SUARAPGRI - Proses pelayanan manajemen para guru makin mudah, yang mendorong peningkatan jumlah sertifikasi guru.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, selama dua tahun terakhir, 6.077 guru normatif dan adaptif telah mengikuti pendidikan keahlian ganda biar sanggup menjadi guru produktif.
Pemerintah juga telah memperlihatkan santunan profesi kepada 210.269 guru non-PNS, dan santunan khusus kepada 23.751 guru non-PNS.
"Pemberian sertifikasi profesi juga semakin meningkat. Pada 2017, pemerintah telah menyertifikasi 1,7 juta guru," pungkas Menteri Muhadjir dalam jumpa pers 4 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (23/10).
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan menyederhanakan proses pelayanan manajemen para guru.
Melalui aplikasi tata kelola guru dan tenaga kependidikan (Takola GTK) yang dikembangkan, guru semakin gampang untuk mengetahui status sertifikasi profesi, perkembangan proses penerbitan surat keputusan (SK) kenaikan pangkat dan golongan, status inpassing, serta proses pencairan tunjangan.
Terkait dengan zonasi yang sudah dimulai semenjak 2016 ini mendorong pembenahan pendidikan nasional.
Bukan hanya meningkatkan saluran pada layanan pendidikan, tetapi juga pada penerapan pendidikan karakter.
"Dengan penerapan sistem zonasi persekolahan, kami optimistis sasaran wajib mencar ilmu 12 tahun sanggup lebih gampang tercapai," tuturnya.
(sumber: jpnn.com)
EmoticonEmoticon