Friday, November 17, 2017

√ Pengalaman Tes Guru As-Syifa Boarding School

Halo teman-teman sekalian, pastinya kalian ingin tau kan wacana honor guru di sekolah boarding terutama di As-Syifa Subang?. Oke, sebelum saya berikan rinciannya, biar kalian gak pada penasaran, saya akan ceritakan dulu wacana pengalaman saya ikut tes di As-Syifa Subang. Makara beberapa bulan kemudian ada isu loker guru dan banyak karyawan di As-Syifa Wanareja. Karena ingin tau maka saya cek webnya, cek visi misi, cek map dan lainnya. Kesimpulan pertama, sekolahnya besar, berbasis islam dan pengelolaannya nampaknya baik. 

Saya kemudian melamar via online, sebab semuanya harus online. Dari sisi teknis penerimaan awal prosedur nya bagus, transparan dan timeline jadwalnya tertera di web penerimaan, sangat jelas. Pertanda baik dan administrasi IT nya luar biasa. Setelah upload berkas, singkat kisah saya kepanggil tes online. Tesnya jadi di rumah saja pakai hot spot. Soal yang dikerjakan pengetahuan umum, bahasa arab dasar dan sejarah perawi hadist. Sola geografinya essay dan masuk level HOTS, cukup keren. Setelah tes online, risikonya pengumuman kelulusan tiba. Saya lulus tes online dan dilanjutkan dengan tes praktik mikroteaching dan wawancara eksklusif di As-Syifa Subang. 

Karena ingin tau dan ingin tahu lebih jauh maka saya putuskan ke Subang naik motor. Saya naik motor jam 11 bersama sahabat dari Bekasi yang kepanggil kesana dan berencana menginap di sekolah. Perjalanan 4 jam dari Bekasi dan tiba jam 5 sore. Tiba di sana kami disambut hangat oleh panitia dan eksklusif diarahkan ke asrama putra. Disana sudah banyak teman-teman lain yang tiba dari banyak sekali daerah. Lingkungan sekolahnya asri, besar, siswanya banyak dan kulturnya khas pesantren.

Besoknya sehabis sholat subuh, sarapan maka tibalah pembukaan tes wawancara, mikro dan tes tahsin. Semua peserta dibagi-bagi biar efisien dalam pelaksanaannya. Saya ikut mikroteaching dulu di awal dan eksklusif dilakukan di depan siswa selama kurang lebih 20 menit. Siswanya sangat antusias sekali, rame dan bahagia sekali saya lihatnya. Karena saya sudah biasa mikroteaching jadi gak terlalu masalah. Mikroteaching selesai kemudian lanjut tes tahsin, baca Alquran dan hafalan. Setelah itu di lanjut lagi dengan tes wawancara HRD. Nah ini yang menjadi belahan terpenting bagi saya. 
Suasana penerimaan guru di As-Syifa Subang
Dari semua wawancara HRD yang pernah saya lalui semenjak saya lulus kuliah gres kali ini saya ditanya hal yang berdasarkan saya agak ganjil dan diluar konteks "pendidikan", mau tau apa aja isinya?. Pokonya di luar konteks pendidikan berdasarkan saya. Saya sudah berpengalaman ngajar selama 8 tahun dengan prestasi yang cukup banyak lah dari tingkat kota, propinsi sampai nasional dan tentu punya "value" lebih dan nilai jual alias nilai tawar bukan?. Memang di dunia pendidikan harus gitu ya?. Ya harus donk, pemain bola aja jika banyak trofi harganya makin mahal.

Lalu singkat kata ternyata honor disana memang sudah dipatok di awal jadi tidak dapat nego. Tapi makan, asrama, sekolah, kesehatan semuanya gratis bro. Kalau saya pribadi diluar kemudahan sosial tadi, untuk honor pokok masih dibawah standar saya. Selain itu pegawai tidak boleh masuk organisasi lain di luar sebab memang aturannya ibarat itu. Wow, ketat juga aturannya. Pegawai juga harus menghapal Alquran tiap semester 1 juz, mantap. Setelah dipikir-pikir dan diskusi dengan istri maka saya putuskan untuk menolak proposal tersebut. Memang honor akan naik dari tahun ke tahun, tapi tiap keluarga tentu punya kondisi masing-masing dan saya tidak dapat untuk menerimanya dikala ini. Makara itulah pengalaman saya tes kerja di As-Syifa Subang. Secara umum sekolah ini besar, bagus, punya visi jelas, kesejahteraan guru yang baik dan jaringan kuat. 

Sumber http://www.gurugeografi.id


EmoticonEmoticon