Sunday, September 24, 2017

√ Sianida Yaitu Senyawa Kimia Yang Mengandung Gugus Siano C ≡ N, Dengan Atom Karbon Terikat-Tiga Ke Atom Nitrogen.

Sianida Adalah


Senyawa kimia yang mengandung gugus siano C ≡ N, dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen. Mudahnya, sianida yakni senyawa kimia yang terdiri dari karbon dan nitrogen.



Sianida sanggup berupa banyak sekali bentuk, ibarat natrium sianida, potassium sianida atau hidrogen sianida. Banyak varian kimia sangat beracun bagi manusia, menimbulkan janjkematian dalam beberapa menit.


Kematian dari materi kimia itu disimpulkan oleh fakta bahwa sejumlah Nazi terkemuka memakai pil bunuh diri potassium sianida untuk membunuh diri mereka sendiri menjelang final Perang Dunia Kedua. Salah satu varian yang paling berbahaya yakni hidrogen sianida yang mengambil bentuk gas pada suhu kamar dan sanggup dihirup.



Penjelasan secara sains perihal sianida





Pada sianida anorganik, seperti natrium sianida dan kalium sianida, gugus CN ada sebagai ion sianida poliatomik yang bermuatan negatif (CN); senyawa ini, yang merupakan garam dari asam sianida, yakni senyawa yang sangat beracun.


Ion sianida bersifat isoelektronik dengan karbon monoksida dan nitrogen molekuler.


Sianida organik umumnya disebut nitril; gugus CN terhubung melalui ikatan kovalen dengan gugus bermuatan karbon, seperti metil (-CH3) pada metil sianida (asetonitril). Karena tidak melepas ion sianida, maka nitril umumnya lebih tidak beracun, atau ibarat pada polimer tidak larut seperti serat akrilik, maka sama sekali tidak beracun kecuali kalau dibakar.


Asam sianida (HCN) yakni senyawa berbentuk cairan yang gampang menguap, biasa digunakan dalam pembuatan asetonitril yang kemudian digunakan untuk produksi serat akrilik, karet sintetis, dan plastik.


Sianida juga digunakan dalam banyak sekali proses kimia, seperti fumigasi, pengerasan besi dan baja, elektroplating, dan pemurnian bijih. Di alam, materi – materi yang mengandung sianida terdapat dalam beberapa biji buah, ibarat lubang ceri dan biji apel.


 


Produksi Sianida


Proses utama yang digunakan untuk memproduksi sianida adalah proses Andrussow, asam sianida diproduksi dari metana dan amoniak dengan bantuan oksigen dan katalisplatina.



2 CH4 + 2 NH3 + 3 O2 → 2 HCN + 6 H2O


Gas asam sianida sanggup dilarutkan dalam larutan natrium hidroksida untuk menghasilkan natrium sianida.



 




Tingkat Bahaya Sianida



  • Sebagian besar sianida sangat beracun. Anion sianida adalah inhibitorenzimsitokrom c oksidase (disebut juga aa3) pada kompleks keempat rantai transpor elektron (ditemukan pada membran mitokondria pada sel eukariotik).

  • Sianida akan melekat ke besi dalam protein ini. Ikatan sianida dengan enzim ini akan mencegah transpor elektron dari sitokrom c ke oksigen. Akibatnya, rantai transpor elektron terganggu, artinya sel tidak sanggup lagi memproduksi (secara aerobik) ATP untuk energi beraktivitas. Jaringan yang sangat mengandalkan respirasi aerobik, seperti sistem saraf pusat dan jantung, akan sangat terpengaruh.

  • Senyawa yang paling beracun adalah asam sianida, bentuknya gas pada suhu dan temperatur ruangan, oleh alasannya yakni itu sanggup terhirup. Oleh alasannya yakni itu, respirator udara dengan sumber oksigen eksternal wajib digunakan dikala bekerja dengan asam sianida. Asam sianida akan dihasilkan dikala sianida labil diasamkan, alasannya yakni sianida adalah asam lemah.

  • Larutan alkali lebih kondusif digunakan alasannya yakni tidak memunculkan gas asam sianid. Asam sianida juga sanggup diproduksi pada pembakaran poliuretan; untuk alasan ini, poliuretan tidak disarankan untuk digunakan pada furnitur domestik dan penerbangan.

  • Asam sianida yang terhirup oral dalam skala kecil (dalam bentuk sianida padat atau larutan sianida) pada angka 200 mg, atau sekitar 270 ppm sudah cukup untuk menimbulkan janjkematian dalam hitungan menit.


 


Antidot


Hidroksokobalamin bereaksi dengan sianida membentuk sianokobalamin, yang sanggup dibuang secara kondusif oleh ginjal. Metode ini yakni salah satu metode menguntungkan dalam menghindari pembentukan metemoglobin. Perangkat antidot ini dijual dengan brand Cyanokit dan disetujui oleh FDA tahun 2006.


Antidot usang untuk sianida memakai 3 senyawa: butiran amil nitrit (dengan dihirup), natrium nitrit, dan natrium tiosulfat. Tujuan antidot ini yakni menghasilkan besi ferro (Fe3+) dalam jumlah besar untuk bersaing mendapat sianida dengan sitokrom a3 (sehingga sianida akan terikat ke antidot daripada ke enzim).


Nitritmengoksidasihemoglobin menjadi metemoglobin, yang bersaing dengan sitokrom oksidase untuk mendapat ion sianida. Sianmetemoglobin terbentuk dan enzim sitokrom oksidase akan kembali didapat. Mekanisme utama untuk membuang sianida dari tubuh yakni konversi enzimatik menjadi tiosianat dengan enzim rhodanese dalam mitokondria.


Tiosianat merupakan senyawa yang relatif tidak beracun dan sanggup dibuang ginjal. Untuk mempercepat detoksifikasi, natrium tiosulfat digunakan untuk menyediakan donor belerang bagi rhodanese untuk memproduksi tiosianat.


 


Keracunan Sianida Pada Manusia


Keracunan sianida yang disengaja telah muncul pada banyak peristiwa sepanjang sejarah.


Yang paling terkenal yakni asam sianida yang dilepas dari pelet Zyklon-B yang digunakan secara meluas pada pembunuhan massal ketika Holokaus, terutama di kamp konsentrasi. Diracun dengan gas asam sianida dalam kamar gas (garam asam sianida dijatuhkan ke asam kuat, ibarat asam sulfat) yakni salah satu metode hukuman mati ketika terdakwa kemudian menghirup gas letal.


 


Gejala Keracunan Sianida


Keracunan sianida adalah keracunan yang terjadi apabila seseorang terpapar sianida. Gejala-gejala awal meliputi:



  • Sakit kepala.

  • Pusing

  • Detak jantung yang cepat.

  • Sesak napa

  • Muntah.

  • Gejala-gejala yang kemudian muncul adalah:

    • Kejang

    • Detak jantung yang lambat

    • Tekanan darah rendah

    • Kehilangan kesadaran dan gagal jantung. Gejala-gejala biasanya muncul dalam waktu beberapa menit. Apabila seseorang berhasil selamat dari keracunan sianida, mereka masih sanggup mengalami masalah neurologis (kelainan pada sistem saraf) jangka panjang.




Senyawa yang menganding sianida yakni gas hidrogen sianida serta sejumlah garam sianida. Keracunan umumnya terjadi sesudah menghisap asap kebakaran rumah.


Faktor-faktor risiko lain meliputi penggosokan logam, beberapa jenis insektisida, obat nitroprusida dan biji beberapa buah seperti apel, almond dan aprikot.


Sianida dalam bentuk cair sanggup diserap oleh kulit.


Ion sianida sanggup menghambat respirasi seluler, sehingga jaringan tubuh tidak sanggup menggunakan oksigen.


Diagnosis keracunan sianida sulit dilakukan. Kadar sianida dalam darah sanggup diukur, tetapi membutuhkan waktu. Kadar 0,5–1 mg/L yakni kadar ringan, 1–2 mg/L yakni kadar sedang dan 2–3 mg/L yakni kadar tinggi, dan kadar yang melebihi 3 mg/L umumnya sanggup menimbulkan kematian.


Apabila seseorang terpapar sianida, orang tersebut harus dijauhkan dari sumber racun tersebut dan kemudian didekontaminasi.


Penanganan meliputi perawatan suportif dan pemberian 100% oksigen.


Hidroksokobalamin (vitamin B12a) sanggup digunakan untuk melawan reaksi peracunan. Sodium tiosulfat dapat pula diberikan kepada pasien.


Dalam sejarah, sianida telah digunakan untuk melakukan bunuh diri massal dan juga digunakan oleh rezim Nazi untuk melakukan genosida.


 


 sianida yakni senyawa kimia yang terdiri dari karbon dan nitrogen √ Sianida yakni senyawa kimia yang mengandung gugus siano C ≡ N, dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen.

Sianida yakni senyawa kimia yang mengandung gugus siano C ≡ N, dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen.


 


Paparan terhadap Sianida secara sengaja atau tidak sengaja


Sianida sanggup digunakan sebagai biro racun atau senjata kimia, tetapi kebanyakan orang tidak sengaja memaparnya. Beberapa cara untuk terkena sianida meliputi:



  • Makan singkong, buncis ‘lima”, yucca, rebung, sorgum, atau almond

  • Makan biji apel, watu ceri, lubang aprikot, atau lubang persik

  • Merokok sigaret

  • Membakar plastik

  • Membakar watu bara

  • Menghirup asap dari api rumah

  • Mengonsumsi produk berbasis asetonitril digunakan untuk menghilangkan kuku palsu

  • Minum air, makan makanan, menyentuh tanah, atau menghirup udara yang sudah terkontaminasi

  • Paparan rodentisida atau pestisida yang mengandung sianida lainnya

  • Sianida dalam buah dan sayuran yakni dalam bentuk glikosida sianogenik (cyanoglycosides). Gula melekat pada senyawa ini melalui proses glikosilasi, membentuk hidrogen sianida bebas.

  • Banyak proses industri melibatkan senyawa yang mengandung sianida atau sanggup bereaksi dengan air atau udara untuk menghasilkannya.

  • Industri kertas, tekstil, fotokimia, plastik, pertambangan, dan metalurgi semua mungkin berurusan dengan sianida.

  • Beberapa orang melaporkan bacin almond pahit yang berasosiasi dengan sianida, tetapi tidak semua senyawa beracun menghasilkan aroma dan tidak semua orang sanggup mencium baunya. Gas sianida kurang padat daripada udara, sehingga akan naik.


 




Penggunaan Sianida


Pertambangan


Sianida utamanya diproduksi untuk pertambangan emas dan perak: senyawa ini membantu melarutkan logam ini dari bijihnya. Pada proses sianida, bijih grade tinggi dicampur dengan sianida (konsentrasi sekitar 2 kg NaCN per ton); bijih low-grade ditumpuk dan disemprot dengan larutan sianida (konsentrasi sekitar 1 kg NaCN per ton). Logam mulia ini akan membentuk kompleks dengan anion sianida membentuk turunan yang sanggup larut, ibarat [Au(CN)2] and [Ag(CN)2].





4 Au + 8 NaCN + O2 + 2 H2O → 4 Na[Au(CN)2] + 4 NaOH




Perak lebih “rendah” daripada emas dan umumnya di alam muncul sebagai sulfida, dalam hal redoks tidak dibutuhkan (tidak ada O2 diperlukan). Sebaliknya, reaksi perpindahan yang terjadi:





Ag2S + 4 NaCN + H2O → 2 Na[Ag(CN)2] + NaSH + NaOH




Larutan induk yang mengandung ion ini dipisahkan dari padatannya, kemudian dibuang ke kolam limbah. Logam akan diambil kembali dari larutan induk dengan reduksi dengan abu seng atau diadsorpsi dengan karbon aktif. Proses ini sanggup menghasilkan problem kesehatan dan lingkungan. Sejumlah bencana lingkungan muncul akhir kolam limbah yang luber.


Larutan sianida akan terhidrolisa cepat, terutama kalau ada cahaya matahari. Senyawa ini sanggup membawa logam berat ibarat merkuri kalau ada. Sianida juga digunakan pada elektroplating, di mana sanggup menstabilkan ion logam pada larutan elektrolit sebelum terdeposisi.


Kimia organik industri


Beberapa nitril diproduksi dalam skala besar, contoh adiponitril adalah prekursor nilon. Beberapa senyawa juga dihasilkan dengan menggabungkan asam sianida dengan alkena (hidrosianasi): RCH=CH2 + HCN → RCH(CN)CH3. Katalis logam dibutuhkan untuk reaksi ini.


Penggunaan medis


Senyawa sianida, natrium nitroprusside terutama digunakan dalam kimia kesehatan untuk mengukur urine dalam tubuh ketone khususnya sebagai tindak lanjut untuk pasien diabetes.


Aditif makanan


Karena kestabilannya yang tinggi akan kompleksnya dengan besi, ferrosianida (natrium ferrosianida E535, kalium ferrosianida E536, dan kalsium ferrosianida E538) tidak akan terdekomposisi ke level mematikan dalam tubuh insan dan digunakan dalam industri kuliner sebagai, contohnya agen anticaking pada garam dapur.



Hidrogen sianida (HCN)


adalah senyawa anorganik dengan rumus molekul HCN. Senyawa ini berbentuk cairan tak berwarna, dan sangat beracun, dengan titik didih sedikit di atas suhu ruangan, 256 °C (493 °F).


HCN diproduksi dalam skala industri dan sangat bernilai alasannya yakni digunakan sebagai materi baku banyak senyawa kimia mulai polimer (rantai berulang dari atom yang panjang) sampai obat-obatan.



 






Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)