Tuesday, July 3, 2018

√ Karakteristik Kurikulum Paud Indonesia

Karakteristik Kurikulum PAUD Indonesia || Kurikulum pendidikan anak usia dini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan kurikulum satuan pendidikan persekolahan. Karakteristik Kurikulum 2013 PAUD adalah:



Mengoptimalkan perkembangan anak.
Perkembangan anak mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni distimulasi secara seimbang supaya seluruhnya mencapai perkembangan yang optimal. Perkembangan teroptimalkan bila kebutuhan anak terpenuhi secara utuh Kurikulum harus mendukung terlaksananya layanan holistik-integratif dengan memadukan layanan pendidikan, gizi, kesehatan, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan anak. Penerapan Kurikulum 2013 PAUD diawali dengan melaksanakan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK). Deteksi dini diharapkan untuk mengetahui apakah seorang anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Hasil deteksi dini tumbuh kembang seorang anak menjadi dasar untuk menunjukkan stimulasi dan intervensi yang sempurna sesuai dengan perkembangannya. Stimulasi dan intervensi tersebut dituangkan ke dalam program-program kegiatan untuk menunjang kemajuan perkembangan anak. Pelaksanaannya dilakukan bekerja sama dengan layanan kesehatan dasar di Posyandu atau tempat layanan kesehatan lainnya. Hal penting lainnya bahwa Kurikulum PAUD bersifat inklusi dalam arti menghargai keberagaman kemampuan anak, baik secara fi sik maupun mental tanpa harus membandingkan satu dengan lainnya. Terkait dengan pemahaman tersebut penerapan kurikulum bersifat individual disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak walaupun penyusunan rencana pembelajarannya disusun untuk kelompok.

Menggunakan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik dalam pemberian
rangsangan pendidikan.
Dalam model pembelajaran tematik mengakomodasi pengenalan konten nilai agama dan moral, alam, kehidupan, manusia, budaya, dan simbol melalui kegiatan yang terpadu dan kontekstual untuk mewujudkan kematangan selaras dengan lingkup perkembangan.Satu tema sanggup dikembangkan menjadi subtema, atau sub-subtema dengan memperhatikan kedalaman, keluasan, ketersediaan sumber, dan tingkat perkembangan anak. Pembelajaran tematik disampaikan melalui prosedur pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan habituasi. Mengacu pada prinsip diversifi kasi dalam pendidikan, tema dalam kurikulum 2013 PAUD tidak ditetapkan secara sentralistik, tetapi dipilih dan ditetapkan oleh satuan PAUD disesuaikan dengan kondisi dan ketersediaan sarana dan prasarana forum PAUD. Pengembangan tema mempertimbangkan prinsip-prinsip (1) kemenarikan, (2) kedekatan, (3) kesederhanaan, dan (4) keinsidentalan. Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifi k dan pembiasaan dilaksanakan dalam suasana menyenangkan. Bermain dilaksanakan dalam suasana belajar, sehingga ada kebebasan anak untuk mengembangkan gagasan, bereksplorasi, tanpa melanggar aturan bersama.

Menggunakan evaluasi otentik dalam memantau perkembangan anak.
Dalam penerapan kurikulum 2013 PAUD penilaian menggunakan pendekatan otentik. Penilaian mengukur kemajuan perkembangan yang dicapai anak sehabis mengikuti kegiatan yang dirancang dalam kurikulum.Penilaian dilaksanakan secara berkelanjutan untuk mendapat data perkembangan yang dimunculkan anak pada saat erkegiatan atau melalui karya yang dihasilkannya. Hasil evaluasi disampaikan berupa laporan perkembangan yang ditulis secara deskripsi yang menggambarkan capaian perkembangan anak. Hasil evaluasi dipakai sebagai materi laporan kepada orang bau tanah dan sebagai masukan untuk ditindaklanjuti pada kegiatan selanjutnya.

Memberdayakan tugas orang bau tanah dalam proses pembelajaran.
Kurikulum PAUD menempatkan orang bau tanah sebagai partner dalam mendidik. Pelibatan orang bau tanah diyakini menjadi bab penting dalam proses pembelajaran dan mendorong keberhasilan anak di jenjang pendidikan berikutnya. Satuan PAUD seharusnya memfasilitasi pelaksanaan program keorangtuaan dalam berbagai bentuk kegiatan. Program pengasuhan terprogram menjadi keharusan kalau satuan PAUD menunjukkan layanan program untuk anak usia 4-6 tahun tetapi jumlah jam pertemuannya kurang dari 900 menit (15 jam) dalam satu minggu. Program pengasuhan menggenapkan kekurangan jam pertemuan mencar ilmu dalam satu ahad dilaksanakan oleh orang bau tanah di rumah. Pengasuhan terprogram disusun guru bersama orang tua. Di samping orang bau tanah biologis, Kurikulum PAUD juga melibatkan orang-orang dewasa yang ada di lingkungan anak. Pendidik bukan satusatunya sumber mencar ilmu yang memfasilitasi anak belajar, dan kelas bukan satu-satunya tempat anak belajar. Anak sanggup mencar ilmu di dalam, di luar, di kebun dan di semua tempat yang memungkinkan untuk mengenal, benda, tumbuhan, orang, tempat, atau kejadian. Anak sanggup belajar dari pendidik, orang tua, sumber lain, buku, dan  sebagainya. Bahan ajar dan alat peraga diambil dari lingkungan. Pembelajaran yang demikian lebih menghargai proses dari pada hasil semata. Untuk pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kurikulum PAUD yang paling utama diharapkan perubahan teladan pikir dan teladan kerja pendidik.

Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi.
Dalam rangka pembangunan pendidikan,  setiap kawasan memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Kurikulum sebagai jantung pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah dan anak di masa sekarang dan masa mendatang. Kurikulum nasional yang ditetapkan dalam Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 bersifat tumpuan yang harus dikembangkan menjadi kurikulum operasional oleh satuan pendidikan supaya sesuai dengan ondisi dan kekhasan potensi daerah.

Demikian sajian informasi mengenai Karakteristik Kurikulum PAUD Indonesia yang sanggup disampaikan. Semoga Bermanfaat !!!

Sumber http://www.tozsugianto.com/


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)