) pikat kehilangan mata
- bingung tidak keruan; kehilangan akal
pikir itu pelita hati
- menggunakan logika budi dan mempertimbangkan segala sesuatu dengan baik menjadikan seseorang lebih bijaksana
pilih-pilih ruas, terpilih pada buku (pilih-pilih ruas, terkena buku buluh)
- mendapat yang buruk karena terlalu memilih/terlampau menghendaki yang baik
(bagai) pimping di lereng
- orang yang tidak berpendirian tetap
(seperti) pinang dibelah dua
- (dua orang yang) serupa benar; sama besar
(seperti) pinggan dengan mangkuk, salah sedikit hendak berantuk
- perselisihan antara suami istri atau kaum keluarga merupakan hal yang biasa
pinggan tak retak, nasi tak dingin
- cermat dalam melaksanakan suatu pekerjaan
(bagai) pintu tak berpasak, perahu tak berkemudi
- sesuatu yang membahayakan
pipinya sebagai pauh dilayang
- pipinya amat elok
pipit meminang anak enggang (tabuhan meminang anak labah-labah)
- orang miskin (berderajat rendah) meminang orang kaya (berderajat tinggi dsb); tidak seimbang (tentang perjodohan)
(seperti) pipit menelan jagung
- mendapat kesusahan karena hendak menyama-nyamai orang yang besar (tinggi pangkatnya/martabatnya, kaya, dsb)
pipit pekak makan berhujan
- sangat rajin
pisang tidak berbuah dua kali
- nasib baik biasanya hanya ditemui satu kali
(jika) pisau tiada berbaja, makin dikikir bertambah tumpul
- anak yang dungu, makin diajar semakin bodoh
(seperti) polong kena sembur
- berlari cepat-cepat karena ketakutan dsb
potong hidung rusak muka
- orang yang berbuat kurang baik terhadap kaum keluarganya sendiri akan beroleh malu juga
pucat mirip mayat
- sangat pucat, pucat pasi
tak pucuk di atas enau (berpucuk)
- sangat arogan (selalu memandang rendah kepada orang lain)
(bagai) pucuk dilancarkan (enau diluncurkan)
- sangat lancar; cepat sekali
pucuk diremas dengan santan, urat direndam dengan tengguli, lamun peria pahit juga
- orang yang tabiatnya jahat, sekalipun diberi kekayaan dan pangkat, sifatnya tidak akan berubah
pucuk layu disiram hujan
- orang susah mendapat kesenangan
(bagai) pucuk pisang didiang
- lemah sekali; tidak bertenaga
pukat terlabuh, ikan tak dapat
- pekerjaan yang sia-sia belaka
pukul anak, sindir menantu
- menyindir seseorang dengan mengata-ngatai atau memarahi orang lain; mengata-ngatai (mencela) seseorang, tetapi perkataan-perkataan itu ditujukan kepada orang lain
pulau sudah lenyap, daratan sudah tenggelam
- sudah tidak ada harapan lagi (gagal sama sekali)
(seperti) pungguk merindukan bulan (si cebol hendak mencapai bulan (bintang)): seseorang yang merindukan kekasihnya, tetapi cintanya tidak terbalas
punggung bendo sekalipun jikalau selalu diasah, akan tajam juga- sebodoh-bodoh orang, apabila selalu belajar, akan pandai juga
punggur rebah, belatuk menumpang mati
- bencana yang menimpa orang besar, orang bawahannya turut terkena akhir buruknya; jikalau orang yang menjadi pelindung (seperti majikan dsb) jatuh, anak buahnya pun akan menderita akibatnya
pusat jala pumpunan ikan
- (menjadi) tempat berkumpul atau menjadi sentra berbagai-bagai hal (urusan); sentra pemerintahan
putih tapaknya lari
- berlari cepat (karena ketakutan)
tak putus dirundung malang
- tiada putusnya, tiada henti-hentinya mendapat celaka
putus kelikir, rompong hidung
- sesuatu yang hendak dikuasai menjadi terlepas sama sekali
puyu di air jernih
- hidup dalam kesenangan

Peribahasa Indonesia aksara R
Peribahasa Indonesia mulai aksara R
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara R:
(seperti) rabuk dengan api
- mudah terbakar
- (kiasan) gampang terjadi hal yang kurang baik kalau didekatkan (seperti gadis berdekatan dengan bujang)
raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggah
- raja yang adil disayangi dan raja yang zalim dibenci
tiada raja menolak sembah
- tidak ada orang yang tidak suka dihormati
rajin mengais tembolok berisi
- kalau rajin bekerja (mencari nafkah), rezeki akan bertambah
ramai beragam, rimbun menyelara
- setiap orang mempunyai pendapat dan kegemaran masing-masing
(bagai) rambut dibelah tujuh (seribu)
- sedikit (kecil) sekali
rambut sama hitam, hati masing-masing
- setiap orang mempunyai pendapat (kemauan) masing-masing/yang berlainan
rasa tak mengapa hidung dikeluani
- orang yang kurang pikir atas sesuatu yang terjadi pada dirinya sehingga mendapat susah juga
rebung tak miang, bemban pula miang
- orang yang tidak turut campur dalam suatu pekerjaan menjadi susah, tetapi yang patut susah malahan berdiam diri
rebung tidak jauh dari rumpun
- tabiat anak tidak jauh berbeda dari watak orang tuanya
redup atau panas keras
- hidup atau mati; untung-untungan
rendah gunung, tinggi harapan
- harapan yang sangat besar
rentak sedegam, langkah sepijak
- seia sekata; mufakat
retak menanti belah
- perkara kecil yang mungkin menjadi besar; tinggal menantikan timbulnya peristiwa yang lebih besar (kematian dsb); perselisihan yang akan menjadi perkelahian (perang, perceraian, dsb)
retak-retak mentimun
- retak halus-halus di luar saja
rezeki elang tak akan sanggup oleh musang (tak akan/takkan, dapat/dimakan, musang/burung pipit)
- setiap orang ada manfaatnya masing-masing
rindu jadi batasnya maka manis tak jadi cuka
- jangan terlalu mesra bergaul dengan seseorang alasannya yaitu pergaulan mirip itu kerap kali mengakibatkan dendam kesumat
ringan tulang, berat perut
- barang siapa yang rajin bekerja, tentu mendapat rezeki
rongkong menghadap mudik
- mudah mendapat rezeki
ada rotan, ada duri
- dalam kesenangan tentu ada kesusahannya
tiada rotan akar pun jadi (tiada rotan akar pun berguna)
- kalau tidak ada yang baik, yang kurang baik pun boleh juga (meskipun kurang baik sanggup digunakan juga)
rugi menentang laba, jerih menentang boleh
- supaya maksud kita tercapai, kita harus mau berusaha (bersusah payah) dahulu
rumah gedang ketirisan
- istri yang tidak bisa mendatangkan kebahagiaan kepada suami
rumah sudah, tukul berbunyi
- memajukan keterangan dsb setelah masalah diputuskan
rumah terbakar, tikus habis ke luar
- uang habis, tetapi yang dikehendaki tidak diperoleh
- apabila terjadi kerusakan di suatu daerah, semua penduduknya berbondong-bondong pindah ke tempat lain
rumput mencari kuda
- perempuan yang mencari laki-laki
runcing tanduk (bengkak kening)
- sudah populer kejahatannya
ada rupa, ada harga (ada uang, ada barang)
- harga barang ditentukan oleh keadaan barang; jikalau sanggup membayar banyak akan mendapat barang yang lebih baik
rupa boleh diubah, watak dibawa mati
- terlalu susah mengubah perangai yang sudah menjadi tabiat
rupa harimau, hati tikus
- kelihatannya gagah berani, tetapi bahwasanya penakut
(bagai) rupa orang terkena beragih
- bermuka masam karena rugi dsb (dalam perdagangan)
(seperti) rusa kena tambat
- selalu gelisah (tidak tetap kedudukannya)
(seperti) rusa masuk kampung
- tercengang-cengang keheranan
rusak anak oleh menantu
- orang yang kita kasihi merusakkan harta yang kita berikan kepadanya
rusak bangsa oleh laku
- biarpun orang berbangsa tinggi, kalau berkelakuan buruk, keturunannya yang tinggi itu tidak akan dihargai orang
rusak bawang ditimpa jambak
- menjadi celaka karena perbuatan (kawan) sendiri
rusak tapai karena ragi
- usaha yang gagal karena kurang hati-hati mengerjakannya

Peribahasa Indonesia aksara S
Peribahasa Indonesia mulai aksara S
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara S:
sabung selepas hari petang
- untung-untungan (usaha atau percobaan terakhir)
(sebagai) sadur mengakibatkan senam
- kelihatan keadaan (maksud, tabiat) yang sebenarnya
sakit kepala panjang rambut, patah selera banyak makan
- lahirnya tidak suka, tetapi bahwasanya suka sekali; akal-akalan sakit kepala
sakit menimpa, sesal terlambat
- sesudah terlanjur (terjadi), menyesal tidak ada gunanya
salah cotok melantingkan
- jika berbuat salah, harus mau memperbaikinya
sama lebur, sama binasa
- bersahabat sehidup semati
sambil menyelam minum air (sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui; sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui; berkayuh sambil ke hilir; berlayar sambil memapan; merapat sambil berlayar; penyundut sambil mandi; sambil berdendang biduk hilir; sambil berdiang nasi masak)
- sekali menggarap/melakukan suatu pekerjaan, beberapa maksud tercapai; mengerjakan/menyelesaikan dua tiga pekerjaan atau lebih sekaligus/dalam waktu yang bersamaan
sambil menyeruduk galas lalu (sambil menyuruk galas lalu)
- sambil bersenang-senang, maksud atau keuntungan tercapai
sampah itu di tepi juga
- orang yang hina biasanya tidak diindahkan orang
sampai titik darah yang penghabisan
- sampai meninggal
sampan ada, pengayuh tidak
- hendak melaksanakan sesuatu, tetapi tidak lengkap syarat-syaratnya
(ada) sampan hendak berenang
- sengaja berpayah-payah padahal bahwasanya tidak perlu berbuat begitu
sampan rompong, pengayuh sompek
- perkara yang tidak sanggup diharapkan lagi; harapan hampir musnah
samun sakar berdarah tangan
- setiap masalah gres boleh diputuskan setelah cukup bukti dan keterangan
satu juga gendang berbunyi
- tidak berubah; selalu sama saja
satu nyawa, dua badan
- sehidup semati
satu sangkar, dua burung
- dua orang perempuan sama-sama menghendaki seorang laki-laki
saudagar tiga beranak, belum beranak sudah ditimang
- bersenang-senang sebelum maksudnya tercapai
sauk air mandikan diri (menyauk air mandikan diri)
- hidup dengan usahanya sendiri
sawah berpematang, ladang berbintalak (sawah berpiring, ladang berbintalak)
- segala sesuatu ada batasnya
(seperti) sayur dengan rumput
- banyak bedanya; berlainan benar
searah bertukar jalan
- sama maksudnya, tetapi berlainan cara mencapainya
sudah seasam segaramnya
- sudah baik benar/tidak ada celanya (tentang pekerjaan, perbuatan)
sebab buah dikenal pohonnya
- dari perbuatan atau perangai seseorang sanggup diketahui asalnya
sebaik-baiknya hidup teraniaya
- sekali-kali jangan merugikan atau mencelakakan orang lain sekalipun kita dirugikan atau dicelakakannya
sebelum kematian berpantang mati
- sebelum tiba/sampai waktunya tidak akan mati
sebesar-besarnya bumi ditampar tak kena
- perkara yang kelihatannya mudah, tetapi bahwasanya susah menyelesaikan
(seperti) sebuah biji tersesat dalam rumput
- orang yang hina tidak kelihatan oleh orang
- sesuatu yang kecil
sebuah lesung ada seekor ayam jantannya (atau pemimpinnya)
- tiap-tiap kaum ada seorang penghulunya atau seorang cerdik pandainya yang akan melindungi kaum itu dari kejahatan orang lain
sebusuk-busuk daging dikincah dimakan juga, seharum-harum tulang dibuang
- jika keluarga berbuat ulah akan dimarahi, tetapi setelah itu diampuni, jikalau orang lain berbuat salah tidak dimaafkan sedikit pun juga
seciap kolam ayam, sedencing kolam besi
- seia sekata
secupak tak jadi segantang (yang secupak takkan jadi segantang; yang sesukat tak akan jadi segantang; sesukat tak jadi segantang)
- sesuatu yang tetap/sudah pasti dan tidak sanggup diubah lagi; nasib orang tidak sanggup diubah
sedangkan bah kapal tak hanyut, ini pula kemarau panjang
- sedangkan waktu berpencaharian tidak tercapai maksudnya, apalagi waktu menganggur
sedap dahulu, pahit kemudian
- bersenang-senang dahulu, akhirnya mendapat kesusahan
sedatar saja lurah dengan bukit
- menyamaratakan orang; tidak membeda-bedakan kaya atau miskin dsb
sedepa jalan ke muka, setelempap jalan ke belakang
- maju terus untuk memberikan maksud
- segala apa pun harus selalu diperhitungkan untung ruginya
sedia payung sebelum hujan
- bersiap sedia sebelum terjadi yang kurang baik
sedikit hujan banyak yang basah
- kecelakaan yang kecil membawa akhir yang besar
seekor kerbau berkubang, sekandang kena luluknya (seekor kerbau berlumpur, semuanya berlabur; seorang makan cempedak, semua kena getahnya; seorang makan nangka, semua kena getahnya))
- seorang berbuat salah/jahat, semua (keluarganya, dsb.) terbawa-bawa (terkena akibatnya, beroleh nama yang buruk, dsb.)/dianggap bersalah juga
- seorang yang berbuat kesalahan demi memenuhi kesenangannya, tetapi orang lain turut menanggung akibatnya
segala senang hati
- sangat senang
segan mengayuh, bahtera hanyut (malu mengayuh, bahtera hanyut; segan bergalah, hanyut serantau)
- jika segan/tidak mau berusaha, (kita) akhirnya akan mendapat susah (bencana, merugi besar) nantinya
segenggam digunungkan, setitik dilautkan
- sangat dihargai
sehabis kelahi, teringat silat
- sesudah dilema (pekerjaan) selesai, gres teringat cara yang baik untuk menyelesaikannya
sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain (sekepal menjadi gunung, setitik menjadi laut)
- hal perbuatan orang yang sabar dan tidak lekas putus asa, bertahap lama-lama berhasil juga; pekerjaan sulit yang dikerjakan dengan penuh kesabaran, lama-lama akan berhasil juga; dari sedikit menjadi banyak
- perkara yang kecil dibesar-besarkan
sehina semalu
- seia sekata; senasib
seidas bagai benang, sebentuk bagai cincin (seikat bagai sirih, serumpun bagai serai; sekebat bagai sirih; seliang bagai tebu; selubang bagai tebu)
- dua orang yang sejodoh benar
- seia sekata; sehina semalu; tolong-menolong menanggung untung dan rugi atau senang dan derita
- sepakat dalam perkumpulan (rapat)
- seia sekata; rukun sekali; bersatu hati-hati dalam segala hal
seiring bertukar jalan (sekandang tidak sebau, seia bertukar sebut)
- berlainan pendapat (caranya) meskipun maksudnya sama; kedua pihak semaksud dan sepaham, tetapi berlain cara melaksanakannya
sekam menjadi hampa berat
- tidak akan merugikan sedikit jua
sekerat ular, sekerat belut
- orang yang bermuka dua (ikut ke sana kemari)
sekudung limbat, sekudung lintah
- tidak tetap pendiriannya
sekutuk beras basah
- tidak ada gunanya
selama enggang mengeram (selama gagak hitam, selama air hilir)
- lama sekali; selama-lamanya
selama hayat dikandung badan
- selama masih hidup
selama hujan akan panas jua
- sehabis kesusahan, akhirnya akan tiba juga waktu yang baik
selama sipatung mandi
- sebentar sekali
selangkas betik berbuah
- waktu yang singkat
selapik seketiduran
- sangat dekat (tentang persahabatan)
seludang menolakkan mayang
- memperlihatkan atau kelihatan kecantikannya (isi hatinya, kesombongannya, dsb)
semanis-manis gula ada pasir di dalamnya (manis-manis gula berpasir jua, sepahit-pahit jadam menjadi obat)
- bujuk rayu yang lemah-lembut yaitu berisi tipu dan perkataan yang keras itu kadang-kadang menjadi kebajikan diri
sembunyi tuma, ekor kelihatan (kepala tersuruk, ekor kelihatan)
- merasa tidak ada yang mengetahui, tetapi bahwasanya sudah diketahui orang banyak; menutup-nutupi perbuatan jahat yang sudah diketahui orang
sembunyi-sembunyi puyuh
- menutupi perbuatan jahat yang telah diketahui orang
- sengaja tidak mau tahu akan masalah (bahaya dsb) yang sungguh (akan) terjadi
semisal udang dalam tangguk
- sedang dalam kesusahan (kesukaran)
semut dipijak tidak mati, gajah diarung bergelimpangan (semut terpijak tidak mati, alu tertarung patah tiga)
- perihal cara berjalan seorang perempuan yang baik lagi teratur (tidak terlalu lambat dan tidak terlalu cepat)
sendok berdengar-dengar, nasi habis budi dapat
- karena pekerjaan dilakukan kurang hati-hati, akhirnya mendapat malu karena rahasia terbuka kepada orang lain
sendok besar tak mengenyang
- tidak ada buktinya
sendok dan periuk lagi berantuk (sendok dengan belanga lagi berlaga)
- sahabat baik (suami istri dsb) adakalanya berselisih juga
(seperti) sengkalan tak sudah
- buruk sekali (rupa dll)
senjata makan tuan
- sesuatu yang direncanakan untuk mencelakakan orang lain, tetapi berbalik mengenai diri sendiri
seorang budi-budian, seorang tabung seruas
- dua orang yang sangat berbeda tabiatnya (seorang banyak logika liciknya, seorang lagi lurus hati)
seorang ke hilir, seorang ke mudik
- tidak ada persesuaian perasaan dan pikiran antara laki bini, sahabat, dsb
sepala-pala mandi biarlah basah
- mengerjakan sesuatu janganlah tanggung-tanggung
sepandai-pandai membungkus yang busuk berbau juga
- perbuatan yang salah, meskipun dirahasiakan, lama-lama akan tertangkap berair juga
sepandai-pandai bajing meloncat, sekali gawal juga (sekali/sekali waktu, gawal = terjatuh)
- sepandai-pandai seseorang, ada kalanya/sekali-sekali ia berbuat salah (keliru) juga
sepanjang tali beruk
- terlalu panjang sehingga membosankan (tentang pidato, doa yang panjang)
sepasin sanggup bersiang
- mendapat keuntungan dengan tidak sengaja
sepenggalah matahari naik
- alamat waktu, kira-kira pukul 08.00 atau 09.00
sepesan anak beranak, anaknya beranak pula (sepesan anak beranak, anaknya menggigit pula)
- cepat sekali berkembang biak (bertambah banyak)
(bagai) serangkak tertimbakan
- berjalan miring karena cacat pada tubuhnya
(bagai) serdadu pulang baris
- orang yang kelihatannya selalu bergaya, tetapi pekerjaannya berat dan berbahaya
(laksana manau) seribu kali embat haram tak patah
- menunjukkan sesuatu yang teguh dan kuat
serigala berbulu domba
- orang yang kelihatannya bodoh dan penurut, tetapi bahwasanya kejam, jahat, dan curang
serigala dengan anggur
- sikap seseorang yang mencela sesuatu yang sangat diingininya dan berusaha memerolehnya, tetapi gagal
sesak berundur-undur, hendak lari malu, hendak menghambat tak lalu
- sudah tidak sanggup melawan, tetapi akal-akalan masih sanggup bertahan
sesal dahulu pendapatan (pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna; sesal dahulu yang bertuah, sesal kemudian yang celaka)
- pikir dulu masak-masak (baik-baik) sebelum berbuat sesuatu (agar tidak menyesal kelak); bila hendak melakukan/mengerjakan sesuatu, hendaknya dipertimbangkan lebih dahulu baik buruknya; setiap perbuatan hendaklah ditimbang masak-masak biar tidak menyesal
sesat surut, terlangkah kembali
- memperbaiki kesalahan yang telah dibuat
sesayat sebelanga juga
- meskipun sedikit, dianggap sudah cukup juga
setali tiga uang
- sama saja; tidak ada bedanya
setapak jangan lalu, setapak jangan surut
- pendirian harus kuat
setempuh lalu, sebondong surut
- tetap bersatu hati
setinggi-tinggi bangau terbang, surutnya ke kubangan (setinggi-tinggi melambung, surutnya ke tanah juga)
- sejauh-jauh orang merantau, akhirnya kembali ke tempat asalnya (kampung halamannya) juga; biar ke mana pun perginya, akhirnya pulang ke kampung halaman juga
seukur mata dengan telinga
- seturut penglihatan dan pendengaran
(bagai) si bisu berasian, terasa ada terkatakan tidak (si bisu bermimpi, terasa ada terkatakan tidak)
- tidak sanggup menyampaikan meskipun tahu (mengerti)
(bagai) si kudung beroleh cincin
- beroleh keuntungan, tetapi tidak sanggup menikmatinya
(bagai) si kudung panji berbelut
- pekerjaan yang dilaksanakan tidak berdasarkan kemampuan akan sia-sia
(bagai) si lumpuh hendak merantau
- tidak mungkin dikerjakan
sia-sia menjaring angin, terasa ada tertangkap tidak
- jangan mengharapkan yang bukan-bukan karena akan mengecewakan saja
(bagai) siamang kurang kayu
- sangat bersedih hati karena menderita kekurangan
siang bernapas, malam berembun (malam berselimut embun, siang bertudung awan)
- sangat miskin (tidak punya rumah)
(seperti) siang dengan malam
- jauh (banyak) bedanya
siapa berkotek, siapa bertelur
- siapa yang bersuara terdahulu, biasanya dialah yang berbuat
siapa gatal, dialah menggaruk (siapa melejang, siapa patah, siapa melalah, siapa patah; siapa menyuruk, siapa bungkuk, siapa menjala, siapa terjun)
- orang yang berkeras hendak berbuat sesuatu (beroleh barang, pekerjaan), dialah harus berbuat/berusaha (menanggung kesukarannya, kerugiannya dsb) sendiri; pekerjaan yang terburu-buru itu kelak merugikan juga
siapa lama tahan, menang
- apabila bekerja dengan tekun dan rajin, tidak tergesa-gesa, lama-kelamaan kerja yang sulit sekali pun akan selesai juga dengan baik
siapa luka, siapa menyiuk (siapa sakit, siapa menyiuk)
- yang merasa tersindir, dialah yang berbuat sesuatu sebagai yang disindirkan itu; yang berbuat salah akan merasa jikalau ada yang menyindir dsb
siapa makan lada, ialah berasa pedas (siapa makan cabai, dialah yang berasa pedas (kepedasan))
- siapa yang berbuat kurang baik akan mencicipi akibatnya
- siapa yang merasa tersindir berarti telah berbuat mirip yang disindirkan itu; barang siapa yang bersalah akan merasa tersinggung (oleh sindiran dsb)
siapa menabur angin, akan menuai puting beliung (siapa menabur angin, akan menuai badai)
- orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana
siapa pun jadi raja, tanganku ke dahi juga
- siapa pun berkuasa saya tetap menghormatinya
siapa senantiasa melihat angin tidak akan menabur, siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai (siapa senantiasa melihat angin takkan menabur, siapa senantiasa melihat awan takkan menuai)
sigai dua segeragai- suatu masalah yang bersangkut paut dengan masalah yang lain
silap mata, pecah kepala
- kalau kurang penjagaan/kurang waspada dalam suatu pekerjaan yang berbahaya, binasalah akhirnya
singkap daun ambil isi (buah)
- (berkata) dengan terus terang
singkat diulas, panjang dikerat
- mana-mana yang kurang ditambah, sedangkan yang lebih dikurangi (yang kurang baik diperbaiki)
singkat tidak terluas, panjang tidak terkerat
- tiap-tiap orang akan mati apabila telah hingga ajalnya
siput memuji buntut
- memuji diri sendiri
sirih naik junjungan patah
- baru hendak naik derajat kehidupannya sudah mendapat kesusahan
sokong membawa rebah
- dikhianati atau dicelakai oleh sahabat sendiri; orang kepercayaan yang merusakkan sesuatu yang dipercayakan (diamanatkan) kepadanya
(kalau) sorok lebih dahulu daripada tokok, tidak mati babi
- kalau lagak atau bual yang didahulukan, maksud tidak akan tercapai
suarang ditagih, sekutu dibelah
- harta milik bersama atau komplotan dibagi sebagaimana mestinya apabila suami istri atau orang berekanan bercerai atau berpisah
suaranya mirip membelah betung
- suaranya tidak yummy pada pendengaran (karena terlalu kuat dsb)
subur karena dipupuk, besar karena diambak (besar diambak, tinggi dianjung)
- orang besar atau tinggi kedudukannya karena dimuliakan oleh anak buahnya atau pengikutnya
sukar kaji pada orang alim, sukar uang pada orang kaya
- orang pandai biasanya gres mau menetapkan suatu dilema apabila sudah dipertimbangkan dalam-dalam; orang kaya gres mau mengeluarkan uang kalau ada untungnya
sukat air menjadi batu
- tidak mungkin
sukatannya sudah penuh
- sudah hingga ajalnya
suku tak boleh dianjak, malu tak boleh diagih
- orang yang sekaum harus sehina semalu (hina seorang hina semuanya, malu seorang malu semuanya)
sumbing meluaki, retak melampaui tara (garis)
- kesalahan besar
sumur digali air terbit
- beroleh sesuatu lebih daripada yang diharapkan
tak sungguh seluang melaut, akhirnya balik ke tepi juga
- tidak betah tinggal di perantauan; orang yang meninggalkan kaumnya (keluarganya), tetapi akhirnya kembali juga
sungguhpun kawat yang dibentuk, ikan di maritim yang diadang
- sungguhpun sepertinya tidak ada suatu maksud, tetapi ada juga yang dituju
susu dibalas dengan tuba (air susu dibalas dengan air tuba)
- kebaikan dibalas dengan kejahatan
syariat palu-memalu, hakikat balas-membalas (syariat palu-memalu, pada hakikatnya yaitu balas-membalas)
- baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat

Peribahasa Indonesia aksara T
Peribahasa Indonesia mulai aksara T
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara T:
tahan jerat sorong kepala
- hendak mencelakakan orang lain akhirnya ia sendiri yang mendapat celaka
tidak tahu antah terkunyah
- tidak merasa melaksanakan sesuatu yang tidak patut
tahu asam garamnya
- tahu seluk-beluknya (baik-buruknya)
tahu di angin berkisar
- tahu akan perubahan hati seseorang
tahu di angin turun naik
- tahu akan gelagat sesuatu yang akan terjadi
tahu di dalam lubuk
- tahu benar akan seluk beluk suatu perkara
belum tahu di pedas lada
- masih muda sekali; belum berpengalaman
tahu makan, tahu simpan
- dapat menyimpan rahasia baik-baik
sudah tahu peria pahit
- penyesalan yang sia-sia saja (sebab sudah tahu kurang baik, tetapi diperbuat juga)
(kalau) tak ada angin, takkan pokok bergoyang
- jika tak ada sebab, tidak akan sesuatu terjadi
takut akan bayang-bayangnya
- takut atau khawatir karena ingat akan perbuatan sendiri yang buruk
takut akan lumpur, lari ke duri
- menghindarkan diri dari kesusahan yang kecil, jatuh ke dalam kesusahan yang lebih besar
takut di hantu, terpeluk ke bangkai
- mendapat kesusahan (kecelakaan) karena takut akan sesuatu yang bahwasanya tidak perlu ditakuti
(kalau) takut dilimbur pasang, jangan berumah di tepi pantai
- kalau takut akan akibatnya/mendapat kesusahan, jangan melaksanakan pekerjaan/hal-hal yang berbahaya
takutkan tuma, dibuangkan kain
- sayang akan sesuatu yang berharga, tetapi sanggup kerugian besar
talam dua muka
- bermuka dua; mendua hati
tali busur tidak selamanya sanggup diregang
- orang tidak selamanya bekerja terus-menerus, tetapi mesti ada istirahatnya
tali jangan putus, kaitan jangan rekah
- perkara harus diputus seadil-adilnya biar kedua belah pihak yang beperkara sama-sama senang
tali putus, keluan putus
- anak muda (gadis) yang telah bebas berbuat sekehendak hatinya setelah orang yang menjaganya (orang tuanya) meninggal
tali tiga lembar tak suang-suang putus (tali yang tiga lembar itu tak suang-suang putus)
- bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh
tampak gabak di hulu (gabak di hulu tanda akan hujan)
- ada gejala akan terjadi sesuatu
tampak tembelangnya
- kelihatan kebusukannya (kekurangannya, kejahatan, dsb)
tampuk bertangkai
- ada bukti (keterangan, alasan, jaminan) yang kuat
tampuknya masih bergetah
- masih cukup penghidupannya
tanah lembah kandungan air, kayu bengkok titian kera
- kejahatan tidak terjadi kalau tidak disebabkan oleh keadaan lain
tanam lalang tak akan tumbuh padi (tanam lalang takkan tumbuh padi)
- melakukan kejahatan, kejahatan juga balasnya
(bagai) tanduk bersendi gading
- jodoh yang tidak sepadan
tanduk di kepala tak sanggup digelengkan
- tidak sanggup mengelakkan diri dari kewajiban yang harus dikerjakan
(bagai) tanduk diberkas (tanduk di berkas)
- sangat sukar untuk disatukan (karena tidak sepaham atau sependirian); sesuatu yang tidak sanggup dikerjakan
tak tanduk indera pendengaran dipulas
- tindakan apa pun dilakukan asal sanggup merugikan lawan (membalas dendam)
tangan kanan jangan percaya akan tangan kiri
- jangan selamanya percaya begitu saja kepada sahabat karena kerap kali sahabat juga yang mencelakakan kita
tangan kiri jangan mengetahui apa yang dilakukan tangan tangan
tangan mencencang, pundak memikul (tangan memetik, pundak memikul; tangan menetak, pundak memikul)- siapa yang bersalah harus menanggung hukuman; siapa yang berbuat harus berani bertanggung jawab; perbuatan jahat harus diberi eksekusi yang setimpal; harus berani menanggung kesalahan yang telah diperbuat
tangan menggenggam tangan
- sangat kikir
tangguk rapat, keruntung bubus
- suami pandai mencari uang, tetapi istrinya terlampau pemboros
tarik muka dua belas
- perihal orang yang sangat kecewa dan kelihatan selalu kesal
taruh beras dalam padi
- menyimpan rahasia baik-baik
tebu masuk di verbal gajah (tebu setuntung masuk geraham gajah)
- binasa sama sekali (sudah tidak tertolong lagi)
- pemberian sedikit kepada orang kaya tidak ada harganya
tegak pada yang datang
- tetap pendiriannya; tetap memegang keadilan (kebenaran)
tegak sama tinggi (berdiri sama tinggi, duduk sama rendah)
- sama tingkatnya (derajat kedudukannya)
teguh berpaling, duduk berkisar
- berlainan dengan apa yang telah dikatakan atau dijanjikan
telaga di bawah gunung
- perempuan yang mendatangkan untung kepada suaminya
telaga mencari timba
- perempuan mencari laki-laki
telinga rabit dipasang subang
- memuliakan orang yang tidak patut dimuliakan; tidak pada tempatnya
teluknya dalam, rantaunya sakti
- tidak gampang dikalahkan
telunjuk lurus, kelingking berkait
- pada lahirnya kelihatan baik, tetapi batinnya (dalam hati) tampak/terkandung maksud busuk
telunjuk mencocok mata (mencocok/merosok, menikam, mata/jari)
- merusakkan (mengambil, mencari, dsb) barang yang bahwasanya harus dijaga
telur di ujung tanduk
- dalam keadaan yang sangat sulit (berbahaya)
telur sesangkak, pecah satu pecah semua
- bersatu hati dalam segala hal
tempat makan jangan dibenahi
- kita jangan berbuat tidak senonoh di tempat kita menumpang; jangan berbuat jahat kepada orang yang berlaku baik kepada kita
tempayan tertiarap dalam air
- orang yang tidak mau mendengarkan pesan yang tersirat (pengajaran)
tengah tapak bayang-bayang
- tengah hari tepat
(bak) tengguli ditukar cuka
- suatu kejadian yang bertukar dari keadaan yang menggembirakan ke keadaan yang menyedihkan
tentang mata, dengan mata (antara empat mata)
- berhadap-hadapan dua orang saja
tak tentu hilir mudiknya (belum tentu hilir mudiknya; tak tentu hilirnya; tiada berketentuan hulu hilirnya; tidak berketentuan hulu hilirnya; tiada mengetahui hulu hilirnya; tak tentu kepala ekornya)
- tidak tentu ujung pangkalnya, tidak tentu asal muasalnya
- tidak tentu maksud dan tujuannya; tidak tahu apa-apa dalam suatu urusan
- belum tentu keputusan atau kesudahan suatu hal atau perkara
- kokoh, baik dalam soal yang kecil-kecil maupun dalam soal yang besar-besar
belum tentu si upik si buyungnya
- belum tentu kesudahannya
teperlus maka hendak menutup lubang
- sesudah mendapat celaka, gres ingat akan ikhtiar
tepuk berbalas, alang berjawat
- perbuatan jahat dibalas dengan kejahatan, kebaikan dibalas dengan kebaikan
tepuk perut, tanya selera
- bila hendak melaksanakan hal yang baru, sebaiknya bertanya dahulu kepada orang yang sudah berpengalaman
tepung kena ragi
- sudah terjadi (berjalan baik-baik)
terajar pada banting pincang
- tidak ada gunanya mengajar orang yang keras kepala
teralang-alang bagaikan sampah dalam mata
- hinaan dsb yang selalu teringat dan terasa di dalam hati
terang kabut, teduh hujan
- telah senang (aman dsb) kembali sehabis menderita kesusahan dsb
sudah terantuk, gres tengadah
- baru ingat setelah merugi (sesudah merugi (menderita kecelakaan) gres sadar)
terapung sama hanyut, terendam sama basah
- sehidup semati; senasib sepenanggungan
terapung tak hanyut, terendam tak basah
- belum ada keputusan atau ketentuan; belum tentu kesudahannya (tentang masalah dsb)
teras terunjam, gubal melayang
- penduduk orisinil akan tetap tinggal di negerinya apabila orang ajaib pergi
terban bumi tempat berpijak
- hilang tempat menggantungkan harapan
terbang bertumpu, hinggap mencekam
- jika merantau hendaklah menghubungi (mencari) kaum kerabat tempat menumpangkan dirinya
tiada terbawa sekam segantang
- sangat lemah (tidak berkekuatan)
terbulang ayam betina
- orang yang disangka berani dsb, ternyata tidak
tercacak mirip lembing tergadai
- tertegak dan terdiam tercengang-cengang
tercincang puar bergerak andilau
- jika seseorang anggota keluarga dihina, tentu keluarga atau kaumnya akan turut tersinggung juga
tercubit paha kiri, paha kanan pun berasa sakit
- jika salah seorang anggota keluarga menderita sesuatu, anggota yang lain pun turut merasakan
terdesak padang ke rimba
- hilang akal
terdorong gajah karena besarnya
- berbuat sesuatu yang kurang baik karena kekuasaannya
tiada terempang peluru oleh lalang
- kehendak orang yang berkuasa tidak tertahan oleh orang yang lemah
terentak ruas ke buku
- hilang akal
tergantung tidak bertali
- perempuan yang tidak diurus lagi oleh suaminya, tetapi tidak sanggup meminta cerai
tergerenyeng-gerenyeng bagai anjing disua antan
- seorang penakut yang menepi-nepi karena ingin lari
terikat kaki tangan
- tidak bebas (berkuasa) lagi
tidak terindang dedak basah
- perkara (perselisihan dsb) yang sangat sulit penyelesaiannya
terjual terbeli
- apa yang disuruhkan kepada orang lain, hendaknya sanggup dikerjakan sendiri juga
terkalang di mata, terasa di hati
- ada sesuatu yang akan dikemukakan, tetapi belum tersampaikan (terkatakan)
terkilan di hati, terkalang di mata
- terasa (terbayang) dalam hati dan sulit dihilangkan
tak terkayuhkan lagi biduk hilir
- sudah lemah sekali (tak kuasa lagi melanjutkan usaha)
tiada terkubak yang tiada berkodok
- tidak ada negeri yang tidak ada keburukannya
sudah terlalu hilir malam, apa hendak dikata lagi
- perbuatan salah yang terlanjur
terlampau dikadang, mentah
- karena terlampau diperbagus, sebaliknya malahan menjadi buruk
terlampau panggang angus
- kalau terlampau meninggi-ninggikan diri, akhirnya akan jatuh juga
tak akan terlawan buaya menyelam air (takkan terlawan buaya menyelam air)
- orang pandai (kaya, berkuasa) tidak mungkin sanggup dilawan
terlongsong bahtera boleh balik, terlongsong cakap tak boleh balik
- perkataan yang tajam kerap kali menjadikan celaka diri dan tidak sanggup ditarik kembali, alasannya yaitu itu jikalau orang hendak berucap, hendaklah dipikirkan lebih dahulu
termakan di cirit berendang (termakan cirit berendang)
- termakan guna-guna sehingga dikuasai benar oleh orang lain
termakan di rambut
- amat susah
- termakan di sadah
- sangat kesal hati (karena tertipu dsb)
terpasang jerat halus
- terkena muslihat
terpecak peluh di muka
- malu sekali
terpegang di bubuk hangat
- mendapat atau mencampuri sesuatu yang menyusahkan saja
terpeluk di batang dedap
- malang; sial
terpijak bara hangat
- sangat gelisah; tidak sanggup tenang
terpijak bayang-bayang
- waktu tengah hari kira-kira pukul 12.00
terpijak benang arang hitam tampak
- berbuat sesuatu harus berani menanggung akibat
tersabung akan induk ayam (tersabung akan itik)
- sangat kecewa (tidak sesuai dengan dugaan semula)
tersendeng-sendeng bagai sepat di bawah mengkuang
- orang yang kecil dan hina hendak mendekat kepada orang besar dan mulia, nyatanya kelihatan takut dan malu
tersesak padang ke rimba (ke tebing)
- sudah habis logika (tidak berdaya lagi)
tersesak undang kepada yang runcing tiada sanggup bertenggang lagi
- habis logika budi (bicara); habis ikhtiar sehingga tidak sanggup berupaya lagi
tersingit-singit bagai katung di bawah reba
- sangat merendahkan diri mirip orang kecil (orang bawahan) yang takut dan malu hendak mendekati orang besar atau berkedudukan tinggi
tertambat hati, terpaut sayang
- sangat cinta
tertangkap basah
- tertangkap ketika sedang berbuat kejahatan; tertangkap tangan
tertangkap di ikan kalang
- berhadapan dengan orang pandai, kaya, berani, dsb
tertangkup sama tergoda tanah, telentang sama terminum air (tertelentang sama terminum air, tertelungkup sama tergoda tanah)
- sama-sama dalam suka dan duka; seia sekata; sama-sama mencicipi keberuntungan atau kerugian
tertelentang berisi air, tertiarap berisi tanah
- perihal orang yang terlalu miskin (lemah), tiada berdaya
tertimbun dikais, terbenam diselam
- suatu hal (perkara) yang tersembunyi, diperiksa dan diselidiki dengan cermat
tertumbuk biduk dikelokkan, tertumbuk kata dipikiri
- jangan putus asa; kalau mendapat kesukaran dsb hendaklah selalu berikhtiar untuk menghindari atau mengatasinya
tiba di perut dikempiskan, tiba di mata dipicingkan, tiba di dada dibusungkan
- perbuatan tidak adil (seperti terhadap A bersikap keras, terhadap B bersikap lembut)
tiba di rusuk menjeriau
- sudah pada tempatnya; sudah kena benar (tentang jawaban dsb)
(jika) tidak berada-ada, kuliner tempua bersarang rendah (tidak ada berada, kuliner tempua bersarang rendah; tidak ada mengada, kuliner tempua bersarang rendah)
- jika tidak ada sebab-sebabnya (sesuatu yang tersembunyi), tentu tidak akan terjadi yang luar biasa
(jika) tidak pecah ruyung, di mana boleh mendapat sagu
- tidak akan tercapai maksud kalau tidak mau berusaha
sudah tidak tersudu oleh angsa, baharu diberikan kepada itik
- orang kecil hanya beroleh apa-apa yang tidak sanggup digunakan oleh orang besar
tidur bertilam air mata
- sangat sedih karena merindukan kekasih
tidur bertilam pasir
- tidur di mana saja (karena tidak bertempat tinggal)
tidur di atas miang (enjelai)
- tidak sanggup tenang (selalu gelisah)
tidur tak lelap, makan tak kenyang
- sangat gelisah (karena bersusah hati, banyak pikiran, dsb)
tikus hendak menampar kucing (awak tikus hendak menampar kepala kucing; kelekatu hendak terbang ke langit; meminta tanduk kepada kuda; udang hendak mengatai ikan)
- menghendaki sesuatu yang mustahil/tidak mungkin diperoleh atau terjadi; tidak insaf akan aibnya sendiri
(seperti) tikus jatuh di beras
- ibarat orang yang mendapat pekerjaan yang menguntungkan dan tidak ingin meninggalkan pekerjaan itu lagi
(seperti) tikus masuk perangkap
- orang yang sudah kehilangan akal; amat gelisah
(seperti) tikus masuk rumah
- orang yang kecewa karena tidak terpenuhi harapannya
(bagai) tikus membaiki labu
- orang yang mencoba memperbaiki sesuatu yang tidak diketahuinya, akhirnya merusaknya
timur beralih ke sebelah barat
- laki-laki yang berdasarkan pada perintah istrinya
tinggal sehelai sepinggang
- tinggal pakaian yang menempel pada tubuhnya; menjadi miskin
tinggi banir tempat berlindung
- setiap hal yang istimewa ada faedahnya asal tahu menggunakannya
tinggi gelepur, rendah laga
- banyak cakapnya, tetapi tidak ada isinya (hasilnya, pekerjaannya); sombong
tinggi terbawa oleh ruasnya
- seseorang yang masih bodoh walaupun sudah besar
tingkalak menghadap mudik, lukah menghadap hilir
- segala sesuatu berdasarkan adatnya (sifatnya, kelazimannya)
(seperti) Tionghoa karam
- riuh rendah; hiruk-pikuk
tohok lembing ke semak
- (perbuatan yang) sia-sia
tohok raja tidak sanggup dielakkan
- sukar menolak kehendak orang yang berkuasa
tohok tunggang ke buruh (ke bawah)
- mudah mencelakakan orang yang di bawah perintahnya
tolak tangga berayun kaki
- membuang kehidupan yang sudah enak
(seperti) toman makan anak
- orang yang berbuat cabul (sumbang)
tong kosong nyaring bunyinya
- orang yang bodoh biasanya banyak bualnya (cakapnya)
tongkat membawa rebah
- orang yang disuruh menjaga sesuatu, tetapi ia sendiri yang merusaknya (mencuri dsb)
tua-tua keladi makin tua, makin jadi (kelapa)
- dikatakan kepada orang yang makin renta makin baik atau makin buruk (kelakuannya)
tuah anjing, celaka kuda
- nasib insan tidak sama, ada yang beruntung dan ada pula yang celaka (tidak beruntung)
tuah ayam boleh dilihat, tuah insan siapa tahu
- tidak ada orang yang sanggup menentukan nasib seseorang
tuah melambung tinggi, celaka menimpa, celaka sebesar gunung
- berilmu tinggi, tetapi tidak mempunyai pekerjaan yang tetap sehingga hidupnya selalu susah juga
tuak terbeli, tunjang hilang
- mendapat celaka (kekecewaan dsb)
tuba habis, ikan tak dapat (umpan habis, ikan tak kena)
- pekerjaan yang sia-sia; perjuangan yang tidak mendatangkan hasil sedikit juga (tidak mendapat untung), bahkan merugi
tunggang hilang berani mati
- tidak takut apa pun; tidak gentar menjalankan kewajiban (terutama yang mengenai bangsa dan negara)
tunggang hilang, tak hilang
- hal ketetapan hati berani melaksanakan suatu pekerjaan; tidak menghiraukan ancaman ataupun mati

Peribahasa Indonesia aksara U
Peribahasa Indonesia mulai aksara U
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara U:
ada ubi, ada talas, ada budi, ada balas
- kejahatan dibalas dengan kejahatan, kebaikan dibalas dengan kebaikan; barang siapa yang berbuat sesuatu tentu akan mendapat jawaban yang setimpal
ucap habis, niat sampai
- semua yang dikatakan pribadi dilaksanakan
udang dalam tangguk
- sangat gelisah (susah dsb)
(ada) udang di balik batu
- ada suatu maksud yang tersembunyi
ujung jarum halus kelindan sutera
- tipu budi bulus yang sangat halus
ukur baju di tubuh sendiri (ukur baju tubuh sendiri)
- menganggap atau menilai orang lain sama dengan anggapan atau evaluasi terhadap diri sendiri
ulam mencari sambal
- perempuan yang mencari laki-laki
(seperti) ular kena bedal (ular kena palu, ular kena pukul)
- tidak tenang (karena murka dsb)
(seperti) ular mengutik-ngutik ekor
- bergerak terus dengan gelisah (karena murka dsb)
ular menyusur akar
- merendahkan diri, tetapi tidak turun martabatnya
umpan seumpan, kail sebentuk
- melakukan suatu perjuangan dengan tidak cukup alat dan syaratnya
umpat tidak membunuh, puji tidak mengenyang
- baik celaan maupun kebanggaan tidak perlu dihiraukan
umur setahun jagung (darah setampuk pinang)
- masih sangat muda; belum berpengalaman
unjuk yang tidak diberikan
- berjanji akan memberi sesuatu, tetapi hanya kata-kata (tidak dipenuhi)
(bagai) unta menyerahkan diri
- amat patuh berdasarkan perintah; mengaku salah dan bertobat; mengalah dan menurut
untung ada tuah tiada
- ada kekayaan, tetapi tidak senang hidupnya; murah rezekinya, tetapi selalu habis saja
untung sabut timbul, untung kerikil tenggelam
- untung-untungan
- tidak ada orang yang sanggup menghindari nasibnya
upah kemudian bandar tak masuk
- tidak mendatangkan hasil sedikit pun
usahlah sahabat dimandi pagi
- tidak usah kau lebih-lebihkan (kaupuji-puji)
usang dibarui, lapuk dikajangi
- mana-mana yang kurang baik diperbaiki
- aturan (adat dsb) yang sudah dilupakan orang dihidupkan kembali
usul memperlihatkan asal
- dari tingkah laris (tabiat) sanggup kita ketahui asalnya (tinggi rendahnya derajat dsb); kelakuan (budi bahasa) seseorang memperlihatkan asal keturunannya
utang kayu ara (pinjam kayu ara)
- (utang yang akan dibayar apabila kayu ara tidak bergetah) utang yang tidak akan dibayar
utang emas sanggup dibayar, utang budi dibawa mati
- kebaikan hati orang akan diingat selama-lamanya; budi baik orang hanya sanggup dibalas dengan kebaikan pula
utang selilit pinggang (utang sebelit pinggang; utang tiap helai bulu)
- utangnya banyak sekali

Peribahasa Indonesia aksara Y
Peribahasa Indonesia mulai aksara Y
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara Y
yang berbaris, yang berpahat, yang bertakuk, yang bertebang (yang bertakuk, yang ditebang, yang bergaris, yang dipahat)
- dikerjakan sebagaimana biasanya; sudah berdasarkan aturan (adat) yang biasa
yang lingkaran tiba bergolek, yang pipih tiba melayang
- keuntungan (kesenangan dsb) tiba dari mana-mana
yang dikejar tiada dapat, yang dikandung berceceran
- yang sudah ada binasa dan habis, yang dicari tiada dapat; yang diharapkan tidak diperoleh, bahkan yang telah ada menjadi hilang
yang lahir memperlihatkan yang batin
- kelakuan orang memperlihatkan tabiatnya atau perasaan hatinya
yang merah saga, yang kurik kundi
- yang indah dan yang baik ialah budi bahasa, bukan rupa atau wajah
yang seorang menabur dan yang lain menuai
yang teguh disokong, yang rebah ditindih- yang sudah kuat (kaya dsb) dibantu, sedang yang lemah (miskin dsb) digencet; yang sudah celaka (miskin) bertambah celaka (miskin)
yang terbujur lalu, yang terlintang patah
- siapa yang tidak melawan akan selamat, yang menentang akan binasa (sesuatu yang harus diturut)

Peribahasa Indonesia aksara Z
Peribahasa Indonesia mulai aksara Z
Berikut yaitu peribahasa Indonesia yang dimulai dari aksara Z
zaman beralih, demam isu bertukar
- segala sesuatu hendaknya diubahsuaikan dengan keadaan zaman
Bacaan Lainnya Yang Dapat Membuat Anda lebih Pintar
- Bahasa Indonesia EYD – Ejaan yang Disempurnakan
- Kata Ulang Bahasa Indonesia – Kata bahasa Indonesia yang selalu dalam bentuk terulang
- Contoh Soal UN Biologi Beserta Jawabannya
- Contoh Soal UN Kimia Beserta Jawabannya
- Tabel Periodik Lengkap Dengan Daftar Unsur Kimia Berdasarkan Nama, Warna Dan Jenis
- Berapa Kecerdasan IQ Anda? Tes IQ Anda Disini
- 10 Cara Belajar Pintar, Efektif, Cepat Dan Praktis Di Ingat – Untuk Ulangan & Ujian Pasti Sukses!
- Tulisan Menunjukkan Kepribadian Anda & Bagaimana Cara Anda Menulis?
- Penyakit yang sanggup dicegah dengan vaksin – Wajib diketahui
- Top 10 Sungai Terpanjang Di Dunia
- Tempat Wisata Yang Wajib Dikunjungi Di Indonesia Dan Luar Negri
- Kepalan Tangan Menandakan Karakter Anda & Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?
- Bentuk Kaki Menandakan Karakter Anda – Bentuk Kaki nomer berapa yang Anda miliki?

Apakah Anda mempunyai sesuatu untuk dijual, disewakan, layanan apa saja yang ditawarkan atau lowongan pekerjaan? Pasang iklan & promosikan jualan atau jasa Anda kini juga! 100% GRATIS di: www.TokoPinter.com

3 Langkah super mudah: tulis iklan Anda, beri foto & terbitkan! semuanya di Toko Pinter
Peribahasa Indonesia Peribahasa Indonesia Peribahasa Indonesia Peribahasa Indonesia Peribahasa Indonesia Peribahasa Indonesia Peribahasa Indonesia
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ohh begitu ya…” akan sering terdengar jikalau Anda memasang applikasi kita!
Siapa bilang mau pandai harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang menciptakan Anda menjadi lebih smart!
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
EmoticonEmoticon