Tuesday, November 21, 2017

√ Perbedaan Generalisasi, Periodisasi Dan Kronologi Sejarah

Sejarah yakni ilmu yang mempelajari
insiden di masa kemudian dan termasuk rumpun ilmu pengetahuan umum. Dalam mempelajari sejarah, ada beberapa istilah yang harus dipahami yaitu generalisasi, periodisasi dan kronologi. 

Generalisasi
Generalisasi dapat  diartikan  sebagai  pekerjaan  penyimpulan  fakta-fakta  dari  khusus ke umum.  Tujuan   generalisasi,   yaitu   saintifikasi   dan   simplifi kasi.  Tujuan  saintifikasi mengandung arti bahwa sejarah juga melaksanakan penyimpulan umum. Dalam arti bahwa generalisasi  sejarah  sering  dipakai  untuk  mengecek  teori  yang  lebih  luas  karena  teori  di tingkat  yang  lebih  luas  kerap  kali  berbeda  dengan  generalisasi  sejarah  di  tingkat  yang lebih sempit. Tujuan simplifikasi yakni untuk menyederhanakan suatu insiden dengan cara mengklasifikasikan setiap peristiwa-peristiwa sejarah secara periodik atau kita kenal dengan periodisasi.   

Periodisasi
Periodisasi adalah  pembabakan  waktu  yang  merupakan  salah  satu  bentuk  penulisan sejarah dalam rangka memahami rangkaian insiden sejarah. Catatan periodisasi bersifat
subjektif  dalam  kerangka  penulisannya.  Subjektif  artinya  tergantung  terhadap  goresan pena sejarawan. 

Menurut Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo periodisasi dibentuk berdasarkan derajat integrasi yang pernah dicapai Indonesia pada masa lampau yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi yang  mampu  memengaruhi  perkembangan  politik,  kultur,  budaya,  dan  perkembangan sosial di Indonesia sehingga kita sanggup menciptakan periodisasi yang kita bedakan menjadi dua, yakni efek Hindu dan efek Islam. 

Pembabakan pada masa itu dinamakan sebagai  masa  kerajaan.  Hal  tersebut  disebabkan  karena  masyarakat  pada  saat  itu  masih bersifat istana sentris atau berpusat kepada raja. Berikut yakni pola periodisasi sejarah Indonesia berdasarkan Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo.
 insiden di masa kemudian dan termasuk rumpun ilmu pengetahuan umum √ Perbedaan Generalisasi, Periodisasi dan Kronologi Sejarah
Candi Sambisari di Yogyakarta
a. Prasejarah
b. Zaman kuno
Masa kerajaan-kerajaan tertua
Masa Sriwijaya (dari era VII – XIII atau XIV)
Masa Majapahit (dari era XIV – XV)
c. Zaman baru
Masa Aceh, Mataram, Makassar, Ternate, dan Tidore (sejak era XVI)
Masa perlawanan terhadap Imperialisme Barat (abad XIX)
Masa pergerakan nasional (abad XX)
d. Masa Republik Indonesia (sejak tahun 1945) 

Konsep  Periodisasi  Muhammad  Yamin  terkait  dengan  sejarah  Indonesia  dikenal dengan nama Pancawarsa Sejarah Indonesia, yaitu sebagai berikut ini.
a. Zaman Prasejarah hingga tahun 0. Zaman Protosejarah, tahun 0 hingga era ke-4.
b. Zaman Nasional, dari tahun era ke-4 hingga era ke-6.
c. Zaman Internasional, yaitu era ke-16 hingga kira-kira tahun 1900.
d. Abad Proklamasi mulai kira-kira tahun 1900.  

H. J.  de  Graaf dalam  buku  yang  berjudul Geschiedenis  van  Indonesia tahun  1949, menuliskan periodisasi sejarah Indonesia sebagai berikut.
a. Orang Indonesia dan Asia Tenggara (sampai 1650) yang meliputi:
1.) zaman Hindu;
2.) zaman penyiaran Islam dan berdirinya kerajaan Islam.
b. Bangsa Barat di Indonesia (1511-1800)
c. Orang Indonesia pada zaman VOC (1600-1800)
d. Organisasi VOC di luar Indonesia
e. Orang Indonesia dalam lingkungan Hindia Belanda (sesudah 1800) diakhiri dengan pemerintahan Ratu Wilhelmina 

Tujuan periodisasi yakni sebagai berikut.
a. Memudahkan pembaca untuk mengerti peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau   yang   dikelompokkan   dan   disederhanakan   menjadi   kesatuan   sehingga memudahkan pengertian.
b. Melakukan penyederhanaan terhadap peristiwa-peristiwa masa lampau.
c. Menguraikan    peristiwa-peristiwa    sejarah    secara    kronologis    sehingga    akan memudahkan dalam upaya pemecahan suatu masalah.

Kronologi
Secara  arti  sempit, kronologi dapat  diartikan  sebagai  urutan  waktu  kejadian.  Peristiwa sejarah   akan   selalu   berlangsung   sesuai   dengan   urutan   waktu   sehingga   peristiwa-peristiwa  sejarah  tidak  terjadi  secara  melompat-lompat  urutan  waktunya  atau  bahkan berbalik  urutan  waktunya  atau  sering  kali  disebut  dengan anakronis.  Tujuan  dari pembuatan  kronologi  sejarah  adalah    agar  penyusunan  dari  berbagai  peristiwa  sejarah dalam periodisasi tertentu tidak tumpang tindih atau rancu dengan metode lainnya.
 
Kronologi  sejarah  harus  sesuai  dengan  urutan  kejadian  dari  peristiwa  sejarah tersebut  sehingga tidak berlangsung secara acak. Hal ini bertujuan untuk memudahkan seseorang memahami sejarah dari insiden satu ke insiden lainnya. Susunan  kejadian  dari  setiap  peristiwa  berdasarkan  urutan  waktu  tersebut  harus tetap berkesinambungan  dengan  adanya  hubungan  sebab-akibat  (kausalitas).  Konsep kausalitas merupakan  suatu  rangkaian  peristiwa  yang  mendahului  dan  insiden yang   menyusul   kemudian   yang   seringkali   disebut   dengan   prinsip   sebab   akibat.

Menurut  Sartono  Kartodirdjo,  kausalitas  merupakan  hukum  sebab  akibat  mengenai suatu peristiwa, keadaan, atau perkembangan. Artinya kausalitas sejarah yakni lantaran terjadinya insiden sejarah. Selain kronologi, dalam sejarah dikenal juga istilah kronik yang merupakan catatan kejadian-kejadian  secara  singkat  dari  waktu  ke  waktu  secara  berurutan  berupa  urutan-urutan tanggal dan insiden tanpa adanya penjelasan. Berbeda dengan kronik, kronologis lebih  mendalam  dan  luas  dengan  adanya  deskripsi atau  gambaran  dari  setiap  insiden atau insiden sejarah.  

Sumber http://www.gurugeografi.id


EmoticonEmoticon