6 Cara Mengatasi Dan Mendidik Anak Yang Suka Berbohong_ Anak yakni salah satu anugerah terindah dari yang maha kuasa, setiap orang yang berkeluarga niscaya mendambakan mempunyai seorang anak yang hadir sebagai penyejuk jiwa dan keinginan bagi kedua orang tuanya. Maka sudah niscaya setiap orang renta menginginkan yang tebaik untuk anaknya baik dalam hal pendidikan intelektual maupun dalam pendidikan sosial lantaran anak yakni wujud cinta antara ayah dan ibu.
![]() |
6 Cara Mengatasi Dan Mendidik Anak Yang Suka Berbohong |
Namun terkadang apa yang diperlukan tak selamanya sejalan dengan kenyataan, anak yang diperlukan tumbuh menjadi langsung yang membanggakan orang renta justru sering melaksanakan sikap yang kurang baik. Salah satu sikap yang kadang ditunjukan oleh seorang anak yakni kebiasaan untuk selalu berbohong dengan kata lain anak tersebut suka berbohong.
Apa yang menyebabkan seorang anak suka berbohong dan bagaimana sebaiknya dalam mengatasi dan mendidik anak yang suka berbohong? dalam artikel ini akan diulas secara secama bagaimana cara yang sempurna dalam menangani anak yang demikian. Pertama-tama kita harus mengetahui terlebih dahulu apa penyebab serta faktor apa saja yang kemungkinan seorang anak melaksanakan kebohongan atau berbicara bohong setidaknya ada beberapa faktor yang sanggup menjadi pemicu seorang anak menjadi langsung yang suka berbohong.
Faktor yang menyebabkan anak suka berbohong
1. Pengaruh tayangan televisi dan sosial media
Apa anak anda suka menonton televisi? film apa saja yang biasa anak anda tonton? apakah anda mendampingi anak anda dikala menonton televisi? ataukah anak anda mempunyai gagdet atau smartpohne yang biasa dipakai untuk mengakses sosial media? hal apa saja yang sering anak anda cari atau lakukan dikala mengakses sosial media?
Setidaknya pertanyaan tersebut sanggup menjadi introsfeksi bagi orang tua, lantaran tak jarang tanyangan yang ada ditelevi ataupun di sosial media berisi kontent yang fiktif atau penuh kebohongan, anak yang penuh dengan kepolosan dan belum mempunyai filter yang berpengaruh dalam menyaring infomasi yang bemanfaat dan yang mempunyai dampak negatif harus menjadi subjek yang terus disajikan infomasi yang mempunyai atau bermuatan negatif sehingga usang kelamaan langsung anak akan terpengaruh dan menganggap perbuatan berbohong, tidak bertanggung jawab, pembangkang sebagai hal yang masuk akal dan lumrah untuk dilakukan.
Oleh lantaran itu orang renta harus bijak dalam memberi kebebasan pada anak, memang anak dihentikan terlalu ditekan namun juga dihentikan terlalu diberi keleluasaan. Sebaiknya dampingi anak dikala menonton televisi atau dalam mengakses sosial media dan bila kita melihat masih banyak tayangan yang mempunyai edukasi positif. cara membedakan tayangan yang sanggup ditonton anak yakni biasanya pada pecahan sudut kanan atas televisi ada pengkategorian batasan usia yang sanggup menonton tayangan tersebut. misalkan ada goresan pena BO (bimbingan orang tua), D (Dewasa) dan SU (semua umur)
2. Pengaruh lingkungan
Coba anda amati dengan siapa saja anak anda sering berintekasi dan menghabiskan banyak waktunya, sanggup jadi kebiasaan berbohong pada anak disebabkan oleh efek orang disekitarnya.
Anak yakni langsung yang sedang dalam proses menemukan jati diri, mereka akan berusaha mengasimilisi sikap orang yang ada disekitarnya, jikalau anak tersebut terus menerus bergaul dengan anak yang suka berbohong maka usang kemalamaan anak tersebut juga akan menjadi langsung yang suka berbohong.
Oleh lantaran itu arahkan anak anda dalam menentukan sahabat atau dalam berteman, lebih baik mempunyai sedikt sahabat namun mempunyai langsung yang baik daripada mempunyai banyak sahabat namun justru akan memberi dampak negatif kepada anak anda.
3. Perilaku dan kebiasaan orang tua
Pernahkah anda dibentuk murka oleh anak anda sampai-sampai anda berkata " jangan lakukan itu lagi, kalau kamu ulangi sekali lagi akan kupukul kau" namun anak anda mengulanginya lagi namun anda enggang memukulnya lantaran merasa kasihan atau pernahkah anda menjanjikan sesuatu untuk anak anda namun justru anda tidak menepatinya, biasa juga orang renta menakut-nakuti anaknya dengan berkata "jangan kesitu nanti ada hantu" namun ternyata sesudah anak tersebut ke daerah tersebut beliau tidak melihat ada hantu dan masih banyak lagi hal sepele lainnya yang sering kita ucapkan dan lakukan namun tidak kita realisasikan sehingga menjadi bibit atau pemicu munculnya persepsi dalam diri anak bahwa berbohong itu yakni hal yang masuk akal lantaran orang renta saya saja sering berbohong.
Maka dari itu sebagai orang renta yang baik semestinya harus menginstrospeksi diri atas sikap dan kebiasaan yang sering ditunjukan dihadapan anak. Dengan memahami mana yang baik dan tidak baik untuk ditunjukan minimal akan sedikit meminimalisir kebiasaan untuk berbohong dalam diri anak, orang renta harus tegas namun dihentikan keras.
Demikian sedikit ulasan perihal faktor-faktor yang menumbuhkan kebiasaan berbohong dalam diri anak, sesudah kita memahami apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi anak sehingga mempunyai langsung yang suka berbohong, selanjutnya kita akan mengulas dengan secama bagaimana cara yang sempurna dalam mendidik dan mengatasi anak yang suka berbohong. berikut ulasannya:
6 Cara Mengatasi Dan Mendidik Anak Yang Suka Berbohong
1. Mengajarkan kepada anak bila bahwa suka berbohong tidak akan dipercayai oleh orang lain.
Cara pertama yang sanggup anda coba terapkan kepada murid atau anak anda supaya tidak suka berbohong yakni menasehati bahwa bila suka berbohong orang lain tidak akan lagi mempercayai semua yang dikatakannya, bahkan bila yang ia katakan yakni sebuah kebenaran orang lain akan sulit untuk percaya.
2. Mengajarkan kepada anak bila bahwa suka berbohong akan dijauhi oleh teman
Fase kanak-kanak yakni fase dimana seorang anak suka menghabiskan waktu untuk bermain dan bersosialisasi dengan anak seusianya, jadi untuk meminimalasir kebiasaan berbohong pada anak atau murid anda anda sanggup menasehati anak tersebut "kalau beliau suka berbohong maka akan dijauhi oleh teman-temannya dan pada kesannya tidak akan lagi mempunyai teman". Secara naluria anak yang suka bemain bersama dan ingin mempunyai sahabat akan berusaha mengubah kebiasaan suka berbohongnya supaya tidak dijauhi oleh teman-temannya.
3. Bersikap terbuka
Sebagian orang renta dan guru kurang baik dalam membangun komunikasi dengan anaknya sehingga anak tersebut segang dalam menceritakan permasalahan yang sedang ia alami dan lama-kelamaan anak tersebut cenderung akan menjadi langsung yang tertutup.
Bahkan dikala ia mendapat dilema yang serius ia enggang untuk menceritkan hal tersebut dan sanggup jadi ia lebih menentukan berbohong daripada menceritakan hal yang bekerjsama yang beliau alami maka dari itu sebagai orang renta harus memberi perhatian lebih kepada anak anda bahkan pada hal-hal yang sepele dan dianggap kecil lantaran dengan memberi perhatian anak akan mempunyai sosok yang sanggup dijadikan daerah untuk menceritakan suka sedih yang dialami setiap hari.
4. Mengapresiasi pencapaian anak
Sebagian orang khususnya orang renta hanya memberi perhatian atau apresiasi dikala anaknya mendapat atau mencapai suatu prestasi yang membanggakan dan sebaliknya dikala anaknya mendapat nilai ulangan yang jelek atau tidak naik kelas justru memarahi dan mencap anaknya sebagai anak yang bodoh, kondisi tersebut akan sangat mempengaruhi kondisi mental anak sehingga menyebabkan anak tersebut takut atau segang untuk menceritakan dikala beliau mendapat nilai rendah di sekolah sanggup saja ia berbohong agar tidak mendapat cemoohan atau omelan dari ibu atau bapaknya.
Maka alangkah baiknya bila anak mendapat hal yang tidak baik menyerupai nilai rendah, tidak naik kelas dan lain-lain bukannya dimarahi tetapi orang renta harus hadir dan memberi motivasi supaya anak tersebut sanggup berdiri dari kegagalan yang beliau alami dan tetap mengapresiasi perjuangan terbaik yang telah dilakukan anak tersebut sembari terus memberi semangat supaya anak tersebut sanggup lebih baik lagi kedepannya.
5. Memberikan rujukan yang baik kepada anak
Ada sebuah ungkapan bahwa "guru kencing berdiri murid kencing berlari" ungkapan tersebut menggambarkan bahwa orang renta yang salah atau kurang sempurna dalam menjadi teladan atau memberi rujukan kepada anak akan menciptakan anak tersebut kemungkinan akan melaksanakan hal yang jauh lebih jelek dari apa yang dilakukan oleh guru atau orang tuannya.
Makara sebagai orang renta atau guru cobalah untuk menjadi teladan dan rujukan yang baik bagi anak supaya sikap jelek yang salah satunya kebiasaan berbohong sanggup diminimalisir.
6. Memberikan eksekusi yang mendidik
Hal terakhir yang sanggup anda coba lakukan untuk mengatasi dan mendidik anak yang suka berbohong adalah dengan memberi eksekusi tetapi jangan memberi eksekusi dengan cara menyakiti atau berlaku bergairah pada anak lantaran bagaimanapun bila kita melaksanakan kekerasan pada anak maka anak akan sulit melupakan perlakuan tersebut bahkan sesudah anak tersebut dewasa.
Oleh lantaran itu eksekusi yang diberikan yakni eksekusi yang mendidik menyerupai menghukum anak tersebut untuk menghapal perkalian, kurangi uang jajan, tidak dibelikan mainan kesukaanya dan lain-lain. Dengan mendapat eksekusi dikala berbohong anak tersebut akan berpikir 2 hingga 3 kali untuk berbohong lagi lantaran merasa eksekusi yang diberikan cukup berat.
Demikianlah ulasan 6 Cara Mengatasi Dan Mendidik Anak Yang Suka Berbohong, semoga artikel ini mengispirasi dan bermanfaat bagi anda. serta sanggup menjadi refrensi dalam mengatasi anak atau murid yang suka berbohong.
Sumber http://www.rijal09.com
EmoticonEmoticon