Tuesday, February 27, 2018

√ Manfaat, Keterbatasan, Dan Persyaratan Penelitian Tindakan Kelas (Ptk)

 memiliki manfaat yang cukup besar baik bagi Guru √ Manfaat, Keterbatasan, dan Persyaratan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Manfaat penelitian tindakan kelas


Penelitian tindakan kelas (PTK) memiliki manfaat yang cukup besar baik bagi Guru, Pembelajaran, maupun bagi sekolah. Mari kita kaji manfaat penelitian tindakan kelas.


Manfaat PTK bagi guru



  1. PTK sanggup dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya alasannya ialah memang target simpulan PTK ialah perbaikan pembelajaran. Perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru alasannya ialah ia sudah melaksanakan sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya. Disamping itu, hasil PTK yang diperolehnya sanggup disebarkan kepada sobat sejawat, sehingga mereka barangkali tergerak untuk mencoba Kan Hasil tersebut Atau paling tidak mencoba melaksanakan perbaikan bagi pembelajaran di kelasnya.

  2. Guru sanggup berkembang secara profesional alasannya ialah sanggup memperlihatkan bahwa ia bisa menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya melalui penelitian tindakan kelas. Dengan maksud lain, guru bisa memperlihatkan otonominya sebagai pekerja profesional. Sebagaimana diketahui, sebagai pekerja profesional, guru dituntut untuk bisa berbagi diri dari pemula hingga ke mahir atau dari entry ke mentor hingga Master teacher. Gaun profesionalisme dalam mengajar semakin santer mulai tahun 1992. Salah satu tema yang didengungkan dalam profesionalisme mengajar ialah perubahan dari individualisme ke kerja sama serta dari supervisi ke mentoring, yang membawa dampak adanya perubahan korelasi atasan bawahan menjadi korelasi kolegial, dan dari korelasi hierarki menjadi korelasi dalam tim.



  3. style="display:block; text-align:center;"
    data-ad-layout="in-article"
    data-ad-format="fluid"
    data-ad-client="ca-pub-6307354426047998"
    data-ad-slot="8535325794">



  4. PTK menciptakan guru menjadi lebih percaya diri. Jika PTK bisa membuatku berkembang sebagai pekerja profesional, maka sebagai konsekuensinya, PTK juga bisa menciptakan guru lebih percaya diri. Guru yang bisa melaksanakan analisis terhadap kinerja nya sendiri di dalam kelas sehingga menemukan kekuatan dan kelemahan dan kemudian berbagi alternatif untuk mengatasi kelemahannya terang merupakan guru yang penuh percaya diri. Guru yang bisa melaksanakan PTK apalagi pernah mempublikasikan hasil PTK nya niscaya Merasa punya sesuatu untuk dibanggakan. Ia bisa berperan sebagai guru dan juga berperan sebagai peneliti di kelasnya sendiri.

  5. Guru menerima kesempatan untuk berperan aktif berbagi pengetahuan dan keterampilan nya sendiri melalui PTK. Guru tidak hanya mendapatkan hasil perbaikan yang ditemukan orang lain, namun ia sendiri merupakan perancang dan pelaku perbaikan tersebut secara langsung. Hasil yang ditemukan sendiri akan merupakan dorongan yang berpengaruh bagi guru untuk terus-menerus melaksanakan perbaikan. Inilah yang disebut sebagai theorizing by practitioners, yaitu membangun sendiri pengetahuan dan menghasilkan dan menghasilkan teori yang dihasilkan sendiri.


Manfaat PTK Bagi Siswa


Kemampuan guru melaksanakan PTK akan berdampak positif bagi hasil berguru siswa. Tentu saja ini akan terjadi jikalau guru bisa dan mau melakukannya. Tanpa kedua faktor tersebut, kemampuan melaksanakan PTK tidak akan berarti apa-apa.


Disamping meningkatkan hasil berguru siswa, PTK yang dilaksanakan guru juga sanggup menjadi model bagi siswa. Guru yang terampil melaksanakan PTK akan selalu kritis terhadap hasil berguru siswa, sehingga siswa merasa menerima perhatian khusus dari guru. Sikap kritis ini sanggup menjadi model bagi siswa untuk selalu menyikapi kinerja nya dengan melaksanakan analisis ibarat yang dilakukan oleh gurunya. Meskipun siswa tidak paham dan mungkin tidak tahu bahwa guru sedang melaksanakan PTK di samping mengajar, tetapi sikap guru yang juga berperan sebagai peneliti sanggup menjadi model yang manis bagi para siswa, sehingga dibutuhkan para siswa juga sanggup berperan sebagai peneliti bagi hasil belajarnya sendiri.


Manfaat PTK bagi sekolah


Sekolah yang pada gurunya terampil melaksanakan PTK tentu akan memetik manfaat. Sekolah tidak akan berkembang atau hanya sedikit sekali berkembang tanpa berkembangnya kemampuan guru, Demikian pula sebaliknya guru tidak akan berkembang tanpa berkembangnya sekolah.


Sekolah yang para gurunya sudah bisa menciptakan perbaikan memiliki kesempatan yang besar untuk berkembang pesat. Berbagai perbaikan akan sanggup diwujudkan ibarat penanggulangan banyak sekali problem berguru siswa, perbaikan kesalahan konsep, serta penanggulangan banyak sekali kesulitan mengajar yang dialami oleh guru. Disamping itu, pendekatan penelitian tindakan yang dilakukan di dalam kelas sanggup dilaksanakan dalam pengelolaan acara sekolah secara keseluruhan. Hubungan kolegial yang sehat yang tumbuh dari rasa saling membutuhkan akan menumbuhkan iklim kerjasama yang aman untuk memajukan sekolah. Dengan terbiasanya para guru melaksanakan PTK, banyak sekali taktik pembelajaran sanggup dihasilkan dari sekolah ini untuk disebarluaskan kepada sekolah lain. Dengan demikian, sekolah memiliki kesempatan yang besar untuk berubah secara menyeluruh. Dalam konteks ini, PTK memperlihatkan santunan yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang tercermin dari peningkatan kemampuan profesional para guru, perbaikan proses dan hasil berguru siswa, serta kondusifnya iklim pendidikan di sekolah tersebut.


Keterbatasan penelitian tindakan kelas


Dari banyak sekali karakteristik PTK, maka akan muncul banyak sekali gosip atau topik yang perlu menerima perhatian khusus dalam penelitian tindakan kelas. Salah satu dari gosip tersebut ialah keterbatasan PTK. Keterbatasan ini sanggup kita Tandai semenjak awal ketika mulai mengkaji karakteristik PTK dan kemudian membandingkannya dengan penelitian formal. Paling tidak, ada 2 keterbatasan yang perlu kita bahas, yaitu problem validitas dan generalisasi.



  1. Validitas PTK. Validitas atau keshohihan PTK sebagai penelitian ilmiah masih sering dipertanyakan. Metodologi yang agak longgar yang lebih bersifat informal meskipun dijaga ke objective and nya masih menimbulkan keraguan. Apakah kaidah-kaidah penelitian ilmiah sanggup dijaga selama pengumpulan data? Apakah tidak ada manipulasi yang dilakukan baik oleh guru maupun oleh siswa alasannya ialah perintah guru? Tetapi, jikalau kita mau jujur, guru tentu mustahil melaksanakan manipulasi alasannya ialah tidak ada pamrih apa-apa. Guru hanya ingin melaksanakan sesuatu untuk memperbaiki hasil berguru siswa. Namun demikian, para peneliti masih sering mempertanyakan kesahihan Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas nya sendiri.

  2. Generalisasi. Sejalan dengan problem validitas, hasil PTK tidak sanggup digeneralisasikan alasannya ialah memang Hasil tersebut hanya terkait dengan siswa dalam kelas tertentu. Kita tidak sanggup menyimpulkan bahwa satu teknik efektif untuk meningkatkan motivasi siswa alasannya ialah sampel penelitian hanya satu kelas, yang merupakan kasus khusus. Artinya, bisa jadi suatu teknik atau taktik berjalan dengan efektif di kelas kita, namun belum tentu berjalan dengan baik di kelas yang diampu oleh guru yang lain. Karena situasi dan kondisinya memang berbeda. PTK memang merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri untuk memperbaiki aspek pembelajaran tertentu yang terjadi di kelas tersebut. Meskipun demikian, hasil penelitian tersebut tentu sanggup saja dicobakan oleh guru lain dengan mempertimbangkan banyak sekali modifikasi sesuai dengan situasi dan kondisi di kelasnya.


Kondisi yang dipersyaratkan dalam PTK


Agar PTK sanggup dilangsungkan secara baik, banyak sekali kondisi harus dipenuhi. Kondisi tersebut antara lain sebagai berikut.



  1. Sekolah harus memperlihatkan kebebasan yang memadai bagi guru untuk melaksanakan PTK, berkolaborasi dengan sobat guru lainnya, sanggup secara bebas meminta sobat untuk menjadi pengamat bagi kelasnya, dan bebas berdiskusi wacana kemajuan kelasnya, di samping sanggup menumbuhkan rasa saling mempercayai. Namun, kenyataan memperlihatkan bahwa birokrasi dan formalitas yang ada di sekolah tidak menunjang terjadinya itu semua ibarat yang diungkapkan oleh Shumsky dan Holly. Kondisi ini tidak menunjang pelembagaan PTK di sekolah, sehingga PTK Hanya dianggap eksperimen sesaat saja.

  2. Sejalan dengan pemikiran pada nomor satu, birokrasi dan hierarki organisasi di sekolah hendaknya diminimalkan. Sebaliknya yang harus ditumbuhkan ialah kerja sama atau kerjasama yang saling menguntungkan, serta pengambilan keputusan secara bersama.

  3. Sekolah semestinya selalu mempertanyakan apa yang diinginkan bagi sekolahnya. Jika impian tersebut memang merupakan janji sekolah, maka PTK sebagai satu bentuk penemuan di sekolah akan sanggup tumbuh subur, dan acara PTK mungkin akan menjadi acara rutin bagi guru.

  4. PTK mempersyaratkan keterbukaan dari semua staf sekolah untuk membahas problem yang dihadapi Tanpa Rasa khawatir akan dicemoohkan. Diskusi dengan sobat sejawat wacana problem yang dihadapi dan kemudian setiap staf menganggap Masalah yang dibahas merupakan problem bersama, merupakan kondisi yang dipersyaratkan untuk berkembangnya PTK di sekolah.

  5. Sikap kepala sekolah dan staf manajemen harus menunjang terjadinya pembaruan. Sikap negatif yang ditunjukkan meskipun hanya selintas akan merusak iklim penemuan yang sedang tumbuh.

  6. Guru dan siswa harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi bahwa mereka sedang melaksanakan suatu pembaharuan yang didukung oleh kepala sekolah dan juga orang tua.

  7. Guru harus siap menghadapi banyak sekali konflik alasannya ialah yang gres biasanya menerima perhatian lebih daripada yang usang yang sudah diakrabi setiap hari. Hal ini perlu untuk menghindari munculnya kecemburuan sosial.


Demikianlah artikel mengenai manfaat, keterbatasan, dan persyaratan penelitian tindakan kelas (PTK). Artikel mengenai PTK ini ialah artikel yang berseri, yang akan penulis sajikan secara berkala. Menantikan kehadiran artikel mengenai PTK ini di waktu-waktu yang akan tiba secara berseri. Terima kasih.


 


*Diolah dari banyak sekali sumber, diantaranya modul Penelitian Tindakan Kelas yang diterbitkan oleh Universitas Terbuka.


Sumber Gambar: Pixabay



Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon