Tuesday, November 21, 2017

√ Rute Touring Motor Dari Bekasi Ke Situs Megalitik Gunung Padang

Halo teman-teman sahabat traveler Indonesia,
bagaimana kabarnya hari ini?. Semoga sehat selalu dan senantiasa produktif ya guys. Kali ini saya akan sedikit mengembangkan dongeng ihwal perjalanan touring dari Bekasi ke Situs Megalitik Gunung Padang di Cianjur. Jumat kemarin merupakan awal long weekend, jadi daripada madesu (masa depan suram) di rumah, jadilah kami berdua (saya dan istri) searching lokasi. Setelah gugling, ketemulah dengan Situs Megalitik Gunung Padang. Sudah usang kami ingin tau ihwal keberadaan situs megalitik terbesar di Asia Tenggara ini. Start di pagi hari jam setengah tujuh, kami berangkat dengan bermodal motor matic dan google map dari Bekasi menuju arah Cileungsi. Rute yang kami pilih ialah Bekasi-Gunung Putri-Babakan Madang-Megamendung-Puncak-Cianjur-Warungkondang. 

Setengah jam perjalanan, kami sudah hingga di perempatan Cileungsi-Cibubur. Disini kendaraan super padat guys, biasalah long weekend. Karena pake motor jadi dapat selap-selip, aman. Cuaca pada hari tersebut cerah dan tidak ada nampak akan turun hujan. Dari Cileungsi kami belok kanan ke arah Cibubur (lewat fly over) dan sesudah itu belok kiri ke arah Jalan Mercedez Benz (itu yang pabrik Mercy di Indonesia). Jalanan mulai buruk guys, berlubang jadi gak dapat ngebut. Setelah keluar pabrik Mercy kemudian masuk Jl. Gunung Putri. Disini jalanan sudah mulai beton semua, alhasil memang rada gak lezat di shockbreaker, pegel bahu alasannya ialah guncangan di matic emang rada lumayan. Disini banyak truk semen guys, jadi hati-hati. Dari Gunung Putri kemudian masuk ke Sentul dan Babakan Madang. 

Jalan sudah mulai menyempit dan naik turun. Banyak biker juga yang lewat jalan ini menuju puncak, jadi serasa gak sendirian touring. Lepas Babakan Madang kemudian belok kanan di Bukit Golf Sentul. Disini jalanan mulai menanjak tapi pemandangannya asik banget pokoknya. Dari Padang Golf kemudian keluar menuju Gunung Geulis dan hingga di Megamendung. Karena kemarin lagi ada longsor di Ciloto, maka jalanan ke Arah Puncak tidak padat dan lengang. Motor dapat dilaju cepat, tapi tetap hati-hati guys. Setelah hingga Cisarua kami berhenti sejenak di pinggir jalan samping kebun teh untuk sarapan pagi. Jam menujukkan pukul 09.00 dan dua buah gorengan sudah cukup untuk mengganjal perut ditemani teha hangat. Udara mulai sejuk dan segar khas pegunungan. Setelah 15 menit istirahat, perjalanan kami lanjutkan melalui jalur Puncak. Terlihat tebing-tebing disekitar Puncak banyak yang longsor dan ini menjadi tanda bahwa ada potensi peristiwa di masa depan kalau tidak segera ditangani.

Setelah melalui Puncak Pass jalanan kemudian mulai menurun hingga Cipanas. Disini kami mampir dulu ke Kota Bunga untuk istirahat. Masuk kota Bunga kami melihat aneka macam rumah-rumah bergaya luar negeri yang lucu dan unik, niscaya harganya milyaran. Di Kota Bunga kemudian kami mengunjungi Little Venice alasannya ialah undangan isteri. Bayar parkir 5.000 dan tike masuk Kota Bunga 25.000 per orang. Hari kemarin alasannya ialah jalur Puncak masih ditutup buat kendaraan pribadi kendaraan beroda empat dan bis, jadi masih relatif sepi, tidak terlalu crowded. Kami kemudian sewa gondola 20.000 per orang untuk mencoba mengarungi sudut Little Venice, tidak mengecewakan lah pengalaman (barangkali aja suatu dikala dapat beneran ke Venice aslinya).

Satu jam di Little Venice, kami kemudian lanjutkan perjalanan menuju tujuan utama yaitu Situs Gunung Padang. Motor kami pacu ke arah Cianjur. Jalanan tidak terlalu ramai dan aspal jalan cukup baik. Jam 12.00 kami singgah dulu ke Mesjid untuk sholat Jumat. Ingat kemanapun kamu pergi jangan lupa shalat guys (karena itu kebutuhan) biar hidup kita semakin berkah, tidak hidup cuma sekedar hidup. Selepas shalat Jumat, kami kemudian melanjutkan perjalanan hingga menuju perempatan masuk kota Cianjur. Dari sana kami belok kanan menuju arah Warungkondang. 

Jam menujukkan pukul 13.00 dan perut sudah mulai keroncongan, kami kemudian mampir dulu di rumah makan lesehan Sunda samping kanan sebelum Pasar Warungkondang. Kami pesan nila cobek dan karedok khas Sunda. Suasana Sunda sangat terasa di rumah makan ini, duduk lesehan diiringin lagu Sunda dan pemandangan pesawahan Cianjur. Satu jam kemudian sesudah energi kembali naik, kami melanjutkan perjalanan. Selepas Warungkondang kami mulai mengurangi kecepatan alasannya ialah takut belokan ke arah Gunung Padang terlewat. Lalu sampailah di belokan ke Kecamatan Gerkong, dari jalan utama terlihat Gapura dengan nama Situs Gunung Padang. Kami kemudian belok kiri dan jalanan mulai menyempit namun sudah beton semua. 

Kami melaju dan melihat samping kiri kanan yang mulai masuk tempat perbukitan. Dari jalan utama Warungkondang ini, jarak ke Gunung Padang sekitar 16 km guys, tidak mengecewakan jauh. Jalanan sudah beton semua dan tubuh mulai pegal alasannya ialah guncangan di beton memang gak lezat banget. Usul punya usul jalan di menuju saluran Gunung Padang mulai dibeton semenjak Pak SBY dulu berkunjung ke sini dan melihat kebesaran Situs Megalitik terbesar di Asia Tenggara ini. 

Motor terus dipacu dengna hati-hati dan sampailah kami di Stasiun Lempegan. Dari Stasiun kereta ini kami belok ke kiri dan jalanan mulai terus menanjak. Selepas itu perkebunan teh mulai kami lewati. Ternyata ada perkebunan teh yang elok juga di selatan Cianjut guys. Dari Stasiun Lempegan ke arah Gunung Padang kurang lebih 3 km namun jalanan mulai menyempit. Jangan resah alasannya ialah banyak papan arah menuju situs Gunung Padang. Keluar perbebunan teh, jalanan mulai menurun dan sesudah itu sampailah di gerbang masuk Gunung Padang. Disini banyak kendaraan beroda empat diparkir. Kaprikornus bagi yang bawa kendaraan beroda empat gak dapat eksklusif ke situs guys, harus nyewa ojek. Kalau pakai motor eksklusif naik aja ke atas. Seratus meter dari gerbang masuk kami kemudian hingga di parkitan Situs Megalitik Gunung Padang. Bayar parkir 5.000 rupiah dan karcis masuk 10.000 per orang.

Dari parkiran kami kemudian naik ke atas situs. Ada dua jalur guys, pertama jalur curam 150 m dan kedua jalur landai 300 m, tinggal pilih aja. Kami pilih yang pertama biar lebih pendek, namun ngos-ngosan juga sih. Ada banyak wisatawan juga sore itu dan bawa anak juga digendong hingga atas. Setelah mendaki tangga dari kerikil columnar joint selama 15 menit, sampailah di atas situs Megalitik. Setelah sekian usang cuma lihat di web dan isu doang, sekarang kami mampu menginjakkan kaki di salah satu warisan tertua nenek moyang Indonesia yang patut kita banggakan. Tujuh jam perjalanan dari Bekasi ke Gunung Padang tidak ada apa-apanya dikala dapat melihat kebesaran situs Gunung Padang.

Kami melihat susunan balok-balok kerikil kubus (dalam geologi disebut columnar joint) terhampar luas. Ada beberapa menhir dan dolmen yang tergeletak di Situs ini. Situs megalitik Gunung Padang ini diperkirakan lebih bau tanah dari Piramida Giza di mesir guys. Namun teka-teki darimana asal kerikil yang persegi masih tanda tanya. Ada yang bilang dipahat dan ada yang bilang terbentuk alami alasannya ialah batuan beku basalt yang membeku dipermukaan bumi membentuk kolom-kolom (sama halnya kaya sawah yang retak kalau lagi kering guys prinsip kerjanya). Situs ini dikelola baik oleh Disparbud Jabar dan ada banyak pemadu di sana. Setelah satu jam beristirahat, jam menujukkan pukul 17.00 dan kami siap untuk kembali. Satu jam sudah cukup untuk mencicipi siswa bukti kemegahan peradaban Indonesia dahulu kala. 

Kami turun tangga, menyalakan kendaraan dan kembali ke rumah. Jalanan mengikuti jalan sebelumnya, namun pulang rasanya lebih cepat. Di Warungkondang awan mulai gelap dan hujan sangat deras turun. Kami minggir dulu untuk pakai jas hujan (jadi bagi par abikers, jangan lupa bawa jas hujan ya kemana-mana alasannya ialah cuaca itu cepat berubah). Hujan deras mengguyur Cianjur hingga dengan Cipanas Puncak. Jam 19.00 kami gres hingga Puncak dan hasilnya alasannya ialah kelelahan, kami mampir dulu di hotel untuk istirahat dan melanjutkan perjalanan ke Bekasi subuh esoknya. Cari hotel ala backpaker yang irit aja guys, nanti saya akan ulas di postingan selanjutnya. Selamat berlibur dan goresan pena perjalananmu biar abadi selamanya. Gambar-gambarnya dapat dilhat di bawah ya.
 Semoga sehat selalu dan senantiasa produktif ya guys √ Rute Touring Motor Dari Bekasi ke Situs Megalitik Gunung Padang
Situs Megalitik Gunung Padang
 Semoga sehat selalu dan senantiasa produktif ya guys √ Rute Touring Motor Dari Bekasi ke Situs Megalitik Gunung Padang
Situs Megalitik Gunung Padang
 Semoga sehat selalu dan senantiasa produktif ya guys √ Rute Touring Motor Dari Bekasi ke Situs Megalitik Gunung Padang
Situs Megalitik Gunung Padang
 Semoga sehat selalu dan senantiasa produktif ya guys √ Rute Touring Motor Dari Bekasi ke Situs Megalitik Gunung Padang
Perkebunan teh di Lampegan
 Semoga sehat selalu dan senantiasa produktif ya guys √ Rute Touring Motor Dari Bekasi ke Situs Megalitik Gunung Padang
Situs Megalitik Gunung Padang

Sumber http://www.gurugeografi.id


EmoticonEmoticon