Download Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Edisi XII_
Buku Panduan Edisi XII ini disusun sesuai dengan perkembangan regulasi terkait dengan
pelaksanaan penelitian di Indonesia. Pertanggungjawaban biaya penelitian berbasis luaran diatur
dengan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia ihwal Standar Biaya
Keluaran yang berlaku. Dengan pertanggungjawaban berbasis luaran dibutuhkan dosen sanggup lebih
termotivasi untuk memenuhi sasaran luaran yang dijanjikan. Di sisi lain, dosen juga lebih terpacu
untuk mengoptimalkan produktivitas luaran penelitian dengan menargetkan luaran tambahan.
Meskipun belum sepenuhnya sempurna, Buku Panduan ini juga menunjukkan isyarat penelitian
mengikuti bidang fokus, tema, dan topik riset yang tertuang di dalam RIRN (Rencana Induk Riset
Nasional). Selain itu, secara lebih eksplisit Buku Panduan ini mengakomodasi gosip Gender Equity
and Social Inclusion (GESI) dengan menambahkan tema dan topik yang relevan untuk setiap
bidang fokus. Selain itu setiap usulan penelitian yang dibiayai harus menargetkan capaian Tingkat
Kesiapterapan Teknologi (TKT). Dengan terhimpunnya data TKT setiap acara riset, akan
memudahkan pemetaan potensinya ke arah hilirisasi dan komersialisasi hasil riset. Selain itu
penggunaan Sinta sebagai media pengukur produktivitas riset dan dedikasi juga dioptimalkan
dengan memakai Sinta ID dalam susukan pendanaan melalui Simlitabmas.
Buku Panduan Edisi XII ini mengalami perubahan substansi yang signifikan bila dibandingkan
dengan Buku Panduan Edisi XI. Perubahan tersebut mencakup jumlah bagan penelitian dan
dedikasi kepada masyarakat yang menjadi lebih sedikit, pengelompokan bagan penelitian dan
dedikasi kepada masyarakat, tahapan seleksi, karakteristik bagan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, rancangan pengaturan untuk luaran wajib dan luaran tambahan, dan lain-lain.
Skema penelitian dan dedikasi kepada masyarakat menjadi tiga kategori, yaitu Kompetitif
Nasional, Desentralisasi, dan Penugasan. Perubahan juga terjadi pada tahapan seleksi proposal
penelitian. Tahapan pembahasan anjuran dan kunjungan lapangan hanya dilakukan untuk skema
penelitian pengembangan, adapun untuk bagan lain tahapan seleksi yang dilaksanakan hanya
penilaian dokumen.
Selain itu, pada Buku Panduan Edisi XII ini juga diatur secara lebih lebih terang kewenangan
pengelolaan penelitian menurut tingkat kinerja penelitian sekolah tinggi tinggi. Pada perguruan
tinggi dengan kinerja tertinggi, yaitu sekolah tinggi tinggi kelompok mandiri, diberikan kewenangan
dan tanggungjawab yang lebih besar dalam pengelolaan penelitian. Sebaliknya sekolah tinggi tinggi di
kelompok terendah, yaitu kelompok binaan, akan mendapat kesempatan training yang lebih
besar semoga segera sanggup meningkatkan kinerja penelitiannya. Model pengaturan kewenangan
pengelolaan penelitian ini juga diberlakukan di pengelolaan dedikasi kepada masyarakat, yaitu
menunjukkan kewenangan mengelola bagan desentralisasi ke sekolah tinggi tinggi yang kinerjanya
sudah anggun dan menunjukkan bagan stimulus ke sekolah tinggi tinggi yang kinerjanya belum baik.
Pada Buku Panduan Edisi XII ini juga diatur proteksi penugasan secara top down kepada
sekolah tinggi tinggi untuk melakukan penelitian dan dedikasi kepada masyarakat berbasis
kinerja dan kompetensi sekolah tinggi tinggi.
Penggunaan sistem informasi dan komunikasi pada Panduan Edisi XII ini mendapat porsi lebih
besar dibandingkan Edisi sebelumnya. Pengusul penelitian dan dedikasi kepada masyarakat
tidak mengunggah proposalnya ke Simlitabmas tetapi pengusul pribadi mengisikan usulannya ke
Simlitabmas. Hal ini dibutuhkan akan meningkatkan kemudahan dari sisi tahapan pengelolaan
alasannya ialah semua transaksi sanggup tercatat di database.
Terbitnya Buku Panduan Edisi XII dibutuhkan sanggup secara efektif menunjukkan panduan bagi para
dosen untuk berpartisipasi dalam pendanaan penelitian dan dedikasi kepada masyarakat yang
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan (c.q. Direktorat Riset
dan Pengabdian Masyarakat), baik yang bersifat kompetitif nasional, desentralisasi, maupun yang
bersifat penugasan. Selain itu, terbitnya Buku Panduan ini juga dibutuhkan sanggup secara efektif
menunjukkan panduan umum bagi Direktorat Riset dan Masyarakat, forum pengelola penelitian
dan dedikasi kepada masyarakat di sekolah tinggi tinggi (Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat/Lembaga Penelitian/Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat/nama lain yang sejenis),
dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi dalam penyelenggaraan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
Untuk mend0wnl0ad Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Edisi XII, Silahkan klik link di bawah ini
Sumber http://www.rijal09.com
EmoticonEmoticon