Wednesday, April 18, 2018

√ Penyakit Rabies

Rabies


Penyakit Rabies yakni penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf sentra yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu sanggup ditularkan dari binatang ke manusia.


Virus rabies ditularkan ke insan melalu gigitan binatang contohnya oleh anjing, kucing, kera, rakun dan kelelawar. Rabies disebut juga penyakit anjing gila.


 


28 September yakni peringatan hari Rabies di seluruh dunia.


 


Penyebab penyakit Rabies



  • Rabies disebabkan oleh virus rabies yang masuk ke keluarga Rhabdoviridae dan genus Lysavirus.

  • Karakteristik utama virus keluarga Rhabdoviridae adalah hanya mempunyai satu utas negatif RNA yang tidak bersegmen.

  • Virus ini hidup pada beberapa jenis binatang yang berperan sebagai mediator penularan.

  • Spesies binatang mediator bervariasi pada aneka macam letak geografis.[7] Hewan-hewan yang diketahui sanggup menjadi mediator rabies antara lain rakun (Procyon lotor) dan sigung (Memphitis memphitis) di Amerika Utara, rubah merah (Vulpes vulpes) di Eropa, dan anjing di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Afrika, Asia, dan Amerika Latin mempunyai tingkat rabies yang masih tinggi.

  • Hewan mediator menginfeksi inang yang sanggup berupa binatang lain atau insan melalui gigitan. Infeksi juga sanggup terjadi melalui jilatan binatang mediator pada kulit yang terluka.

  • Setelah infeksi, virus akan masuk melalui saraf-saraf menuju ke sumsum tulang belakang dan otak dan bereplikasi di sana.

  • Selanjutnya virus akan berpindah lagi melalui saraf ke jaringan non saraf, contohnya kelenjar liur dan masuk ke dalam air liur.

  • Hewan yang terinfeksi sanggup mengalami rabies buas/ ganas ataupun rabies jinak/ tenang.

  • Pada rabies buas/ ganas, binatang yang terinfeksi tampak galak, agresif, menggigit dan menelan segala macam barang, air liur terus menetes, meraung-raung gelisah kemudian menjadi lumpuh dan mati.[8][9] Pada rabies jinak/tenang, binatang yang terinfeksi mengalami kelumpuhan lokal atau kelumpuhan total, suka bersembunyi di tempat gelap, mengalami kejang dan sulit bernapas, serta memperlihatkan kegalakan.


 


Penyakit Rabies yakni penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf sentra yang disebab √ Penyakit Rabies

Pasien terkena penyakit rabies. Sumber foto: CDC / Wikimedia Commons


 


Penanganan penyakit Rabies


Bila terinfeksi rabies, segera cari pertolongan medis. Penyakit Rabies sanggup diobati, namun harus dilakukan sedini mungkin sebelum menginfeksi otak dan menjadikan gejala. Bila tanda-tanda mulai terlihat, tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan penyakit ini.


Kematian biasanya terjadi beberapa hari sehabis terjadinya tanda-tanda pertama.

Jika terjadi kasus gigitan oleh binatang yang diduga terinfeksi rabies atau berpotensi rabies (anjing, sigung, rakun, rubah, kelelawar) segera basuh luka dengan sabun atau pelarut lemak lain di bawah air mengalir selama 10-15 menit kemudian beri antiseptik alkohol 70% atau betadin. Orang-orang yang belum diimunisasi selama 10 tahun terakhir akan diberikan suntikan tetanus.


Orang-orang yang belum pernah mendapat vaksin rabies akan diberikan suntikan globulin imun rabies yang dikombinasikan dengan vaksin. Separuh dari dosisnya disuntikkan di tempat gigitan dan separuhnya disuntikan ke otot, biasanya di daerah pinggang. Dalam periode 28 hari diberikan 5 kali suntikan.


Suntikan pertama untuk memilih risiko adanya virus rabies akhir bekas gigitan. Sisa suntikan diberikan pada hari ke 3, 7, 14, dan 28. Kadang-kadang terjadi rasa sakit, kemerahan, bengkak, atau gatal pada tempat penyuntikan vaksin.


 


Pencegahan Rabies


Pencegahan penyakit rabies pada insan harus dilakukan sesegera mungkin sehabis terjadi gigitan oleh hewan yang berpotensi rabies, lantaran bila tidak sanggup mematikan (letal).


Langkah-langkah untuk mencegah rabies sanggup diambil sebelum terserang virus atau segera sehabis terkena gigitan. Sebagai contoh, vaksinasi bisa diberikan kapada orang-orang yang berisiko tinggi terhadap terjangkitnya virus, yaitu:



  • Dokter hewan.

  • Petugas laboratorium yang menangani hewan-hewan yang terinfeksi.

  • Orang-orang yang menetap atau tinggal lebih dari 30 hari di kawasan yang rabies pada anjing banyak ditemukan

  • Para penjelajah gua kelelawar.


 


Vaksinasi Rabies


Vaksinasi idealnya sanggup memperlihatkan kontribusi seumur hidup. Tetapi seiring berjalannya waktu kadar antibodi akan menurun, sehingga orang yang berisiko tinggi terhadap rabies harus mendapat dosis booster vaksinasi setiap 3 tahun. Pentingnya vaksinasi rabies terhadap binatang peliharaan menyerupai anjing juga merupakan salah satu cara pencegahan yang harus diperhatikan.


 




Informasi: Pinter Pandai bukan sebagai pengganti Dokter. Jika Anda mempunyai tanda-tanda atau gejala-gejala atau pertanyaan lainnya perihal penyakit, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang / individu berbeda. Selalu konsultasikan ke Dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.



 Sumber bacaan: Health LineCDC

                      


Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”

Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya








Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon