12 Cara Menasehati Anak Yang Keras Kepala_ Hal yang cukup sulit diubah pada diri seseorang yakni karakter/kepribadiannya. Kepribadian seseorang intinya mulai terbentuk dikala orang tersebut masih dalam usia kanak-kanak, usia kanak-kanak yakni fase dimana seorang anak akan berguru mengasimilasi (meniru) perilaku/kebiasaan orang yang disekitarnya. Perilaku yang ditunjukan oleh seorang anak tak lepas dari kondisi lingkungan dimana anak tersebut bertumbuhkembang.
Jika anda kemudian bertanya apa yang menjadi penyebab seorang anak mempunyai sikap/perilaku keras kepala, maka tentu saja jawabannya yakni kondisi social dimana anak tersebut banyak menghabiskan waktu untuk berinteraksi dan belajar.
Menurut andal yang berjulukan J.piaget dalam teori tabularasa sebetulnya seorang anak ibaratkan kertas putih yang masih bersih, anak akan membangun pengetahuannya, terbentuk kepribadiannya berdasarkan hal-hal yang sering beliau jumpai, biasa beliau lakukan. Sehingga baik buruknya kepribadian seorang anak tergantung dari orang yang sering diajak berinteraksi, tontonan televise/youtube yang sering beliau lihat.
Baca juga: 6 Cara Menumbuhkan Rasa Kasih Sayang Dalam Diri Anak
Makara apabila kemudian anda bertanya, kenapa anak saya sanggup jadi keras kepala padahal saya tidak pernah mengajarkan hal demikian atau anda menyampaikan kenapa anak saya menjadi keras kepala padahal kepribadian kami sebagai orangtua justru lembut atau cenderung biasa-biasa saja.
Bisa jadi penyebab anda menjadi keras kepala yakni anda tidak memporsi waktu yang cukup untuk berinterkasi, bersosialisasi dan mendidik anak anda. Hal tersebut bukan suatu yang baru, alasannya sering kita menemukan orangtua yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga kurang mempunyai waktu untuk bersama anaknya, alhasil mereka menyewa babysister untuk merawat anaknya.
Nilai afeksi (kasih sayang) dari orangtua sangat penting dan perlu bagi seorang anak untuk menumbuhkan ikatan emosional antara orangtua dengan anaknya. Dan setiap anak mempunyai rasa kasih sayang pada orangtuanya, walau terkadang yang lebih mayoritas nampak pada diri seorang anak yang sudah terlanjur kurang dididik yakni sikap keras kepalanya.
Namun tidak ada yang tidak sanggup diperbaiki, dengan kesabaran dan rasa cinta serta kasih sayang, sikap anak yang keras kepala sanggup menjadi lebih penurut. Lantas bagaimana cara menasehati anak yang keras kepala? Berikut ulasannya;
12 Cara Menasehati Anak Yang Keras Kepala
1. Bersikap tenang
Perilaku kasar/keras kepala yang ditunjukan oleh anak, jikalau tidak disikapi dengan bijak juga sanggup memicu anda sebagai orangtua menjadi emosional, marah, kesal dll. Jika sebuah kerikil digesekan dengan kerikil pastinya akan menciptakan bekas pada kerikil tersebut, maka analogi tersebut sama halnya jiwa, jikalau jiwa yang sedang emosional dihadapi oleh jiwa emosional pula maka yang terjadi yakni chaos.
Apa yang mesti anda lakukan untuk menghadapi anak yang keras kepala? Yang pertama yakni anda harus bersikap damai dan kendalikan emosional anda. Kondisi psikologis akan sangat menpengaruhi tindakan yang dilakukan seseorang, jikalau kondisi jiwa damai maka akan gampang muncul solusi, wangsit dan gagasan dalam pikiran dalam mengatasi sikap anak.
2. Memahami cara berpikir anak
Terkadang anak pertanda sikap yang keras terhadap oranglain/orangtuanya alasannya anak tersebut terlalu dikekang, sehingga anak tersebut merasa tidak pernah dimengerti dengan apa yang beliau butuhkan, alhasil alasannya tekanan psikologis yang menumpuk dalam pikiran anak menciptakan anak tersebut pertanda kondisi perasaan (batin) dalam bentuk tindakan pembangkangan.
