Saturday, June 30, 2018

√ Terjadi Tanggal 23 September 1939 – Maut Sigmund Freud

Sigmund Freud


Sigmund Freud (lahir di Freiberg, 6 Mei 1856 – meninggal di London, 23 September 1939 pada umur 83 tahun) yakni seorang kebangsaan Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi.


 


Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki 3 tingkatan kesadaran



  • Sadar (conscious)

  • Prasadar (preconscious)

  • Tak-sadar (unconscious)


Sigmund Freud juga mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis. Pemahaman Freud perihal pikiran didasarkan pada metode penafsiran, introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada menuntaskan konflik alam bawah sadar, ketegangan mental, dan gangguan psikis lainnya. Sigmund Freud meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laris banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, ibarat keinginan, impuls, atau dorongan.


Teori perihal Psikoanalisa selain sangat terkenal, juga sangat kontroversial. Hal ini terutama dikarenakan teorinya menyinggung topik-topik ibarat secualitas dan alam bawah sadar. Topik-topik tersebut masih dianggap sangat tabu pada masa itu, dan Freud memperlihatkan katalis untuk mendiskusikan topik tersebut secara terbuka di masyarakat beradab. Selain itu banyak pula orang yang menolak teorinya yang dianggap merendahkan martabat manusia.


 


Konsep Sigmund Freud


Konsep dari teori Freud yang paling populer yakni perihal adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, ia juga memperlihatkan pernyataan bahwa sikap insan didasari pada hasrat secualitas (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh insan semenjak kecil dari ibunya.





Apakah Psikoanalis?


Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam relasi dengan Freud saja, sehingga “psikoanalisis” dan “psikoanalisis” Freud sama artinya.


Bila beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis dan menentukan suatu nama gres untuk menunjukan anutan mereka. Contoh yang populer adalah Carl Gustav Jung dan Alfred Adler, yang membuat nama “psikologi analitis” (bahasa Inggris: analitycal psychology) dan “psikologi individual” (bahasa Inggris: individual psychology) bagi anutan masing-masing.





Psikoanalisis Memiliki 3 Penerapan




  1. Suatu metode penelitian dari pikiran.




  2. Suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai sikap manusia.




  3. Suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.







6 Elemen Pendukung Struktur Kepribadian


Topografi atau peta kesadaran ini digunakan untuk mendeskripsikan unsur cermati ( anvareness) dalam setiap even mental ibarat berfikir dan berfantasi. Sampai dengan tahun 1920an, teori perihal konflik kejiwaan hanya melibatkan ketiga unsur kesadaran itu. Baru pada tahun 1923 Freud mengenal tiga model struktur yang lain, yakni id, ego, dan superego. Struktur gres ini tidak mengganti struktur lama, tetapi melengkapi/menyempurnakan citra mental terutama dalam fungsi atau tujuannya. Enam elemen pendukung struktur kepribadian itu sebagai berikut:


1. Sadar (Conscious)


Tingkat kesadaran yang berisi semula yang kita cermati pada dikala tertentu. Menurut Freud, hanya sebagian kecil saja dari kehidupan mental (fikiran, persepsi, perasaan dan ingatan) yang masuk kekesadaran (consciousness). Isi dari hasil kawasan sadar itu merupakan hasil proses penyaringan yang diatur oleh stimulus atau cue-eksternal. Isi-isis dari kesadaran itu hanya bertahan dalam waktu yang singkat di kawasan conscious, dan segera tertekan kedaerah perconscious atau unconscious, begitu orang memindah perhatiannya ke cue yang lain.


2. Prasadar (Preconscious)


Disebut juga ingatan siap (anvailable memory), yakni kesdaran yang menjadi jembatan antara sadar dan tak-sadar. Isi Preconsciousberasal dari conscious dan dari unconscious. Penglaman yang ditinggal oleh perhatian, semula disadari tapi kemudian tidak dicermati, akan diakan ditekan berpindah kedaerah prasadar. Disisi lain, isi dari kawasan taksadar sanggup muncul kedaerah prasadar. Kalau sensor sdara sanggup menangkap ancaman yagn bisa timbul akhir kemunculan bahan tak sadar meteri tersebut akan ditekan kembali ke ketidaksadaran. Materi taksadar yang sudah ada pada kawasan prasadar itu bisa muncul kesadaran yang tidak simbolik, ibarat mimpi, lamunan, salah ucap, dan prosedur pertahanan diri.


3. Tak Sadar (Unconscious)


Adalah belahan yang paling dalam pada struktur kesadaran dan berdasarkan Freud merupakan belahan terpenting dari jiwa manusia. Secara khusus Freud membuktikan bahwa ketidaksadaran bukan lah abstraksi hipotetik tetapi itu yakni kenyataan empirik. Ketidak sadaran itu berisi insting, impulus dan drivers yang dibawa dari lahir, dan penglaman-pengalaman traumatik (biasanya pada masa kanak-kanak) yang ditekan oleh kesadaran dipindah ke kawasan ketidaksadaran. Isi dan atau bahan ketidaksadaran itu mempunyai kecenderungan berpengaruh untuk bertahan terus dalam ketidakasdaran, pengeruhnya dalam mengatur tingkah laris sangat berpengaruh namun tetap tidak disadari.


Aliran psikoanalisis Freud merujuk pada suatu jenis perlakuan dimana orang yang dianalisis mengungkapkan pemikiran secara verbal, termasuk asosiasi bebas, khayalan dan mimpi, yang menjadi sumber bagi seorang penganalisis merumuskan konflik tidak sadar yang mengakibatkan tanda-tanda yang dirasakan dan permasalahan abjad pada pasien, kemudian menginterpretasikannya bagi pasien untuk menghasilkan pemahaman diri untuk pemecahan masalahnya.


4. The Id (is [latin] atau Es [jerman]


Adalah sistem kepribadian yang orisinil dibawa semenjak lahir. Dari id ini kemudia akan muncul ego dan superego. Saat dilahirkan, id berisi semua aspek psikologi yang diturunkan sperti insting, impulus dan drives. Id berada dan berpontensi dalam daerah Unconscious, mewakili subyektifitas yang tidak pernah disadari sepanjang usia.


Id bekerjasama dekat pada peroses fisik untuk memperoleh energi psikis yang digunakan untuk mengoperasikan sistem dari struktur kepribadian lainnya.


Id beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure principle), yaitu: berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit. Bagi Id, keadaan yang relatif inakatif atau tingkat energi yang rendah, dan rasa sakit yakni tegangan atau peningkatan enerji yang mendambakan kepuasan, jadi, kalau ada stimuli yang memicu enerji untuk bekerja-timbul tegangan enerji – id beroperasi dengan prinsip kenikmatan; berusaha mengurangi atau menghilangkan tegangan itu; mengembalikan energi ketingkat yang rendah. Pleasure principle diproses dengan dua cara, tindakan refeleks (reflex actions) dan proses primer (primary process). Tindakan refliks yakni reaksi otomatis yang dibawa semenjak lahirsperti mengejapkan mata – digunakan untuk mengangani pemuasan rangsangan sederhana dan biasanya segera sanggup dilakukan. Proses primer yakni rekasi membayangkan/menghayalkan sesuatu yang sanggup mengurangi atau menghilangkan tegangan-dipakai untuk menangani stimulus kompleks, ibarat bayi yang lapar membanyangkan makanan atau puting ibunya. Proses membentuk citra obyek yang sanggup mengurangi tegangan disebut pemenuhan hasrat (wish fulfillment), contohnya mimpi, lamunan, dan halusinasi psikotik.


Id hanya bisa membayangkan sesuatu, tanpa bisa membedakanya khayalan itu dengan yang benar-benar memuakan kebutuhan. Id tidak bisa menilai atau membedakan benar atau salah, tidak tau moral. Makara harus dikembangakan jalan memperoleh khayalan itu secara nyata, yang memberi kepuasan tanpa menjadikan ketegangan gres khususnya maslah moral. Alasan ini yang kemudian membuat Id memunculkan.


5. The Ego (Das Ich [Jerman])


Ego berkembang dari Id supaya orang bisa mengenali realita; sehingga ego beroperasi mengukuti perinsip realita (reality Principle); perjuangan memperoleh kepuasan yang dituntut id dengan mencegah terjadinya tegangan gres atau menunda terjadinya kenikmatan hingga deitemukannya objek yang kasatmata – kasatmata sanggup memuaskan kebutuhan. Prinsip realita itu deikerjakan oleh proses skunder (secondary process), yakni berfikir realistik. Dari cara kerjanya sanggup difahami sebagian besar kawasan operasi ego berada di kesadaran, namun ada sebagian kecil ego beroperasi didaerah prasdar dan kawasan taksadar.


Ego yakni direktur (pelaksana) dari kepribadian yang dimiliki dari dua kiprah utama; pertama, menentukan stimuli mana yang hendak direspon dan atau insting mana yang akan dipuaskan sesuai prioritas kebutuhan. Kedua, menentukan kapan dan dimana kebutuhan itu dipuaskan seusai tersedianya peluang yang resikonya minimal. Dengan kata lain, ego sebagai direktur langsung berusaha memenuhi kebutuhan id sekaligus memenuhi kebutuhan moral dan kebutuhan berkembang-mencapai-mencapai kesempurnaan dari superego. Ego bahu-membahu bekreja untuk memuaskan id, sebab itu ego yang tidak mempunyai enerji sendiri akan memperoleh enerji dari ego.


6. The Superego (Das Ueber Ich [jerman])


Superego yakni moral dan etik dari kepribadian , yang beroperasi menggunakan prinsip idealistik (idealistik principle) sebagai lawan dari perinsip kepuasan id dan perinsip realistik dari ego. Superego berkembang dari ego dan ibarat ego ia tidak mempunyai enerji sendiri. Sama dengan ego, superego beroperasi di kawasan kesadaran. Nemun berbeda dengan ego, ia tidak punya kontak dengan dunia luar (sama dengan id) sehingga kebutuhan kesempurnaan yang diperjuangkannya tidak realistik (id tidak realistik dalam memperjuangkan kenikmatan).


Perinsip idelistik mempunyai dua sub prinsip, yakni consicience dan ego-ideal. Superego pada hakikatnya mewakili elemen-elemen yang mewakili orang bau tanah atau interpretsi orang bau tanah mengenai standar sosial., yang di ajarakan pada anak melalui banyak sekali larangan atau perintah. Apapun tingkah laris yang dilarang, di anggap, dianggap salah, dan dieksekusi oleh orang tua, akan diterima anak dalam bunyi hati (consicience)., yang berisi apa saja yang tidak boleh di lakukan. Apapun yang disetujui , dihadiai dan dipuji oleh orang bau tanah akan diterima menjadi standar kesempurnaan atau ego ideal, yang berisi apa saja yang harus dilakukan. Proses mengembangakan konsensia dan ego idela., yang berarti mendapatkan standar salah dan benar itu disebut introyeksi (introjection). Sesudah terajdi  introyeksi, kontrol langsung akan mengganti kontrol orang tua.


Superego bersifat nonrasioanal dalam berdasarkan kesempuranaan, menghukum dengan keras kesalahn ego, baik yang telah dilakukan maupun masih dalam fikiran. Superego juga ibarat ego dalam mengontrol id, bukan hanya menunda kepuasan tatapi juga merintangi pemenuhannya. Paling tidak, ada 3 fungsi superego; (1) mendorong ego menggantikan tujuan yang realistik dengan tujuan moralistik, (2) merintangi implus id, terutama implus secual dan bergairah yang bertentangan denga standar nilai masyarakat, dan (3) mengejar kesempurnaan. Struktur kepribadian Id-Ego-Superego itu bukan bagian-bagian yang menjalankan kepribadian, tetapi itu yakni nama dari sistem-sistem itu bekerja bersama sebagai team, dibawah kode ego. Baru kalau timbul konflik diantara ketiga struktur tersebut, mungkin sekali muncul sikap abnorma





 yakni seorang kebangsaan Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran psikoanalisis dalam √ Terjadi Tanggal 23 September 1939 – Kematian Sigmund Freud





Istilah-Istilah Yang Digunakan Oleh Umum


Freud merupakan tokoh menonjol terkait dengan pendapat-pendapatnya di bidang psikologi. Banyak istilah-istilahnya yang digunakan oleh umum, misalnya: ego, super ego dan kompleks Oedipus.


Ego: adalah struktur psikis yang bekerjasama dengan konsep perihal diri, diatur oleh prinsip realitas dan ditandai oleh kemampuan untuk menoleransi frustasi. Ego diatur oleh prinsip realitas yang berkaitan dengan apa yang mudah dan mungkin, sebagai dorongan dari id ( sistem kepribadian yang orisinil dibawa semenjak lahir. Dari id ini kemudia akan muncul ego dan superego).


Kompleks Oidipus: (bahasa Inggris: Oedipus complex) dalam aliran psikoanalisis Sigmund Freud merujuk pada suatu tahapan perkembangan psikosecual pada masa bawah umur ketika hasrat anak untuk secara secual mempunyai orangtua dengan jenis kelamin berbeda (misalnya pria tertarik kepada ibunya dan menganggap ayahnya sebagai saingan, sedangkan wanita tertarik kepada ayahnya dan menganggap ibunya sebagai saingan). Nama ini diambil dari mitos Yunani tentang Oidipus yang tanpa diketahui membunuh ayahnya, Laios. Kemudian ia menikahi ibunya, Iokaste.


Sumber bacaan: IEPThe Conversation





Bacaan Lainnya



 


    


Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai


Siapa bilang mau pandai harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan isu yang membuat Anda menjadi lebih smart!



Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”

Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya


 








Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon