Wednesday, January 31, 2018

√ Metode Perhitungan Curah Hujan Kawasan Anutan Sungai

Daerah Aliran Sungai atau DAS ialah wilayah tapungan air yang masuk ke dalam sungai. Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi pada wilayah di sekitar anutan sungai. DAS sangat pentig dijaga kelestariannya alasannya ialah insan banyak bermukim disekitar DAS. Sekitar 30 juta hektar lahan DAS di Indonesia berada dalam kondisi kritis. Sebagian areal hutan di kawasan hulu sungai telah menjelma semak belukar atau hilang seluruhnya. Baca juga: Terbentuknya gunung api tengah laut

Masalah DAS di Indonesia sekarang kebanyakan terpusat pada banjir yang berulang kali terjadi di kawasan hilir sungai. Hal ini tidak hanya menimbulkan produktifitas tanah menurun namun juga menjadikan duduk perkara pengendapan lumpur pada waduk, akses irigasi dan pembangkit listrik. Masalah tersebut diakibatkan oleh peggunaan tanah yang tidak sempurna ibarat perladangan berpindah serta pertanian lahan kering tanpa tindakan konservasi yang sempurna serta tidak mengikuti contoh tata guna tanah.

Baca juga:
Konjungsi, oposisi dan elongasi planet di tata surya 
Klasifikasi iklim koppen

Faktor-faktor yang menghipnotis kondisi DAS ialah iklim, jenis batuan dan jumlah air yang diterima dikala hujan. Cepat lambatnya air hujan terkumpul di sungai sangat bergantung pada bentuk lereng DAS. Dalam suatu wilayah DAS terdapat bentukan alam ibarat meander, dataran banjir dan delta.
Daerah Aliran Sungai atau DAS ialah wilayah tapungan air yang masuk ke dalam sungai √ Metode Perhitungan Curah Hujan Daerah Aliran Sungai
Model poligon thiessen

Perhitungan jumlah curah hujan pada suatu DAS sanggup dilakukan dengan mengunakan dua cara:
1. Metode isohyet, dipakai jikalau luas DAS lebih dari 5.000 km persegi. Isohyet ialah garis imaginer di peta yang menghubungkan lokasi-lokasi dengan jumlah curah hujan yang sama dalam periode waktu tertentu.
2. Metode poligon Thiessen, dipakai jikalau bentuk DAS tidak memanjang dan sempit dengan luas 1.000-5.000 km persegi.

Daerah anutan sungai dibagi menjadi tiga yaitu kawasan hulu, tengah dan hilir. Umumnya kondisi DAS cuilan hulu berbukit-bukit dan lerengnya curam sehingga banyak ditemukan jeram. Daerah ini banyak dipakai untuk perkebunan atau hutan yang merupakan kawasan penyangga. Di sekitar anutan sungai banyak terdapat pemukiman penduduk. Baca juga: Beda puting beliung dan siklon

Bentuk medan pada DAS cuilan tengah relatif landai sehingga jalur transportasi dan komunikasi relatif mudah. Daerah ini merupkan sentra acara penduduk, ibarat pertanian, perdagangan, perindustrian dan pemukiman. DAS cuilan hilir merupakan kawasan yang landai dan subur dan banyak dipakai untuk pemukiman, pertanian dan perkebunan. Baca juga: Pembahasan SBMPTN Geografi 2016

Gambar: disini

Sumber http://www.gurugeografi.id


EmoticonEmoticon