Oleh alasannya itu sebagai orangtua/pendidik, sangat penting untuk terlebih dahulu mempelajari cara berpikir anak, alasannya pola pikir orang cerdik balig cukup akal sudah niscaya berbeda dengan pola pikir anak/remaja. Jangan pernah memaksakan pikiran anda untuk dipahami/dilakukan oleh anak, alasannya setiap anak mempunyai cara tersendiri dalam memandang hidup.
Tugas anda sebagai orang tua/guru yakni mengarahkan anak tersebut biar cara berpikirnnya sanggup lebih berorientasi kearah positif. Perbanyak menceritakan hal positif, mencontohkan sikap positif biar akumulasi dari kebiasaan yang sering anak anda lihat melalui sikap anda sanggup menghipnotis pikiran anak untuk menjadi pribadi baik pula.
3. Ajarkan anak ihwal nilai-nilai kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari
Sikap anak sangat tergantung pada perlakuan anda sebagai orangtua/guru, jikalau anda senantiasa pertanda sikap yang penyayang, cinta dan kasih sayang pada anak anda, maka benih-benih cinta akan tumbuh dalam diri anak anda, anak sanggup menjadi lebih menghargai dan menyayangi anda sebagai orangtua.
Banyak hal-hal yang mungkin kita anggap sebagai hal sepele tapi justru hal tersebut akan sangat besar lengan berkuasa pada cara pandang seorang terhada orangtuanya. Misalkan saja, sebagai orangtua harus sering mengusap kepala anak dalam artian usapan pada kepala anak dilandasi oleh perasaan cinta dan kasih sayang dari orangtua terhadap anaknya, pedoman perasaan kasih sayang akan dirasakan dalam sanubari anak anda menimbulkan anak anda mempunyai hati yang menyayangi orangtuanya.
4. Ceritakan hal-hal yang sanggup menciptakan jiwanya meleleh/tergugah
Kadang ada kondisi dimana anak pertanda sikap keras dan membangkang yang aktual namun bukan berarti anak tersebut benar-benar buruk, hanya saja perasaan amarah yang lebih mayoritas ketimbang perasaan kasih sayang dalam hatinya. Nah jikalau kondisi anak sudah berada dalam level emosional, maka coba anda redam amarah tersebut dengan menceritakan hal-hal yang sanggup menggugah hatinya.
Bisa saja, kita katakan; Nak jangan terlalu keras sama ibu/bapak, suatu hari nanti jikalau bapak/ibu sudah mati siapa lagi yang sanggup menjagamu, (tunjukan ekspresi tidak berdaya dikala menyampaikan hal-hal yang demikian dihadapan anak anda).
Mungkin saja dikala itu kemarahan/sikap kasar/sikap pembangkangan anak tidak eksklusif hilang, tapi mendengar kata-kata “mati” sanggup menciptakan anak merenungkan apa yang anda katakana, sehingga anak akan lebih lembut pada anda.
Tidak ada anak yang tidak menyayangi orangtuanya, yang ada yakni sikap jelek lebih mayoritas dalam dirinya sehingga yang Nampak terkadang sikap kasar/keras kepala anak. Namun yakinlah jikalau kita selalu menyentuh sisi afeksi (cinta) dalam diri anak maka ibaratkan es, sikap keras anak akan melele berganti menjadi perasan yang lembut mirip air.
5. Biarkan anak mencicipi betapa kerasnya mencari uang
Anak menjadi keras kepala sanggup jadi alasannya beliau terlalu dimanja dan selalu terpenuhi semua kebutuhannya, sesekali ajak anak anda yang keras kepala untuk membantu anda bekerja. Jika anda soerang petani ajak anak anda ke kebun supaya anak anda mencicipi betapa sulitnya mencari uang.
Jika anda seorang pedagang maka sekali-kali ajak anak anda ke pasar/jualan biar anak mencicipi bagaimana susahnya sanggup uang dengan cara berdagang.
Biarkan anak anda memahami ihwal betapa kerasnya hidup ini, betapa kerasnya mencari uang untuk memenuhi kebutuhannya, jikalau anak telah mencicipi bagaimana susahnya hidup maka hal tersebut akancukup mengajarinya untuk merenung dan mengoreksi sikapnya yang selama ini keras kepala.
6. Jangan mempermalukan anak
Menasehati anak yakni kewajiban orangtua. Tapi apakah sanggup menasehati anak dimanapun? Jawabannya yakni tidak , ada kondisi tertentu dimana seorang anak dihentikan terlalu dinasehati, contohnya saja dikala anak anda sedang berkumpul dengan temannya. Menasehati anak di depan teman-temannya sanggup jadi menciptakan anak merasa di permalukan.
Dalam menasehati ada 3 hal yang perlu di perhatikan
1. Siapa yang anda nasehati
2. Nasehat yang ingin anda sampaikan
3. Tempat dimana anda menasehati
Dan ketiga hal diatas harus sempurna sebelum menasehati.
7. Hukuman fisik sebaiknya diminimalisir
Jangan sesekali bersikap keras pada anak anda, hati ibaratkan cermin jikalau satu kali pecah maka walaupun disusun kembali niscaya akan meninggalkan bekas. Oleh alasannya itu sikap keras sebaiknya dihindari yang sanggup dilakukan yakni bersikap tegas. Hindari memukul anak anda/hindari eksekusi fisik.
8. Gunakan tutur kata yang lemah lembut
Selain itu usahakan dalam berkomunikasi dengan anak gunakan tutur kata yang lembut, contohnya saja kita gunakan kata “Nak”. Ungkapan sangat tergantung dari cara mengungkapkannya, sanggup jadi yang kita sampaikan pada anak yakni pesan tersirat namun cara kita menyampaikannya kurang tepat, jadi hal tersebut terkesan anda sedang memarahi anak anda.
9. Membelikan anak binatang peliharaan
Mengubah sikap anak yang dulunya keras kepala menjadi lembut dan sopan bukannlah suatu hal yang sanggup instan terjadi, butuh waktu dan proses. Bukan hanya kekerabatan dengan sesama, sikap cinta dan kasih sayang pada diri anak sanggup tumbuh dengan membelikan anak binatang piraan biar anak sanggup berguru menyayangi binatang peliharaanya tersebut dengan begitu sikap keras kepalanya sanggup berkurang.
10. Nasehati anak dikala kondisi hatinya sedang tenang
Saat yang sempurna untuk menasehati anak yakni dikala kondisi hatinya sedang tenang, contohnya saja dikala anak gres simpulan shalat, dikala anak sedang bermain, dikala makan dan lain-lain. Dan yang paling memahami situasi dan kondisi yang sempurna untuk menasehati anak anda yakni anda sendiri sebagai orangtua.
Bisa juga anda menaehati anak anda dikala melihat bencana jelek yang dialami oranglain, nasehat yang demikian sanggup lebih kontekstual/real/factual, jadi bukan hanya sekedar teori pesan tersirat saja tapi keadaan lebih aktual sanggup disaksikan anak,misalnya saja ketika melihat orang jatuh dari motor anda sanggup menasehati anak anda dengan menyampaikan “tuh hasilnya kalau ngebut/tidak hati-hati naik motor, kalau begitu anakku jangan ngebut yah naik motor biar tidak engalami hal mirip itu”.
11. Bersikap tegas
Tegas berbeda dengan keras, sikap keras lebih menjurus kearah fisik yang akan berdampak psikis sedangkan tegas lebih mengarah kepada cara bersikap/menyikapi. Jika anda ingin bersikap tegas pada anak yang keras kepala maka yang anda harus tampilkan pada pribadi anda yakni konsistensi dan janji dari keputusan-keputusan anda.
Misalnya saja anda menyampaikan A maka selamanya atau usahakan seterusnya A, dengan begitu anak akan memahami, jikalau ayah/ibu saya menyampaikan ihwal sesuatu maka maka hal tersebut akan benar-benar direalisasikan.
12. Diamkan
Terkadang bentuk pesan tersirat tidak selamanya ditunjukan dengan ucapan lisan, argumentasi, sikap persuasive. Diam juga sanggup menjadi pesan tersirat pada anak, terkadang beberapa orangtua ketika menasehati anaknya memakai bahasa nonverbal/atau dengan kata lain menentukan untuk mendiamkan anaknya. Ekspresi membisu yang ditunjukan sanggup menjadi bahasa isyarat untuk anak, sebetulnya sikap yang sedang di pertontonkan yakni hal yang tidak baik.
cara menasehati anak remaja yang keras kepala, cara menghadapi anak remaja yang keras kepala, cara menghadapi anak keras kepala berdasarkan islam, menasehati anak yang sudah dewasa, cara menghadapi orang keras kepala dan egois, cara memberi pengertian pada anak, cara mengatasi anak cengeng dan keras kepala, cara menasehati anak biar nurut.
Sumber http://www.rijal09.com
EmoticonEmoticon