Saturday, April 21, 2018

√ Kolera

Kolera


Penyakit taun atau kolera (juga disebut Asiatic cholera) yakni penyakit menular di kanal pencernaan yang disebabkan oleh bakterium Vibrio cholerae. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam badan melalui air minum yang terkotori oleh sanitasi yang tidak benar atau dengan memakan ikan yang tidak dimasak benar, terutama kerang.


 


Gejala awal kolera


Gejalanya termasuk diare, perut keram, mual, muntah dan dehidrasi. Kematian biasanya disebabkan oleh dehidrasi. Kalau dibiarkan tak terawat, maka penderita berisiko janjkematian tinggi.


 


Perawatan kolera


Perawatan sanggup dilakukan dengan rehidrasi berangasan “regimen”, biasanya diberikan secara intravena secara berkelanjutan hingga diare berhenti.


 


 yakni penyakit menular di kanal pencernaan yang disebabkan oleh bakterium Vibrio chole √ Kolera

Seseorang dengan kehilangan cairan tubuh berat lantaran kolera menyebabkan mata cekung dan tangan dan kulit berkerut. Sumber foto: CDC / Wikimedia Commons


 


Pengobatan kolera


Rehidrasi


Pengobatan utama dilakukan dengan mengembalikan cairan badan yang hilang atau rehidrasi yang cukup hingga masa penyakit tamat (biasanya 1 hingga 5 hari tanpa proteksi antibiotik). [1] Rehidrasi sanggup dilakukan cara infus intravena cairan (pada kasus yang parah) atau dengan rehidrasi oral dengan oralit (oral rehydration solution).[2] [3]


Antibiotik


Antibiotik memiliki tugas sekunder namun penting dengan mengurangi derajat penyakit dan durasi ekskresi penyakit. Pemberian antibiotik sebaiknya dilakukan sehabis tanda-tanda muntah-muntah mereda (atau sehabis rehidrasi pertama dan pemulihan dari asidosis).


Pilihan pertama antibiotik yang dipakai di Indonesia adalah tetrasiklin dan pilihan keduanya adalah trimethoprim/sulfamethoxazole (bila V. cholerae pada pasien resisten terhadap tetrasiklin).


 


Vaksin kolera



Vaksin kolera adalah vaksin yang efektif untuk mencegah penyakit kolera. Vaksin ini 85% efektif selama enam bulan pertama, dan 50-60% efektif selama tahun pertama Efektivitasnya berkurang hingga kurang dari 50% sehabis dua tahun. Saat populasi telah divaksinasi dalam jumlah yang signifikan, maka laba dari imunitas kelompok akan didapatkan oleh mereka yang tidak terimunisasi.


Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan penggunaan vaksin bersama dengan tindakan-tindakan lain untuk mereka yang mempunyai risiko tinggi. Dua atau tiga takaran vaksin secara oral biasanya direkomendasikan.

Jenis vaksin yang sanggup disuntikkan tersedia di beberapa wilayah, namun ketersediannya terbatas.




 yakni penyakit menular di kanal pencernaan yang disebabkan oleh bakterium Vibrio chole √ Kolera

Kotoran orang yang terkena kolera, terlihat menyerupai “air beras”.. Keadaan pasien yang serius. Sumber foto: F1jmm / Wikimedia Commons


 


Bagaimana seseorang sanggup terkena kolera?


Seseorang sanggup terkena kolera dengan minum air atau makan masakan yang terkotori dengan basil kolera. Dalam sebuah epidemi, sumber kontaminasi biasanya yakni kotoran dari orang yang terinfeksi yang mencemari air dan / atau makanan.


Penyakit ini sanggup menyebar dengan cepat di daerah-daerah dengan pengolahan limbah dan air minum yang tidak memadai. Penyakit ini mustahil menyebar eksklusif dari satu orang ke orang lain; Oleh lantaran itu, kontak biasa dengan orang yang terinfeksi bukanlah risiko untuk menjadi sakit.


 


Bagaimana saya sanggup menghindari kolera?


Semua orang (pengunjung atau penduduk) di kawasan di mana kolera sedang terjadi atau telah terjadi harus memperhatikan rekomendasi berikut:



  • Minum hanya air kemasan, direbus, atau diolah secara kimia dan minuman berkarbonasi dalam botol atau kaleng.

  • Saat memakai minuman botolan, pastikan bahwa segelnya belum pecah.

  • Untuk mendisinfeksi air Anda sendiri: rebus selama 1 menit atau saring air dan tambahkan 2 tetes pemutih rumah tangga atau ½ tablet yodium per liter air.

  • Hindari air keran, air mancur, dan es batu.

  • Cuci tangan Anda sering dengan sabun dan air bersih.

  • Jika tidak ada air dan sabun yang tersedia, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol (dengan setidaknya 60% alkohol).

  • Bersihkan tangan Anda terutama sebelum Anda makan atau menyiapkan masakan dan sehabis memakai kamar mandi.

  • Gunakan air botol, direbus, atau diolah secara kimia untuk mencuci piring, sikat gigi, basuh dan siapkan makanan, atau menciptakan es.

  • Makan masakan yang dikemas atau yang gres dimasak dan disajikan panas.

  • Jangan makan daging mentah dan masakan bahari mentah atau setengah matang, atau buah-buahan dan sayuran mentah atau setengah matang kecuali mereka dikupas.

  • Buang kotoran dengan cara saniter untuk mencegah kontaminasi air dan sumber makanan.


 




Informasi: Pinter Pandai bukan sebagai pengganti Dokter. Jika Anda mempunyai tanda-tanda atau gejala-gejala atau pertanyaan lainnya ihwal penyakit, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang / individu berbeda. Selalu konsultasikan ke Dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.




Sumber bacaan: CDC



                      


Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”

Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya








Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon