Sunday, March 4, 2018

√ Model Dan Metode Berguru Yang Sanggup Mengaktifkan Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

Model dan Metode Belajar yang Dapat Mengaktifkan Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran_ Dalam setiap proses pembelajaran pastinya selalu ada tujuan berguru yang hendak untuk dicapai, semoga tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan maksimal, pendidik/guru harus bisa medesain/menyusun konsep pembelajaran yang menarik sehingga siswa terpancing untuk melibatkan diri dalam proses pembelajaran.


Jika dulu, kita mengenal istilah metode berguru dengan contoh teacher center maka ketika ini paradigma tersebut mulai berubah, aksentuasi pembelajaran ketika ini lebih ditekankan pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran atau biasa disebut dengan istilah student center.

Baca juga:
6 Cara Agar Siswa Tidak Bosan Mengikuti pembelajaran di Sekolah  
4 Dampak Positif dan Negatif Media Sosial Bagi Pelajar

Namun untuk menciptakan siswa bersemangant dan termotivasi dalam proses berguru bukan hl yang gampang akan tetapi bukan berarti tidak bisa, oleh alasannya yaitu itu aagar siswa bisa termotivasi untuk berguru dan aktif dalam proses belajar, seorang guru dituntut memakai model atau metode dalam setiap pembelajaran.

Dalam menentukan model dan metode pembelajaran harus diubahsuaikan dengan bahan pelajaran yang akan dipelajari semoga terjadi korelasi/kecocokan dengan begitu tujuan pembelaran bisa tercapai dengan maksimal.

Lantas model dan metode berguru apa saja yang bisa menciptakan siswa menjadi lebih garang dalam mengikuti pelajaran? Berikut ulasannya

Model dan Metode Belajar yang Dapat Mengaktifkan Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

1. Metode Diskusi/kerja kelompok
Metode berguru pertama yang bisa anda coba dalam proses berguru guna meningkatkan motivasi dan keaktifan berguru siswa yaitu metode diskusi. Metode diskusi memberi kesempatan pada siswa untuk saling bertukar pikiran dengan sobat kelompoknya, mengajarkan siswa untuk berhubungan dan bertanggungjawab dengan kiprah yang diberikan.

Selain itu metode diskusi juga melatih siswa menjadi langsung yang komunikatif dan menjadi langsung yang mendapatkan pendapat temannya khususnya pendapat sobat kelompoknya serta melatih siswa melaksanakan interaksi dengan sobat sebaya.

2. Pembelajaran berbasis masalah
Selanjutnya model pembelajaran yang cukup efektif dalam meransang anak untuk terlibat aktif dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran berbasis masalah. Konsep dari model pembelajaran berbasis persoalan yakni dengan mengemukakan suatu persoalan kepada siswa untuk diselesaikan proses penyelesain masalahnya dilakukan baik dalam bentuk team maupun perorangan.

Model pembelajaran berbasis persoalan melatih anak untuk berpikir kritis dan kreatif serta mengajarkan anak untuk menjadi langsung yang pantang mengalah dalam menjalankan kiprah yang diberikan. Namun hal yang patut diperhatikan dalam menerapkan model pembelajaran berbasis persoalan yaitu permasalahan yang diangkat haruslah hal yang menarik dan menantang bagi siswa.

3. Metode kompetisi
Metode pembelajaran yang mengadopsi bentuk perlombaan/kompetisi dalam proses berguru juga baik dalam memicu siswa untuk terlibat dalam pembelajaran, hal tersebut tak lepas dari kecendrungan sebagian siswa untuk bisa menjadi seorang pemenang, sehingga bila ada kompetisi mereka akan berusaha mengeluarkan kemampuan terbaiknya guna menjadi siswa pemenang.

Namun dalam pengaplikasinnya metode kompetisi butuh pendampingan dari guru alasannya yaitu biasanya kompetisi yang dilakukan oleh anak bila tidak menerima pengawsan dari gurunya bisa mengarah pada kompetisi yang negatif, dengan adanya pengawasan dan pendampingan dari guru maka anak akan berguru menjadi langsung yang menjunjung tinggi sportivitas dan kejujuran.

4. Pertanyaan terbuka
 Selanjutnya tips yang juga bisa anda coba untuk terapkan dalam proses berguru mengajar guna menciptakan siswa aktif dalam acara pembelajaran yakni dengan memancing siswa dengan mengajukan pertanyaan yang bersifat eksploratif.

Maksud dari pertanyaan eksploratif yakni pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk berusaha berpikir dan merenung semoga bisa menjawab pertanyaaan tersebut. Misalnya saja “Ada yang tahu nggak.....(bla bla bla), Menurut kamu.... (bla bla bla), Siapa yang menjelaskan... (bla bla bla) dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya yang bisa memancing siswa untuk terlibat dalam pembelajaran.

Tugas guru dalam metode ini sebagai yakni mediator, fasilitator dan motivator. Guru hanya memberi citra umun perihal bahan pembelajaran, selebihnya siswa dipancing untuk berpikir lebih jauh perihal bahan pelajaran melalui pertanyaan-pertanyaan eksploratif yang diajukan oleh guru pada siswanya.

5. Model pembelajaran eksperimen/percobaan
Porsi bahan dan praktik dalam suatu proses berguru sebaiknya berimbang atau 50:50, hal tersebut tak lepas dari kecendrungan sebagian siswa yang lebih menyukai praktik/eksperimen ketimbang hanya disuguhi teori atau konsep semata.

Study by doing (belajar dengan melakukan) yaitu konsep pembelajaran dimana siswa akan lebih memaknai suatu bahan pelajaran bila pembelajaran tersebut disertai dengan percobaan/eksperimen/demonstrasi.

Agar bahan bisa maksimal dipahami oleh siswa maka konsep bahan pelajaran yang akan dipraktikan harus benar-benar dipahami/dikuasai siswa dengan begitu praktik/realisasi dari konsep tersebut bisa maksimal.

Demikianlah 5 Model dan Metode Belajar yang sanggup mengaktifkan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang bisa anda coba aplikasikan dalam proses berguru mengajar. Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda.
Sumber http://www.rijal09.com


EmoticonEmoticon