Wednesday, August 23, 2017

√ Wisata Kebumen – Jawa Tengah: Goa, Pantai, Air, Benteng, Religi Dan Air Terjun

Wisata Kebumen


Kebumen mungkin menjadi sebuah kabupaten atau daerah yang tidak terpikirkan untuk dikunjungi ketika para wisatawan hendak berlibur di Jawa Tengah. Semarang yaitu kota yang paling diminati untuk dikunjungi di provinsi Jawa Tengah, namun jangan hanya terpaku pada kota besarnya saja. Kebumen mempunyai banyak keindahan dan keunikan obyek wisata yang sanggup membuat hati para pengunjungnya bergetar.


Walau sebagian memang belum terlalu terjamah, ini ia rekomendasi tempat wisata di Kebumen yang juga merupakan tempat wisata di jawa tengah. Berikut yaitu beberapa tempat wisata di kebumen:


 



Tempat Wisata di Kebumen




  • Wisata Goa

    • Goa Jatijajar

    • Goa Petruk



  • Wisata Pantai

    • Pantai Ayah

    • Pantai Karangbolong

    • Pantai Suwuk

    • Pantai Petanahan

    • Pantai Pasir

    • Pantai Menganti

    • Pantai Karangbata

    • Pantai Pecaron

    • Pantai Karang Agung

    • Pantai Lembupurwo



  • Wisata Air

    • Arung Jeram Pedegolan

    • Pemandian Air Panas Krakal

    • Kolam Renang Gading Splash Water (GSW)

    • Wisata Air Jembangan



  • Wisata Waduk

    • Waduk Serbaguna Sempor

    • Waduk Wadas Lintang



  • Wisata Benteng

    • Benteng Van Der Wijk



  • Wisata Religi

    • Makam Syeikh Anom Sida Karsa

    • Makam Syeikh Abdul Awal

    • Makam Syekh Abdul Kahfi Lemah Lanang Kebumen

    • Makam R.A. Tan Peng Nio Kalapaking Kebumen

    • Makam Tumenggung Kalapaking Kalijirek Kebumen



  • Wisata Air Terjun

    • Air Terjun Sudimoro

    • Air Terjun Silancur

    • Air Terjun Sawangan




 


Wisata Goa di Kebumen


Goa Jatijajar


Goa Jatijajar dibuat oleh alam selama ribuan tahun dan menjadi tempat berpetualang indah di perut bumi, terletak 21 kilometer ke arah selatan Gombong, atau 42 kilometer arah barat Kebumen. Gua Jatijajar berada di kaki pegunungan kapur. Pegunungan kapur ini memanjang dari utara dan ujungnya di selatan menjorok ke bahari berupa sebuah tanjung.


Legenda goa Jatijajar


Sebagaimana umumnya objek wisata lain di Indonesia, Gua Jatijajar menyimpan legenda. Kata yang punya cerita, Gua Jatijajar ini pada zaman dahulu merupakan tempat bersemedi Raden Kamandaka, yang kemudian menerima wangsit. Cerita Raden Kamandaka ini kemudian dikenal dengan legenda Lutung Kasarung. Visualisasi dari legenda tersebut sanggup dilihat dalam diorama yang ada di dalam goa itu.


Masuk ke dalam gua ini, mirip merasa mirip masuk ke dalam lisan hewan purba Dinosaurus. Ruangan di dalam gua diterangi oleh lampu listrik dari ujung ke ujung. Meski lisan gua cukup lebar, namun ruang perut dinosaurus lebih lebar lagi. Pada langit-langit terdapat sebuah lubang sebagai ventilasi. Di tengah-tengah terdapat dingklik melingkar tempat duduk pengunjung sambil menikmati indahnya ornamen stalagtit dan stalagnit serta diorama legenda Lutung Kasarung.


 


 mungkin menjadi sebuah kabupaten atau daerah yang tidak terpikirkan untuk dikunjungi ket √ Wisata Kebumen – Jawa Tengah: Goa, Pantai, Air, Benteng, Religi dan Air Terjun

Goa Jatijajar di Kebumen.


 


Perjalanan sanggup dilanjutkan dengan menuruni tangga menuju ruang yang merupakan kepingan “ekor dari dinosaurus” tersebut. Di dalam ruang ini, sanggup dilihat sumber mata air yang disebut “Sendang”. Jumlah sendang tersebut ada 4 buah, yaitu “Sendang Mawar”, “Kantil”, “Jombor” dan “Puserbumi”. Sendang Mawar dipercayai mempunyai kekuatan gaib yang sanggup membuat seseorang tetap awet muda, karenanya setiap pengunjung selalu menyempatkan diri untuk membasuh muka dengan air Sendang Mawar tersebut.


Dipenuhi oleh rasa kagum dan terpesona, tanpa terasa telah menempuh jarak 250 meter dan tanpa disadari, telah masuk ke perut bumi sedalam 40 meter.


Obyek wisata Goa Jatijajar dilengkapi taman yang asri yang dilengkapi dengan taman bermain. Taman ini diberi nama Pulau Kera, alasannya yaitu di taman ini terdapat banyak patung kera. Di gerbang lisan Goa Jatijajar, terdapat lobang di antara stalagnit, sehingga bila cahaya matahari masuk terlihat sangat indah. Goa Jatijajar merupakan bukti dari legenda Kamandaka (Lutung Kasarung), di mana kisah ini secara tersirat dikisahkan melalui patung-patung yang ada di dalam Goa Jatijajar. Di dalam Goa Jatijajar terdapat sebuah mata air (sendang) yang konon kabarnya akan membuat awet muda bagi yang mencuci muka di sana.


Letak Goa Jatijajar


Terletak 21 km sebelah barat daya Kecamatan Gombong, atau 42 km sebelah barat daya kota Kebumen. Legenda di dalam goa menggambarkan legenda Raden Kamandaka atau legenda Lutung Kasarung. Panjang goa yaitu 250 meter. Di area Goa Jatijajar ini juga terdapat beberapa goa lainnya, mirip Goa Intan dan Goa Dempok serta tersedia taman dan Pulau Kera. Untuk menuju ke objek wisata ini telah tersedia sarana dan prasara transportasi, penginapan serta rumah makan yang relatif representatif. Patung Dinosaurus yang seolah memuntahkan air dalam lokasi wisata ini bersama-sama merupakan muara dari mata air dari dalam Goa Jatijajar yang tiada pernah berhenti walau trend kemarau sekalipun.


Stalagtit yang terdapat di dalam Goa Dempok terbentuk secara alami selama ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu. Hingga kini masih terjaga keasliannya. Goa Intan berada satu lokasi dengan objek wisata Goa Jatijajar. Goa ini mempunyai keunikan tersendiri dengan langit goa yang relatif tidak terlalu tinggi.


Goa Petruk


Terletak 7 km selatan Goa Jatijajar. Nama “Petruk” diturunkan dari nama pengikut setia Pandawa dalam dongeng pewayangan “Mahabharata”. Goa ini sangat mempesona. Tetesan air kapur terdengar bagaikan kebisingan yang tiada henti. Banyak stalaktit yang menyerupai bentuk kehidupan di dunia, mirip halnya stalaktit mirip anjing duduk ini. Stalaktit ini sangat memukau pengunjung alasannya yaitu menyerupai tokoh Semar dalam dongeng pewayangan. Gorden raksasa akan mengingatkan betapa Maha Kuasanya Tuhan YME dan segala ciptaannya di bumi dan di langit.


Boneka-boneka mungil terdapat di dalam Goa Petruk di antara aliran air dalam gua yang sejuk. Stalaktit ini sangat mirip dengan payudara yang tidak terdapat di tempat lain. Tangan anda sanggup menyentuhnya alasannya yaitu dinding goa yang tidak terlalu tinggi.


 


Wisata Pantai di Kebumen


Pantai Ayah


Pantai ini berada di Ayah. Terletak 9 km dari Goa Jatijajar. Pantai ini berada di erat muara Sungai Bodo. Wisatawan sanggup menyewa bahtera sambil menatap indahnya perbukitan. Pantai Ayah juga dipakai sebagai Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) sehingga wisawatan sanggup membeli ikan dan menikmati sajian seafood di daerah ini. Di sini sanggup disaksikan matahari karam yang mengagumkan alasannya yaitu pantai ini mengarah ke arah barat.


Pantai Karangbolong


Pantai Karangbolong terletak di Desa Karangbolong. Nuansa pantai yang dipagari perbukitan yang asri dan lambaian pohon kelapa serasa menyejukkan hati. Pantai Karangbolong menyimpan aneka macam keindahan. Di samping pantai yang menawan, Pantai Karangbolong juga menyimpan keindahan karang yang bolong (berlubang) dengan sarang burung waletnya.


Pantai Suwuk


Terletak di Tambakmulyo, Kecamatan Puring. Untuk menuju ke lokasi pantai, banyak jalur alternatif yang sanggup digunakan. pantai ini terletak 22 km sebelah selatan Gombong dan sanggup ditempuh sekitar 45 menit, terletak sekitar 35 km sebelah barat daya Kota Karanganyar sanggup ditempuh lebih dari 1 Jam, dan terletak 50 km dari Kota Kebumen maka diharapkan waktu sekitar satu setengah jam untuk menuju pantai suwuk. Bagi anda yang berasal dari arah timur yang kebetulan sedang melintasi jalan selatan-selatan atau jalan Daendels dari arah Yogyakarta sanggup eksklusif lurus menuju pantai suwuk. Pantai ini mempunyai kemudahan yang lengkap serta wahana lain yang mendukung mirip kebun hewan mini dan Mini Water Boom.


Pantai Petanahan


Terletak di Desa Karanggadung atau 17 km Barat daya Kota Kebumen. Dengan ombak besarnya, Pantai Petanahan mempunyai daya tarik tersendiri. Di lokasi ini juga dilengkapi panggung terbuka bagi acara-acara seni rakyat. Selain itu juga terdapat hutan cemara udang yang rindang hasil kerjasama penghinjauan pantai antara Pemkab Kebumen dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Pantai petanahan juga merupakan pantai yang menjadi tempat bertelurnya penyu hijau.


Pantai Pasir


Pantai Pasir terletak di Desa Pasir atau 24 km sebelah selatan Kota Gombong atau 7 km sebelah barat Pantai Karangbolong. Di balik keindahan alam yang memukau, Pantai Pasir diyakini masyarakat setempat sebagai pintu gerbang Istana Nyi Roro Kidul. Adapun pintu gerbang tersebut berupa kerikil karang yang mirip berujud beruang yang sedang minum air telaga. Di samping wisata alam pantai yang menawan, Pantai Pasir juga merupakan lokasi menarik bagi yang suka berbelanja hasil laut, alasannya yaitu Pantai Pasir juga merupakan tempat pelelangan ikan (TPI) utama Kabupaten Kebumen. Pemandangan di sekeliling Pantai Pasir merupakan perpaduan antara alam bahari yang indah, pegunungan yang anggun serta wilayah pertanian dan pertambakan yang subur. Pantai Pasir dipercayai sebagai pintu gerbang Nyi Roro Kidul.


Pantai Menganti


Pantai Menganti terletak di Desa Karangduwur. Pantai ini mempunyai karang terjal dengan bukit serta tebing yang menjulang tinggi dibibir pantai. Pantai Menganti mempunyai pasir putih yang menawan. Pantai ini juga sebagai Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sehingga kegiatan nelayan menjadi hal lumrah di pantai ini. Keindahannya memukau siapapun yang berkunjung ke Pantai Menganti. Perpaduan ombak, pasir putih, nelayan, bukit dan tebing hijau akan menghadirkan keindahan tersendiri. Di kepingan barat Pantai Menganti terdapat tebing raksasa yang memanjang. Jika trend hujan tiba, Tebing tersebut akan mengucurkan air terjun. Tak tanggung-tanggung, terdapat empat gerojokan disana.


 


 mungkin menjadi sebuah kabupaten atau daerah yang tidak terpikirkan untuk dikunjungi ket √ Wisata Kebumen – Jawa Tengah: Goa, Pantai, Air, Benteng, Religi dan Air Terjun

Pantai menganti di Kebumen. Sumber foto: Wikimedia Commons


 


Pantai Karangbata


Pantai Karangbata terletak di Desa Karangduwur atau di sebelah timur dari Pantai Menganti. Pantai Karangbata merupakan pantai yang sempit dan dihiasi batuan vulkanik purba yang awut-awutan di Tanjung Karangbata. Lokasinya yang sangat erat dengan Pantai Menganti seringkali disebut sebagai Pantai Menganti. Pantai Karangbata biasa dinikmati dari gubuk-gubuk diatas bukit. Kerasnya ombak Pantai Selatan tidak menggoyahkan tebing karang yang tegar ini. Bentuk karang bahari inilah yang membuat pantai ini disebut Tanjungbata alasannya yaitu bentuknya yang mirip kerikil bata. Secara geologi Tanjung Karangbata merupakan bekas gunung api purba. Hal tersebut ditandai dengan adanya sisa lava beku yang membentuk kekar kolom


Pantai Pecaron


Pantai Pecaron berada di Desa Srati. Keindahan pantai ini terletak pada bukit hijau tinggi menjulang di bibir pantai yang cukup luas. Pantai ini dihiasi pasir putih keabuan dan pohon kelapa yang rapat disepanjang pantai hingga ke atas puncak bukit. Pantai Pecaron juga mempunyai karang yang membatasi pasir dengan lautan sehingga ombak ganas pantai selatan sanggup diredam seusai tiba ke bibir pantai. Ditempat ini juga disediakan wahan Camping Groud yang memadai. Pantai Pecaron masih sangat alami sehingga belum banyak terjamah wisatawan umum.


Pantai Karang Agung


Pantai Karang Agung terletak di Desa Argopeni. Pantai ini berada di sebelah timur Pantai Ayah. Keindahan pantai ini terletak pada sebuah karang yang tinggi menjulang menjorok ke lautan. Pantai Karang Agung merupakan pantai berkarang sehingga tak banyak ditemui pasir pantai terlebih bila air bahari pasang. Pantai Karang Agung mempunyai panorama yang indah. Perpaduan birunya bahari dan hijaunya pepohonan di sekitar pantai membuat pantai ini sangat istimewa. Pantai Karang Agung juga salah satu pantai paling alami dan higienis di Kebumen.


Pantai Lembupurwo


Pantai Lembupurwo terletak di Desa Lembupurwo. Pantai ini berada di batas timur Kabupaten Kebumen yang berbatasan dengan Kabupaten Purworejo. Pantai Lembupurwo mempunyai garis pantai yang panjang serta berwarna hitam. Keunikan pantai ini yaitu adanya Laguna serta Gumuk Pasir. Laguna yang membentuk danau air payah dibatasi hutan cemara yang rindang serta mangrove yang rapat. Pantai ini juga mempunyai gumuk pasir yang masih aktif sehingga cocok untuk olahraga sandboarding.


 


Wisata Air di Kebumen


Arung Jeram Pedegolan


Arung Jeram ini menggunakan setengah dari panjang Sungai Padegolan yang merupakan sungai limpahan air di bawah Bendungan Wadaslintang. Jika anda petualang sejati, cobalah arungi tantangan ini dan raih kemenangan alami. Pemandangan sepanjang sungai terbilang indah dengan dipenuhi pepohonan. Karena air berasal dari Waduk, membuat air sungai ini sangat jernih. Bahkan dasar sungai sanggup terlihat. Titik start petualangan Arung Jeram Padegolan berada di PLTA Wadaslintang di desa Sendangdalem dan akan berakhir di Bendung Pejengkolan yang masuk ke daerah Jembangan Wisata Alam (JWA) di Desa Jembangan.


Pemandian Air Panas Krakal


Pemandian Air Panas (PAP) Krakal terletak di Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. PAP Krakal mempunyai mata air yang tidak pernah kering walau musin kemarau panjang sekalipun.


Kolam Renang Gading Splash Water (GSW)


Terletak di dalam area ibukota Kebumen hanya 300 m arah barat daya dari alun-alun Kebumen. Ini yaitu kolam renang yang di desain sangat artistik, ada pencampuran bangunan budaya barat dan timur. Sangat cocok untuk tempat hiburan dan pembelajaran keluarga, alasannya yaitu di dalamnya terdapat banyak kemudahan pendukung, dari area bermain anak, cafe, mini market, tempat fitnes yang modern, hingga area aerobic. Ini benar-benar rest area yang akan membuat tubuh fress, sehat dan menghibur.


Wisata Air Jembangan


Terletak 10 kilometer utara Kutowinangun, masuk wilayah kecamatan Poncowarno. Terletak di sekitar bendungan Pejengkolan yang merupakan kepingan dari sistem irigasi waduk wadaslintang. Sudah dilengkapi sarana dermaga dan bahtera wisata, warung makan, sepeda air dan segera dilengkapi dengan waterboom.


 


Wisata Waduk di Kebumen


Waduk Serbaguna Sempor


Waduk Serbaguna Sempor mempunyai pemandangan alam indah, dilengkapi dengan arena bermain anak-anak, tempat parkir, cottage serta panggung terbuka.


Waduk Wadas Lintang


Waduk Wadaslintang mempunyai luas sembilan kali Waduk Sempor. Letaknya 34 km arah timur bahari Kota Kebumen.


 


Wisata Benteng di Kebumen


Benteng Van Der Wijk


Terletak di Kota Gombong Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Dibangun pada kala ke XVIII oleh Belanda untuk pertahanan, dan bahkan kadang kala untuk menyerang. Nama benteng ini diambil dari Van Der Wijk, nama yang terpampang pada pintu sebelah kanan, kemungkinan nama komandan pada dikala itu. Praktis dicapai dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum 21 km dari Kebumen atau 100 km dari Candi Borobudur. Benteng ini kadang dihubungkan dengan nama Frans David Cochius (1787 – 1876), seorang jenderal yang bertugas di daerah barat Bagelen yang namanya diabadikan menjadi Benteng Generaal Cochius. Selanjutnya benteng pertahanan ini dipakai untuk sekolah militer, berikut yaitu data teknis benteng:



  • Luas benteng atas 3606, 625m²

  • Benteng bawah 3606, 625 m²

  • Tinggi benteng 9, 67 m, ditambang cerobong 3, 33 m

  • Terdapat 16 barak dengan ukuran masing-masing 7, 5 x 11, 32 m


 


 mungkin menjadi sebuah kabupaten atau daerah yang tidak terpikirkan untuk dikunjungi ket √ Wisata Kebumen – Jawa Tengah: Goa, Pantai, Air, Benteng, Religi dan Air Terjun

Benteng Van Der Wijk Kebumen. Sumber foto: Wikimedia Commons


 


Wisata Religi di Kebumen


Selain populer dengan wisata alamnya kebumen juga populer dengan wisata religinya. Hal ini dikarenakan di kebumen terdapat banyak makam para syeikh di antaranya adalah:


Makam Syeikh Anom Sida Karsa


Makam Syekh Anom Sida Karsa Terletak di desa Grogol Beningsari di kecamatan Petanahan, Kebumen, yang berjarak sekitar 15 km dari kota Kebumen atau sekitar 6 km dari Pantai Petanahan. Makam ini selalu ramai dikunjungi peziarah dari aneka macam daerah terutama pada malam Jumat, bulan Saban dan bulan Muharram.


Syekh Anom Sida Karsa yang diketahui yaitu seorang waliyullah. Ditelusuri dari silsilahnya ternyata ia masih keturunan ke-5 dari Raden Fatah. “Dullah Sidiq” yaitu nama aslinya. Dia hidup pada zaman Hamengku Buwono IV. Konon ia memang keturunan darah biru, namun alasannya yaitu kecintaannya pada Sang Kholiq ia lebih menentukan untuk membuatkan Agama Islam daripada mementingkan pangkat.


Sebelum singgah di desa ini, Syekh Anom pernah babad alas di daerah Demak. Selain itu ia juga pernah singgah di Sumpyuh tepatnya di Desa Ngadiasa, tempat lain yang pernah disinggahinya yaitu Banyumas, Setelah dari Banyumas ia kembali lagi ke Demak dengan tujuan untuk perang melawan Belanda. Kemudian ia melanjutkan dakwahnya hingga hingga desa ini dan disinilah ia tinggal hingga wafat.


Syekh Anom berguru pada Syekh Abdul Awal bersama tiga sahabat seperjuangannya yaitu Syekh Abdul Fatah yang dikala ini makamnya terdapat di daerah Sentul, Syekh Syahrowardi yang makamnya terdapat di Desa Tanjungsari, dan salah seorang murid dari desa setempat yang bertugas untuk khutbah yang makamnya terdapat di Kuburan Panggel.


Dari sejarah Syekh Anom yang paling menarik


Yaitu Pada dikala Syekh Abdul Awal akan menunaikan Ibadah Haji ke tanah Suci, dengan sengaja Syekh Abdul Awal tidak mengikutsertakan murid-muridnya alasannya yaitu Dia hanya berniat mengajak istrinya, oleh alasannya yaitu itu Dia memberi kiprah kepada masing-masing muridnya. Tugas yang diberikan kepada Syekh Anom yaitu diperintahkannya Dia untuk menunggu sepuluh beton (isi nangka) yang sedang dibenem (ditimbun dengan bara api) hingga matang untuk dibagikan kepada teman-temannya. Anehnya sehabis betonnya matang hanya terdapat Sembilan buah, Hal ini mengakibatkan Syekh Anom ragu untuk membagikan kepada ketiga temannya. Untuk menanyakan kebimbangannya Dia berniat menyusul Sang Guru ke Tanah Suci. Disinilah terdapat karomah yang luar biasa pasalnya Syekh Anom hanya mengendarai bekong (tempat beras) untuk hingga ke Mekah, hal yang sama juga dialami oleh Gurunya yang hanya mengendarai mancung untuk mencapai tempat tujuan.


Sesampainya di Mekah Syekh Anom bertemu dengan Sang Guru dengan membawa Sembilan beton yang masih hangat, kemudian Dia menanyakan mengapa beton yang ada hanya Sembilan buah padahal sebelumnya Syekh Abdul Awal menyampaikan bahwa beton yang dibenem ada sepuluh buah. Pertanyaan itu diabaikan begitu saja oleh Syekh Abdul Awal, alasannya yaitu Syekh Anom sudah telanjur ada di Tanah Suci maka Syekh Abdul Awal mengajaknya untuk menunaikan ibadah Haji bersama.


Cerita itulah yang menjadi dasar terciptanya sebuah nama SYEKH ANOM SIDA KARSA yang mempunyai arti, kata “SIDA” berarti JADI dan “ KARSA” berarti kesampaian.


Dalam sumber di lokasi menyebutkan, nama Syeh Anom Sidakarsa tersebut diketahui dari seorang yang selama dua tahun berturut-turut melaksanakan riyadloh di makam tersebut pada tahun 1935. Orang itu yakni almarhum Simbah Chamid dari Kajoran Magelang.


Menurut dongeng Simbah Chamid kepada murid-muridnya yang kemudian diyakini hingga sekarang, Syeh Sidakarsa yaitu cucu dari Sultan Bintoro/Raden Fatah di Demak. Syeh Sidakarsa yang sering juga disebut Syeh Anom tiba ke Kebumen untuk berguru atau nyantri kepada Syeh Abdul Awwal.


Keberadaan Syeh Abdul Awwal sendiri sanggup dilacak dari makam kiai tersebut yang terletak di Desa Kebonsari Kecamatan Petanahan atau sekitar 1, 5 km sebelah utara makam Syeh Anom.


Begitu erat dan cintanya Syeh Anom dengan gurunya itu, ia merasa susah sepeninggal gurunya itu ke tanah suci. Karena sangat dekatnya, rindu tidak sanggup tertahankan. Syeh Anom pun kemudian bermunajah kepada Allah SWT biar sanggup menyusul gurunya.


Di tengah munajahnya itu, tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh. Setelah diperiksa ternyata sebuah blongkeng (mancung) pohon kelapa. Bagi Syeh Anom, kondisi itu mirip petunjuk dari Allah, maka dengan izin Allah, Syeh Anom sanggup menyusul gurunya dengan naik blongkeng itu.


Syekh Anom Sida Karsa menentukan tinggal di daerah ini alasannya yaitu mengetahui banyak orang yang masih membutuhkan pencerahan, di antaranya yaitu daerah Ambal yang dihuni banyak berandal. Dia menetap di tempat ini hingga wafatnya.


Semasa hidupnya, Syekh Anon Sida Karsa populer mempunyai kelebihan. Kabar itu jadinya hingga ke indera pendengaran para cecunguk di Ambal. Mereka pun tiba menyatroni rumah Syekh Anom, berjumlah 200-an orang. Sampai di lokasi mereka melihat ada keanehan, yaitu meskipun rumah Syekh Anom miring ke Utara namun justru yang di sebelah Selatan yang disangga kayu. Para cecunguk itu pun menganggap pemilik rumah sudah tak waras lagi.


Ketika Syekh Anom Sida Karsa mempersilahkan para begal masuk ke dalam rumah, lagi-lagi mereka menganggap tuan rumah tak waras. Bagaimana mungkin rumah sekecil itu sanggup menampung gerombolan yang berjumlah demikian banyak. Namun ketika jadinya masuk, ternyata dalaman rumah itu luas sekali. Seluruh gerombolan hanya memenuhi satu pojok rumah saja. Barulah para cecunguk itu sadar bahwa Syekh Anom bukan orang sembarangan.


Berandal itu dijamu makan oleh Syekh Anom, satu hal yang selalu dilakukannya pada setiap tamu yang tiba ke rumahnya. Makanan selalu ada, berapa pun tamu yang tiba setiap harinya. Para cecunguk dipesan biar tidak membuang tulang ayam ke lantai. Namun seorang cecunguk sengaja membuang tulang ayam ke lantai, dan tiba-tiba tulang itu berkembang menjadi ayam lagi! Akhirnya para cecunguk itu pun takluk kepada Syekh Anom.


Makam Syeikh Abdul Awal


Makam Syeikh Abdul Awal terletak di desa Kebon Sari kecamatan Petanahan, tidak terlalu jauh dari makam muridnya Syeikh Anom Sida Karsa. Syeikh ini dulu berjulukan “Mangkurat Mas”, dari Yogyakarta, putra R. Pemanahan dari istri Padmi. Anak Ki Ageng Pemanahan ada 2 yaitu “Mangkurat Mas” dan “Mangkurat Kuning”.


Cerita berawal dikala Ki Ageng berpesan kepada anaknya, lewat adiknya Ki Ageng Giring yang bermukim di Cirebon. Ki Ageng Pemanahan memberi wangsit bila suatu dikala Ki Ageng mangkat, maka kekuasaan keraton Yogyakarta diserahkan kepada anak sulungnya, Mangkurat Mas. Namun begitu ayahnya meninggal, Ki Ageng Giring malah tidak peduli dengan amanah untuk menyerahkan titipan kekuasaan kepada Mangkurat Mas. Melalui patih Martapala-Martapura, sehingga terjadi geger dan mengakibatkan Mangkurat Mas pergi dari keraton dengan prinsip bahwa kekuasaan hanya akan akan mengakibatkan seseorang bertaruh dan mungkin hingga di simpulan ajal, hanya akan bertaruh dan memperebutkan kekuasaan saja. Dan jadinya kekuasaan di Yogyakarta jatuh ke tangan Ki Ageng Giring, sedangkan Mangkurat Mas pergi dari kerajaan, menuju ke arah barat dan hingga di seputar desa yang kini ini disebut Kebonsari.


Pada satu dikala datanglah Raden Patah putra dari Prabu Brawijaya V-Raja Majapahit terakhir ke tanah Jawa. Kedatangan R. Patah mengakibatkan tanah jawa geger alasannya yaitu ia bermisi menundukkan negara Pandawa tengah. Pada dikala itu Mangkurat Mas yang juga dikenal sebagai Syech Abd. Awal sudah bermukim di Kebonsari, meski namanya belum Kebonsari. Lama-kelamaan, Di Kebonsari, Mangkurat Mas membawa ilmu para wali mirip hanya sebulir padi/semenir, dipecah menjadi empat madzhab. Sembari bermukim disini, Mangkurat Mas menyampaikan wewarah kepada banyak orang wacana ilmu-ilmu para wali.


Kedatangan R. Patah ke tanah jawa diikuti dengan proses penyerangan sikap ibadah umat-umat Islam yang merujuk pada anutan wali, digeser dengan ilmu agama suci dari tanah Saudi-ajaran Rasul Muhammad saw. Awalnya di tanah jawa yang diamalkan ilmu Kuntadewa[4].


Di Kebumen, Mangkurat Mas alias Syech Abdul Awwal punya banyak murid, di antaranya di Guyangan, Syech Sidakarsa dan Syech Abdul Rosyid. Sebagai seorang pembawa anutan Islam Jawa/sinkretik/ilmu kebatinan/ilmu ratu tanah jawa, Syech seorang diri mengajarkan ilmunya di daerah ini. Ada tokoh lain yang dikenal yaitu Syech Abdul Muhyi, namun ia membawa risalah Islam murni dari tanah Arab. Abdul Muhyi anak dari panembahan Sultan Imam Mahdi dari tanah Madinah.


Begitu usang merasa cukup usang bermukim di Kebumen, Syech ingat akan sebuah pesan yang tertulis di kitabnya untuk pergi ke tanah suci-naik haji. Pada dikala Syech naik haji, ia menggunakan “mancung” dari pohon kelapa. Keajaiban itu sanggup diwujudkan alasannya yaitu ilmu kebijaksanaan yang dimiliki oleh Sang Syech.


Saat mengembara ke Kebumen, Syech Abdul Awwal sudah menamatkan ilmu dari pesantren dan menikah dengan putri keraton Solo/Surakarta yang berjulukan Jonggrang, belum sempat bekerja mengamalkan ilmunya namun sudah didahului dengan geger kudeta di Yogyakarta dan pendudukan Belanda di tanah jawa. Seumur hidup, Syech Abdul Awwal hanya mempunyai satu istri yaitu Nyai Jonggrang.


Dalam cerita, R. Patah yang membawa risalah rasul Muhammad yaitu putra dari janji nikah putri Cempa-Cina dengan Raja Brawijaya-raja Majapahit yang terakhir. Versi dongeng, diberi nama Patah dari makna banyu patang wulan bali ngulon meng Cina. Dulu, ratu Sriwijaya alias sang ayah putri Cempa membuat Putri Cempa yang berwujud jin raksasa, dicipta menjadi putri bagus mirip putri di daerah tanah Jawa. Saat sudah menjadi cantik, ia berkeliling di seluruh tanah jawa membawakan seni lagu dan tari-tarian untuk dipertunjukkan. Ratu Brawijaya melalui Patih Gajah Mada, jatuh cinta pada putri Cempa dari Palembang dan ingin mempersunting menjadi istri sebagai istri ke-41. Setelah menikah dengan Raja Brawijaya, Putri Cempa hamil dan mengidam. Yang diinginkan Putri Cempa dikala mengidam yaitu rujak babi. Sebagai suami, Sang Prabu menuruti undangan istrinya dengan memerintahkan kawulanya berburu babi dan memasaknya. Setelah makan, ternyata Putri Cempa yang bagus tiba-tiba berubah ke wujud semula, seorang raksasa. Dengan perubahan wujud itu, Sang Putri menjadi malu dan segera terbang kembali ke tanah asal, Banyu patang wulan alias R. Patah dibawa serta. Sat kembali ke negerinya, Putri Cempa dipersunting oleh Arya Damar-Raja Palembang. Disana, lahirlah R. Patah. Sebagai ayah, Prabu Brawijaya berpesan biar Arya Damar tidak menghilangkan identitas R.Patah yang merupakan keturunan eksklusif dari Majapahit. Di kemudian hari R. Patah pergi menuntut ilmu ke Mesir sehingga ia menjadi seorang alim dan kelak menjadi penyebar anutan Islam-Rasul di tanah jawa, bahkan menyerang ayah kandungnya sendiri yang berkuasa di Majapahit yang nota benenya pemegang tradisi dan kepercayaan Hindu. R. Patah yaitu anak kandung dari putri Cempa, hasil dari janji nikah keduanya dengan Prabu Brawijaya. Sedangkan sebelumnya Putri Cempa sudah pernah menikah dan berputrakan Raden Husen.


Awal sebelum R. Patah mengetahui keberadaan ayah kandungnya, ia bertanya kepada ibunya. Setelah ibunya menceritakan bersama-sama darah siapa yang mengalir pada diri R. Patah, maka segera R. Patah ingin menyusul ayah kandungnya di Majapahit. Sebelum ia tiba di Majapahit, ia singgah dulu di Demak Bintoro dan diterima oleh Sunan Ampel. Oleh Sunan Ampel, R. Patah dinikahkan dengan cucunya-putri Mloko, dan dijadikan Bupati Demak Bintoro. Setelah cukup usang menetap di Bintoro, R. Patah ingin melanjutkan ke Majapahit. Di tengah jalan ia bertemu dengan Sunan Giri. Saat R. Patah menyatakan maksudnya, Sunan Giri melarang ia melanjutkan niatnya dengan alasan ilmu para wali yang sudah mengakar di tanah jawa, dihentikan diganggu gugat, diubah atau dicampuri oleh anutan Islam yang berasal dari tanah Arab. Namun dalam kenyataannya, R. Patah yang kemudian bertemu dengan saudara tirinya R. Husen, menegakkan agama rasul di tanah jawa. Pada dikala itulah para wali pemegang anutan sinkretik mundur biar tidak terjadi kontradiksi di kalangan umat. Secara garis besarnya, agama Rasul dipandang sebagai anutan yang mengutamakan syariat sedangkan para wali dianggap sebagai pembawa anutan tarekat. Sedangkan idealnya seorang umat yaitu mengamalkan ilmu Rasul dan meneladani sikap wali, namun kini tidak demikian.


Di Kebumen, tempat mukim Syech Abdul Awwal yaitu di pedukuhan Kedungamba, desanya Grogol Beningsari. Namun begitu direbut oleh Belanda daerah ini termasuk desa Kebonsari. Kedungamba diambil dari makna, kedung artine jero lan amba, melambangkan begitu dalam dan luasnya ilmu wali yang dibawa oleh Syech Abdul Awwal. Saat tiba di Kedungamba, Syech Abdul Awwal membawa rasa sedih alasannya yaitu terusir dari istananya. Saat tiba disini sudah ada sekitar 50 orang penduduk yang menghuni Kedungamba, namun hingga kini sulit ditelusuri siapakah mereka dan berasal dari mana.


Satu dongeng lagi, pada suatu dikala Ratu Yogyakarta yang merupakan permaisuri Ki Ageng Giring gering (sakit), Mangkurat Mas lah yang berhasil menyembuhkannya. Sesuai dengan janji yang diucapkan Ki Ageng Giring bahwa siapapun yang berhasil menyembuhkan istrinya akan dituruti segala permintaannya. Sebagai hadiah atas keberhasilannya, Mangkurat Mas muda meminta tanah seluas serban, yaitu bumi Mataram yang di kemudian hari di tempati, Kedungamba. Sebelumnya Ki Ageng Giring telah menunjukkan tanah antara sebelah timur sungai Praga hingga Sitandu, namun Mangkurat Mas menolak. Karena merupakan tanah hadiah dari Sultan maka Kedungamba disebut sebagai tanah Keputihan yang tiap tahunnya tidak terkena pajak ke Mataram, namun hanya menyetorkan bulu bekti atau glondhong pengareng-pengareng berupa padi, palawija, dll saja tiap tahun pada trend panen sado ke Mataram berpakaian jarit wiru dan blangkon. Saat menyerahkan bulu bekti, yang ikut sowan 7 orang sebagai perlambang martabat desa yaitu Lurah, Congkog, Carik, Kebayan, Kaum, Polisi dan Kamituwa. Oleh Mataram yang diberi kewenangan menjadi Lurah Kedungamba yaitu Mangkurat Mas atau “Syech Abdul Awwal”. Begitu Belanda menyerang, barulah Kedungamba dikenai pajak. Zaman dulu, orang-orang tidak dikenai pajak.


Deretan makam yang ada di kanan-kiri Syech Abdul Awwal. Sebelah barat Syech yaitu makam putranya Abdul Rauf yang konon ceritanya ia selalu ingin mengungguli ayahnya, misal bila ia menimba air, bukannya menggunakan wadah yang rapat malah menggunakan keranjang yang berlubang, angina yang berhembus juga berusaha ia kekang dengan diikat menggunakan selendang, dan aneka macam perbuatan Abdul Rauf yang mengesankan ia ingin mengungguli kesaktian ayahnya. Informasi belum tertata dan diterjemahkan penuh ke dalam bahasa Indonesia.


Makam Syekh Abdul Kahfi Lemah Lanang Kebumen


Makam R.A. Tan Peng Nio Kalapaking Kebumen


Hal lain yang menarik yaitu alasannya yaitu makam itu berada sendirian di tengah sawah, dengan pondasi lebih tinggi dari area di sekitarnya. Ketika belum mengetahui penghuni makamnya, pikiran saya yaitu bila makam itu dipertahankan sendirian maka pastilah bukan sembarang makam.


Menapaki pematang sawah kering, alasannya yaitu memang tidak ada jalan lain menuju ke makam, saya mengayun kaki mendekati lokasi makam seraya terus memandang waspada pada lintasan jalan tanah yang saya lalui, berharap tidak bertemu hewan melata yang tengah tidur melingkar di sana. Penampakan Makam R.A. Tan Peng Nio Kalapaking dengan cungkup terbuka disangga empat pilar dan atap lengkung berbentuk pelana khas bangunan Tionghoa. Petak area segi empat Makam R.A. Tan Peng Nio Kalapaking itu dibatasi dengan tatanan kerikil yang direkat semen dengan tinggi sekitar satu meter.


Di tengah nisan terdapat goresan pena “R.A. K.R.A.T. Kalapaking III (R.A. Tan Peng Nio), istri R.M. Soleman Kertawangsa.” Lalu ada goresan pena “Anak: K.R.T. Endang Kertawangsa, R.A. Mulat Ningrum” dan “Menantu: R.A. Jati Arum, R. Tjondro Dahono, R. Kertalaksana”, serta “Cucu: R. Kertawangsa Gandawijaya / Ki Pongge, R. Kertawangsa Tjandrawijaya / Ki Legowo, R.A. Eguningrum, R. Bintara Ajiwijaya, R. Harjo Jadmiko”.


Makam Tumenggung Kalapaking Kalijirek Kebumen


 


Wisata Air Terjun di Kebumen


Air Terjun Sudimoro


Air Terjun Sudimoro terletak di Dusun Kalikumbang, Desa Donorojo, kecamatan Sempor. Air terjun ini mempunyai tiga undakan dengan total ketinggian hingga 35 meter. Air terjun Sudimoro mempunyai deretan melebar sehingga air yang jatuh akan membentuk tirai air yang begitu mengagumkan. Air terjun ini juga mempunyai debit air yang deras dan stabil terlebih bila trend penghujan tiba. Hal tersebut dikarenakan Curug Sudimoro terdapat di aliran Kali Putih yang berhulu di wilayah perbukitan pererbatan Kabupaten Kebumen dengan Banjarnegara. Curug Sudimoro dikelilingi bukit-bukit mirip Bukit Sigentong, Bukit Glagah, Bukit Cikini dan Bukit Sigandil sehingga pemandangan sekitarnya yang hijau sangat memanjakan mata.


Air Terjun Silancur


Air Terjun Silancur terletak di Dusun Pujegan, Desa Wadasmalang, kecamatan Karangsambung. Air terjun Silancur mempunyai ketinggian sekitar 25 meter dan berada di daerah Cagar Alam Nasional Geologi Karangsambung pada ketinggian 220 mdpl. Air terjun ini terlihat membentuk sebuah garis putih tinggi menjulang. Bersamaan, terdengar bunyi gemericik air.


Tidak mirip gerojokan pada umumnya yang mempunyai penampungan air di bawahnya, air di Air Terjun Silancur jatuh menghantam batuan besar hingga menghasilkan percikan air yang segar. Jika terik matahari dalam keadaan sempurna, percikan air yang terbawa angin terlihat berwarna-warni mirip pelangi.


Debit airnya akan melimpah ruah di trend penghujan dan kerap kali dilanda banjir. Namun ketika trend kemarau debit airnya akan mengecil, meski tidak hingga kering.


Air Terjun Sawangan


Air Terjun Sawangan terletak di Dusun Nogosari Desa Karangduwur, kecamatan Ayah. Air terjun Sawangan mempunyai ketinggian sekitar 50 meter dan berada di daerah Kawasan Karst Gombong Selatan. Air terjun ini unik dikarekana lokasinya yang berada di pantai selatan. Jaraknya hanya 150 dari pantai. Selain itu sumber airnya berasal dari sungai bawah tanah di dalam Goa Surupan. Jika dilihat kepingan atas gerojokan ini yaitu lisan luar sebuah goa. Air terjun ini mempunyai debit air yang stabil sedangkan di trend kemarau debit airnya akan mengecil namun tak akan kering. Dibawahnya terdapat kolam namun tak telalu lebar dan lebih didominasi bongkahan kerikil kapur dan pecahan dan gamping. Air terjun ini juga kerap disebut Air Terjun Pelangi alasannya yaitu kerap memunculkan pelangi dibawah gerojokan bila matahari menyinarinya.


 



Tempat Wisata Lainnya Dan Yang Harus Dikunjungi Di Indonesia Dan Luar Negeri


Segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik biar orang-orang mau tiba berkunjung ke tempat tersebut. Panduan ini akan membuat Anda untuk tidak melewatkan tempat penting dan menyampaikan pengalaman wisata Anda ke tempat-tempat yang hebat!


Klik disini untuk melihat tempat-tempat lainnya, mirip di Bali, Jogja, Paris, Tokyo, Tibet, Bogor dan masih banyak lagi.


 


Bacaan Lainnya



 


Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai


Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar bila Anda mengunduh aplikasi kita!


Siapa bilang mau pandai harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!



Sumber bacaan: Wiki Voyage


                      


Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”

Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya








Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon