Ketua Umum Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) Lukman Said mengingatkan pmerintah untuk segera memperhatikan nasib guru honorer K2 yang sekarang sedang melaksanakan agresi di banyak sekali kawasan alasannya yaitu hal tersebut dia menghimbau pemerintah mencari solusi secepatnya biar honorer K2 dapat menjadi PNS walaupu bertahap, jikalau tidak di kuatirkan agresi mogok dan demo akan semakin meluas.
"Saya sudah menyaksikan sendiri bagaimana aksi-aksi honorer K2. Semakin ganas guru-guru di daerah," ujar Lukman dikutib infoptk.com dari JPNN, Jumat (21/9).
Guru honorer K2 dan non kategori bersatu memperjuangkan nasib mereka, selain itu mereka juga mendesak kepala kawasan dan DPRD untuk mencarikan solusi.
"Kami di kawasan semakin didesak guru honorer. ADKASI pun sudah menunjukkan derma dengan mendesak revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN). Tinggal pemerintah ini yang harus bersikap," ujarnya.
Beliau menegaskan biar pemerintah menanggapi seruan agresi mereka honorer biar demo yang semakin meluas ini tidak di manfaatkan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Saat ini, lanjutnya, agresi honorer K2 masih terkendali. Lewat audiensi, demo, istighosah dan mogok. Namun, bila ini dibiarkan terus tanpa solusi akan berbahaya.
"Di Bintuni sudah ada yang segel kantor. Ini K2 mulai berani. Mereka akan buat agresi protes yang dapat menarik perhatian pemerintah. Namun ini jangan disalahkan alasannya yaitu kondisi mereka terjepit. Barangkali kita juga akan menyerupai itu bila berada di posisi mereka," tuturnya.
ADKASI akan tetap berkomitmen memperjuangkan nasib honorer di Indonesia dan akan terus mensuport usaha honorer K2 hingga mendapat status kepegawaian yang masuk akal atau hingga menjadi PNS.
Sumber http://egoswot.blogspot.com
EmoticonEmoticon