Thursday, August 30, 2018

√ Perkembangan Emosional

Perkembangan Emosional 
Masalah emosional dekat hubungannya dengan problem sosial yang sanggup mendorong seseorang untuk berbuat menyimpang. Hal ini terjadi alasannya diakui bahwa seseorang dalam perkemabngan kepribadiannya tidak sanggup dilepaskan dengan perkembangan emosional.

Penyimpangan ini sanggup mengarah pada suatu kejahatan susila bila orang tersebut tidak bisa mencapai keseimbangan antara emosinya dengan kehendak masyarakat. Berbagai teori perkembangan emosi dikemukakan para pakar menyerupai teori vaskuler oleh Zazone, Murphy dan Inglehart (1989), teori freudianisme dan teori psikologi menekankan pada perlunya tugas ego dalam diri setiap individu. 

Jika ego lemah, emosi akan gampang terpicu sehingga sanggup melaksanakan hal-hal yang melanggar batas. Apalagi emosional seseorang berkembang seiring dengan perkembangan usia, kemampuan intelektual, dan reaksi sosial terhadap perilaku emosional. Apabila perkembangan emosional ini dikaitkan dengan perampokan dan pemerasan dengna melihat usia rata-rata pelaku, ada kecenderungan para pelaku tersebut mempunyai ego yang lemah sehingga emosinal untuk melaksanakan kejahatan itu gampang terjadi. 

Hal lain yang mungkin mendorong anak melaksanakan kejahatan susila yakni desakan dari pola umum emosi yang mencakup (1) rasa aib alasannya tidak ada pekerjaan yang memadai, (2) rasa takut alasannya didesak harus membayar utang, (3) rasa murka alasannya selalu ditekan oleh orang renta atau keluarga, (4) rasa cemburu alasannya melihat orang lain hidup lebih baik dari dirinya, (5) rasa sedih cita alasannya mengalami petaka sementara tidak ada jalan lain yang ditempuh untuk mencari uang selain merampok atau mencuri dan sejumlah perasaan emosi lainnya.
#Perkembangan Emosional 

Sumber http://www.rijal09.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)