Wednesday, November 22, 2017

√ Memahami Pidato Prabowo Ihwal Bubarnya Indonesia Di 2030

Selamat pagi, halo teman-teman semua
bagaimana kabarnya hari ini?. Semoga sehat selalu dan senantiasi produktif berkarya. Di pagi ini aku akan mencoba memperlihatkan sebuah pendapat alias opini, alasannya ialah di kurun demokrasi ini tentu kita bebas mengemukakan pendapat bukan?. Tema yang diangkat ialah wacana gosip yang sedang hot di Indonesia yaitu pidato Prabowo terkait bubarnya Indonesia di tahun 2030. Seperti yang sudah menjadi fenomena umum bahwa sehabis terjadi fenomena asing di Indonesia maka niscaya akan disusul oleh fenomena yang lebih asing lagi sesaat setelahnya. 

Beberapa waktu sehabis mendengar/melihat gosip wacana isi pidato Prabowo tersebut aku eksklusif coba cek gosip di banyak sekali terusan medsos. Dan menyerupai yang sudah diperkirakan, masyarakat dunia maya eksklusif berkomentar sana-sini, ada yang pro dan ada yang kontra, pastinya. Lalu aku melihat penjelasan di media gosip televisi yang menghadrikan politisi terkait, isinya ialah laga argumen juga. Yang menjadi kader Gerindra tentu niscaya akan membela dong dengan alasan apapun dan yang kader lainnya niscaya akan tidak setuju, murka hingga debat kusir. 

Lalu apa yang salah dari isi pidato Prabowo yang menyebutkan Indonesia bubar di tahun 2030?. Sebenarnya seorang politisi sah-sah saja mengeluarkan statement ketika berorasi di depan khalayak, namun di kurun ketika ini alias jaman now, setiap politisi apalagi seorang figur parpol/calon kepala daerah/presiden harus hati-hati dalam pemilihan kata/redaksi ketika berpidato. Makara kata kunci disini ialah redaksi atau perbendaharaan kata. Mengapa redaksi itu penting?. Karena masyarakat Indonesia kini jaman now ialah masyarakat yang dikontrol oleh MEDIA. Ya, media ialah senjata powerful dalam menggiring opini, pikirian, kebencian. Makara berdasarkan aku ada satu kesalahan kecil dalam pidato tersebut yang kesudahannya sudah niscaya eksklusif jadi trending bukan?.
 Semoga sehat selalu dan senantiasi produktif berkarya √ Memahami Pidato Prabowo Tentang Bubarnya Indonesia di 2030
Pidato ialah kemampuan merangkai kata
Tapi bila dari sisi kenyataan apakah memang Indonesia bisa bubar di 2030? (mungkin dalam kamus lain jadi "hancur"?. Bisa saja melihat semakin tingginya hutang luar negeri, belum pinjam dari Tiongkok yang berbunga tiap tahun, belum pembangunan industri yang investornya kebanyakan dari asing dll. Akan tetapi, dalam konteks ini, seorang figur politik kan tentunya berambisi untuk menduduki suatu posisi (katakanlah presiden), nah salah satu syarat utama untuk meraih bangku RI satu ialah dengan memikat hati masyarakat. Artinya ia harus bisa "menghipnotis" masyarakat RI semoga yakin bahwa apa beliau katakan bisa menggerakan pemilih untuk mencoblosnya di pilpres. 

Lalu apa yang salah dari pidato bubarnya Indonesia di 2030?. Tidak ada yang salah, yang salah hanya dalam pemilihan redaksi kata saja. Satu kata saja salah ketika ini bisa digoreng menjadi bola panas di medsos. Makara memang seorang figur politik harus hati-hati dan mempunyai kemampuan bercakap/memilih kata dengan baik, jangan hingga nantinya akan menciptakan kehebohan. Lihat saja referensi omongan Ahok yang kesudahannya jadi fenomena heboh lain. Sebetulnya kalaupun omongan itu hanya didengar masyarakat yang ada disekitarnya saja tentu tidak masalah, Ahok minta maaf pun sebetulnya problem selesai, berdasarkan saya. Namun di jaman kini ini ingat, kamera dimana-mana, mikrofon dimana-mana, upload video tinggal sekali klik, kemudian nyebar, ditonton orang banyak, kemudian otaknya jadi panas, makin panas dishare lagi dan kesudahannya "Paciweuh" mun basa sunda mah. 

Inilah fenomena masyarakat Indonesia ketika ini, yaitu ketidakmampuan mengolah sebuah informasi dengan benar sehingga gampang dipecah belah melalui gosip di medsos. Makara dalam hal kaitan Prabowo yang sedang bertarung menuju RI 1 tentu ini akan menjadi bumerang alasannya ialah salah dalam membangun sebuah kata/informasi. Kan itu pidato di internal partai saja di dalam ruangan?. Iya memang benar di dalam ruangan, tapi kan semua orang bawa handphone, belum lagi bila ada oknum biro belakang layar dll, pastinya kan tinggal rekam kemudian upload, selesai deh jadinya menyerupai ketika ini (heboh gak karuan). Makara memang kemampuan menyusun kalimat di jaman kini itu sangat krusial dalam menentukan simpati masyarakat.

Sumber http://www.gurugeografi.id


EmoticonEmoticon