Friday, November 17, 2017

√ Dongeng Fiksi Tetaplah Berada Di Jalurmu Halaman 22

 wacana Cerita Fiksi yang Berjudul Tetaplah Berada di Jalurmu √ Cerita Fiksi Tetaplah Berada di Jalurmu Halaman 22
Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 22
.Com - Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Revisi 2018 Kelas 6 SD/MI Tema 9 Menjelajah Angkasa Luar Subtema 1 Pembelajaran 2 Halaman 21 wacana Cerita Fiksi yang Berjudul Tetaplah Berada di Jalurmu. Setelah Memahami Materi Cerita Fiksi Tetaplah Berada di Jalurmu, Siswa diminta menunjukkan tanggapan dari pertanyaan yang terdapat pada halaman 22.

Agar sanggup menjawab soal pada halaman 22 tema 9 Silakan baca dan catat tokoh utama, tokoh perhiasan dan tempat/latar insiden yang tedapat pada dongeng fiksi tetaplah berada di jalurmu berikut ini.

Tetaplah Berada di Jalurmu

Deo pulang sekolah sambil meringis kesakitan. Ia menuntun sepedanya dengan sedikit terpincang-pincang. Celana dan baju seragamnya terlihat kotor. Keringat mengucur di dahinya. Hari itu udara memang cukup terik.

Ibu segera menyambut Deo dengan membukakan pintu pagar. Ibu pun membantu Deo memasukkan sepedanya di halaman rumah. Ibu mengambil tas Deo yang ikut kotor dan menuntunnya masuk ke dalam rumah. Setelah Ibu memberinya minum, Ibu menyidik luka-luka gores di lutut dan siku Deo. Deo meringis kesakitan ketika luka-luka itu dibersihkan dan diberikan obat.

Setelah Deo mulai terlihat tenang, Ibu meminta Deo bercerita. “Aku yang salah, Bu. Aku tidak berhati-hati.  Aku tidak akan mengulanginya lagi. Seandainya saya tetap berada di jalurku,” kata Deo dengan penuh penyesalan.

“Apa yang tolong-menolong terjadi, Nak. Terima kasih kau telah mengakui kesalahanmu, tetapi maukah kau menceritakan yang tolong-menolong terjadi?” tanya Ibu dengan lembut.

“Deo tadi lomba balap sepeda dengan Arsyad ketika pulang sekolah, Bu. Ketika kami hingga di jalan depan toko kelontong Pak Ahmad, jalanan agak ramai. Lalu, saya melihat di situ ada trotoar yang landai dan sepi. Lalu saya naik dan bersepeda di trotoar itu.” kata Deo sambil menunduk.

“Trotoar? Hmm… Kamu niscaya tahu bila trotoar diperuntukkan untuk pejalan kaki, kan?” tanya Ibu.

“Iya, Bu. Saat itu di trotoar terlihat sepi. Makara tanpa pikir panjang, Deo naik ke trotoar itu supaya sanggup mendahului Arsyad. Tetapi Deo tidak memerhatikan ada sebongkah watu besar di tengah trotoar itu.

Tanpa sengaja Deo menabrak watu besar itu dan jatuh terjerembab ke dalam got. Beruntung, got itu kering dan dangkal. Arsyad yang berada di belakangku pun segera menolong,” dongeng Deo masih dengan wajah menyesal.

“Ibu bersyukur kau hanya mengalami luka gores, Nak. Itu pelajaran berharga untukmu. Trotoar itu dibentuk dengan tujuan tertentu, supaya para pejalan kaki tidak berjalan di jalanan yang diperuntukkan bagi kendaraan. Semuanya itu dibentuk supaya tercipta keteraturan. Masyarakatpun mendapat kesempatan yang sama untuk memakai jalan umum,” terang Ibu sambil tersenyum.

“Aku mengerti, Bu. Seharusnya saya tetap berada di jalurku, bukan di jalur yang tidak diperuntukkan buatku,” kata Deo sambil meringis.

“Baiklah bila begitu. Luka-lukamu sudah dibersihkan dan diobati. Sekarang kau sanggup ganti baju, basuh tangan, kemudian makan siang. Beristirahatlah sehabis itu. Nanti sore biar Ayah yang menyidik sepedamu,” kata Ibu sambil beranjak ke dapur menyiapkan makan siang Deo.

Baca Juga : Jawaban Tema 9 Kelas 6 SD/MI Revisi 2018 Lengkap

Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 21

Kamu telah membaca dongeng fiksi “Tetaplah Berada di Jalurmu!”. Berdasarkan dongeng tersebut, gambarlah tokoh utama, tokoh tambahan, dan daerah insiden dengan mengunakan imajinasimu. Tuliskan juga ringkasan dongeng tersebut. Ceritakanlah hasil pekerjaanmu di depan kelas dengan percaya diri.

Tokoh Utama :
Deo dan Ibu

Tokoh Tambahan :
Arsyad

Tempat/Latar :
Trotoar

Gambar Tempat Peristiwa dalam Cerita
 wacana Cerita Fiksi yang Berjudul Tetaplah Berada di Jalurmu √ Cerita Fiksi Tetaplah Berada di Jalurmu Halaman 22
Trotoar dan Jalur Sepeda
Ringkasan Jalan Cerita :
Setelah pulang sekolah, Deo dan Arsyad lomba balap sepeda di trotoar. Pada ketika Deo ingin mendahului Arsyad, Deo tidak memperhatikan ada sebongkah watu besar di tengah trotoar. Tanpa Sengaja Deo menabrak watu besar tersebut dan jatuh kedalam got.

Akibat insiden tersebut, Deo mengalami luka gores di lutut dan sikunya. Sesampainya di rumah, Deo menceritakan dengan jujur kepada ibunya bahwa beliau tidak berhati-hati dalam mengendarai sepeda. Kemudian ibunya menasihatinya bahwa trotoar itu dipakai untuk pejalan kaki.

Demikianlah Artikel yang Berjudul Cerita Fiksi Tetaplah Berada di Jalanmu

Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga tanggapan tema 9 kelas 6 SD/MI halaman 21 wacana dongeng fiksi tetaplah berada di jalanmu sanggup menunjukkan manfaat bagi pembaca dimanapun berada.


Sumber http://www.sanjayaops.com


EmoticonEmoticon