Monday, January 22, 2018

√ Mei 1998 – Kerusuhan Rasial Terhadap Etnis Tionghoa Di Indonesia

Kerusuhan Mei 1998 di Indonesia


Adalah kerusuhan rasial terhadap etnis Tionghoa yang terjadi di Indonesia pada 13 Mei-15 Mei 1998. Khususnya di Ibu Kota Jakarta namun juga terjadi di beberapa kawasan lain. Kerusuhan Mei 1998 hingga dikala ini masih belum 100% terusut tuntas.


Kerusuhan ini diawali oleh krisis finansial Asia dan dipicu oleh tragedi Trisakti di mana 4 mahasiswa Universitas Trisakti ditembak dan terbunuh dalam demonstrasi 12 Mei 1998. Dan penurunan jabatan Presiden Soeharto.


Kerusuhan-kerusuhan ini terjadi dalam konteks Krisis Keuangan Asia, di mana kekurangan pangan dan tingkat pengangguran yang besar mengakibatkan keresahan masyarakat yang meluas di beberapa pusat kota di seluruh nusantara.




  • Tanggal: 4–8 dan 12–15 Mei 1998.




  • Lokasi kerusuhan Mei 1998: kerusuhan utama terjadi di: Medan, Jakarta dan Surakarta.




  • Sebab: kritik terhadap pemerintah Orde Baru dan keruntuhan ekonomi jawaban dari krisis finansial Asia 1997.




  • Hasil: pengunduran diri Presiden Soeharto dan pembentukan Kabinet Reformasi Pembangunan di bawah pimpinan B. J. Habibie.




 


Pada kerusuhan Mei 1998 ini banyak toko-toko dan perusahaan-perusahaan dihancurkan oleh amuk massa — terutama milik warga Indonesia keturunan Tionghoa. Konsentrasi kerusuhan terbesar terjadi di Jakarta, Bandung, dan Solo. Terdapat ratusan perempuan keturunan Tionghoa yang diperkosa dan mengalami pelecehan secual dalam kerusuhan tersebut. Sebagian bahkan diperkosa beramai-ramai, dianiaya secara sadis, lalu dibunuh. Dalam kerusuhan tersebut, banyak warga Indonesia keturunan Tionghoa yang terbunuh, terluka, mengalami pelecehan secual, penderitaan fisik dan batin serta banyak warga keturunan Tionghoa yang meninggalkan Indonesia.


 


Adalah kerusuhan rasial terhadap etnis Tionghoa yang terjadi di Indonesia pada  √ Mei 1998 – Kerusuhan Rasial Terhadap Etnis Tionghoa di Indonesia

Para perusuh sedang memperabukan perabotan kantor di jalanan Jakarta pada 14 Mei 1998. Sumber foto: Wikipedia


 


Kerusuhan mei 1998 – Kerusuhan Rasial Terhadap Etnis Tionghoa di Indonesia – Kisah Mengerikan!


Seperti yang dirilis dari Wikipedia dan beberapa sumber:




  • Pada kerusuhan Mei 1998 ini banyak toko dan perusahaan dihancurkan oleh amuk massa—terutama milik warga Indonesia keturunan Tionghoa. Konsentrasi kerusuhan terbesar terjadi di Jakarta, Medan dan Surakarta. Terdapat ratusan perempuan keturunan Tionghoa yang diperkosa dan mengalami pelecehan secual dalam kerusuhan tersebut. Sebagian bahkan diperkosa beramai-ramai, dianiaya secara sadis, lalu dibunuh. Dalam kerusuhan rasial terhadap etnis Tionghoa, banyak warga Indonesia keturunan Tionghoa yang meninggalkan Indonesia.




  • Tak hanya itu, seorang pelopor relawan kemanusiaan yang bergerak di bawah Romo Sandyawan, bernama Ita Martadinata Haryono, yang masih seorang siswi SMU berusia 18 tahun, juga diperkosa, disiksa dan dibunuh alasannya yaitu aktivitasnya. Ini menjadi suatu indikasi bahwa masalah pelecehan secual dalam Kerusuhan ini digerakkan secara sistematis, tak hanya sporadis.




  • Amuk massa ini menciptakan para pemilik toko di kedua kota tersebut ketakutan dan menulisi muka toko mereka dengan goresan pena “Milik pribumi” atau “Pro-reformasi”. Sebagian masyarakat mengasosiasikan insiden ini dengan peristiwa Kristallnacht di Jerman pada tanggal 9 November 1938 yang menjadi titik awal penganiayaan terhadap orang-orang Yahudi dan berpuncak pada pembunuhan massal yang sistematis atas mereka di hampir seluruh benua Eropa oleh pemerintahan Jerman Nazi.




  • Sampai bertahun-tahun berikutnya Pemerintah Indonesia belum mengambil tindakan apapun terhadap nama-nama yang dianggap kunci dari insiden kerusuhan Mei 1998. Pemerintah mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa bukti-bukti nyata tidak sanggup ditemukan atas kasus-kasus pelecehan secual tersebut, namun pernyataan ini dibantah oleh banyak pihak.




  • Hingga dikala ini, belum ada data resmi mengenai jumlah niscaya orang yang tewas, luka parah, cacat permanen dan diperkosa ketika Jakarta dilanda kekacauan total selama beberapa hari 13-15 Mei.




  • Namun, data yang dikumpulkan dalam laporan oleh tim pencari fakta adonan cukup mengejutkan alasannya yaitu asumsi besar-besaran jumlah korban.




  • Menurut Komando Militer Jakarta, 463 orang tewas dan 69 luka-luka. Sementara berdasarkan Divisi Kekerasan terhadap Perempuan dari Tim Sukarelawan untuk Kemanusiaan, yang membantu melaksanakan misi pencarian fakta, jumlah korban pelecehan secual berjumlah 152; 20 di antaranya meninggal sebagai hasilnya.




  • Kerusuhan Mei 1998 sanggup dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan, dan entitas yang bertanggung jawab yaitu mantan pemerintahan Presiden Orde Baru Soeharto, terutama militer dan polisi yang bertanggung jawab atas keamanan pada dikala itu.




  • Sebab dan alasan kerusuhan ini masih banyak diliputi ketidakjelasan dan kontroversi hingga hari ini. Namun umumnya masyarakat Indonesia secara keseluruhan oke bahwa insiden ini merupakan sebuah lembaran hitam sejarah Indonesia, sementara beberapa pihak, terutama pihak keturunan Tionghoa, beropini ini merupakan tindakan pembasmian (genosida) terhadap orang Tionghoa, walaupun masih menjadi kontroversi apakah insiden ini merupakan sebuah insiden yang disusun secara sistematis oleh pemerintah atau perkembangan provokasi di kalangan tertentu hingga menyebar ke masyarakat?




 


Adalah kerusuhan rasial terhadap etnis Tionghoa yang terjadi di Indonesia pada  √ Mei 1998 – Kerusuhan Rasial Terhadap Etnis Tionghoa di Indonesia

Orang-orang yang menjarah toko etnis Tionghoa pada tanggal 14 Mei 1998. Sumber foto: Wikipedia


 


Pengusutan dan penyelidikan pasca kerusuhan rasial terhadap etnis Etnis Tionghoa di Indonesia (Mei 1998)


Tidak usang sehabis insiden kerusuhan rasial terhadap etnis Tionghoa berakhir, dibentuklah Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk memeriksa dilema ini. TGPF ini mengeluarkan sebuah laporan yang dikenal dengan “Laporan TGPF”


Mengenai pelaku provokasi, pembakaran, penganiayaan, dan pelecehan secual, TGPF menemukan bahwa terdapat sejumlah oknum yang berdasar penampilannya diduga berlatar belakang militer. Sebagian pihak berspekulasi bahwa Pangab dikala itu (Wiranto) dan Pangdam Jaya Mayjen Sjafrie Sjamsoeddin melakukan pembiaran atau bahkan aktif terlibat dalam provokasi kerusuhan ini.


Pada 2004 Komnas HAM mempertanyakan masalah ini kepada Kejaksaan Agung namun sampai 1 Maret 2004 belum mendapatkan tanggapan dari Kejaksaan Agung.


 


Penuntutan Amendemen KUHP


Pada bulan Mei 2010, Andy Yentriyani, Ketua Subkomisi Partisipasi Masyarakat di Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), meminta supaya dilakukan amendemen terhadap Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Menurut Andy, Kitab UU Hukum Pidana hanya mengatur tindakan perkosaan berupa penetrasi alat kelamin pria ke alat kelamin perempuan.


Namun pada masalah Mei 1998, bentuk kekerasan secual yang terjadi sangat beragam. Sebanyak 85 korban dikala itu (data Tim Pencari Fakta Tragedi Mei 1998), disiksa alat kelaminnya dengan benda tajam, anal dan oral. Bentuk-bentuk kekerasan tersebut belum diatur dalam pasal perkosaan Kitab UU Hukum Pidana.


 


Adalah kerusuhan rasial terhadap etnis Tionghoa yang terjadi di Indonesia pada  √ Mei 1998 – Kerusuhan Rasial Terhadap Etnis Tionghoa di Indonesia

Kerusuhan May 1998. Insiden Tri Sakti -Jakarta. Sumber foto: Wikimedia COmmons


 


Bacaan Lainnya



 


Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai


Respons “ohh begitu ya…” akan sering terdengar jikalau Anda memasang applikasi kita!


Siapa bilang mau pandai harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang menciptakan Anda menjadi lebih smart!



 


Sumber bacaan: New MandalaWikipedia,  Wikipedia (Inggris)Tionghoa.infoNew York TimesSCMPThe Jakarta PostAsia WeekFederation of American ScientistsReutersSlateCNN Indonesia (Secuil Cerita Kerusuhan dan Pemerkosaan di Glodok 1998)CNN Indonesia (Deretan Kisah Mengerikan Pemerkosaan Massal Mei 1998)BBCJakarta GlobeInside IndonesiaLiputan6 ViceThe DiplomatHRW (Human Rights Watch)Liputan 6The Jakarta Post (2)


                      


Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”

Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya








Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)